Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa

Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021

PERKAWINAN ANTAR NEGARA BERDASARKAN HUKUM


PERDATA INTERNASIONAL
Penulis Pertamaa,1*, Penulis Keduab,2, Penulis Ketigac,3
SOFIANTI MUSA ROBO (191011500117)
THERESIA LIANNA JUWILANDA (191011500317)
YENI FITRIANI SOI (191011500322)
MOHAMMAD HIJIR ISMAIL (191011500323)
robosofi37@gmai.com
theresia.lianna@gmail.com
yenifitry09@gmail.com
mohammadhijirismail@gmail.com

2
email penulis kedua; 3email penulis ketiga
*korespondensi penulis
Naskah diterima: tanggal bulan tahun, direvisi: tanggal bulan tahun, disetujui: tanggal bulan tahun
Abstrak
Perkawinan merupakan peristiwa hukum apabila perkawinan tersebut merupakan perkawinan yang
sah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat membawa pengaruh pada
semakin mudahnya terjadi hubungan antar sesama manusia, antar suku bangsa, dan antar Negara
dalam segala aspek kehidupan. Salah satu pengaruhnya adalah terjadinya perkawinan campuran
antara pasangan berbeda kewarganegaraan, termasuk pada tenaga kerja Indonesia dengan tenaga
kerja dari Negara lain. Perkawinan beda kewarganegaraan memang seringkali menimbulkan
persoalan, terutama berkaitan dengan proses pencatatan perkawinan yang akan dilangsungkan,
apakah di negara asal calon suami atau di negara asal calon istri. Prosedur perkawinan antar Negara
menurut hukum perdata internasional menjelaskan bahwa aturan pernikahan terhadap pasangan beda
warga negara, dikembalikan pada pasangan masing-masing akan memakai hukum Negara calon
suami, atau memakai hukum Negara calon istri. masalah yang muncul dalam prosedur perkawinan
campuran beda kewarganegaraan adalah pada tahap mempersiapkan surat keterangan dari pegawai
pencatat perkawinan dan pada tahap mempersiapkan surat ataupun dokumen lainnya. Penyelesaian
problem yang muncul dalam prosedur perkawinan campuran yang telah dipersiapkan pemerintah
adalah memberikan informasi yang jelas dan menyediakan website kepada pasangan yang akan
menikah. Kepada oknum-oknum yang nakal, harus diberikan sanksi yang tegas.

Kata-kata kunci: Perkawinan, Antar Negara, Hukum Perdata Internasional

Abstract
Title in English. Marriage is a legal event when the marriage is a legal marriage. The development
of science and technology that so rapidly bring the influence on the easier possibility of relations
between human beings, between ethnic groups, and between countries in all aspects of life. One of
the effects is mixed marriage phenomenon between spouses of different citizenship, including on
Indonesian workers with foreign workers. Different nationalities marriage often raises a problem,
especially related to the process of marriage registration that will take place, whether in the country
of origin of a prospective husband or in the country of origin of a prospective wife. The procedure
of mixed nationality marriage according to international civil law explains that marriage rules to
different citizen pairs will use either law of the prospective husband’s State or law of the prospective
wife’s State. The problems that arise in a mixed nationality marriage procedure are in the process
of preparing a certificate from the marriage officer and at the preparing of the letter or other
documents. Completion of the problems that arise in mixed marriages procedures that have prepared
government is to provide clear information and website to couples who want to get married. For
those who do not comply the rules will be imposed a sanction. Keywords: Marriage, Inter-State,
Private International Law.
23
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021

Keywords: Marriage, Marriage, Inter-State, Private International Law.

Pendahuluan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk


Setiap manusia dalam masyarakat akan keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
saling ketergantungan dengan manusia yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
lainnya. Hal ini sesuai dengan kodrat dan dan dalam hukum Islam adalah akad yang
kedudukan manusia sebagai makluk social yang sangat kuat atau gholiidhan untuk menaati
suka hidup berkelompok atau berteman dengan perintah Allah dan melaksanakannya
manusia lainnya. Hidup Bersama merupakan merupakan ibadah. Dari rumusan perkawinan
sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut jelaslah bahwa perkawinan itu tidak
manusia, baik kebutuhan yang bersifat jasmani hanya merupakan ikatan lahir batin saja, akan
maupun rohani.demikian juga bagi seorang tetapi ikatan kedua-duanya. Pengertian
laki-laki dan perempuan yang telah mencapai perkawinan menurut UU Perkawinan bukan
usia tertentu, maka dirinya berkeinginan untuk hanya sekedar sebagai suatu perbuatan hukum
hidup Bersama dalam suatu rumah tangga saja, akan tetapi juga merupakan suatu
sebagai pasangan suami istri dan telah perbuatan keagamaan, sehingga oleh karenanya
memenuhi ketentuan hukum lazim disebut sah atau tidaknya suatu perkawinan
dengan perkawinan, dan Perkawinan juga digantungkan sepenuhnya pada hukum masing-
merupakan suatu ikatan yang menunjukkan masing agama dan kepercayaan yang dianut
hubungan antara satu pribadi dengan pribadi oleh rakyat Indonesia. Perkawinan Campuran
yang lain. (L, 2017) Sebuah ikatan perkawinan telah merambah seluruh pelosok tanah air dan
terjadi karena adanya kecocokan pribadi, lapisan masyarakat. Globalisasi informasi,
psikologis dan fisik antara seorang pria dan ekonomi, transformasi telah meningkatkan
seorang wanita. Undang-Undang Nomor 1 mobilitas manusia dengan jalan migrasi dari
Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU satu negara ke negara lain, menyebabkan
Perkawinan) merupakan perundang-undangan seseorang bertemu dan berkomunikasi dengan
yang mengatur secara khusus mengenai berbagai suku bangsa yang berbeda budaya,
perkawinan di Indonesia yang berlaku secara agama maupun kebiasaan. Pertemuan dan
efektif sejak tanggal 1 Oktober 1975 yaitu sejak komunikasi tersebut memungkinkan penduduk
berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 9 suatu negara melangsungkan perkawinan
Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang- dengan orang asing yang berdomisili sementara
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang maupun tetap (residence) sehingga timbulah
Perkawinan (PP 7/75). Pengertian dari apa yang dinamakan dengan perkawinan
perkawinan itu sendiri diatur dalam Pasal 1 UU campuran. (H, 2018) Menurut pasal 57 undang-
Perkawinan dan dihubungkan dalam undang no 1 tahun 1974 bawha perkawinan
Komplikasi Hukum Islam tersebut, menyatakan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada
bahwa Perkawinan ialah ikatan lahir batin hukum yang berlaian, karena perbedaan
antara seorang pria dengan seorang wanita kewarganegaraan karena salah satu

24
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
yang hanya dapat dilangsungkan di hadapan
berkewarganegaraan asing dan yang satu
pejabat catatan sipil, sebelum dinyatakan
berkewarganegaraan Indonesia. Pasal 57
kepadanya bahwa pelangsungan di hadapan
undang-undang perkawinan terdapat unsur-
pejabat itu sudah dilakukan, diancam dengan
unsur perkawinan campuranya:
pidana denda paling banyak Rp. 4.500,- (empat
 Perkawinan antara seorang pria dan
ribu lima ratus rupiah). Kalimat yang hanya
seorang wanita
 Di indonesia tunduk pada hukum yang dapat dilangsungkan di hadapan pejabat catatan
berlainan sipil tersebut menunjukan bahwa peraturan ini
tidak berlaku bagi mereka yang berlaku hukum
 Karena perbedaan kewarganegaraan
 Salah satu pihak berkewarganegaraan Islam, hukum Buddha-Hindu, dan HukumAdat,
indonesia. yaitu orang-orang yang dahulu disebut pribumi
Perkawinan merupakan peristiwa hukum, yang (Inlander) dan Timur Asing (Vreemde
akibatnya diatur oleh hukum atau peristiwa Oosterlingen) tertentu di luar orang Cina.
yang diberi akibat hukum. Peristiwa oleh Soerojo Wignjodipoero menyatakan bahwa
Soerjono Soekanto dikatakan sebagai sistem perkawinan merupakan urusan komunal.
“keadaan” dan “kejadian”, maka sikap tindak Mulai dari mencari pasangan, membuat
dalam hukum merupakan peristiwa hukum. persetujuan, pertunangan, upacara perkawinan,
Perkawinan merupakan peristiwa hukum bahkan sampai kepada akibat-akibat
apabila perkawinan tersebut merupakan perkawinan. Sesuai dengan kebersamaan
perkawinan yang sah.5 6 Menurut UU sebagai ciri khas komunal, maka rumah tangga
Perkawinan asas yang dimuat adalah asas (selain urusan yang sangat pribadi) menjadi
monogami yang secara otentik diatur didalam urusan bersama pula.Perkawinan sebagai jalan
Pasal 3 ayat (1). Selain itu Menurut UU untuk dapat mewujudkan keluarga (rumah
Perkawinan mengenai adanya pencatatan tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
perkawinan yang diatur didalam Pasal 2 angka Ketuhanan Yang Maha Esa ini dimaksudkan
(2), sedangkan pengaturan secara rinci dimuat bahwa perkawinan tersebut hendaknya
didalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 dalam berlangsung seumur hidup dan tidak boleh
PP 9/75. Menurut Pasal 26 Kitab Undang- berakhir begitu saja. Setiap manusia yang
Undang Hukum Perdata (KUHPer) dinayatakan melangsungkan perkawinan untuk membangun
bahwa Undang-Undang memandang soal rumah tangga, pasti semuanya dengan harapan
perkawinan hanya dalam hubungan Perdata dan untuk dapat memperoleh kebahagiaan baik
dalam Pasal 81 KUHPer dinyatakan bahwa dirinya sendiri maupun bagi orang-orang
tidak ada upacara keagamaan yang boleh disekitarnya, khususnya keluarga sendiri.
diselenggarakan, sebelum kedua pihak Setiap individu manusia di dalam memilih
membuktikan kepada pejabat agama mereka, pasangan untuk dinikahi selalu mengimpikan
bahwa perkawinan di hadapan pegawai bahwa perkawinan kedepannya kelak adalah
pencatatan sipil telah berlangsung. Pasal 81 membentuk keluarga yang bahagia, sejahtera
KUHPer ini diperkuat pula oleh Pasal 530 ayat dan kekal. Untuk itu suami istri perlu saling
(1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana membantu dan melengkapi, agar masing-
(KUHP) yang menyatakan “seorang petugas masing dapat mengembangkan kepribadiannya
agama yang melakukan upacara perkawinan membantu dalam mencapai kesejahteraan

