Anda di halaman 1dari 42

SENYAWA FENOL

TITIK SUNARNI
FAKULTAS FARMASI - USB
JALUR BIOSINTESIS

PENGGOLONGAN DAN CONTOH


SENYAWA SENYAWA

FENOL SIFAT FISIKO KIMIA

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI


SENYAWA FENOL
SENYAWA FENOL

Senyawa Fenol :
• mempunyai 1 atau lebih gugus hidroksi yang terikat
langsung pada inti aromatik (benzena).

atom hidrogen pada


gugus hidroksil labil,
 fenol asam lemah.

Senyawa Polifenol
• mempunyai lebih dr 1 ggs OH yang berikatan dengan
satu atau lebih cincin benzena
Senyawa Fenol

Senyawa aromatik dari tanaman dapat berasal


dari 2 jalur yang berbeda :
• jalur asetat - malonat
 kondensasi dan siklisasi poliketida
• jalur asam sikimat-korismat

pola oksigenasi khas dari kedua jalur tsb


(jalur asetat berseling, jalur sikimat tak berseling)

Namun tak dapat untuk diagnosa biogenetik karena


senyawa umumnya ada modifikasi lanjut
(photosynthesis)

Polysaccharides
Glycosides
Nucleic Acids
phosphoenol
pyruvate
Shikimate pathway
Aromatic Compounds SENY
FENOL
Lignans
Shikimate
pyruvate aromatic amino acids
aliphatic amino acids
Alkaloids
CITRIC Peptides
ACID
CH3COSCoA
CYCLE
Penicillins
Acetyl CoA
Cyclic Peptides
-
O2CCH2COSCoA
CH3COSCoA

CH3COCH2COSCoA

CH3COSCoA CH3COSCoA Isoprenoids (terpenes,


mevalonate steroids, carotenoids)
Polyketides, Fatty Acids Prostaglandins, Macrocyclic
Antibiotics
SENY FENOL
JALUR ASETAT - MALONAT
Jalur untuk pembentukan :
- Senyawa asam lemak
- Senyawa poliketida  senyawa aromatik
JALUR
ASETAT- MALONAT
POLIKETIDA
• penting pada bakteri
dan fungi, peran kecil
pada tumbuhan.
• ada hubungan paralel
yang dekat antara
biosintesis asam lemak
dan poliketida, dimana
sintesis poliketida
sejalan dengan sintesis
asam lemak, yaitu
berasal dari Asetil koA
yang mengalami
kondensasi.

pemasangan unit asetat selama


biosintesis asam lemak dan poliketida.
PERBEDAAN BIOSINTESIS ASAM
LEMAK DAN POLIKETIDA
sintesis asam lemak:
• kondensasi unit C2 selanjutnya terjadi setelah terjadi reduksi gugus
keton membentuk metilen dahulu.
• struktur asam lemak tanpa gugus keto.
sintesis poliketida :
• kondensasi unit C2 selanjutnya tanpa didahului reduksi gugus keto
• struktur poliketida ditandai banyak gugus keto.
STRUKTUR SENYAWA POLIKETIDA :
Senyawa poliketida
bukan berupa senyawa
rantai lurus tetapi
suatu senyawa siklis,
karena :
• poliketida berupa
rantai panjang dan
mempunyai gugus
reaktif
• ikatan C-C tidak lurus
tetapi mudah
membentuk sudut
sehingga mudah
terjadi siklisasi
(monosiklis, bisiklis
atau makrosiklis)
• .
sintesis poliketida umumnya berlangsung dalam empat langkah :
• adisi dari unit-unit C2 (pembuatan rantai)
• oksidasi, reduksi dan alkilasi rantai poliketida
• stabilisasi rantai dg cara siklisasi intramolekular
• modifikasi sekunder gugus fungsional yang dihasilkan dari
langkah 3.
CONTOH
Siklisasi
poliketo
untuk
membentuk
senyawa
fenol :
Modifikasi sekunder Poliketida
Setelah terjadi siklisasi awal 
dapat mengalami berbagai
modifikasi.
• Transformasi sekunder
umumnya oksidatif.
• proses paling sering adalah
pengubahan gugus metil pada
cincin aromatik menjadi asam
karboksilat.
• gugus karboksilat yang terjadi
dapat hilang dan diganti dg
atom hidrogen (dekarboksilasi
non oksidatif) atau dengan
gugus hidroksi (dekarboksilasi
oksidatif).
• Reaksi oksidasi yang pertama
bersifat iireversibel dengan
enzim oksigenase.
• Perubahan alkohol primer 
aldehide  karboksilat,
dikatalisis oleh dehidrogenase
yang dipengaruhi oleh NAD(P)
atau flavoprotein.
Penggabungan
oksidatif fenol
(phenolic oxidative
coupling).

