0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan6 halaman
Kasus ini membahas gugatan pembatalan pernikahan Jessica Iskandar (Indonesia) dan Ludwig Frans Willibald (Jerman) karena pernikahan agama mereka ternyata fiktif. Kasus ini termasuk hukum perdata internasional karena ada unsur kewarganegaraan yang berbeda dan pernikahan dilakukan di Indonesia.
Kasus ini membahas gugatan pembatalan pernikahan Jessica Iskandar (Indonesia) dan Ludwig Frans Willibald (Jerman) karena pernikahan agama mereka ternyata fiktif. Kasus ini termasuk hukum perdata internasional karena ada unsur kewarganegaraan yang berbeda dan pernikahan dilakukan di Indonesia.
Kasus ini membahas gugatan pembatalan pernikahan Jessica Iskandar (Indonesia) dan Ludwig Frans Willibald (Jerman) karena pernikahan agama mereka ternyata fiktif. Kasus ini termasuk hukum perdata internasional karena ada unsur kewarganegaraan yang berbeda dan pernikahan dilakukan di Indonesia.
DISUSUN OLEH: @MARC_VANBAST Pernikahan Jessica Iskandar (Indonesia) Dengan Ludwig Frans Willibald (Jerman) Gugatan pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Frans kepada Jessica, dikarenakan bahwa pihak Gereja yang telah diklaim oleh Jessica untuk melakukan pemberkatan kepadanya ternyata adalah fiktif. Para pendeta tidak tercatat dalam gereja.
Menurut Frans perkawinan belum sah secara agama, Frans
HPI tidak pernah melakukan pemberkatan perkawinan dengan
Jessica Iskandar di Gereja di Jakarta Pusat.
Pihak Jessika Iskandar mendatangi Disdukcapil (Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil) DKI Jakarta dengan membawa persyaratan untuk pencatatan perkawinan juga membawa surat pemberkatan dari Gereja di Jakarta Pusat dengan surat nomor 013/GYS/jkt/VI/14. Dari surat tersebut, terdapat keterangan bahwa Jessica dan Ludwig telah menjalani pemberkatan pada 11 Desember 2013, lalu beberapa bulan kemudian pihak Gereja menyangkal bahwa Gereja tidak pernah melakukan pemberkatan perkawinan terhadap Jessica dan Frans. Faktor HPI (Alasan-alasan)
Kasus ini termasuk kedalam Hukum Perdata Internasional,
karena terdapat unsur asing berupa faktor personal yaitu status kewarganegaraan dimana Frans berkewarganegaraan Jerman dan Jessica bekewarganegaraan Indonesia.
Pernikahan mereka dilakukan di Indonesia, tepatnya
Jakarta Pusat.
Menggunakan hukum Indonesia,
Titik Taut
Kewarganegaraan yang berbeda
Jessica Iskandar berkewarganegaraan Indonesia dan Ludwig Frans Willibald berkewarganegaraan Jerman.
Tempat kedudukan badan hukum
Tempat kedudukan badan hukum yang berada di Indonesia.
Tempat perbuatan hukum
Tempat dilakukanya perbuatan hukum yaitu di Indonesia. KESIMPULAN Perkawinan campuran yang dilakukan di Indonesia dilakukan menurut undang-undang perkawinan dan harus memenuhi syarat perkawinan, perkawinan campuran dapat dilihat pada pasal 57 "perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia". Masalah perceraian maupun hak asuh tunduk pada pasal 41, pasal 45, dan pasal 48 UU No.1 Tahun 1974. THANK YOU