Anda di halaman 1dari 27

PSIKOLOGI

KLINIS
6A3
METODE PENGUMPULAN DATA
(PENGUKURAN PSIKOLOGIS)
KELOMPOK 5
DHEA CHRISTIAN MARLIANI
AMALIA BRAMANTIO EKATHARINI
PUTRI
(201910515203) MUSILA PUTRI
(201910515236)
(201910515211)

RAHMAWATI MUHAMMAD MAGHFIRLYA


DEWI NUR ZIKRI DARA SAHDA
(201910515076) (201910515209)
(201910515166)
INTI PEMBAHASAN

01 PENGANTAR 03 TES 05 TES


KEPRIBADIA ROSCHAH
N

02 TES 04 TES 06 BATERAI TES


OBJEKTIF PROJEKTIF PSIKOLOGI
01
PENGANTAR
Dalam bidang-bidang klinis, hasil psikotes dapat
digunakan untuk mengambil keputusan bagi pasien.
Tes psikologis dapat pula digunakan untuk
menentukan diagnosis, melihat gaya kognitif,
hubungan sosial, pola kepribadian, ataupun kestabilan
emosi pasien. Selain itu, psikotes dapat digunakan
untuk menguraikan faktor-faktor emosi yang
berhubungan dengan keluhan-keluhan fisik pasien.
Psikotes juga dapat digunakan untuk mengetahui
prediksi kemungkinan adanya gangguan mental yang
lebih serius.
02
TES OBJEKTIF
Untuk keperluan klinis, sebaiknya menggunakan tes inteligensi
individual, karena perilaku dan reaksi pasien terhadap aitem-aitem
dalam tes dapat diamati secara langsung. Untuk evaluasi klinis,
yang penting bukanlah angka kecerdasan melainkan profil klinis
individu dalam proses pemahaman masalah. Tes inteligensi
kelompok dapat digunakan kalau waktunya terbatas, tetapi tentu
saja hasilnya juga terbatas.
03
TES
KEPRIBADIAN
Tes kepribadian yang obyektif bisa digunakan untuk
mengevaluasi fungsi kognitif, afektif, dan konaktif. Salah satu
tes yang sering digunakan adalah MMPI (Minnesota
Multiphasic Personality) yang sudah diterjemahkan oleh Rudi
Salan (1982). Dalam banyak hal MMPI sangat membantu untuk
mengerti keadaan kepribadian pasien, akan tetapi interpretasi
skornya hrus sangat hati – hati.
Selain MMPI, ada tes obyektif yang diadaptasi oleh Suginto
(1979), terdiri dari 2 bagian. Bagin pertama yaitu 16 PF dan
bagian kedua yaitu berupa skala psikologis yang Sebagian mirip
dengan MMPI.
Skala Kepribadian UGM
Skala yang diberi nama Skala Kepribadian UGM ini
dikembangkan oleh Psikologi Klinis Fakultas Psikologi UGM
yang mengacu pada MCMI (Million Clinical Multiaxionl
Inventory) yang dikembangkan oleh Millon (1982) berdasarkan
teorinya mengenai gangguan kepribadian. Ada 10 skala

Ada 10 skala dalam skala UGM yang dikategorikan menjadi 3


yaitu, gangguan psikotik terdiri dari gangguan skizofrenia,
paranoia, dan mania, gangguan neurotic terdiri dari depresi,
kecemasan, obsesif-kompulsif, dan somatisasi, dan gangguan
perilaku terdiri dari gangguan agresif-pasif,dependensi, dan
psikopatik.
Syarat menggunakan Skala
Kepribadian UGM adalah
pemahaman terhadap kelebihan
maupun keterbatasan alat.
Kelebihan terletak pada administrsi
dan bahas yang digunakan pada
hamper tiap aitem, sehingga orang
yang dapat baca tulis akan mampu
membacanya dengan mudah,
Keterbatasan nya yaitu tiap skor
mengandung kesalahan
pengambilan keputusan, sehingga
interpretasi skor perlu dilakukan
oleh psikolog professional yang
betul – betul memahami alat
diagnosis ini.
04
TES PROJEKTIF
Tes psikologi yang mengkategorikan kepribadian individu
berdasarkan stimulus yang tidak jelas berupa kata, kalimat, gambar, foto,
atau apapun yang sifatnya tidak terstruktur. Tes projektif biasanya
diberikan secara individual untuk tujuan seleksi dan riset.
Tes projektif yang banyak digunakan adalah tes rorschach, tes
menggambar orang, tes menggambar pohon, tes menggambar rumah-
pohon-orang, dan TAT (Thematic Apperception Test).
Tes Rorschach

