Anda di halaman 1dari 68

Mineral Lempung

Hampir sebagian besar tanah lunak mempunyai kandungan


mineral lempung, tapi dengan kadar dan mineral yang
berbeda-beda
Seperti tabel di atas, lempung didefinisikan sebagai golongan
partikel yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm (= 2 x 10-6 m= 2
μm).
Pada tabel tersebut tanah diklasifikasikan sebagai lempung, hanya
didasarkan pada ukuran partikel. Muncul pertanyaan,
Apakah semua pertikel tanah yang mempunyai ukuran lebih kecil
dari 0,002 mm bisa dikategorikan sebagai tanah lempung?
1. Grim (1953) menyatakan bahwa yang disebut tanah lempung
adalah tanah yang mempunyai partikel mineral tertentu yang
menghasilkan sifat plastis pada tanah tersebut apabila dicampur
dengan air.
2. Istilah lempung mengacu pada sejumlah material yang ada di
bumi terdiri dari kombinasi (senyawa) mineral alumina, silica dan
air. Jadi lempung bukan merupakan mineral tunggal, tetapi
merupakan kombinasi dari sejumlah mineral.
3. Apabila lempung dalam kondisi basah (wet), lempung menjadi
plastis, dapat dibentuk menjadi bentuk apapun tanpa mengalami
retak.
4. Apabila tanah lempung dibakar, sehingga kehilangan semua air,
termasuk air mineral lempung (adsorbed water), maka tanah
lempung menjadi sekeras batuan dan hilang sifat plastisnya.
Catatan:
tanah dapat disebut sebagai tanah bukan lempung, meskipun ukuran partikel sangat kecil (misal: quartz,
feldspar, mika dll)
Pada umumnya mineral lempung merupakan
senyawa:
1.Silika tetrahedron
2.Aluminium oktahedron
Mineral Lempung
1. Silika Tetrahedron (Si O-4)

Lembaran (sheet) Silika Tetrahedral


Mineral Lempung
2.Aluminium Oktahedron (Al O-4)

Lembaran (sheet) Aluminium Oktahedral (Gibbsite)


Mineral Lempung
3.Kombinasi antara lembaran silika dan lembaran
alluminium (gibbsite)
Mineral Lempung
4.Struktur atom Montmorillonite
Mineral Lempung (lembaran lainnya)
Subgroup mineral lempung dibagi menjadi 3, yaitu:
1.Subgroup Kaolinite (nama ini diambil dari bhs
Cina, “kauling” berarti gunung yang tinggi)
2.Subgroup Illite (nama diberikan oleh Grim, 1937)
3.Subgroup Montmorrillonite (dinamakan tahun
1847, diambil dari nama desa Montmorillon
Perancis)
Sub Group Kaolinite
1.Kaolinit merupakan senyawa dua lembar (sheet) silika -
gibbsite. Tumpukan antar lapisan tersebut diikat oleh ikatan
hidrogen (hydrogen bonding)
2.Ketebalan lembaran 100-1000 Ao (1Ao = 10-10 meter)
3.Luasan partikel kaolinite per unit massa (luasan spesifik)
adalah 15 m2/gram
Ikatan hidrogen
(ikatan kuat)
tidak dapat
dipisahkan oleh
air
Sub Group Illite
1.Illite terdiri dari lembaran gibbsite yang diapit oleh dua
lembaran silika, illite juga disebut lempung mika. Lapisan illite
terikat oleh ion Kalium (K = ion Potassium)
2.Ketebalan lembaran 50-100 Ao (1Ao = 10-10 meter)
3.Luasan partikel kaolinite per unit massa (luasan spesifik)
adalah 80 m2/gram
Ikatan Illite
merupakan
ikatan kuat,
tidak dapat
dipisahkan oleh
air
Sub Group Montmorillonite
1.Montmorillonite mempunyai bentuk struktur mirip Illite terdiri
dari lembaran gibbsite yang diapit oleh dua lembaran silika
2.Ketebalan lembaran 10-50 Ao (1Ao = 10-10 meter)
3.Luasan partikel Montmorillonite per unit massa (luasan
spesifik) adalah 800 m2/gram

