Anda di halaman 1dari 1

NAMA : DESRI MUSDIANTO

NIM : 048041648
JURUSAN : ILMU HUKUM
MATA KULIAH : HUKUM PERDATA

TUGAS 1

Andi dan Riska melakukan nikah secara agama. Dalam pernikahan tersebut, mereka berdua
mendapat seorang anak bernama Betty.

SOAL

1. Berdasarkan analisis Anda, apakah perkawinan antara Andi dan Riska sah? Kemukakan
argumentasi Anda dengan menyertakan dasar hukumnya.

Jawaban :

Untuk menilai sah tidaknya perkawinan antara Andi dan Riska, kita perlu melihat apakah
perkawinan tersebut telah memenuhi syarat-syarat yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan. Menurut Pasal 2 UU Perkawinan, salah satu syarat sahnya
perkawinan adalah adanya persetujuan dari kedua belah pihak yang bersangkutan. Jika Andi dan
Riska telah memberikan persetujuan secara sukarela dan sadar untuk menjalani perkawinan, maka
perkawinan tersebut dapat dianggap sah. Selain itu, UU Perkawinan juga mensyaratkan bahwa
perkawinan harus dilakukan sesuai dengan hukum agama yang dianut oleh para pihak. Jika
perkawinan Andi dan Riska dilakukan sesuai dengan ketentuan agama yang mereka anut, maka
perkawinan tersebut juga dapat dianggap sah.
Dasar hukum: Pasal 2 UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974.
SOAL

2. Adakah konsekuensi perdata terhadap anak di luar kawin, jika kasus posisinya Bety lahir di
luar perkawinan? Analisislah dengan menyertakan dasar hukumnya.

Jawaban :

Jika Betty lahir di luar perkawinan antara Andi dan Riska, maka menurut hukum perdata, status
hukum Betty akan berbeda tergantung pada apakah ayah biologisnya diakui atau tidak. Jika Andi
mengakui bahwa dia adalah ayah biologis dari Betty, maka Betty akan memiliki status sebagai anak
di luar perkawinan yang diakui, sesuai dengan ketentuan Pasal 43 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan. Dalam hal ini, Betty akan memiliki hak-hak tertentu seperti hak atas nafkah,
pendidikan, dan warisan dari ayahnya.
Namun, jika Andi tidak mengakui bahwa dia adalah ayah biologis dari Betty, maka Betty akan
memiliki status sebagai anak di luar perkawinan yang tidak diakui. Dalam hal ini, Betty mungkin
akan mengalami kesulitan dalam memperoleh hak-hak tertentu seperti hak atas nafkah dan
warisan dari ayahnya, kecuali jika dia dapat membuktikan hubungan kekerabatan dengan Andi
melalui proses pengakuan anak di luar perkawinan.
Dasar hukum: Pasal 43 UU Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974.

Anda mungkin juga menyukai