Anda di halaman 1dari 22

Ilmu Ukur Tanah

H. Awliya Tribhuwana, ST. MT

Pertemuan Ke_4
Metode Pengukuran Jarak
Pengertian
Pengukuran jarak adalah dasar dari semua
penhukuran tanah

Jarak yang dimaksud adalah


Jarak Horisontal (Jarak Mendatar)

Tipe jarak : B
g
 Jarak horisontal irin

Jarak vertikal
r akm
 Jarak vertikal Ja
 Jarak miring 𝜶 𝒂𝒃
A
Jarak horisontal
Klasifikasi
Pengukuran Jarak
Langsung

Sistem Stadia

Pengukuran Jarak
Sistem Tangensial

Sistem
Tidak Langsung Optis
Substenbar

Sistem Bayangan
Elektro Optis
Rangkap

Elektronis
Alat Pengukur
Jarak Scr Langsung
1. Pita Ukur Kain
2. Pita Ukur Fiberglass
3. Pita Ukur Baja
4. Pita Ukur Komposit (Baja/Plastik)
5. Pita Ukur Invar
Alat pendukung
 Anjir/jalon
 Pegangan Jepit
 Pengatur Tegangan
 Paku Lapangan
 Unting-unting
 Abney level
Satuan Ukuran Jarak

Ada 2 sistem satuan ukuran jarak


1. Sistem Metrik, spt mm,cm,dm,m sampai km
2. Sistem Inggris, spt inch,feet,yard,mile

1 inch = 2,54 cm
1 feet = 0,305 m
1 yard = 0,914 m
1 mile = 1,609 km
Metode Pengukuran Jarak
Ada beberapa metode pengukuran jarak

1. Dengan metode kira-kira


2. Metode langkah (Pacing)
3. Metode skala peta
4. Pengukuran jarak dgn odometer
5. Pengukuran jarak dgn meteran
a. Lahan datar
b. Lahan miring
c. Lahan bertingkat
6. Pengukuran dengan stadia
7. Pengukuran jarak elektronik (EDM)
Contoh Pengukuran
1. Dengan metode kira-kira

waktu tempuh antara kota A dan B = 2,5jam


Kecepatan kendaraan rata-rata 60 km/jam
Jarak antara kota A dan B
= 2,5 jam x 60 km/jam = 150 km

2. Metode langkah (Pacing)

Antara titik A dan B di tempuh dgn 120 langkah


Rata-rata panjang langkah 60 cm
Jarak titik A dan B
= 120 langkah x 60cm/langkah
= 7,200 cm = 72 m
Contoh Pengukuran
3. Metode Skala Peta

Jarak di lapangan (sebenarnya) antara dua titik = jarak di peta x skala peta
Jarak antara dua titik di peta = 6,2 cm
Skala peta 1 : 25.000, maka
Jarak sebenarnya antara dua titik itu
= 6,2 cm x 25.000 = 155.000 cm = 1,55 km

4. Pengukuran jarak dgn odometer

Antar titik A dan B di tempuh dgn 120 putaran


Keliling lingkaran = 60 cm
Jarak antara A dan B
= 120 putaran x 60cm/putaran = 7.200 cm = 72 m
Pengukuran Jarak Langsung
Pengukuran jarak dgn meteran
a. Pada Lahan Datar
Angka Nol Angka yg d baca

Pita ukur
Permukaan Tanah Rol Meter

b. Pada lahan Miring


1. Metode Koreksi
Kemiring an Ko reks i d ari J arak M end at ar
(%) 10 0 m jarak miring (m) Seb enarnya (m)
1 0 ,0 0 5 9 9 ,9 9 5
2 0 ,0 2 0 9 9 ,9 8 0
3 0 ,0 4 5 9 9 ,9 55
4 0 ,0 8 0 9 9 ,9 2 0
5 0 ,12 5 9 9 ,8 75
10 0 ,50 0 9 9 ,50 0
15 1,13 0 9 9 ,8 70 Tabel Koreksi
20 2 ,0 2 0 9 7,9 8 0 Kemiringan Tanah
30 4 ,6 10 9 5,3 9 0
Pengukuran Jarak Langsung
2. Metode Taping Bertingkat.
25 m Meteran
A Unting-unting
25 m

25 m
Jarak Mendatar AB
7m
= 3 x 25m + 7m = 82m
3. Metode Taping ( pengukuran tdk hrs sama )
B
Kesalahan yang umum terjadi
Ratio Kesalahan = p : ΠP
Dimana : p = selisih kedua hasil pengukuran
ΠP = rata-rata dari jedua hasil pengukuran
Utk tanah datar : = 0.008 V D + 0,0003 D + 0,05
Utk tanah landai : = 0.010 V D + 0,0004 D + 0,05
Utk tanah curam : = 0.012 V D + 0,0005 D + 0,05
Pengukuran Jarak Terhalang
1. Terhalang Oleh Bangunan
B A G H B A G F

C E

D C E F

B A H G A B

C K

E F

D
Pengukuran Jarak Terhalang
2. Terhalang Oleh Sungai
F A B
O

Sungai

Sungai
D

E
C
A C D B

Jarak CD = Jarak AB =

D
Sungai

F C A
D
E

Sungai
E B
A G

C Jarak CD =
Jarak AE = AB
Pengukuran Jarak Terhalang
3. Terhalang Oleh Danau
A B

C D Jika CB tegak lurus AC dan BC diukur,


maka jarak AB  BC 2  AC 2
Jika AC = BD, Maka AB = CD

A B

C
A B

Jika AC dan BC diukur, maka


C
AB  BC 2  AC 2
Membuat sudut siku di lapangan

1. Perbandingan panjang sisi segitiga siku-siku


Z D

10 m
8m

A C

X Y B 6m C A

2. Titik tengah tali busur


X

C E D
Alat Pengukur
Jarak Tdk Langsung
1. Pengukuran Dengan Stadia
 Pengyukuran dgn stadia di kenal dgn istilah pengukuran jarak optik
 Dilakukan menggunakan teropong
 Di dalam teropong terdapat lensa objektif dilengkapi 2 grs ( benang
stadia )
 Alat yg dilengkapi fasilitas ini ( Waterpas dan Teodolit )

2. Pengukuran Jarak Elektronik ( Electric Distance Meter/EDM)


 Alat yg lebih modern dari Waterpas dan Teodolit
 Alat yg menggunakan gelombang elektronik
 Alat ini terdiri dari transmitter sbg sumber listrik
 Reseiver sbg penangkap gelombang listrik yg dipancarkan (pd titik ukur)
Sumber Kesalahan
Kesalahan dalam pengamatan
1. Kesalahan Kasar
2. Kesalahan Sistematik
3. Kesalahan Random/tak terduga

Sumber Kesalahan Pengukuran


1. Dari Si Pengukur
2. Dari Alat Ukur
3. Dari Alam
Kesalahan Kasar
 Terjadi akibat kurang hati2
 Kurang pengalaman
 Kurang perhatian

Apabila diketahui ada kesalahan dianjurkan utk


mengulang seluruh atau sebagian.

Contoh Kesalahan :
 Salah baca (6 dibaca 9),(3 dibaca 8),(7 dibaca9)
 Salah mencatat data ukuran (pengukuran jarak ada
4 rentangan, 1 rentangan tdk tertulis)
 Salah dengar dari pencatat (pengamat mengatakan
3, pencatat mendengar 5 )
Kesalahan Sistematik
Terjadi disebabkan oleh alat-alat ukur sendiri
a. Panjang pita ukur tdk standar
b. Pembagian skala tdk teratur pd pita ukur
c. Pembagian lingkaran teodolit yg tdk seragam

Kesalahan diatas dapat dihindari :


a. Sebelum alat digunakan , alat dikalibrasi lebih dahulu
b. Cara-cara pengukuran tertentu
- Pengamatan biasa
- Pengamatan luar biasa
- Hasinya dirata-rata
c. Memberikan koreksi pada data ukuran yg didapat
d. Koreksi pada pengolahan data

Pada pengukuran jarak langsung kesalahan sistematik :


1. Kesalahan pita ukur yg tdk standar
2. Pelurusan yg tdk baik/kurang sempurna
3. Pita ukur yg tdk mendatar
4. Kemiringan medan lapangan
5. Kelenturan pita ukur
6. Variasi temperatur udara
Kesalahan Random
Terjadi karena hal-hak yg tdk terduga
1. Adanya getaran udara
2. Kondisi tanah tempat alat berdiri tdk stabil
3. Kecapatan angin
4. Kondisi psikis pengamat

Kesalahan ini baru terlihat apabila suatu besaran diukur


berulang-ulang dan besarannya tidak sama

Untuk mengilangkan pengaruh kesalahan ini;


5. Pengaruh kesalahan dibuat sekecil mungkin dgn
penyempunaan alat
6. Proses pengambilan data (pukul 07 s/d 11, jam 14 s/d 17,
jarak alat ukur dgn rambu max 60m, alat ukur dipayungi)
7. Hasil pengamatan dikoreksi
Cara menghindari kemungkinan
kesalahan dalam pengukuran

Macam – macam Kesalahan dlm Pengukuran


1. Paham Tentang Teori Pengukuran
2. Paham Dgn Jenis Alat Ukur dan Koreksinya
3. Menguasai Metode Ilmu Hitung Pemetaan
4. Bekerja dgn loyalitas yg tinggi
5. Rasa Tanggung Jawab
Tugas 3

Buat Rangkuman Pengukuran tidak langsung

Dikerjakan per kelompok


Print out
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai