Anda di halaman 1dari 40

KAIDAH

USHUL FIQIH
STANDAR KOMPETENSI
Memahami kaidah-kaidah
ushul fiqih
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan macam-macam
kaidah Ushul Fiqih dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
IFTITAH
 Seorang mujtahid harus memahami nash Al-
Qur’an dan As-Sunnah. Berbagai bentuk
ungkapan hukum di dalamnya harus
dikuasainya. Untuk itu ia dituntut untuk
menguasai gramatika bahasa Arab dan
semestinya memahami maqasid syariahnya
(tujuan-tujuan syariah).
IFTITAH

 Dengan demikian dia dapat menentukan


hukum syar’i secara tepat. Bentuk paling
banyak terdapat dalam nash adalah perintah
ْ َ ‫) ْا‬  tetapi dalam
dan larangan  (‫الم ُر َوا لنَّ ِه َي‬
konteks kalimat tertentu bentuk itu tidak
selalu berarti berlaku hukum halal dan
haram. Maka disinilah pentingnya kita
memahami materi amar dan Nahi.
IFTITAH

 Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita


sulit memahami kata yang bersifat umum /
‘am, tidak terikat / mutlaq, dan global /
muradif. Tetapi juga sering menjumpai kata-
kata yang sudah jelas maknanya, tegas, dan
terbatas. Kata-kata itu dalam ilmu ushul
fiqih disebut khash, muqayyad, dan
musytarak
IFTITAH

 Kita perlu mempelajari lebih cermat agar


dapat menentukan dengan tepat kata-kata
tersebut. Begitu juga kita sering menemui
ungkapan-ungkapan yang dapat kita pahami
secara tersurat dan tersirat. Yang tersirat
inilah yang membutuhkan kecerdasan
emosional untuk memahami secara benar.
Dalam ilmu ushul fiqih inilah yang disebut
mantuq dan mafhum.
AMAR DAN NAHI  (‫) ْا َال ْم ُر َوا لنَّ ِه َي‬

 1. AMAR        ( َ‫) ْا َال ْم ُر‬


 a.       Pengertian Amar       ( َ‫) ْا َال ْم ُر‬
 Amar menurut bahasa berarti perintah,
sedangkan menurut istilah :
‫ االَ ْم ُر طَلَبُ ْالفِع ِْل ِم َن االَ ْعلَى اِلَى االَ ْدنَى‬
 “Amar adalah perkataan meminta kerja dari
yang lebih tinggi tingkatannya kepada yang
lebih rendah.”
B.       BENTUK-BENTUK AMAR DAN CONTOHNYA

 Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai


berikut :
 1)      Fi’il Amar
 Contoh :

َّ ‫ َوَأ ِقي ُموا ال‬


َ ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوارْ َكعُوا َم َع الرَّا ِك ِع‬
‫ين‬
 “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat
dan rukuklah bersama orang-orang yang
rukuk.” (QS Al-Baqarah/2 : 43)
BENTUK-BENTUK AMAR DAN
CONTOHNYA
 2)      Fi’il Mudhari’ yang didahului dengan
huruf lam amar :
 Contoh :

ِ ‫ُون بِ ْال َم ْعر‬


‫ُوف َويَ ْنهَ ْو َن َع ِن‬ َ ‫ون ِإلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمر‬
َ ‫ َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُع‬
َ ‫ْال ُم ْن َك ِر َوُأولَِئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬
‫ُون‬
 “Dan hendaklah diantara kamu yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar.…” (QS : Ali Imron /3: 104)
BENTUK-BENTUK AMAR DAN
CONTOHNYA
 3)      Isim Fi’il Amar
 Contoh :