Ikatan
Montmorillonite
merupakan
ikatanlemah,
mudah
dipisahkan oleh
air
Lapisan ganda terdifusi
(Diffuse double layer)
Perilaku tanah lempung apabila dicampur dengan
air
(mekanisme plastisitas lempung)
1. Pada lempung kering, muatan negatif lempung
(lembaran Silika dan Aluminium) dinetralkan oleh
kation yang dapat ditukar (exchangeable cations), misal
Ca2+, Mg2+, Na2+, dan K1+ disekitar partikel lempung.
2. Apabila lempung tersebut diberi air, maka kation-
kation (muatan +) dan anion-anion (muatan -)
bersama-sama melayang disekitar partikel lempung.
3. Kondisi ini disebut sebagai Lapisan Ganda Terdifusi,
seperti tampak pada gambar di bawah ini.
Catatan:
Hubungan antara lembaran lempung dengan kation merupakan ikatan
elektrostatis
Kation dan anion Pada posisi dekat
bersama-sama permukaan lempung,
melayang dalam konsentrasi kation
air makin tinggi,
sebaliknya anion
makin berkurang

Lapisan ganda terdifusi (Diffuse double layer)


Mekanisme hubungan kation dan anion
a)Karena posisi atom hidrogen terhadap atom oksigen
membentuk sudut 105o, maka molekul air membentuk
dipole (kutub ganda), seperti dalam gambar

b) Sesuai bentuk di atas, molekul air mempunyai dua


kutub. Kutub negatif dan kutub positif pada kedua
sisinya, disebut dipole (kutub ganda)
c) Jadi, kutub ganda molekul air bisa menarik muatan
negatif dan positif. Muatan negatif adalah partikel
lempung, sedangkan muatan positif adalah kation.
Sebaliknya, kation juga ditarik oleh partikel lempung
4. Hubungan lain antara molekul air dan partikel lempung
adalah ketika molekul air ditarik oleh partikel lempung
dengan ikatan hidrogen, yaitu:
5. Berbagi atom hidrogen pada molekul air (dengan
ikatan hidrogen) antara atom oksigen pada partikel
lempung dan atom oksigen pada molekul air.
6. Molekul air yang ditarik oleh partikel lempung dengan
cara ini (berbagi atom hidrogen) disebut adsorbed
water.
Kutub negatif
dipole air ditarik
permukaan
lempung

Kutub negatif
dipole air menarik
kation, selanjutnya
kation ditarik
permukaan
lempung

Antara permukaan
lempung dan atom
oksigen saling
berbagi ion
hidrogen
Daya tarik molekul dipolar (kutub ganda) pada lapisan ganda
terdifusi (diffuse double layer)
Case a
Case b
Partikel
lempung

Case c
Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut
Semakin dekat dengan partikel lempung, tarikan partikel
lempung terhadap molekul air makin kuat. Air ini disebut
adsorbed water. Membentuk ikatan hydrogen antara air
dengan lempung, saling bagi ion hydrogen. Karakteristik
adsorbed water lebih kental dibandingkan air biasa.
Sesuai gambar di bawah, menunjukkan absorbed water dan
double-layer water pada partikel lempung montmorillonite
dan kaolinite. Lapisan air pada sekeliling partikel lempung
ini memberikan sifat plastis lempung

Hubungan antara lempung dengan


air
Morfologi (Bentuk) Partikel Lempung

a. Hasil pengamatan
partikel lempung melalui
SEM (Scanning Electron
Microscope)
b. Terlihat bahwa partikel
lempung seperti susunan
lembaran
c. Karena berbentuk
lembaran tipis, maka
partikel lempung sangat
berinteraksi dengan air
Morfologi (Bentuk) Partikel Lempung
Morfologi (Bentuk)
Partikel Lempung
Morfologi (Bentuk)
Partikel Lempung
Morfologi (Bentuk)
Partikel Lempung
Konsistensi Tanah

Ini merupakan perilaku tanah lempung


Dua jenis tanah...

