• Bahagia
• Cukup makan
• Rumah
• Pakaian
• Bayi dan Anak
• Pekerjaan/ Penghasilan
• Cinta /seks
• Kasih (keluarga,teman-
teman)
• Peran penting di masyarakat
• Kebebasan
4
SRHR
4
komponen
Hak
Seksual Reproduksi
Kesehatan
Risiko seksual
dan
reproduksi
Kanker leher Masalah
rahim persalinan
(Ca cervix) dan
kehamilan
Pelacuran,
Perkosaan IMS – HIV
dan bahkan AIDS
Kekerasan
seksual
Hak kesehatan seksual dan reproduksi
IPPF Charter on SRHR
Penyelesaian Urusan
Seksual ???
Kelompok Remaja???
Judicial Revew di MA
Sensualitas
Seksualisasi Keintiman
Lingkaran
Seksualitas
Kesehatan Identitas
Seksual & Seksual
Reproduksi
bagaimana kita mencakup tingkat
menggunakan kesadaran, penerimaan,
seksualitas kita, Sensualitas
dambaan kenikmatan terhadap
memanipulasi/ tubuhnya sendiri dan
sentuhan/skin
mengendalikan orang tubuh orang lain.
hunger,
lain. rangsangan
visual/audio,
siklus respon
seksual, citra Keintiman
Seksualisasi tubuh/body menyayangi,
menggoda, image, fantasi. adalah level
berbagi,mencintai
pesan/gambar
/menyukai, dimana kita
media, merayu,
menerima resiko,
withholding sex, mengekspresika
kerentanan,
pelecehan seksual,
Lingkaran kepercayaan diri, n dan memiliki
incest , perkosaan
Seksualitas rasa percaya
kebutuhan
untuk
Kesehatan
Seksual & Identitas berdekatan
Reproduksi Seksual dengan orang
Perilaku seksual Jenis kelamin-
terkait dengan Anatomi & lain.
adalah bagaimana
biologis
sikap/perilaku fisiologi
Identitas/peran persepsi kita
terhadap Sistem mengenai kita
seksual/reproduksi
Gender
kesehatan diri Orientasi Seksual sebagai makhluk
Kontrasepsi/Aborsi
dan konsekuensi IMS seksual
kegiatan seksual.
Angka Kematian Ibu di Indonesia
(bahkan) Belum Capai Setengah
Target MDGs 2015
• Menurut data SDKI, kecendrungan AKI meningkat
dari 228/100.000 kelahiran hidup (KH)
menjadi359/100.000 (ada variasi metode dan data)
World
Capaian
Acuan Health Target
INDIKATOR Terakhir*
Dasar Stat 2014 (2015)
(2012) (2012)
Persen
3T perdarahan eklamsi
11
8 28 infeksi partus lama
3
abortus emboli
5
4T kompl nifas lain2
5
11 24
Delapan Kelompok Penyebab Kematian (SP 2010)
Sumber: Analisis lanjut kematian kesehatan ibu SP 2010, Balitbangkes 2013.
Wilayah/Region
Kode
Indonesia
ICD 10 Underlying Cause of Maternal Death Jawa Indonesia
Sumatera Kalimantan Sulawesi
WHO Bali Timur
000-008 Pregnancy with abortive outcome 3,7 4,2 2,7 5,6 4,2 4,1
Oedema, proteinuria, and
010-016 33,3 33,1 34,9 32,6 25,8 32,4
hypertensive disorder (HDK)
Placenta previa, premature separation of
044-046 4,4 2,7 4,3 2,3 3,6 3,3
placenta, ante partum haemorrhage
030-043 Other maternal care related to fetus,
3,0 1,7 0,0 0,8 0,1 1,6
047-048 amniotic cavity,possible delivery problems
064-066 Obstructed labour 0,5 1,1 0,0 0,6 1,0 0,8
072 Postpartum haemorrhage (PPP) 16,4 16,8 28,1 26,3 29,8 20,3
020-029
060-063
Other complications of
067-071 11,1 6,0 2,9 7,9 5,9 7,2
073-075
pregnancy and delivery
081-084
Complication predominantly related
085-099 27,6 34,3 27,1 23,9 29,7 30,2
puerpurium and other conditions
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Total
(N=1737) (N=3334) (N=587) (N=979) (N=887) (N=7524)
Angka Kematian Ibu dan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
1994 - 2012
450
400 390
350 359 Angka Kematian
334
Ibu
300 307
MMR/100.000LH
250
228
200
150
75.4 82.2
100 66.9
40.7
50
Kecenderungan
0 Persalinan oleh
1989- 1993- 1998- 2003- 2008-
Tenaga
1994 1997 2002 2007 2012 Kesehatan
Periode Referensi
50.0 Umur Perkawinan Pertama (Tahun) Proporsi “4 terlalu” ibu hamil tahun 2013
45.0 41.9
40.0
33.7
35.0 33.6 35
30.0 30
25.0
Persen
25
20.0
15.0
11.5 20
10.0 12.1
4.8 5.7 15
5.0 1.9 8.4 7.1
0.6
0.0 10
10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35 + Tdk men-
jwb 5
Tujuan:
• menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
hamil, bersalin, nifas,
• menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
baru lahir
Empat Pilar Upaya Safe Motherhood
1. Keluarga Berencana
2. ANC
3. Persalinan bersih dan aman
4. Pelayanan obstetri Esential
3 – 5 TH
Menurut KUHP:
1. Perkosaan
2. Pencabulan
3. Pelecehan
15 jenis bentuk kekerasan seksual
(Komnas Perempuan)
Jampersal
BPJS
UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
PP no 61 tahun 2014 tentang Kespro
Peraturan Menteri Kesehatan RI no 97 tahun 2014 tentang
pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,
persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan
pelayanan kontrasepsi serta pelayanan kesehatan seksual tdd:
Pasal 1-56 (hal 1 – 28)
Tambahan tatalaksana layanan (hal 29-119)
Pelibatan laki dalam KIA dan sosial (MenCare+)
Peraturan Pemerintah no 61 tahun 2014 tentang
Kesehatan Reproduksi
• Pasal 10:
(1) Dalam rangka menjamin kesehatan ibu, pasangan yang
sah mempunyai peran untuk meningkatkan kesehatan ibu
(2) Peran pasangan yang sah pada ayat (1) meliputi:
a. mendukung ibu dalam merencanakan keluarga;
b. aktif dalam penggunaan kontrasepsi;
c. memperhatikan kesehatan ibu hamil;
d. memastikan persalinan yang aman oleh Na Kes di
fasilitas kes
e. membantu ibu setelah bayi lahir;
f. mengasuh dan mendidik anak secara aktif;
g. tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga; dan
h. mencegah infeksi menular seksual termasuk HIV dan
AIDS
Konkrit Layanan KIA langsung
• Pendekatan individu dan berkelompok mengikuti
Panduan yang dibuat dibuat agar nakes dapat
mengikuti langkah-langkah melibatkan laki-laki
dalam layanannya.
• Pengembangan Buku Panduan memberikan
pemahaman untuk mendorong pengembangan
fasilitas kesehatan yang “Male friendly” agar
program pelibatan laki-laki dalam layanan dapat
dijalankan.