Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

HUKUM PERDATA

Disusun Oleh :

NAMA : RESKY PERMANDA, HS

NIM : 051110844

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM S1


FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)

UNIVERSITAS TERBUKA

2024
1. Perkawinan antara Andi dan Riska secara agama sah jika memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh agama yang dianut oleh mereka. Jika mereka
melakukan perkawinan sesuai dengan syarat-syarat agama yang mereka anut,
maka secara agama, perkawinan tersebut dianggap sah. Namun, untuk
mengukuhkan status pernikahan secara hukum negara, biasanya diperlukan
proses pernikahan secara sipil yang diatur berdasarkan Undang-Undang
Perkawinan di negara tersebut. Dasar hukumnya terdapat dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di Indonesia, yang mengatur
bahwa perkawinan harus dilakukan secara resmi menurut hukum negara.

2. Konsekuensi perdata terhadap anak di luar perkawinan, seperti dalam kasus


Betty yang lahir di luar perkawinan, adalah bahwa statusnya secara hukum akan
berbeda dari anak yang lahir dalam perkawinan. Dalam hukum perdata
Indonesia, anak di luar perkawinan diakui memiliki hak-hak tertentu terkait
dengan hubungannya dengan orang tua biologisnya, namun hak-hak ini
seringkali lebih terbatas dibandingkan dengan anak yang lahir dalam
perkawinan sah. Dasar hukumnya terdapat dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan, serta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Peradilan Keluarga yang mengatur mengenai status anak di luar
perkawinan.
DAFTAR PUSTAKA

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan).


 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Peradilan Keluarga.
 Buku-buku hukum perdata Indonesia yang mengulas tentang perkawinan dan
status anak di luar perkawinan.
 Modul Hukum Perdata / HKUM4202

Anda mungkin juga menyukai