 2 jenis tanah di dunia…


– Berbutir kasar
– Berbutir halus
Perbedaan Tanah Berbutir Halus atau Berbutir Kasar

Pemisahan tanah berbutir halus


dengan tanah berbutir kasar
didasarkan pada ayakan No. 200
(US Standard), diameter butiran
0.074 mm
Diameter tanah < 0,075 mm
dikategorikan sebagai tanah
berbutir halus
Diameter tanah > 0,075 mm
dikategorikan sebagai tanah
berbutir kasar.
Karakteristik Teknis Tanah
Ukuran partikel

Berbutir kasar Berbutir halus

Faktor yang berpengaruh: Faktor yang berpengaruh:


 Distribusi Ukuran Butiran,
Plastisitas Tanah (interaksi
gradasi
 Bentuk Partikel, angular – well
tanah berbutir halus
dengan air)
rounded
(Telah dijelaskan pada pertemuan
sebelumnya..!!!)
Geoteknik, membagi tanah menjadi dua kelompok, yaitu:
1.tanah non kohesif (non plastis)
2.tanah kohesif (plastis)

1.Tanah non-kohesif adalah tanah yang mempunyai


kekuatan geser apabila dalam kondisi ditekan atau Apabila
tidak ada tekanan, tanah dalam kondisi berderai.
2.Tanah kohesif adalah tanah yang mengandung mineral
lempung dan mempunyai plastisitas, jadi tanah tipe ini
mempunyai kekuatan geser meskipun tanpa ada gaya
tekan.
Apakah plastisitas itu....?
Plastisitas adalah kemampuan tanah untuk digulung-
gulung menjadi gulungan tanah kecil....sampai batas
tertentu tanpa mengalami pecah.
(Ingat permainan anak-anak, plastisin……)

1.Sifat plastis yang mudah dilihat secara nyata, adalah sifat


lengket tanah pada sepatu/roda pada saat kondisi berair
2.Semakin plastis suatu tanah, maka akan semakin lengket
tanah tersebut
3.Tanah yang tidak punya lengket, maka tanah tersebut
disebut tanah non plastis.......
Sticky = lengket

Tingkat plastisitas
tanah kohesif dapat
diukur dengan tingkat
kelengketan
Apakah kohesi itu....?
Kohesi adalah kemampuan tanah untuk tarik menarik
diantara partikel tanah itu sendiri (kelengketan)

1.Pada tanah tanah berbutir halus (lempung dan lanau), gaya


tarik menarik antara partikel tanah (kelengketan) sangat kuat.
2.Gaya tarik menarik antar partikel tanah berbutir halus sangat
tergantung pada kadar air.
3.Kadar air rendah, gaya tarik menarik makin besar, sedangkan
kadar air tinggi, gaya tarik menarik makin kecil/
rendah..cenderung menjadi bubur (liquid/ cairan)
4.Tingkat gaya tarik menarik antar partikel butiran tanah
bervariasi tergantung pada jenis tanah. Setiap tanah
mempunyai tingkat gaya tarik menarik yang berbeda
Pengaruh kadar air terhadap tanah
lempung
Sesuai konsistensi bahwa kekuatan/ kekerasan
tanah lempung dipengaruhi oleh kadar air
Kadar air sangat berpengaruh terhadap tingkat kekerasan
tanah berbutir halus, yaitu tanah lanau (silt) dan lempung
(clay).
A. Kadar air meningkat, maka:
1.Tanah akan lunak/lembek (berkurang kekerasannya)
2.Volume tanah meningkat karena kandungan air relatif
besar.
3.Bentuk tanah berubah menjadi seperti cairan

B. Kadar air berkurang, maka:


1.Tanah menjadi keras/ kuat
2.Volume menyusut karena kandungan airnya berkurang.
Perubahan kadar air menyebabkan tanah berbutir halus
akan berubah “kekerasannya”.
Tingkat “kekerasan” tanah ditunjukkan dalam bentuk
tingkat konsistensi tanah.
Konsistensi tanah berbutir halus adalah:
1.Liquid
2.Plastis
3.Semi solid
4.Solid
Konsistensi sangat tergantung kepada mineral tanah dan
kadar air.
Sesuai dengan kadar air yang terkandung pada tanah lempung,
maka tanah lempung kemungkinan akan mengalami 4 kondisi,
yaitu:
Padat (solid), semi padat (semi solid), plastis (plastic) dan cair
(liquid).