َ ‫ين آ َمنُوا َعلَ ْي ُك ْم َأ ْنفُ َس ُك ْم اَل يَضُرُّ ُك ْم َم ْن‬


‫ض َّل ِإ َذا ا ْهتَ َد ْيتُ ْم‬ َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
 Hai orang-orang yang beriman, jagalah
dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan
memberi mudharat kepadamu apabila kamu
Telah mendapat petunjuk… (Q.S. Maidah
/5:105)
BENTUK-BENTUK AMAR DAN
CONTOHNYA
 4)      Isim Masdar pengganti fi’il
 misal kata :    ‫سانًا‬ َ ْ‫ِإح‬  = berbuat baiklah
 Contoh :

‫ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن ِإحْ َسانًا‬


 “Dan kepada kedua orang tuamu berbuat
baiklah.” (QS Al-Baqarah/2 : 83)
BENTUK-BENTUK AMAR DAN
CONTOHNYA
 5)      Kalimat Berita (Kalam Khabar)
bermakna Insya
 Contoh :

‫ يَتَ َربَصْ َن بِا َ ْنفُ ِس ِه َّن‬


 “Hendaklah menahan dirinya.” (QS Al-
Baqarah/2 : 228)
BENTUK-BENTUK AMAR DAN
CONTOHNYA
 6)      Fi’il madhi atau mudhori’ yang
mengandung arti perintah
‫ب‬ َ ‫ َو َج‬، ‫ب‬ َ َ‫ َكت‬ ،‫ فَ َرض‬،‫ َأ َم َر‬
 Contoh :

‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم‬َ ‫ب َعلَى الَّ ِذ‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬ َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ِ‫ين آ َمنُوا ُكت‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُون‬
 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
kepadamu berpuasa, sebagaimana
diwajibkan kepada orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa.” (QS al-
Baqarah/2 : 183)
C.       KAIDAH-KAIDAH AMAR
DAN MAKNANYA
 1)      Kaidah pertama: Pada asasnya perintah
menunjukkan wajib
‫ب‬ ِ ‫ االَصْ ُل فِى االَ ْم ِر ِل ْل ُوج ُْو‬
 “Pada dasarnya perintah itu menunjukkan
wajib.”
‫ إالَّ ما َد َّل َدلِ ْي ٌل على ِخالَفِ ِه‬
 Kecuali jika ada qarinah yang dapat
mengalihkan lafadz Amar itu dari arti wajib
kepada arti yang lain, maka hendaklah dialihkan
kepada arti lain sesuai yang dikehendaki oleh
qarinah tersebut, antara lain sebagai berikut :
A)      NADB ‫ اَ لنَّ َدب‬ARTINYA SUNAH ATAU ANJURAN

 Contoh :
‫ت َأ ْي َمانُ ُك ْم فَ َكاتِبُوهُ ْم ِإ ْن َعلِ ْمتُ ْم فِي ِه ْم‬ َ َ‫ون ْال ِكت‬
ْ ‫اب ِم َّما َملَ َك‬ َ ‫ َوالَّ ِذ‬
َ ‫ين يَ ْبتَ ُغ‬
‫َخ ْي ًرا‬
 “Maka hendaklah kamu buat perjanjian
mukatabah dengan mereka bila kamu
mengetahui ada kebaikan pada mereka.” (QS
an-Nur/24 : 33)
َ ‫اَ ِْال ْر‬  ARTINYA MEMBIMBING
B)      IRSYAD ‫شا ُد‬
ATAU MEMBERI PETUNJUK
 Contoh :
…ُ‫ين آ َمنُوا ِإ َذا تَ َدايَ ْنتُ ْم بِ َدي ٍْن ِإلَى َأ َج ٍل ُم َس ًّمى فَا ْكتُبُوه‬
َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
 “Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu berhutang sampai masa yang
ditetapkan, hendaklah kamu menulisnya.”
(QS-Al-Baqarah/2 : 282)
C)      DO’A (‫ )ا لدعاء‬ARTINYA PERMOHONAN

 Contoh :
َ ‫ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬
 “Wahai Tuhan kami, Berilah kami kebajikan
di dunia dan kebajikan di akhirat.” (QS Al-
Baqarah/2 : 201)
D)      IBAHAH (‫ )ا الباحة‬ARTINYA MEMBOLEHKAN

 Contoh :
…‫ … َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا‬
 “Makan dan minumlah kamu …” (QS Al-
Baqarah/2 : 187)
E)      TAHDID (‫ )ا لتهديد‬ARTINYA MENGECAM

 Contoh :
‫صي ٌر‬ َ ُ‫ ا ْع َملُوا َما ِشْئتُ ْم ِإنَّهُ بِ َما تَ ْع َمل‬
ِ َ‫ون ب‬
 “Kerjakanlah sekehendakmu” (QS.
Fushilat/41 : 40)
F)       TA’JIZ (‫ )ا لتعجيز‬ARTINYA MELEMAHKAN

 Contoh :
… ‫…فَْأتُوا بِسُو َر ٍة ِم ْن ِم ْثلِ ِه‬  
 “Buatlah satu surat (saja) yang semisal
dengan al-Qur’an itu.” (QS Al-Baqarah/2 :
23)
G)      IKRAM (‫ ) ا الكرام‬ARTINYA MENGHORMAT

 Contoh :
َ ِ‫ ا ْد ُخلُوهَا بِ َساَل ٍم آ ِمن‬
‫ين‬
 “Masuklah ke dalamnya (syurga) dengan
sejahtera dan aman” (QS AL-Hijr /15: 46)
H)      TAFWIDL (‫ ) ا لتفويض‬ARTINYA MENYERAH


ٍ َ‫ض َمٓا َأ َنتق‬
Contoh ‫اض‬ ِ ‫فَ ٱ ْق‬

“Putuskanlah apa yang hendak kamu


putuskan.” (QS Thaha/20 : 72 )
I)        TALHIF (‫ )ا لتلهيف‬ARTINYA
MENYESAL
Contoh : ‫قُ ْل ُم ْوتُ ْوا بِ َغي ِْظ ُك ْم‬
 “Katakanlah (kepada mereka)! Matilah kamu
karena kemarahanmu itu” (QS Ali Imran/3 :
119)
J)        TAKHYIR (‫ )ا لتخيير‬ARTINYA MEMILIH

 Contoh :
ِ ‫ َم ْن َشا َء فَ ْليَ ْبخَلْ َو َم ْن َشا َء فَليَ ِج ْد َكفَانِى نَ َذا ُك ْم َع ْن َج ِمي ِْع‬
ِ ‫الخطَا‬
‫ب‬
 “Barang siapa kikir, kikirlah, siapa mau
bermurah hati, perbuatlah. Pemberian
Tuhan mencukupi kebutuhan saya.” (Syair
Bukhaturi kepada raja)
K)      TASWIYAH (‫ )ا لتسوية‬ARTINYA PERSAMAAN

 Contoh :
‫ اُ ْد ُخلُ ْوهَا فَاصْ بِرُوا اَ ْو الَ تَصْ بِرُوا‬
 “Masuklah ke dalamnya (neraka) maka boleh
kamu sabar dan boleh kamu tidak sabar, itu
sama saja bagimu.” (QS Thaha/20 : 16)
I. TASKHIR ( ً )‫ل لتسخي‬ARTINYA MENGHINA
ATAU MERENDAHKAN DERAJAT
, seperti firman Allah SWT
ِ ‫ُك ْونُ ْوا قِ َر َدةً َخ‬
‫اسـِٕي َْن‬
"Jadilah kamu kera yang hina".(QS. Al-Baqarah
[2]: 65)
2)      KAIDAH KEDUA : PERULANGAN DALAM
SURUHAN

 a)      Pada prinsipnya Amar (perintah) tidak


menghendaki berulang-ulang
ِ َ‫االَصْ ُل فِى االَ ْم ِر الَ يَ ْقت‬
‫ضى التِ ْك َرار‬ 
 “Pada dasarnya perintah itu tidak menghendaki
berulang-ulangnya pekerjaan yang dituntut.”
 Misalnya :

!¬ q‘JÏ?r&ur ¢kptø:$# not÷Kãèø9$#ur#( 


 “Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan Umrah karena
Allah.” (QS Al-Baqarah/2 : 196)
 Perintah haji dan Umrah tidak wajib dikerjakan
berulang kali, tetapi cukup sekali saja, karena
suruhan itu hanya menuntut kita untuk
melaksanakannya.
B)      AMAR (PERINTAH) ITU
MENGHENDAKI BERULANG-ULANG

ِ ‫اال ْم َك‬
‫ان‬ ِ َ‫االَصْ ُل فِى االَ ْم ِر يَ ْقت‬
ِ ‫ضى التِ ْك َرار ُم َّدةَ ال ُع ْم ِر َم َع‬
 “Pada dasarnya perintah itu menghendaki
berulang-ulangnya perbuatan yang diminta
selagi masih ada kesanggupan selama hidup.”
 Misalnya :

bÎ)ur öNçGZä. $Y6ãZã_ (#r㍣g©Û$$sù 4  


  “Jika kamu berjunub maka mandilah.” (QS Al-
Maidah/5 : 6)
OÏ%r no4qn=¢Á9$# Ï8qä9à$Î! ħôJ¤±9$#‫ ٲ‬
 “Kerjakanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir” (QS Al-Isra’ /17: 78)
3)      KAIDAH KETIGA

 ‫االَ ْم ُر بِال َّش ْيِئ اَ ْم ٌر بِ َو َساِئلِ ِه‬


 “Perintah mengerjakan sesuatu berarti juga
perintah mengerjakan wasilahnya /
perantara.”
 Misalnya, perintah mendirikan shalat berarti
perintah untuk berwudhu, karena wudhu
merupakan salah satu syarat sahnya shalat.
4)      KAIDAH KEEMPAT

 ِ َ‫االَصْ ُل فِى االَ ْم ِر الَ يَ ْقت‬


‫ضى الفَ ْو َر‬
 “Pada dasarnya perintah (Amar) itu tidak menuntut
dilaksanakan segera.”
 Misalnya :

yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4’n?tã 9xÿy™` 


&×o£‰Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé
 “Barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau
sedang dalam bepergian jauh, hendaklah mengqadha
puasa itu pada hari yang lain.” (QS Al-Baqarah/2 :
184)
 Puasa Ramadhan yang ditinggalkan itu boleh ditunda
mengerjakannya, asal tidak melalaikan pekerjaan itu
dan sebelum masuk Ramadhan berikutnya.
5)      KAIDAH KELIMA
 ‫االَ ْم ُر بَ ْع َد النَّه ِْي يُ ِع ْي ُد االبَا َح ِة‬
 “Perintah sesudah larangan menunjukkan kebolehan.” 
 Misalnya :

‫ارر ِة القُب ُْو ِر اَالَ فَ ُز ْو ُرهَا‬ ُ ‫ُك ْن‬


َ َ‫ت نَهَ ْيتُ ُك ْم َع ْن ِزي‬ 
 “Dahulu aku melarang kamu menziarahi kubur,
sekarang berziarahlah.” (HR Muslim)
sŒÎ)ur ÷Läêù=n=ym (#rߊ$sÜô¹$$sù# 
 “Dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji,
berburulah.” (QS Al-Maidah/5 : 2)
 Berdasarkan dua uraian tersebut, dapat dijelaskan
bahwa perintah setelah larangan itu hukumnya mubah
tidak wajib, seperti berziarah kubur dan berburu
setelah ibadah haji.
2. NAHI (‫) ا لنَّ ِهي‬

 a.       Pengertian Nahi (larangan)


 Bahasa: mencegah atau melarang.
 Istilah :

‫ النَ ْه ُي هُ َو طَلَبُ التَّرْ ِك ِم َن االَ ْعلَى اِلَى االَ ْدنَى‬


 “Larangan ialah tuntutan untuk
meninggalkan sesuatu dari orang yang lebih
tinggi derajatnya kepada yang lebih rendah
tingkatannya.”
B.       BENTUK-BENTUK NAHI DAN CONTOHNYA

Anda mungkin juga menyukai