Anda di halaman 1dari 5

Bersedekah Tanpa Harta

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut bahwa sedekah itu adalah bukti keimanan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

‫ا""لقُرْ آ ُ"ن ُح َّج ٌة لَ " َك َأوْ عَ لَي َْك‬


ْ ‫ َو‬،ٌ‫ض "يَاء‬ َّ ‫ص َدقَ ُة ُب"""رْ ه ٌَان َوا""ل‬
ِ ‫ص ْب ُر‬ َّ ‫ َوا""ل‬،ٌ‫صاَل ةُ نُ "ور‬
َّ ‫َوا""ل‬

“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar yang memancar, sementara Al-Qur’an bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu” (HR. Muslim).
Menyingkirkan Gangguan dari Jalan

Menyingkirkan gangguan berupa sampah, kulit pisang, duri, tanah yang longsor, dan beragam
rintangan yang merintangai jalan publik, sekecil apapun itu, bernilai sedekah.
Alangkah indahnya kehidupan ini, apabila setiap orang memiliki kesadaran dalam menjaga
kebersihan lingkungan masing-masing dari gangguan yang ada dengan membuang segala hal
yang mengganggu pejalan ke tempatnya. Tidak perlu menunggu datangnya Pasukan Kuning,
namun dengan kemauan diri sendiri untuk menyingkirkan gangguan, hal itu sudah memberi
andil dalam menyelamatkan orang lain dan sekaligus bernilai sedekah.

Rasul Shallallahu ‘alaihi Wassalam bersabda:

َ ‫يق لَ َك‬
‫ص َدقَة‬ ْ ‫ك ْال َح َج َر َوال َّش ْو َكةَ َو ْال َع‬
ِ ‫ظ َم َع ِن الطَّ ِر‬ َ ُ‫َوِإ َماطَت‬

“Menyingkirkan gangguan, batu, dan duri dari jalan merupakan sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi).
Dalam hadits lain, menyingkirkan gangguan di jalan adalah bagian paling bawah dari keimanan:

ِ ‫ َو ْال َحيَا ُء ُش ْعبَةٌ ِم َن اِإْل ي َم‬،‫يق‬


‫ان‬ ِ ‫طةُ اَأْل َذى َع ِن الطَّ ِر‬
َ ‫ َوَأ ْدنَاهَا ِإ َما‬،ُ‫ضلُهَا قَ ْو ُل اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللا‬
َ ‫ فََأ ْف‬،ً‫ون – ُش ْعبَة‬
َ ُّ‫ُون – َأ ْو بِضْ ٌع َو ِست‬ ُ ‫اِإْل ي َم‬
َ ‫ان بِضْ ٌع َو َس ْبع‬

“Iman lebih dari 70 cabang, yang paling tinggi adalah ucapan La Ilaaha Illallah (Tiada Tuhan Selain Allah), dan yang paling
rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu adalah sebagian dari iman.” (HR. Bukhari).

Bahkan, menyingkirkan gangguan disebut sebagai sedekah. Abu Hurairah meriwayatkan:

ٌ‫ص َدقَة‬ ِ ‫يُ ِميطُ اَأل َذى َع ِن الطَّ ِر‬


َ ‫يق‬

“Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)

Demikian juga hadits Nabi yang lain:

َ ُ‫ َأ ْو يَرْ فَ ُع َعلَ ْيهَا َمتَا َعه‬،‫ين ال َّر ُج َل َعلَى َدابَّتِ ِه فَيَحْ ِم ُل َعلَ ْيهَا‬
ُ‫ َوال َكلِ َمة‬،ٌ‫ص َدقَة‬ ُ ‫ َوي ُِع‬،ٌ‫ص َدقَة‬ ْ َ‫ ُك َّل يَ ْو ٍم ت‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ يَ ْع ِد ُل بَي َْن ااِل ْثنَ ْي ِن‬، ُ‫طلُ ُع فِي ِه ال َّش ْمس‬ ِ َّ‫ُكلُّ ُسالَ َمى ِم َن الن‬
َ ‫اس َعلَ ْي ِه‬
ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫يق‬ ِ ‫ َويُ ِميطُ اَأل َذى َع ِن الطَّ ِر‬،ٌ‫ص َدقَة‬ َ ‫صالَ ِة‬ َّ ‫ط َو ٍة يَ ْخطُوهَا ِإلَى ال‬ ْ ‫ َو ُكلُّ ُخ‬،ٌ‫ص َدقَة‬
َ ُ‫الطَّيِّبَة‬