25
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
Universal Decleration of Human Rights
spiritual dan materil. Perkawinan dalam arti
mengatur bahwa setiap manusia mempunyai
ikatan adat ialah perkawinan yang mempunyai
hak untuk menikah dan berkeluarga tanpa
akibat hukum terhadap hukum adat yang
memandang kebangsaan, kewarganegaraan
berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
maupun agama, yang penting memiliki rasa
Menurut masyarakat adat Bali, ucapan
suka sama suka. Hak untuk menikah adalah hak
perkawinan memiliki kata sinonim dengan
yang paling mendasar dan bergantung
mesakapan, yang berasal dari kata sakap yang
sepenuhnya pada pilihan setiap individu.
mengandung arti menyatu, dalam hal ini
Pengaturan pasal tersebut menjelaskan bahwa
diartikan sebagai menyatunya lingga dengan
setiap perkawinan tidak di batasi perbedaan
yoni, dengan sebutan ardhanareswari sebagai
kewarganegaraan.
kekuatan peleburan dosa. Upacara perkawinan
sering juga disebut upacara penganten yang
Metode
mengandung arti siap sebagai pengganti
Bagian metode digunakan untuk artikel
tanggungjawab orang tua. sebelum perkawinan
hasil penelitian ini adakah pendekatan yuridis
dilaksanakan yang dimana antara suami atau
normatif. Dimana pendekatan yang dilakukan
istri yang memiliki kewarganegaraan asing
berdasarkan bahan hukum utama dengan cara
harus melengkapi dokumentasi atau surat-surat
menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas
dari asalnya bawha ia dapat kawin dengan
hukum serta peraturan perundang-undangan
warga negara indonesia. Dimana ia harus
yang berhubungan dengan penelitian ini.
menghubungi kedutaan negara asalnya
Pendekatan ini disebut juga pendekatan
diindonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan
kepustakaan, yakni dengan mempelajari buku-
dan teknologi yang begitu pesat, tanpa
buku,peraturan perundangan dan dokumen-
mengindahkan lagi batas-batas Negara dan
dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Bangsa. Kemajuan tersebut membawa
penelitian ini.
pengaruh semakin mudah terjadinya hubungan
antar sesama manusia, antar suku bangsa dan
Hasil dan Pembahasan
antar Negara dalam segala aspek kehidupan.
Menurut UU No.1 Tahun 1974 tentang
Interaksi yang terjadi antara individu yang
Perkawinan, Perkawinan adalah ikatan lahir
berbeda suku Bangsa dan Negara dalam
batin antara seorang pria dan seorang wanita
berbagai bidang akan melahirkan hubungan-
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
hubungan hukum khususnya dalam Hukum
keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan
Perdata Internasional (HPI) yang salah satu
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
diantaranya adalah perkawinan campuran.
Sedangkan di Inggris perkawinan ini
Perkenalan yang membawa pasangan berbeda
diartikan sebagai “a status conferred upon a
kewarganegaraan melangsungkan perkawinan
union between man and woman where by they
campuran antara lain adalah perkenalan melalui
assume certain rights and duties interse
internet, bekas teman kerja atau bisnis,
including the right to have sexual intercourse
berkenalan saat berlibur, bekas teman sekolah/
with each other”. (A.W. Scoot – 1972)
kuliah, dan sahabat pena. Perkawinan campuran
Perkawinan Internasional adalah suatu
juga terjadi pada tenaga kerja Indonesia dengan
perkawinan yang mengandung unsur asing,
tenaga kerja dari Negara lain.10 Pasal 16

26
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
hukum para pihak sebelum perkawinan
yakni berupa seorang mempelai yang
dilangsungkan.
mempunyai kewarganegaraan yang berbeda
Sedangkan validitas/ persyaratan formal
dengan mempelai lainnya atau kedua mempelai
suatu perkawinan ditentukan berdasarkan lex
berkewarganegaraan sama, tetapi perkawinan
loci celebrationis yang didasarkan pada asas
dilangsungkan di negara lain, maupun
locus regit actum pada berbagai sistem hukum.
gabungan dari kedua aspek tersebut.
Adanya Hukum Perdata Internasional
Dari pengertian tersebut dapat diambil
adalah karena ada dalam hubungan hukumnya
kesimpulan, bahwa ada dua pandangan terkait
terdapat unsur asingnya (Foreign Element).
perkawinan campuran atau perkawinan
Pada umumnya aturan perdata internasional di
internasional :
Indonesia diatur dalam Algemene Bepalingen.
a. Perkawinan yang berlangsung antara
Didalam pengertian Hukum Perdata
pihak-pihak yang berbeda domisilinya sehingga
Internasional terdapat 2 (dua) macam aliran,
masing-masing pihak berlaku kaidah hukum
yaitu: 1) Internasionalitas yang mengharuskan
internassional dari dua sistem yang berbeda.
agar ada hukum perdata yang berlaku di seluruh
b. Perkawinan dianggap perkawinan
dunia atau antar beberapa negara; 2)
campuran apabila kedua belah pihak berbeda
Nasionalitas, yang di setiap Negara mempunyai
kewarganegaraannya.
Hukum Perdata Internasional masing-masing.
Adapun asas utama dalam perkawinan
Secara teoritis dalam Hukum Perdata
internasional yang digunakan untuk mengatur
Internasional dikenal dua pandangan utama
validitas material adalah sebagai berikut :
yang berusaha membatasi pengertian
a. Asas lex loci celebrationis, yang
perkawinan campuran, yaitu: 1) Pandangan
bermakna bahwa validitas material perkawinan
yang beranggapan bahwa suatu perkawinan
harus ditetapkan berdasarkan kaidah hukum
campuran adalah perkawinan yang berlangsung
dari tempat di mana perkawinan dilangsungkan/
antara pihak-pihak yang berbeda domisilinya,
diresmikan.
sehingga terhadap masing-masing pihak
b. Asas yang menyatakan bahwa
berlaku kaidah hukum intern dari dua sistem
validitas materiil perkawinan ditentukan
hukum yang berbeda; 2) Pandangan yang
berdasarkan sistem hukum dari tempat masing-
beranggapan bahwa suatu perkawinan dianggap
masing pihak warga negara sebelum pernikahan
sebagai perkawinan campuran apabila para
tersebut dilangsungkan,
pihak berbeda kewarganegaraan atau
c. Asas yang menyatakan bahwa
nasionalitasnya. Pandangan yang kedua ini
validitas material p0erkawinan harus ditentukan
dianut oleh hukum perkawinan nasional
berdasarkan sistem hukum dari tempat masing-
Indonesia seperti yang terdapat pada Pasal 57
masing pihak berdomisili sebelum perkawinan
UU 1 tahun 1974.(Arliman L, 2019) Itu
dilangsungkan.
memberikan pengertian bahwa HPI ini
d. Asas yang menyatakan bahwa
bukanlah satu hukum yang telah terkodifikasi
validitas material perkawinan harus ditentukan
dan berlaku bagi dunia internasional, namun
berdasarkan sistem hukum dari tempat
HPI merupakan hukum yang terkodifikasi di
dilangsungkannya perkawinan/ locus
masing masing negara, dimana hukum tersebut
celebrationis, tanpa mengabaikan persyaratan
perkawinan yang ebrlaku di dalam sistem

27
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
memberi pemaknaan yang luas mengenai
berlaku bagi setiap warga negaranya yang
warga Negara. Dengan mengkaji makna
melakukan hubungan internasional.
citizen nantinya akan dapat diketahui bahwa
HPI menurut beberapa ahli hukum antara
istilah warganegara sesungguhnya belum
lain yaitu: Sudargo Gautama, menyatakan
cukup untuk mewakili konsep citizen. Dari
keseluruhan peraturan dan kekhususan hukum
pandangan klasik tentang pengertian
yang menunjuk stelsel hukum manakah yang
warganegara, dapat disimpulkan bahwa
berlaku atau apakah yang merupakan hukum,
warganegara atau lebih tepat dengan istilah
jika hubungan-hubungan dan peristiwa antara
warga (citizen) menunjuk pada seseorang
warga-warga Negara padasuatu waktu tertentu
sebagi anggota dari masyarakat yang dipandang
memperlihatkan titik pertalian-pertalian dengan
sebagai komunitas politik dan atau komunitas
stelsel-stelsel dengan kaidah-kaidah hukum 2
hukum. status kewarganegaraan seseorang amat
(dua) atau lebih Negara yang berbeda dalam
menentukan hak dan kewenangannya selaku
ling-kungan, kuasa tempat, pribadi dan soal-
warga Negara. Orang yang memiliki status
soal. Van Brakel menyatakan bahwa HPI yaitu
kewarganegaraan akan berbeda dengan
hukum nasional yang khusus diperuntukkan
seseorang yang tidak berstatus sebagai warga
bagi perkara- perkara internasional, sedangkan
Negara di Negara tersebut. Kewarganegaraan
Mochtar Koesoemaatmadja menyatakan HPI
sesorang mengakibatkan orang tersebut
adalah keseluruhan kaidah yang mengatur
memiliki pertalian hukum serta tunduk pada
hubungan perdata yang melintasi batas negara.
hukum Negara yang bersangkutan.
Atau hukum yang mengatur hubungan antar
Kewarganegaraan menghasilkan akibat
pelaku yang masing-masing tunduk pada
hukum yaitu adanya hak dan kewajiban warga
hukum perdata negaranya. HPI adalah yang
Negara maupun Negara. Hak dan kewajiban
lebih luas lagi yaitu seperti dikenal dalam
warganegara merupakan “isi” atau “aspek
Negara-negara Latin (Italia, Spanyol, Amerika
material” dari konsep kewarganegaraan itu
Selatan). Masalah-masalah tentang status orang
sendiri. Hak dan kewajiban warganegara pada
asing (condition des estrangers, ureemdelingen-
umumnya dimuatkan dalam konstitusi Negara
statuut) dianggap masalah-masalah pilihan
yang bersangkutan. Akibat hukum yang lain
hukum dan pilihan hukum; d) HPI = Choice of
adalah bahwa orang yang sudah memiliki
law + Choice of Jurisdiction+Condition des
kewarganegaraan tidak jatuh pada kekuasaan
Etranges + Nationalite21, di samping itu kita
atau kewenangan Negara lain. Pengaturan
lihat sistem yang paling luas, yaitu seperti yang
mengenai kewarganegaraan dan perihal hak dan
dikenal dalam HPI Perancis. Disamping tiga
kewajiban warganegara tertuang pada Pasal 26
macam yang disebut tadi sebagai bagian
sampai dengan Pasal 34 Undang-Undang Dasar
keempat dari HPI ditambahkan masalah-
1945 (UUD 1945). Pasal 26 UUD 1945
masalah tentang kewarganegaraan (nationalite).
menyatakan tentang siapakah yang termasuk
Sedangkan istilah warganegara dalamkonteks
penduduk Indonesia, jadi ini merupakan
kosa kata Indonesia merujuk pada atau
ketentuan for mal Negara Indonesia mengenai
terjemahan dari kata citizen dalam bahasa
warga negaranya. Isi formal kewarganegaraan
inggris atau citoyen dalam bahasa Perancis.
indonesia ini selanjutnya dituangkan dalam
Berawal dari konsep citizen inilah kita bisa
aturan perundang yang lebih lanjut yaitu

