Anda di halaman 1dari 9

KASUS

PERDATA
KELOMPOK 5
Pernikahan Jesica iskandar dengan
Ludwig frans willibald
ANGGOTA

ALIFFA LEILA MUHAMMAD FAZA G S


2201867 2202712

HANNA FILJANAH YOGA PRATIKTA


2201609 2203314
Gugatan pembatalan pernikahan yang
dilakukan oleh ludwig kepada
jesica,dikarenakan bahwa pihak gereja
yang telah diklaim oleh jesica untuk
melakukan pemberkatan kepadanya
ternyata adalah fiktif,para pendeta tidak
tercatat dalam gereja yesus sejati.

Perkawinan belum sah secara


agama,ludwig tidak pernah melakukan
pemberkatan perkawinan bersama
jesica iskandar di gereja yesus sejati
jakarta pusat,lugwig yang
berkewarganegaraan jerman dan
jesica yang berkewarganegaraan
indonesia.
Pihak jesica iskandar mendatangi disdukcapil (Dinas
kependudukan dan pencatatan sipil) DKI Jakarta dengan
membawa persyaratan untuk pencatatan perkawinan juga
membawa surat pemberkatan dari gereja yesus sejati jakarta
pusat dengan surat nomor 013/GYS/Jkt/VI/14.Dari surat
tersebut,terdapat keterangan bahwa jesica dan ludwig telah
menjalani pemberkatan pada 11 Desember 2013,lalu beberapa
bulan kemudian pihak gereja yesus sejati menyangkal bahwa
gereja tidak pernah melakukan pemberkatan perkawinan
terhadap jesica dan ludwig.
Faktor hukum
perdata
• Kasus ini termasuk kedalam hukum
perdata internasional karena
terdapat unsur asing berupa faktor
personal yaitu status
kewarganegaraan dimana ludwig
berkewarganegaraan jerman dan
jesica berkewarganegaraan
indonesia.
• Pernikahan mereka dilakukan di
indonesia.
• Menggunakan hukum indonesia.
TITIK TAUT PRIMER
1.Kewarganegaraan yang berbeda.
2.Tempat kedudukan badan hukum yang berada di indonesia.
3.Tempat dilakukan perbuatan hukum yaitu indonesia.

TITIK TAUT SEKUNDER


Tempat terjadinya perbuatan melawan hukum(lex loci delecti
commisi),pernikahan mereka dilakukan di Indonesia.Dimana
kasus ini termasuk kedalam perbuatan melawan hukum karena
pihak jesica melakukan pembuatan akta nikah berdasarkan
bukti-bukti surat palsu.
Kesimpulan
• Perkawinan campuran yang dilakukan di Indonesia
dilakukan menurut undang-undang perkawinan dan
harus memenuhi syarat perkawinan,perkawinan
campuran dapat dilihat pasal 57 “perkawinan antara
dua orang yang di indonesia tunduk pada hukum
yang berlainan,karena perbedaan kewarganegaraan
indonesia”
• Masalah perceraian maupun hak asuh tunduk pada
pasal 41,pasal 45,dan pasal 48 UU No.1 Tahun
1974.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai