Bahasa
Pertemuan 3 Modul 7
Anak-anak yang mengalami gangguan
komunikasi (dahulu dikenal dengan Perkembangan bahasa anak
gangguan perkembangan bicara dan sesungguhnya mengikuti rangkaian
bahasa) memiliki kesulitan dalam tahapan yang spesifik, meskipun
menghasilkan tuturan suara, kecepatan penguasaan dari setiap
menggunakan bahasa ujaran untuk tahapan berbeda-beda pda setiap
berkomunikasi, atau memahami apa anak.
yang dikatakan orang lain.
Kemampuan berbahasa pada anak yang mengalami gangguan bahasa ekspresif amatlah bervariasi
perbedaannya satu dengan yang lain, tergantung dari tingkat keparahan dan usia anak.
Gangguan berbahasa ekspresif harus dibedakan dengan gangguan lain yang saling berdekatan yaitu
gangguan bahasa reseptif. Seseorang dikatakan memiliki gangguan bahasa yang sifatnya reseptif
apabila ia mengalami kesulitan dalam memahami beberapa aspek dari bicara.
Anak-anak yang memiliki gangguan dalam bahasa ekspresif dapat diumpamakan seperti orang
Indonesia yang berkunjung ketempat kerabatnya yang menikah dengan orang cina dan tinggal
tinggal di pedalaman cina. Kecuali ditemani oleh kerabatnya yang oran Indonesia, maka ia akan
merasa frustasi dan tidak nyaman bila berusaha membina hubungan langsung dengan orang-orang
di sekitarnya.
Penyebaran (Prevalence)
Masalah dalam berbahasa dan bicara pada anak Penderita gangguan komunikasi yang dialami
biasanya baru disadari ketika anak mulai oleh anak laki-laki (8%) hanya berbeda sedikit
menggunakan suara dan konsep mereka sendiri. dengan anak perempuan (6%).
1. Genetik 2. Otak
4. Lingkungan
3. Infeksi telinga
rumah
1. Genetik
Fungsi-fungsi bahasa
berkembang secara cepat dan
pada awalnya berpusat di
lobus temporal sebelah kiri.
Lingkaran umpan balik
sirkular membantu penguatan
proses perkembangan bahasa
reseptif dan ekspresif.
3. Infeksi telinga
Penyebab biologis lain yang membuat kerusakan pada
kemampuan berbahasa ekspresif adalah karena otitis media
(terjadinya infeksi pada telinga bagian tengah) dalam tahun-
tahun pertama kehidupan seorang anak, karena infeksi yang
terus-menerus akan membuat anak kehilangan pendengaran.
4. Lingkungan rumah
Gangguan bahasa ekspresif harus dibedakan dengan gangguan lain yang daling berdekatan yaitu
gangguan berbahasa reseptif. Seseorang dikatakan memiiki ganggguan bahasa yang sifatnya reseptif
bila ia mengalami kesulitan dalam memahami beberapa aspek dari bicara. Meskipun pendengaran
mereka noral namun anak yang meimiki gangguan ini tidak dapat memahami suara-suara, kata-kata
atau kalimat-kalimat tertentu. Penderita gangguan ini mengalami kesulitan memahami bagian
tertentu dari kata-kata atau pertanyaan-pertanyaan, misalnya kalimat atau pertanyaan yang
berbentuk “jika… maka…”. Dalam beberapa kasus yang berat, anak tidak mampu memahami kosa
kata atau kalimat sederhana, dan kemungkinan besar mereka juga mengalami ketidakmampuan
mengolah suara, symbol-symbol,menyimpan (storage), memanggil (recall) dan merangkai
(sequencing) melalui pendengaran (auditori) (APA; dalam Mash dan Wolfe, 2013).
Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan gangguan komunikasi
menemukan bahwa faktor genetik, fungsi otak dan lingkungan yang
beresiko merupakan faktor-faktor yang menyumbang pada masalah
gangguan komunikasi.
f. Circumlocutions (mengganti
e. Terhambat atau terdiam
kata untuk menghindari kata-
yang terdengar maupun tidak
kata yang bermasalah atau
(audible or silent blocking).
sulit diucapkan).
Dalam diagnosanya, hanya sedikit anak yang pada akhirnya didiagnosa sebagai
gagap, karena hampir sebagian besar anak dapat mengatasi masalah tersebut.
Kecenderungan perkembangan perlu dicermati, terutama untuk penanganan lebih
lanjut, karena hampir 80% anak-anak yang menderita gagap saat berusia dibawah
5 tahun, ternyata tidak lagi menderita gangguan tersebut saat memasuki sekolah
dasar.
Penyebab
Sebab-sebab terjadinya gagap:
Ketika anak diketahui menderita gagap, maka salah satu masalah yang
membuat orang tua dna terapis frustasi adalah menentukan apakah terapi
akan memberikan dampak positif (intervention) atau mengganggu
(interference).
Terapi biasanya disarankan bila pengulangan suara atau suku kata amatlah
sering, bila orang tua atau anak menaruh perhatian akan masalah anak,
atau bila anak memperlihatkan ekspresi wajah atau suara tertekan.
Rangkuman
Salah satu masalah dalam gangguan komunikasi adalah gagap, yaitu cara
bicara yang ditandai dengan adanya pengulangan suara atau terhenti
sehingga mengganggu irama alur bicara.
Gagap muncul secara bertahap antara usia 2 hingga 7 tahun, dan biasanya
memuncak pada saat anak berusia 5 tahun (APA; dalam Mash & Wolfe,
2013). Meskipun tidak ada penyebab jelas yang dapat menerangkan
munculnya gagap, maka faktor keturunan disinyalir memberikan
kontribusi yang cukup besar, yaitu 71% dalam terjadinya gangguan ini.
Banyak ahli mengatakan bahwa tidak ada “pengobatan” yang dapat
dilakukan untuk mengatasi gagap, namun demikian dapat dilakukan terapi
pada mereka yang mengalami gangguan ini. Diperlukan motivasi dan
dedikasi yang tinggi dari penderita maupun orang-orang di sekitarnya
untuk mengatasi gangguan ini.
Kegiatan Penutup dan Tugas Mandiri
• Tutor memberikan tugas pada kelompok 4, 5, 6 untuk membuat materi modul 8
dalam bentuk slide power point
• Kelompok 4 materi tentang gangguan kecemasan
• Kelompok 6 anak yang mengalami fobia
• Kelompok 5 materi tentang anak separation anxiety disorder
• Kelompok 1 membuat pertanyaan tentang gangguan kecemasan
• Kelompok 2 membuat pertanyaan tentang anak separation anxiety disorder
• Kelompok 6 anak yang mengalami fobia
• https://www.youtube.com/watch?v=Y_isSaGxRZ4
• https://www.youtube.com/watch?v=lrh49CdxvCc&t=88s
• https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/b3401-panduan-penanganan-
abk-bagi-pendamping-_orang-tua-keluarga-dan-masyarakat.pdf
• file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/19768-49176-1-SM.pdf
• https://www.slideshare.net/ratnawidiastuti1/perkembangan-bahasa-pd-anak