MELAYU
Kelompok 3 :
1. Firda Roudotul Aulia (11)
2. Nurshafa Tsurayya (24)
3. Nurul Fajriyah (25)
A. ASAL USUL DAN LETAK GEOGRAFIS
Kerajaan Melayu atau dalam bahasa Tionghoa ditulis Ma-La-Yu ( 末羅瑜國 ) merupakan
sebuah nama kerajaan yang berada di Pulau Sumatra. Dari bukti dan keterangan yang
disimpulkan dari prasasti dan berita dari Tiongkok, keberadaan kerajaan yang
mengalami naik turun ini dapat di diketahui dimulai pada abad ke-7 yang berpusat
di Minanga pada abad ke-13 yang berpusat di Dharmasraya dan diawal abad ke 15
berpusat di Suruaso atau Pagaruyung.
Kerajaan ini berada di pulau Swarnadwipa atau Swarnabumi yang oleh para pendatang
disebut sebagai pulau emas yang memiliki tambang emas, dan pada awalnya
mempunyai kemampuan dalam mengontrol perdagangan di Selat Malaka sebelum
akhirnya terintegrasi dengan Kerajaan Sriwijaya (Thai:Sevichai) pada tahun 682 M.
Penggunaan kata Melayu, telah dikenal sekitar tahun 100-150 seperti yang tersebut dalam
buku Geographike Sintaxis karya Ptolemy yang menyebutkan maleu-kolon. Dan
kemudian dalam kitab Hindu Purana pada zaman Gautama Buddha terdapat
istilah Malaya dvipa yang bermaksud tanah yang dikelilingi air.
a. Candi pulau sawah.
b. Kompleks candi Padang Roco.
c. Arca Amoghapasa atau prasasti Padang Roco.
d. Candi Bukik Awang Moambiak.
e. Kompleks Candi Muaro Jambi, pada kompleks ini ditemukan 6 candi yakni :
-Candi Tinggi
-Candi Kembar
-Candi Gumpung
-Candi Gedong I dan II serta candi Astono.
f. Prasasti Batusangkar
5. Ananggawarman
Tarikh : 1375
Ibukota : Pagaruyung
Prasasti, Catatan Pengiriman Utusan Ke
Tiongkok Serta
Persitiwa : Prasasti Pagaruyung
D. Kehidupan Masyarakat
Kehidupan
Budaya
Kehidupan
Ekonomi dan Merupakan pusat agama
Buddha di luar India. Dilihat
Sebab
sosial dari banyaknya arca dan keruntuhan
Kehidupan ekonomi dan candi-candi, membuktikan
bahwa kerajaan melayu Penaklukan Malayu oleh Sriwijaya
sosial Kerajaan Melayu terjadi pada tahun 683. Pendapat ini
menyerupai Kerajaan memiliki penduduk yang
religius dan memiliki seni sesuai dengan catatan I Tsing
Sriwijaya. Para Bangsawaan bahwa, pada saat berangkat menuju
memeluk agama Budha yang tinggi.
India tahun 671, Mo-lo-yeu masih
sedangkan rakyatnya menjadi kerajaan merdeka,
memeluk kepercayaan sedangkan ketika kembali tahun
tradisional Kegiatan 685, negeri itu telah dikuasai oleh
perekonomian yang sering Sriwijaya.
dilakukan adalah berdagang.
Kerajaan Malayu dengan pelabuhan Melayunya
merupakan penguasa lalu lintas selat malaka saat itu.
Dengan direbutnya Minanga Tamwan yang sebagai
Ibukota Kerajaan Melayu itu, maka dengan
sendirinya pelabuhan Malayu pun jatuh ke tangan
Kerajaan Sriwijaya. Maka sejak tahun 683,
Kerajaan Sriwijaya tumbuh menjadi penguasa lalu
lintas dan perdagangan Selat Malaka menggantikan
peran dan kejayaan Kerajaan Malayu.