Banyak bermanfaat untuk


mengungkap aspek intelektual,
emosional, kontrol, afeksi, dan
hubungan interpersonal.
TAT (Thematic
Apperception Test)
Dipakai untuk memahami
motivasi seseorang, motivasi-
motivasi yang menonjol pada
seseorang dapat dilihat dari hasil
tes ini. Selain itu tes ini dapat pula
mengungkap hubungan individu
dengan orang lain, reaksi
terhadap masalah yang dihadapi,
minat, dan sentimennya juga
dapat terungkap melalui cerita
yang dibuatnya serta nilai moral
yang dimiliki individu.
Tes menggambar orang, Tes
menggambar pohon, Tes
menggambar rumah-pohon-orang

Dibutuhkan keterampilan
melalui latihan dan kepekaan
yang tinggi untuk
menganalisis dinamika
kepribadian individu. Dalam
tes menggambar ini dapat
mengungkapkan
penyesuaian diri seseorang
terhadap realitas dan
hubungan dengan orang lain.
Selain itu, dapat mengungkap
kestabilan emosi, konflik yang
mungkin dialami, maupun
kecemasan individu.
05
TES
RORSCHACH
Tes Rorschach merupakan salah Penggunaan tes Rorschach
satu alat tes psikologi yang akan lebih tepat apabila
bertujuan untuk seorang psikolog telah
menggambarkan perilaku menggunakannya di dalam
manusia berdasarkan laporan praktik sehari-hari. Bila
diri mereka dan kemudian digunakan secara baku maka
sampel perilaku tersebut akan tes Rorschach perlu mengikuti
terlihat melalui pengukuran prosedur baku administrasi,
objektif maupun projektif. penskoran, dan interpretasinya.
Tes Rorschach juga dapat digunakan sebagai
alat untuk asosiasi bebas untuk penskoran
secara kualitatif dengan pendekatan yang
dilakukan pada respons subjek meskipun
tidak mengikuti administrasi baku, seperti
pengukuran waktu reaksi ataupun waktu
respons dengan stopwatch. Akan tetapi jika
tes dilakukan dengan menggunakan
stopwatch maka pengukuran yang dilakukan
dapat semakin akurat dan hasilnya juga dapat
lebih dipercaya apabila di dalam pengamatan
psikolog klinis menunjukkan bukti
kuantitatif.
Berdasarkan pengalaman, kartu-kartu rorschach peka untuk melihat
paranoia.
Kartu dua : agresivitas,
kartu tiga : hubungan sosial,
kartu empat : ketakutan terhadap figure berkuasa,
kartu lima : depresi dan kecenderungan bunuh diri,
kartu enam : afeksi dan obsesi tentang seks,
kartu tujuh : humor dan kemampuan bermain,
kartu delapan : status emosi,
kartu Sembilan : toleransi terhadap ketidakpastian,
kartu sepuluh : kreativitas.
Penggunaan tes Rorschach sebagai alat untuk asosiasi
bebas, perlu digunakan prosedur baku administrasi dan
disarankan untuk melakukannya dengan hati-hati
sebelum ada pembakuan terhadap prosedur
administrasi, penilaian, dan interpretasi.
Penilaian isi tidak dapat terlepas dari respons popular,
biasanya sesuai dengan kategori besar yang ada pada
respons. Dasar penilaian dimulai dari -0,5 sampai
+2,5 dengan tambahan atau pengurangan berdasarkan
ketepatan tersebut.
Hasil interpretasi dapat ditulis sebagai narasi tentang pola
kepribadian subjek. Hasil pemeriksaan menggunakan
tes Rorschach tetap memerlukan rangkaian kalimat
yang bermakna dalam menggambarkan kepribadian
perorangan.
06
BATERAI TES
PSIKOLOGI
Baterai Tes

Yaitu Untuk Melihat konsistensi perilaku


seorang individu, klinis perlu
menggunakan serangkaian tes atau
baterai tes dengan demikian hasil tes
yang satu dapat dibandingkan dengan
tes lain.
untuk penentuan diagnosis baterai tes
yang sering digunakan terdiri atas satu
tes intelegensi, satu tes kepribadian
yang objektif, dan beberapa tes projektif.
PENGUKURAN PADA ARAS MAKRO

Tujuan Pengukuran ini untuk menarik kesimpulan


secara statistik. apabila hasil penelitian akan
disampaikan pada pengambil kebijakan , data statistik
akan lebih menarik perhatian dari pada narasi hasil
penelitian kualitatif saja
Dalam penerapan psikologi klinis di aras makro,
penelitian kualitatif dan kuantitatif sangat umum di
lakukan pada metode campuran biasa digunakan apakah
data kualitatif dulu atau kuantitatif yang dikumpulkan
lebih dulu baru di teliti lebih lanjut
Thank u

Anda mungkin juga menyukai