Konsistensi
Konsistensi tanah lempung atau lanau sesuai dengan
kadar airnya dan batas konsistensi tanah

liquid (pea soup) = sop

Liquid limit
Plasticity (pea nut butter) = mentega
Index plastic

Plastic limit
(cheese = keju)
semi-solid
Shrinkage limit
solid (hard candy)=gula-gula
Batas Atteberg (Atteberg Limits)
Dikenalkan oleh Albert Atteberg, untuk menghormati beliau, maka
dinamakan batas Atteberg

Telah dijelaskan bahwa sesuai kandungan air pada tanah lempung/lanau. Kemunginan
tanah lempung/lanau mengalami kondisi solid (padat), semisolid (setengah padat), plastis
(plastic) dan cair (liquid).
Batas antara kondisi solid dengan semisolid adalah (kadar air) batas susut (shrinkage
limit); Batas antara kondisi semisolid dengan Plastic adalah (kadar air) batas plastis
(Plastic limit); Batas antara kondisi plastic dengan liquid adalah (kadar air) batas cair
(liquid limit).
Batas –batas kondisi tanah itu dinamakan Batas Atteberg

Batas Atteberg Batas Atteberg Batas Atteberg


(Atteberg Limit) (Atteberg Limit) (Atteberg Limit)
Batas Atteberg
1.Liquid Limit (LL)
Didefiniskan sebagai kadar air yang mana tanah
mulai berperilaku seperti material cair dan mulai bisa
mengalir (flow)
(batas cair suatu tanah merupakan suatu kadar air dimana
tanah tersebut mempunyai kekuatan geser kira-kira 2,5 kN/m2)

2.Plastic Limit (PL)


Didefinisikan sebagai kadar air yang mana tanah
mulai berperilaku sebagai material plastis
Batas Atteberg
3.Shrinkage Limit (SL)
Didefinisikan sebagai kadar air yang mana tanah
tidak mengalami perubahan volume apabila tanah tersebut
mengalami penurunan kadar air.
(SL merupakan jumlah volume air yang diperlukan
untuk mencapai jenuh total)
1. Setiap tanah mempunyai batas Atteberg yang berbeda-
beda....
Kenapa batas Atteberg berbeda-beda..?
Karena kandungan mineral lempung pada setiap tanah sangat
bervariasi, sehingga setiap tanah mempunyai sifat plastisitas
berbeda, dengan demikian juga mempunyai sifat konsistensi
tanah yang berbeda pula...,
2. Bagaimana kita menguji batas Atteberg suatu tanah?
Uji batas Atteberg tanah dapat dilakukan di
laboratorium Mekanika Tanah
Uji Liquid Limit
Liquid Limit
Di Laboratorium, Liquid Limit didefinisikan:
 Kadar air (%) yang diperlukan untuk menutup
celah selebar 2mm dengan jarak ½ “ sepanjang
dasar celah setelah 25 pukulan.
 Sesuai ASTM D 4318
 Sampel tanah yang lolos ayakan No. 40
 Peralatan: Alat liquid limit Casagrande
Casagrande Apparatus
Casagrande Apparatus
skala
Menentukan nilai LL
aritmatik

skala
logaritmik
Cara lain menentukan LL
Didasarkan pada hasil uji liquid limit terhadap ratusan benda
uji, US Army Corps of Engineer (1949) mengenalkan
perumusan empiris sebagai berikut:
tan 
N
N = jumlah pukulan LL  w N  
 25 
wN = kadar air asli
tan β = 0,121