“Setiap ruas tulang pada manusia wajib atasnya shadaqah dan setiap hari terbitnya matahari seseorang yang
mendamaikan antara dua orang yang bertikai adalah shadaqah dan menolong seseorang untuk menaiki hewan
tunggangannya lalu mengangkat barang-barangnya ke atas hewan tungganyannya adalah shadaqah dan ucapan yang
baik adalah shadaqah dan setiap langkah yang dijalankan munuju shalat adalah shadaqah dan menyingkirkan sesuatu
yang bisa menyakiti atau menghalngi orang dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
‫الط ِريْ ِق‬
َّ ‫ع ِن‬ َ ‫اط ُة الَْأ َذى‬ َ ‫اها ِإ َم‬َ َ ‫َوَأ ْدن‬
Dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan keharusan menyingkirkan gangguan dari semua jalan kebaikan, Karena itu
merupakan kebaikan yang mengandung banyak manfaat, serta bisa mencegah bahaya pada makhluk.
Seorang yang beriman harus berusaha menyingkirkan apa saja yang mengganggu jalan kaum Muslimin. Dia harus berusaha
menyingkirkan batu, duri, kayu, pohon yang tumbang, dahan yang patah, pecahan kaca dan yang lainnya.
Dan termasuk mengganggu jalan kaum Muslimin yaitu bila seseorang parkir mobil atau motor atau berhenti sembarangan yang
menutup jalan orang lewat. Oleh karena itu seseorang harus parkir pada tempatnya dan tidak boleh mengganggu jalan kaum
Muslimin.
Menyingkirkan gangguan dari jalan kaum Muslimin mempunyai banyak keutamaan, di antaranya:
Menghilangkan gangguan dari kaum Muslimin.
Memperlancar jalan kaum Muslimin.
Memudahkan orang untuk melewati jalan tersebut.
Termasuk tolong menolong dalam kebaikan.
Allâh akan mengampuni dosa orang tersebut.
Allâh akan memasukkan orang tersebut ke dalam surga.
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ت تُْؤ ِذي ال ُْم ْسلِ ِميْ َن‬ ْ َ ‫الط ِريْ ِق ك َان‬َّ ‫ج َر ٍة ق ََط َع َها ِم ْن َظ ْه ِر‬ َ ‫الجن ّ َِة ِفي َش‬
َ ‫ب ِفي‬ ُ ْ‫لَقَ ْد َرَأي‬
ُ َ ّ ‫ت َر ُجال ً يَتَقَل‬
Sungguh, aku melihat seseorang bolak-balik (bersenang-senang) di surga dengan sebab sebatang pohon yang ia potong dari jalan
karena mengganggu kaum Muslimin.[11]
‫ َفُأ ْد ِخ َل ال ْـجـَن َّ َة‬، ‫ع ِن ال ُْم ْسلِ ِميْ َن ل َا يُْؤ ِذيْ ِه ْم‬
َ ‫ـحـيَ َّن َه َذا‬ ّ ِ َ ‫الله لَُأن‬
ِ ‫ َو‬: ‫ال‬
َ َ‫ َفق‬، ‫هر َط ِريْ ٍق‬ ِ ‫ج َر ٍة َعل َى َظ‬ َ ‫ َم ّ َر َر ُج ٌل ِب ُغ ْص ِن َش‬: ‫ َو ِفي ِر َوايَ ٍة‬Dalam riwayat lain: Ada laki-laki yang
melewati batang pohon yang berada di tengah jalan, lalu ia berkata, ‘Demi Allâh! Saya akan menyingkirkannya agar tidak
mengganggu kaum Muslimin.’ Maka (dengan itu) ia dimasukkan ke surga.”[12] ‫غ ْص َن َش ْو ٍك َعل َى‬ ُ ‫ َبيْن َ َما َر ُج ٌل يَ ْم ِشي ِب َطريْ ٍق َو َج َد‬: ‫َو ِفي ِر َوايَ ٍة ل َُه َما‬
ُ ‫الط ِريْ ِق َفَأ ّخ ََر ُه َف َشك ََر‬
‫ َف َغفَ َر ل َُه‬، ‫الله ل َُه‬ َّ Dalam riwayat lain di al-Bukhâri dan Muslim, “Suatu hari seseorang melewati sebuah jalan lalu
mendapati dahan berduri di jalan tersebut. Lalu ia menyingkirkannya, kemudian dengan itu Allâh berterima kasih kepadanya dan
mengampuninya.”[13]

Anda mungkin juga menyukai