2021.02.13 Pengendalian Eksim UUCK - V4
2021.02.13 Pengendalian Eksim UUCK - V4
Maju”
Februari 2021
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada
ALUR PERMOHONAN IZIN DAN REKOMENDASI SAAT INI KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 2
PENGENDALIAN EKSPOR-IMPOR DALAM UUCK KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
Pasal 46 Angka 13 UUCK
13. Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 45
(1) Impor Barang hanya dapat dilakukan oleh Importir yang memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.
(2) Dalam hal Impor tidak dilakukan untuk kegiatan usaha, importir tidak memerlukan Perizinan Berusaha.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Penjelasan ayat (1):
Permohonan impor barang diajukan langsung kepada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan,
dan persetujuan Pemerintah Pusat diberikan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan
setelah ada rekomendasi dari kementerian lain jika diperlukan.
UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja mengamanatkan perizinan berusaha di Indonesia dilakukan berdasarkan resiko
Hal ini mengakibatkan Rekomendasi yang selama ini wajib sebagai dasar penerbitan PI/PE diubah normanya menjadi “jika
diperlukan”.
Selain itu UUCK mengamanatkan pengendalian ekspor impor merupakan wewenang Menteri Perdagangan.
Konsern K/L terkait dengan Tusi untuk pengembangan, pembinaan, dan pengawasan di sektor masing-masing yang selama ini
dilakukan melalui Rekomendasi akan dituangkan dalam Neraca Komoditas.
Neraca Komoditas pada prinsipnya menguatkan kosern K/L agar lebih strategis dengan membuat usulan penetapan kebutuhan impor
kepada Rakortas, untuk dibahas dan ditetapkan menjadi penetapan kebutuhan ekspor/impor yang harus diterbitkan PE/PI nya oleh
Kementerian Perdagangan.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 3
SHARING DATA DALAM NERACA KOMODITAS KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
Dalam RPP Perdagangan, kepentingan K/L untuk memperoleh data yang diperlukan dalam melakukan pengawasan sesuai
Tusi masing-masing akan disediakan secara otomatis melalui sistem tunggal yang terintegrasi (LNSW).
Neraca Komoditas disediakan dalam sistem tunggal yang terintegrasi dan merupakan rujukan tunggal dalam pengendalian
ekspor impor.
Neraca Komoditas dapat diakses oleh seluruh K/L terkait sehingga terdapat transparansi dan data dapat digunakan oleh
K/L sesuai dengan Tusi masing-masing.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 4
NERACA KOMODITAS (1/2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
Prinsip: Transparansi, Simplifikasi, & Kepastian Layanan Maju”
1. Pengaturan tentang Pengendalian Ekspor dan Impor terdapat di beberapa RPP Sektor, telah dilakukan sinkronisasi dan sesuai
dengan semangat UU CK (penyederhanaan, percepatan dan transparansi perizinan, serta kemudahan berusaha).
2. Sesuai hasil Rakortas Menteri (23 Januari 2020), bahwa penerbitan Perizinan Impor dan Ekspor didasarkan pada Neraca
Komoditas, diatur di RPP Perdagangan, dan RPP Sektor teknis yang terkait komoditi impor/ ekspor tersebut.
3. Neraca Komoditas, dibahas di Rakortas di Kemenko Perekonomian bersama K/L terkait:
Masukan dari semua K/L Sektor teknis penetapan Rencana Kebutuhan Impor/ Ekspor,
Pembahasan di Rakortas, menghasilkan penetapan Kebutuhan Impor/ Ekspor
Menjadi rujukan tunggal/ dasar Persetujuan Impor dan Persetujuan Ekspor di KemenDag.
NERACA KOMODITAS:
Forum Rakortas K/L di Kemenko
K/L Sektor Sistem Elektronik yang Terintegrasi. KemenDag
Penetapan Kebutuhan Impor/ Ekspor Persetujuan
Rencana Impor
Kebutuhan
Impor/
Ekspor*
PRODUKSI
+ IMPOR
= KONSUMSI
+ EKSPOR
dan
Persetujuan
Ekspor
* Penetapan Rencana
Kebutuhan Impor/Ekspor
dilakukan pada y-1
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 5
NERACA KOMODITAS (2/2) KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
Prinsip: Transparansi dan Kepastian Berusaha “Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
PELAKU USAHA K/L SEKTOR MEKANISME /PROSES KEMENDAG
Input
Ekspor
3 Output
5
Persetujuan
1 2
Ekspor
4
Usulan Penetapan RAKORTAS
Kebutuhan Rencana Kebutuhan Pembahasan NERACA
Kebutuhan Neraca Komoditi
Impor/Ekspor Impor/Ekspor KOMODITI Penetapan Output
Impor/Ekspor Kebutuhan
Elemen Data detail: Impor/Ekspor Persetujuan
Jenis Brg, Jumlah Brg, Sistem INSW* Impor
Waktu & Tempat 5
Impor/ Ekspor, dll
3
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 6
PROSES BISNISSIINAS/
NERACA KOMODITAS
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
PELAKU USAHA SINSW Maju”
INATRADE/SISTEM MENKO
K/L
PROBIS PENYAMPAIAN RENCANA KEBUTUHAN
• Jumlah Rakortas
• Waktu • Menerbitkan usulan • Stock Neraca Komoditas (Menteri/Es I)
• Pelabuhan Tujuan penetapan kebutuhan • Konsumsi Terlegitimasi Penetapan Penetapan Neraca
• Kapasitas Produksi impor/ekspor yang akan • Pelaku usaha yang
dibahas di Rakortas kebutuhan Komoditas
• Supply mengajukan permohonan
• Menyampaikan data (a.l. ekspor impor
• Demand
• Kewajiban perizinan (a.l. produksi, stock, konsumsi)
Laporan, Komitmen) yang dibutuhkan NK kepada
SINSW sesuai Tusi masing-
masing
sesuai penetapan
Respon
kebutuhan ekspor Persetujuan/
impor (INATRADE) Meneruskan pengajuan PI/PE pelaku usaha Penolakan PI/PE
Pengajuan PI/PE
SINSW
(Transaksional)
Meneruskan respon Persetujuan/Penolakan PI/PE pelaku usaha
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada
PENGATURAN NERACA KOMODITAS DALAM KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
RPP PENYELENGGARAAN BIDANG PERDAGANGAN “Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 8
PENGATURAN NERACA KOMODITAS DALAM KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
RPP PENYELENGGARAAN BIDANG PERINDUSTRIAN (1/2) “Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 9
PENGATURAN NERACA KOMODITAS DALAM KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
RPP PENYELENGGARAAN BIDANG PERINDUSTRIAN (2/2) “Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
Pasal 14 Pasal 16
(1) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) Rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana
(2) merupakan rencana kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) disampaikan oleh Menteri dan
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian terkait melalui sistem
(2) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun informasi terintegrasi secara berkala setiap triwulan.