Casagrande (1932) menyimpulkan bahwa tiap-tiap pukulan dari alat uji batas
cair adalah bersesuaian dengan tegangan geser tanah sebesar kira-kira 1 gr/cm2
(≈ 0,1 kN/m2).
Oleh karena itu, batas cair dari tanah berbutir halus adalah kadar air dimana
kekuatan gesernya adalah kira-kira 25 gr/cm2 (≈2,5 kN/m2)
Uji Plastic Limit
Plastis Limit
Plastis Limit didefinisikan:
 Kadar air (%) yang terkandung pada suatu tanah
yang mana tanah tersebut digulung sampai
diameter 3,2 mm (1/8 in) tanpa retak.
 Plastis limit batas bawah kondisi plastis suatu tanah
Plasticity Index/ Indeks Plastisitas ( PI, IP )
Merupakan selisih antara kadar air Liquid Limit dengan
kadar air Plastis Limit
PI = LL – PL atau
IP=wL-wP

liquid
Liquid limit
Plasticity
plastic
Index
Plastic limit
semi-solid
Shrinkage limit
solid
Uji Shrinkage Limit (Batas Susut)
Batas Susut (Shrinkage Limit)
1.Suatu tanah akan menyusut apabila air yang
dikandungnya secara perlahan-lahan hilang.
Hilangnya air secara terus menerus, tanah akan
mencapai suatu tingkat keseimbangan, dimana
peningkatan kehilangan air tidak mengurangi
volume
2.Kadar air, dimana perubahan volume tanah
berhenti didefinisikan sebgai Batas Susut
(Shrinkage Limit), dinyatakan dalam persen
SL PL LL
(Batas (Batas (Batas
Susut) Plastis) Cair)
(a) Kondisi tanah sebelum mengalami kering, (b) kondisi tanah setelah
mengalami kering
Fungsi batas Atteberg
Kenapa konsistensi tanah berbutir halus selalu
dihubungkan dengan batas atteberg..?
1.Biasanya tanah berbutir halus selalu dikelilingi partikel
air. Jumlah partikel air / kadar air tersebut (yang
mengelilingi tanah) menentukan kondisi konsistensi tanah
berbutir halus
2.Kombinasi Batas Atteberg dengan kadar air asli tanah
dapat digunakan untuk menentukan tingkat konsistensi
tanah.. Ini disebut Indek Likuiditas
Fungsi batas Atteberg
3.Batas Atteberg diperlukan dalam mendefinisikan atau
mengklasifikasikan suatu tipe tanah atau memprediksi
performance tanah apabila digunakan sebagai material
konstruksi.
4.Batas Atteberg merupakan cara yang praktis dan murah
untuk membedakan antara silt dengan clay
Indeks Liquiditas dan Indeks Konsistensi
Korelasi kadar air asli yang ditemukan pada suatu tanah
terhadap batas plastis (PL) atau batas cair (LL) dapat
memberikan dan mengindikasikan konsistensi tanah
tersebut.
Parameter untuk menentukan konsistensi tersebut adalah:

w  PL w  PL
LI  
LL  PL IP
Dimana:
W = kadar air asli, %
PL = batas plastis, %
LL = batas cair, %
IP = Index Plastisitas, %
Flow Indeks
Korelasi kadar air asli yang ditemukan pada suatu tanah
terhadap batas plastis (PL) atau batas cair (LL) dapat
memberikan dan mengindikasikan konsistensi tanah
tersebut.
Parameter untuk menentukan konsistensi tersebut adalah:
Apabila nilai LI = 1, maka
Apabila nilai LI = 0, maka
kadar air asli
kadar air asli
tepat/mendekati pada batas
tepat/mendekati pada batas
cair
plastis.

Apabila nilai LI < 0, Apabila nilai


0< LI < 1, Apabila nilai LI > 1,
maka kadar air asli tanah
maka kadar air asli kadar air asli tanah lebih
lebih kecil dibandingkan
diantara batas besar dibandingkan batas
batas plastis, maka tanah
plastis dan batas cair, maka bentuk tanah
dalam kondisi kering
cair cair dan berperilaku
seperti liquid

Indeks Liquiditas dan Indeks Konsistensi


 Pada saat hujan, tanah 1 mencapai kondisi LL sebelum tanah 2, maka
tanah 1 akan runtuh sebelum tanah 2
 Pada saat gempa, air cenderung meningkat tekanannya. Apabila tanah
dengan LL rendah, maka tanah cenderung kehilangan kekuatan dan
runtuh
(sumber: Geotechnical Engineering Calculation Rules of Thumb, Rajapakse,
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai