Menjadi ‘Influencer’ di Era Revolusi 4.

Ezmieralda Melissa, Ph.D.

Prodi Ilmu Komunikasi
ezmieralda.melissa@binus.ac.id

Binus Alam Sutera

1 September 2022
Siapakah ‘Influencer’ itu?
• Reach
– Menjangkau banyak
orang (jumlah
followers).
• Resonance
– Memiliki dampak yang
besar (viral, likes,
retweets, dsb.)
• Relevance
– Disukai atau dihormati
banyak orang.
 Mengapa Industri Memakai
Influencer?

• ‘If you are not online you don’t exist.’

• Influencer dipakai oleh banyak institusi atau
pun merek karena dampaknya yang sangat
positif.
– Mempengaruhi penjualan dua kali lipat
dibandingkan advertising.
– Efektifitas pesan yang disampaikan
mencapai 37%.
– Pesan yang disampaikan lebih dipercaya
dibandingkan pesan dari sumber lain.
 Bagaimana Supaya Akun Saya
di-‘Notice?’

• Berbagi konten yang bermanfaat (value).

• Buat akun kamu unik (personality).
• Tentukan sasaran yang jelas untuk akun kamu
(niche audience).
• Minta masukan teman untuk perbaikan akun
kamu (growth).
• Selalu mengikuti isu-isu yang sedang trending
(informative).
 Menulis untuk Media Sosial
•Talk the talk.
– Setiap platform memiliki gaya bahasanya sendiri. Pastikan kamu
menyesuaikan konten kamu dengan platform yang kamu pilih.
(Pakai hashtag apa? apa arti dari singkatan atau istilah tertentu?).

•Write conversationally.
– Menulis dengan jelas, singkat, mudah dipahami, dan sesuai
dengan karakter followers yang kamu target.

• Mix it up.
– Konten kamu harus merupakan gabungan antara tulisan,
gambar, dan video.
 Yang Jangan Dilakukan
• Curhat terus,
• Jualan terus,
• Berbagi masalah tetapi tidak memberikan solusi,
• Hanya promosi diri sendiri,
• Tidak ada konten yang bermanfaat untuk orang lain.
Strategi Lain
• Masuk ke dalam grup influencer lainnya.
– Facebook groups,
– Twitter list,
– Influencer festivals.
• Gunakan aplikasi untuk influencer
– Hootsuite,
– Feedly.
• Kenali karakter masing-masing platform media sosial.
Karakteristik Facebook

• Untuk memaksimalkan algoritma

Facebook, jangan sekedar share tautan.
Sebaiknya salin artikel asli dan gunakan
fungsi tag untuk menghubungkan
dengan sumber aslinya.
• Pastikan pengaturan akun kamu berada
ke mode ‘public’ sehingga orang lain bisa
melihat konten kamu.
• Jangan masukkan tautan maupun hashtag
di tengah tulisan yang kamu buat. Ini
bukan gaya bahasa Facebook.
Karakteristik Twitter

• Tulisan dibuat singkat dan dengan

gaya yang conversational.

• Jangan pernah memulai tweet dengan

menyebutkan akun seseorang.
Masukkan akun orang tersebut di
tengah atau akhir tulisan yang kamu
buat.

• Tulisan yang panjang dipotong-

potong dalam beberapa postingan.
Namun gaya bahasa tetap harus
conversational.
Karakteristik LinkedIn

• Pastikan kamu selalu memperbarui data

pencapaian kamu (pekerjaan baru,
sertifikat, kejuaraan, dsb.)

• Masuk ke dalam grup yang sesuai

dengan kesukaan, keahlian, maupun
industri dimana kamu berkreasi.

• Endorsement sangat penting di

LinkedIn. Berikan ulasan mengenai
orang lain sehingga mereka juga akan
mengulasmu secara positif.
 Media Sosial Lain

• Pinterest: Kuat dalam visualisasi. Bisa berfungsi

sebagai portfolio karya kamu. Gunakan infographis
untuk mengkomunikasikan pesan secara efektif.

• Instagram: Tempat berkumpulnya anak-anak muda.

Kuat di visualisasi. Gunakan istilah yang umum
digunakan di medium ini. Gunakan hashtags dengan
baik.

• YouTube: Penggantinya televisi dan iklan. Gaya video

amatir dan konten yang lucu sangat disukai.
Vlogging juga menjadi konten yang disukai.
 Media Sosial Lain

• Media yang sedang naik daun, terutama di kalangan anak

muda.
• Buatlah video dengan menggunakan lagu-lagu yang sedang
populer
• Ikuti tantangan-tantangan yang sedang populer.
• Pahami keahlian kamu dan jadikan ini keunikan kamu.
Pertahankan style dan genre tersebut.
 Melebarkan Sayap di Media Sosial
• Libatkan influencer lain. Masuk ke dalam diskusi
mereka. Setelah itu kamu dapat mencoba untuk
menghubungi mereka untuk mempromosikan diri
kamu atau berkolaborasi.

• Berikan pelatihan atau seminar gratis yang sesuai

dengan keahlian kamu. Ini cara yang baik agar orang
mengenal kamu.

• Terima undangan dari media lain atau influencer lain

dimana kamu bisa menunjukkan keahlian kamu.
 Sudah Siapkah Kamu Menjadi Seorang
Influencer?

• Buka salah satu akun media sosial kamu yang paling aktif.
• Cek hal-hal berikut ini:
– Apakah kamu mencantumkan dimana kamu bekerja?
– Apakah kamu menulis pekerjaan/ keahlian kamu?
– Apakah kamu mencantumkan tautan ke situs pribadi yang
menjelaskan kredibilitas kamu?
– Apakah kamu menuliskan salah satu hal menarik tentang dirimu?
– Apakah kamu membuat konten di akun media sosial kamu secara
reguler?
– Apakah konten yang kamu buat mendapatkan respon positif dari
jaringan kamu?
– Lihat 10 postingan terakhir kamu:
• Apakah kamu memberikan tautan ke artikel yang bermanfaat?
• Apakah kamu menandai salah satu akun influencer?
• Apakah kamu menggunakan hashtag yang popular?
• Apakah kamu memberikan komentar terhadap suatu isu yang sedang viral?
 Bandingkan Hasilnya dengan Keterangan di
Bawah Ini.

• Social Media Introvert (0-2): Akun kamu hanya

ditujukan untuk keluarga dan teman dekat.
• Social Climber (3-5): Kamu punya pengetahuan dasar
untuk membuat akun kamu lebih dikenal orang.
• Social Expert (6-8): Kamu sudah sangat paham apa
yang harus dilakukan untuk menjadi influencer. Cuma
perlu keberanian lebih.
• Social Influencer (9-10): Kamu pasti sudah menjadi
seorang influencer nih!
 Kesimpulannya…
• Menjadi influencer adalah cara terbaru untuk menjadi ‘ahli’ di bidang
tertentu. Influencer adalah salah satu profesi yang berkembang pesat saat
ini.

• Siapapun bisa menjadi influencer. Tetapi kamu harus berinvestasi waktu,

memahami keunikan kamu, memahami target audience kamu dan cara-
cara berkomunikasi di media yang berbeda-beda.

• Asah terus kemampuan kamu dalam menggunakan teknologi maupun

keahlian lain yang membuat akan membuat kamu ‘get noticed’.

• Pelan-pelan kumpulkan modal untuk membeli peralatan yang mendukung

atau berlangganan perangkat lunak yang dapat mendukung kegiatan kamu
sebagai seorang ‘influencer’.
TERIMA KASIH