berdasarkan usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
(2) Rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang
setiap Perusahaan Industri.
disampaikan oleh Menteri atau menteri/kepala lembaga pemerintah
(3) Rencana kebutuhan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
nonkementerian terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
ditetapkan oleh Menteri.
data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong yang dihasilkan oleh
Industri hulu dan Industri antara.
Pasal 15
(1) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana Pasal 17
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) disampaikan oleh Perusahaan Industri Rencana kebutuhan Industri yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam
dan/atau pusat penyedia Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong kepada Pasal 14 dan rincian data pasokan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
Menteri. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 disampaikan kepada menteri yang
(2) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan
dimaksud pada ayat (1), dalam hal diperlukan dapat dilakukan verifikasi kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang perekonomian
terlebih dahulu oleh lembaga pelaksana verifikasi yang ditunjuk oleh melalui sistem informasi terintegrasi secara berkala setiap triwulan.
Menteri sebelum disampaikan oleh Pelaku Usaha.
(3) Usulan kebutuhan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong sebagaimana Pasal 18
dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara elektronik melalui SIINas. Dalam hal neraca komoditas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
belum ditetapkan, jaminan ketersediaan Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong
ditetapkan berdasarkan ketentuan dan data yang tersedia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 10
NORMA PENGATURAN NERACA KOMODITAS KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
Sesmenko Bidang Perekonomian a.n. Menko Bidang Perekonomian telah mengirimkan surat No. PI.02.02/16/
M.EKON/01/2021 tanggal 22 Januari 2021 perihal Penyampaian Hasil Rakortas tentang Norma terkait Neraca
Komoditas pada Peraturan Pelaksanaan UU Cipta Kerja:
Pengaturan tentang ketentuan pengendalian ekspor dan impor terdapat di beberapa RPP, sehingga perlu
1 sinkronisasi dan perlu dipastikan bahwa norma tersebut sesuai dengan semangat UU Cipta Kerja, antara
lain untuk penyederhanaan, percepatan dan transparansi perizinan serta untuk kemudahan berusaha.
2 Untuk melaksanakan hal tersebut, sesuai hasil Rakortas Menteri tanggal 23 Januari 2020, telah disepakati
bahwa penerbitan perizinan impor dan ekspor didasarkan pada Neraca Komoditas, yang akan diatur dalam
RPP Sektor Perdagangan dan RPP Sektor teknis yang selama ini menerbitkan rekomendasi impor/ekspor.
3 Neraca Komoditas akan menetapkan kebutuhan impor/ekspor dan akan menjadi rujukan tunggal atau
dasar dan penerbitan perizinan impor dan ekspor yang berlaku secara nasional, sehingga norma
pengaturan Neraca Komoditas tersebut harus dituangkan dalam RPP Perdagangan, RPP Perindustrian dan
RPP Sektor teknis lainnya yang selama ini menerbitkan rekomendasi impor/ekspor.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 11
NORMA PENGATURAN NERACA KOMODITAS KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
“Ekonomi Unggul, Indonesia
Maju”
4 Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, diminta kepada Pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait
yang menjadi Penanggungjawab RPP Sektor yang menjadi tanggung jawab masing-masing K/L, yaitu:
a. Dalam rangka penerbitan perizinan terkait ekspor dan impor oleh menteri/kepala lembaga dilakukan
berdasarkan neraca komoditas;
b. Dalam hal Neraca Komoditas belum tersedia, penerbitan perizinan terkait ekspor dan impor oleh
Menteri/Kepala Lembaga akan dilakukan berdasarkan ketentuan dan data yang tersedia;
c. Dalam rangka kebutuhan proses dalam penetapan Neraca Komoditas, K/L menyediakan data terkait
dengan rencana kebutuhan impor dan ekspor, serta data lainnya pada sistem elektronik yang
terintegrasi dengan sistem penanganan dokumen yang terkait dengan impor dan ekspor.
Mengingat beberapa RPP Sektor teknis sudah pada tahapan selesai proses harmonisasi, diharapkan
5 penambahan norma yang terkait dengan Neraca Komoditas ini dapat segera dikoordinasikan dengan Pokja
Harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM, bersama dengan Pejabat di Eselon 1 di Kemenko
Perekonomian yang menjadi Penanggungjawab untuk koordinasi RPP Sektor teknis terkait.
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI Reformasi Perdagangan, Memastikan Kehadiran Negara pada 12