28
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
kewarganegaraan ini bukan kewarganegaraan
undang-undang tentang kewarganegaraan.
asing semuanya, melainkan unsur keempat
Sedangkan Pasal 27 sampai dengan Pasal 34
bahwa salah satu kewarganegaraan itu ialah
berisi tentang ketentuan material mengenai
kewarganegaraan Indonesia. Tegasnya
kewarganegaraan Indonesia yaitu tentang hak
perkawinan campuran menurut UU ini adalah
dan kewajiban warganegara. Isi material
perkawinan antar warganegara Indonesia dan
kewarganegaraan Indonesia sebagaimana
warganegara asing.
dinyatakan dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal
Perkawinan Campuran yang
34 UUD 1945 hanya berisi ketentuan-
dilangsungkan di Indonesia dilakukan menurut
ketentuan dasar atau garis-garis perihal hak dan
Undang-Undang Perkawinan dan harus
kewajiban warganegara dalam berbagai bidang
memenuhi syarat-syarat perkawinan. Syarat
nantinya juga termuat dalam berbaagai undang-
Perkawinan diantaranya: ada persetujuan kedua
undang sebagai peraturan pelaksana. pasal 56
calon mempelai, izin dari kedua orangtua/wali
undang-undang nomor 1 Tahun 1974 tentang
bagi yang belum berumur 21 tahun, dan
perkawinan menyatakan: perkawinan yang
sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 6
dilangsungkan diluar Indonesia antara duaorang
UU Perkawinan.38 Bila semua syarat telah
warganegara Indonesia atau seorang
terpenuhi, anda dapat meminta pegawai
warganegara asing adalah sah bilamana
pencatat perkawinan untuk memberikan Surat
dilakukan menurut hukum yang berlaku di
Keterangan dari pegawai pencatat perkawinan
negara dimana perkawinan itu dilangsungkan
masing-masing pihak. Surat Keterangan ini
dan bagi warganegara Indonesia tidak
berisi keterangan bahwa benar syarat telah
melanggar ketentuan-ketentuan undang-
terpenuhi dan tidak ada rintangan untuk
undang.
Pasal 57 UU Perkawinan menyatakan melangsungkan perkawinan. Bila petugas
bahwa hukum perkawinan campuran adalah pencatat perkawinan menolak memberikan
perkawinan antara dua orang yang berbeda surat keterangan, maka anda dapat meminta
kewarganegaraan. Dari definisi pasal 57 UU Pengadilan memberikan Surat Keputusan,
Perkawinan ini dapat diuraikan unsur-unsur yang menyatakan bahwa penolakannya tidak
perkawinan campuran sebagai berikut:33 a) beralasan. Surat Keterangan atau Surat
perkawinan antara seorang pria dan seorang Keputusan Pengganti Keterangan. ini berlaku
wanita; b) di Indonesia tunduk pada aturan yang selama enam bulan. Jika selama waktu tersebut,
berbeda; c) karena perbedaan perkawinan belum dilaksanakan, maka Surat
kewarganegaraan; d) salah satu pihak Keterangan atau Surat Keputusan tidak
berkewarganegaraan Indonesia. Unsurpertama mempunyai kekuatan lagi. Ada beberapa surat
jelas menunjuk kepada asasmonogami dalam lain yang juga harus disiapkan. Untuk calon
perkawinan. Unsur kedua menunjukkan kepada suami harus meminta calon suami, untuk
perbedaan hukum yang berlaku bagi pria dan melengkapi surat-surat dari daerah atau negara
wanita yang kawin itu. Tetapi perbedaan itu asalnya. Untuk dapat menikah di Indonesia, ia
bukan karena perbedaan agama, suku bangsa, juga harus menyerahkan Surat Keterangan yang
golongan di Indonesia melainkan karena unsur menyatakan bahwa ia dapat kawin dan akan
ketiga karena perbedaan kewarganegaraan. kawin dengan WNI. Surat Keterangan ini
Perbedaan dikeluarkan oleh instansi yang

29
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
perkawinan seorang wanita WNA dengan pria
berwenang di negaranya. Selain itu harus pula
WNI, kini sama-sama telah diakui sebagai
dilampirkan: 1) Fotokopi Identitas Diri
warga negara Indonesia.Anak tersebut akan
(KTP/paspor); 2) Fotokopi Akta Kelahiran; 3)
berkewarganegaraan ganda, dan setelah anak
Surat Keterangan bahwa ia tidak sedang dalam
berusia 18 tahun atau sudah kawin maka ia
status kawin; 4) Akta Cerai bila sudah pernah
harus menentukan pilihannya. Pengaturan
kawin; atau Akta Kematian istri bila istri
kewarganegaraan spesifiknya dalam hal
meninggal; 5) Surat-surat tersebut lalu
perkawinan campuran, hanya mengacu pada
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesiaoleh
Undang – Undang Kewarganegaraan Nomor 62
penterjemah yang disumpah dan kemudian
Tahun 1958. Seiring perkembangan zaman
harus dilegalisir oleh Kedutaan Negara WNA
yang semakin kompleks permasalahnnya,
tersebut yang ada di Indonesia. Untuk calon
Undang – Undang Kewarganegaraan Nomor 62
istri, sebagai calon istri harus melengkapi diri
Tahun 1958 di pandang tidak mampu lagi
anda dengan: 1) Fotokopi KTP;
mengakomodasi berbagai keperluan para pihak
2) Fotokopi Akta Kelahiran; 3) Data orang tua
yang menjalani perkawinan campuran oleh
calon mempelai; 4) Surat pengantar dari
karena semakin banyaknya masalah-masalah
RT/RW yang menyatakan bahwa anda tidak ada
yang timbul dari status kewarganegaraan yang
halangan bagi anda untuk melangsungkan
berbeda tersebut. Utamanya perlindungan
perkawinan Pencatatan perkawinan ini
terhadap pihak istri dan anak, serta kepastian
dimaksudkan untuk memperoleh kutipan Akta
hukum dan hak – hak yang di peroleh oleh si
Perkawinan (kutipan buku nikah) oleh pegawai
anak mengacu pada hal ini, serta dengan
yang berwenang. Bagi yang beragama Islam,
semakin kompleksnya permasalahan yang di
pencatatan dilakukan oleh pegawai Pencatat
timbulkan, maka pada tanggal 11 Juli 2006,
Nikah atau Pembantu PegawaiPencatat Nikah
Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan
Talak Cerai Rujuk. Sedangkan bagi yang Non
Undang – Undang Kewarganegaraan baru yaitu
Islam, pencatatan dilakukan oleh Pegawai
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2006
Kantor Catatan Sipil. Kutipan Akta Perkawinan
tentang kewarganegaraan. Lahirnya Undang–
yang telah anda dapatkan, masih harus
Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
dilegalisir di Departemen Hukum dan HAM
kewarganegaraan diharapkan mampu
dan Departemen Luar Negeri, serta didaftarkan
memberikan jaminan kepastian hukum bagi istri
di Kedutaan negara asal suami. Dengan adanya
dan anak yang lahir dari akibat perkawinan
legalisasi itu, maka perkawinananda sudah sah
campuran serta terpenuhinya hak– hak anak. (A,
dan diterima secara internasional, baik bagi
2014)
hukum di negara asal suami,maupun menurut
Perkawinan campuran ini akan
hukum di Indonesia.Ada beberapa konsekuensi
membawa konsekuensi tersendiri yaitu
yang harus anda terima bila anda menikah
berlakunya peraturan dari masing–masing
dengan seorang WNA. Salah satunya yang
stelsel hukum yang berlaku terhadap masing–
terpenting yaitu terkait dengan status anak.
masing pihak yang terlibat. Peraturan
Berdasarkan UU Kewarganegaraan terbaru,
perundang–undangan yang mengaturmengenai
anak yang lahir dari perkawinan seorang
perkawinan campuran terdapat dalam Pasal
wanita WNI dengan pria WNA,maupun anak
57 UU Perkawinan yang
yang lahir dari

30
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
di Indonesia yang mana akan dipakai. Untuk
menyatakan sebagai berikut, bahwa yang
mengetahui hal tersebut maka kita tidak dapat
dimaksud perkawinan campuran dalam
terlepas dari Pasal 16 AB. Adapun Pasal 16
Undang–Undang ini adalah perkawinan antara
AB menentukan bahwa: bagi Penduduk Hindia
dua orang yang di Indonesia tunduk pada
Belanda (sekarang Warga Negara
hukum yang berlainan,42 karena perbedaan
Indonesia),peraturan-peraturan
kewarganegaraan dan salah satu pihak
perundang-undangan yang mengenai status
berkewarganegaraan Indonesia.43 Sedangkan
dan wewenang seseorang tetap berlaku terhadap
dilain pihak kita mengenal adanya tempat
mereka apabila mereka berada di luar negeri.
kediaman atau tempat tinggal seseorang,
Pasal ini berlaku sesuai denganstatus personil
dimana hal yang terakhir ini merupakan fakta-
yang mencakup:46 a) Hukum perseorangan
fakta yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh
termasuk hukum keluarga dan hukum
hukum. Akan tetapi tempat tinggalnya
perkawinan dan b) Peraturan-peraturan
seseorang itu berhubungan erat dengan domisili
mengenai benda benda yang tidak tetap.
sebab tempat tinggalnya seseorang kadang-
Dinamika yang muncul akibat perkawinan
kadang dipakai sebagai dasar untuk
campuran beda kewarganegaraan ini lebih
menentukan domisili orang yang bersangkutan.
terletak pada kurangnya infor masi kepada
Didalam HPI yang dipentingkan ialah domisili
pasangan yang mau melak ukan perkawinan
seseorang di dalam suatu negara, artinya di
beda kewarganegaraan. Prosedur Perkawinan
negara manakah seseorang mempunyai
Campuran terdapat dalam masyarakatIndonesia
domisili sehingga dengan demikian dapat
yang hendak melakukan perkawinan campuran
ditentukan hukum yang berlaku baginya,
(perkawinan beda
misalnya hukum dimana ia berdomisili. melihat
kewarganegaraan) diatur di dalam UU
pengertian domisili yang terdapat di dalam
Perkawinan. Problem yang muncul akibat
stelsel hukum tertentu yaktu hukum Inggris
perkawinan campuran beda kewarganegaraan
yang merupakan konsep domisili yang paling
ini terjadi karena kurang adanya penyuluhan
unik, dimana domisili menurut hukum Inggris
atau sosialisasi yang diberikan pemerintah
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu44: 1)
kepada setiap warganegara Indonesia. Akibat
Domicilie Of Origin, yaitu tempat tinggalyang
minimnya informasi aturan hukum ini
diperoleh karena kelahiran, lembaga ini lebih
menyebabkan pasangan yang ingin menikah
condong kepada paham
mengalami kendala-kendala dalam
kewarganegaraan; 2) Domicilie Of Choise,
menyiapkan data ataupun dokumen yang
yaitu domisili yang dipilih dengan
dipersiapkan dalam pernikahan mereka. Data-
memperlihatkan bahwa orang yang
data dokumen tersebut akan diuraikan oleh
bersangkutan mempunyai suatu hasrat untuk
penulis sebagai berikut: 1) Surat Keterangan
terus menetap di negara yang baru dipilihnya;
3) Domicilie by Operation Of law, yaitu dari Pegawai Pencatat Perkawinan, kurangnya
domisili bagi anak-anak yang belum dewasa, kordinasi yang baik antara pasangan yang
perempuan-perempuan dalam perkawinan dan menikah dengan PegawaiPencatat Perkawinan
mereka yang ditaruh di bawah perwalian. dalam membuat surat keterangan perkawinan
Selanjutnya diantara prinsip-prinsip yang ada pasangan tersebut. Hal itu terjadi karena
dan berlaku tersebut maka prinsip yang dianut minimnya informasi yang

31
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
tersebut; c) Terhadap opnum-opnum Pegawai
disediakan pemerintah apabila terjadi
Pencatat Perkawinan yang nakal, pemerintah
pernikahan beda warganegara; 2) Surat-surat
akan memberikan sanksi yang tegas; dan 2)
yang harus dipersiapkan, untuk calon suami
Dalam tahap mempersiapkan surat-surat untuk
harus meminta calon suami, untuk melengkapi
melansungkan pernikahan, adapun solusi yang
surat-surat dari daerah atau negara asalnya.
telah dilakukan oleh pemerintah Republilk
Untuk dapat menikah di Indonesia, ia juga harus
Indonesia adalah: a) Senada dengan yang diatas,
menyerahkan Surat Keterangan yang
Pemerintah dan instansi yang terkait telah
menyatakan bahwa ia dapat kawin dan akan
menyebarkan informasi-informasi; b)
kawin dengan WNI. Surat Keterangan ini
Pemerintah juga menyiapkan website di
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang di
internet, pasangan tinggal mengakses link
negaranya. Selain itu harus pula dilampirkan
website tersebut, dan mengikuti data-data yang
syarat lainnya. Calon suami terkadang belum
harus dipersiapkan dalam link informasi
menyiapkan hal tersebut karena minimnya
tersebut. Selain itu di dalam melakukan
informasi yang didapatnya; 3) Serupa dengan
perkawinan maka harus menaati asas-asas
calon suami, untuk calon istri, sebagai calon
perkawinan yang ada, antara lain dapat penulis
istri harus melengkapi diri anda dengan,
jabarkan sebagai berikut: Pertama. Asas-asas
fotokopi KTP, fotokopi Akta Kelahiran, data
perkawinan menurut KUHPerdata adalah: a)
orang tua calon mempelai, surat pengantar dari
Asas monogami. Asas ini bersifat
RT/RW yang menyatakan bahwa anda tidak ada
absolut/mutlak, tidak dapat dilanggar; b)
halangan bagi anda untuk melangsungkan
Perkawinan adalah perkawinan perdata
perkawinan. Setelah inidipersiapkan calon istri,
sehingga harus dilakukan di depan pegawai
ternyata suami masih terkendala dengan
catatan sipil; c) Perkawinan merupakan
persyaratan diatas, sehingga menyebabkan
persetujuan antara seorang laki-laki dan seorang
pernikahan belum bisa dilaksanakan.
perempuan di bidang hukum keluarga;
Penyelesaian yang telah dilakukan pemerintah
d) Supaya perkawinan sah maka harus
antara lain telah melakukan pemberian
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
penyebaran-penyebaran informasi terkait
undang-undang; e) Perkawinan mempunyai
syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh
akibat terhadap hak dan ewajiban suami dan
pasangan beda
isteri; f) Perkawinan menyebabkan pertalian
kewarganegaraan, dimana salah satu
darah; dan g) Perkawinan mempunyai akibat
pasangannya adalah Warga Negara Indonesia,
di bidang kekayaan suami dan isteri itu; Kedua,
dan pasangannya adalah Warga Negara Asing.
Asas-asas perkawinan menurut UU
Berdasarkan uraian pada bagian permasalah
Perkawinan adalah: a) Asas Kesepakatan (Bab
diatas, adapun solusi yang telah dilakukan oleh
II Pasal 6 ayat (1) UU Perkawinan), yaitu harus
pemerintah republik Indonesia adalah: 1)
ada kata sepakat antara calon suami dan isteri;
Dalam Tahap Surat Keterangan dari Pegawai
b) Asas monogami (Pasal
Pencatat Perkawinan melakukan: a) Pemerintah
3 ayat (1) UU Perkawinan). Pada asasnya,
telah menyebarkan informasi-informasitentang
seorang pria hanya boleh memiliki satu isteri
surat keterangan tersebut; b) Pemerintah
dan seorang wanita hanya boleh memiliki satu
menyiapakan website di internet, pasangan
suami, namun ada perkecualian (Pasal
tinggal mengakses link website

32
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
tidak mungkin berlaku adil terhadap istri-
3 ayat (2) UU Perkawinan dengan syarat- syarat
istrinya walaupun ia ingin berbuat demikian.
yang diatur dalam Pasal 4-5; c) Perkawinan
Oleh karena ketidakmungkinan berlaku adil
bukan semata ikatan lahiriah melainkan juga
terhadap istri-istri itu maka Allah menegaskan
batiniah; d) Supaya sah perkawinan harus
bahwa seorang laki-laki lebih baik kawin
memenuhi syarat yang ditentukan undang-
dengan seorang wanita saja. Ini berarti bahwa
undang (Pasal 2 UU Perkawinan); e)
beristri lebih dari seorang merupakan jalan
Perkawinan mempunyai akibat terhadap
darurat yang boleh dilalui oleh laki-laki Muslim
pribadi suami dan istri; f) Perkawinan
kalau terjadi bahaya, antara lain, untuk
mempunyai akibat terhadap anak/keturunan
menyelamatkan dirinya dari berbuat dosa, kalau
dari perkawinan tersebut; dan
istrinya misalnya tidak mampu memenuhi
g) Perkawinan mempunyai akibat terhadap
kewajibannya sebagai istri.
harta suami dan istri tersebut.Ketiga adalah,
menurut agama Islam asas-asas dalam
perkawinan berlaku beberapa asas di
Kesimpulan
antaranya:49 a).Asas kesukarelaan, merupakan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat
asas terpenting perkawinan Islam.Kesukarelaan
ditarik pada tulisan ini meliputi:
itu tidak hanya harus terdapat antara kedua
a. Prosedur perkawinan antar negara
calon suami istri, tetapi juga antara kedua orang
menurut Hukum Perdata Internasional
tua kedua belah pihak. Kesukarelaan orang tua
menjelaskan bahwa aturan pernikahan terhadap
yang menjadi wali seorang wanita, merupakan
pasangan beda warganegara, dikembalikan
sendi asasi perkawinan Islam. Dalam berbagai
pada pasangan masing-masing akan memakai
hadis nabi, asas ini dinyatakan dengan tegas;
hukum Negara calon suami, atau memakai
b) Asas persetujuan, kedua belah pihak
hukum Negara calon istri;
merupakan konsekuensi logis asas pertama
b. Permasalahan yang muncul dalam
tadi. Ini berarti bahwa tidak boleh ada paksaan
prosedur perkawinan campuran beda
dalam melangsungkan perkawinan. Persetujuan
kewarganegaraan adalah pada tahap
seorang gadis untuk dinikahkan dengan seorang
mempersiapkan surat keterangan dari pegawai
pemuda, misalnya harus diminta lebih dahulu
pencatat perkawinan dan pada tahap
oleh wali atau orang tuanya. Menurut sunnah
mempersiapkan surat ataupun dokumenlainnya;
nabi, persetujuan itu dapat disimpulkan dari
c. Penyelesaian problem yang muncul
diamnya gadis tersebut. Dari berbagai sunnah
dalam prosedur perkawinan campuran yang
dapat diketahui bahwa perkawinan yang
telah disiapkan pemerintah adalah memberikan
dilangsungkan tanpa persetujuan kedua belah
informasi yang jelas kepada pasangan yang
pihak, dapat dibatalkan oleh pengadilan; c)
ingin menikah, menyediakan website yang
Asas kebebasan memilih pasangan, disebutkan
dibutuhkan pasangan beda warga negara yang
dalam sunnah nabi. asal memenuhi beberapa
ingin menikah, serta pemberian sanksi terhadap
syarat tertentu, diantaranya adalah syarat
oknum-oknum yang dianggap nakal.
mampu berlaku adil terhadap semua wanita
Adapun saran yang bisa penulis berikan
yang menjadi istrinya. Dalam ayat 129 surat
pada tulisan ini antara lain meliputi:
yang sama Allah menyatakan bahwa manusia

33
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021
L, A. S. (2017). Perkawinan Antar Negara di
a. Bagi pasangan yang akan melakukan
Indonesia berdasarkan hukum perdata
perkawinan beda warganegara agar mencari
internasional. jurnal ilmiah fakultas
informasi yang jelas dalam mempersiapkan
hukum universitas udayana.
dokumen yang dibutuhkan dalam
melangsungkan perkawinan nantinya; Pembinaan B, N. H. (2014). Naskah Akademik
b. Pemerintah harus memberikan RUU Tentang Hukum Perdata
informasi yang jelas, dan menyediakan Internasional.

informasi yang dibutuhkan pasangan beda Perkawinan, P. L.-U. (2019). Arlimans S.


warganegara; Cendekia Hukum.
c. Terhadap oknum-oknum pegawai
pemerintahan yang nakal harus diberikan
peringatan dan sanksi yang tegas;
d. Pemerintah harus membuat produk
hukum yang mengatur secara rinci terkait
perkawinan campuran beda warganegara.

Referensi
A, G. P. (2014). Perlindungan Hukum Bagi Anak
Yang Lahir Dari Perkawinan Campur.
Jurisprudence.

Arliman L, S. S. (2019). Peran Lembaga Catatan


Sipil Terhadap Perkawinan Campur
Berdasarkan Undang-Undang
Perkawinan. Cendekia Hukum.

H, W. (2018). Akibat Hukum Perkawinan Campur


Terhadap Harta Perkawinan. Penetapan
Pengadilan Negeri Denpasar.

34
Jurnal Mahasiswa Karakter Bangsa
Vol. 1 No.1 Septembert Tahun 2021

Biarkan halaman ini tetap ada

[ halaman ini sengaja dikosongkan ]

35

Anda mungkin juga menyukai