Biosintesis asam
usnat.
• asam usnat
merupakan metabolit
antibakteri yang
terkandung dalam
lichens (Usnea dan
Cladonia). Lichens :
simbiosis alga dan
fungi.
• Prinsip modifikasi
struktur melibatkan
penggabungan
oksidatif.
 berasal dari
penggabungan 2
molekul
methylphloracetophen
on (berasal dari
phloracetophenon yg
mengalami metilasi
sebelum aromatisasi).
BIOSINTESIA
ANTRAKUINON
Biosintesis dari jalur asetat yang bergabung dengan jalur lain
• kerangka karbon dari jalur asam aseta bergabung dengan atom karbon jalur lain,
biosintesis flavonoid dan stilbene
JALUR SIKIMAT - KORISMAT
• Jalur biosintesis untuk pembentukan asam amino
aromatik dan senyawa fenilpropanoat.
• Dijumpai di mikroorganisma dan tanaman, tidak di
hewan
• Intermediate sentral : asam sikimat ( diisolasi pertama
dari Illicium sp ‘shikimi’.
• Senyawa yang dibentuk :
• Phenilalanin dan tirosin  pembentuk struktur inti
fenilpropan C6C3 (asam sinamat, kumarin, lignan,
flavonoid dll)
• Tryptophan : precursor alkaloid
• Derivat asam benzoat (asam gallat, aminobenzoat),
dihasilkan dari percabangan asam sikimat
BIOSINTESIS ASAM GALLAT (percabangan
as sikimat)
PENGGOLONGAN
SENYAWA FENOL
PENGGOLONGAN SENYAWA FENOL
Struktur Golongan Senyawa
C6 fenol sederhana
C6-C1 asam fenolat dan senyawa yang berkaitan
C6-C2 acetofenon dan asam fenilasetat
C6-C3 asam sinamat, sinamil aldehide, sinamil alkohol (fenilpropan)
C6-C3 Kumarin, isokumarin, dan kromon
C15 Kalkon, auron, dihidrokalkon
C15 Flavan, Flavon, Flavanon, Flavanonol
C15 Anthocyanidin, Anthocyanin
C30 Biflavonil
C6-C1-C6 Benzophenon, xanton
C6-C2-C6 Stilbene
C6,C10,C14 Quinon
Lignan, neolignan Dimer dan oligomer
Lignin Polimer
Tannin Oligomer atau polimer
Phlobaphen Polimer
FENOL SEDERHANA
Senyawa fenol (C6):
• Mengandung minimal 1 ggs –OH, dapat membentuk senyawa
eter, ester atau glikosida
• Pola substitusi :
• orto, meta, para (1,2-, 1,3-, 1,4-)
• dengan 3 gugus fungsi : 1,3,5 atau 1,2,6
ASAM FENOLAT DAN ALDEHIDE (C6 – C1)
Asam hidroksi benzoat : terdapat gugus karboksil pd fenol.
Aldehid hidroksi benzoat : terdapat gugus aldehid pd fenol

asam salisilat
pemacu pembentukan batang pd Sauromatum guttatum
pd tmbuhan lain dibentuk sbg tanggapan tehadap infeksi
Acetofenon & asam fenilasetat (C6 – C2)
• senyawa fenon (C6C2)  jarang dijumpai
Asam sinamat (C6 – C3)
• 6 kelompok asam sinamat
dengan kerangka C6-C3 (asam
sinamat, asam p-kumarat,
asam kafeat, asam ferulat,
asam 5-hidroksi ferulat dan
asam sinapat).
• sering dijumpai dlm bentuk :
• ester dengan asam quinat,
asam sikimat, asam tartart
dan asam organik lain
contoh : asam klorogenat
 ester asam kafeat
dengan asam quinat.
• ester dengan gula
KUMARIN (C6 – C3)

mempunyai kerangka C6-C3, dengan


heterosiklik oksigen pada unit C3

Benzophenon, xanthon dan stilbene


Benzophenon dan xanthon : C6-C1-C6
Stilbene : C6-C2-C6
Quinon
• Benzoquinon : C6
• Naphthoquinon : C10
• Anthraquinon : C14
atau C6C2C6
Lignan & neolignan

Lignan :
suatu dimer atau oligomer hasil dari
coupling (ß-ß’) :
• p-coumaryl alkohol,
• coniferil alkohol
(yg sering dijumpai)
• sinapyl alkohol

Neolignan
 selain ß-ß’
FLAVONOID
STRUKTUR UMUM : C6-C3-C6
Senyawa yang dibentuk dari fenilpropanoid
Berdasarkan cincin benzena lateral
Berdasarkan fragmen tiga karbon pusat, yang terikat pada cincin –B :
Berdasarkan bentuk kerangka :
atom 3C pusat sistem 6
1. Kerangka piran

3. Kerangka pirilium

2. Kerangka piron
POLIMER FENOL
Lignin • polimer fenolik melimpah setelah
selulosa (tumbuhan berkayu)
• peran :
- pembentuk struktur tumbuhan
- mempermudah transport air
melalui berkas pembuluh
- barrier terhadap serangga dan
fungi
• unit penyusun :
• p-coumaryl alkohol,
• coniferil alkohol,
• sinapyl alkohol
• pengikatan interunit dalam lignin
umumnya ß-O-4’. Lainnya :5-O-4’, 5-
5’, ß-ß’.
TANNIN
Condensed tannins
• sering disebut
proanthocyanidin
• flavanoid oligomer
atau polimer yang
terdiri dari unit flavan-
3-ol (catechin).
Hidrolisis asam
anthocyanidin
(cyanidin)
Gallotannin
• polyol yang
tersubstitusi dengan
residu asam gallat.
Contoh : 1,2,3,4,6
pentagalloylglucose
Ellagitannin :
• Tanin terhidrolisa yang diturunkan dari pentagalloylglucose,
tetapi tidak seperti gallotannin
• Ellagitanin mengandung ikatan C-C antara residu galloyl dalam
molekul pentagalloylglucose.
• Ikatan C-C terbentuk melalui oksidasi fenolic coupling dari 2
residu galloyl yang menghasilkan pembentukan unit
hexahydroxydiphenoyl (HHDP)

Ikatan C-C

Ellagitanin
Tannin komplek
merupakan tannin dimana unit katekin berikatan secara
glikosidik terhadap gallotannin atau ellagitannin

Unit Katekin

Anda mungkin juga menyukai