Anda di halaman 1dari 113

DATA PRIBADI

NAMA : SUTARTO A.
PANGKAT : MAYOR CAJ
NRP : 603949
TMPT/TGL LHR : SEMARANG 2-1- 1966
DIKUM : - SD 1980
: - SMP 1983
: - SMEA 1986
DIKMIL : - SECATA MILSUK 1986
- SECABA REG 1993/4
- SECAPA REG 2000/1
- SUSPADIASAHPRA 2008
JABATAN : GUMIL GOL VI DEPPENGMILUM PUSDIKAJEN
STATUS : K3
ALAMAT : KOM GUMIL JL. GANESA IV/8 BANDUNG
PENGETAHUAN
DASAR
MENEMBAK
SENJATA RINGAN
TUJUAN

Agar Siswa
Mengerti tentang cara
Menembak Senjata Ringan
RUANG LINGKUP
PENDAHULUAN
KETENTUAN UMUM

KEGIATAN YG DILAKSANAKAN

HAL2 YG PERLU DIPERHATIKAN


PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
r

REFERENSI

NASKAH PENJELASAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS


MENEMBAK DAN LATIHAN MENEMBAK
SENJATA RINGAN

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT 7


NOMOR KEP/ 44 / I /2016 TANGGAL 27 Januari 2016
ST KASAD NO : ST / 330 / 2017 TANGGAL
8 FEBRUARI 2017
NASKAH PENJELASAN DARI
PETUNJUK TEHNIS
tentang
MENEMBAK DAN LATIHAN MENEMBAK
SENJATA RINGAN

KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN


DARAT
NOMOR KEP/ 44 / I / 2016 TANGGAL 27
JANUARI 2016
PENGERTIAN
- Menembak adalah suatu bentuk giat keterampil yg
hrs dikuasai praj gn m.menangk suatu p.tempur.
- Prajurit adalah suatu unsur yg bermanuver dlm
pertempuran,dgn demikian manuver dlm suatu
gerakan & tembakan hrs seimbang.
- Utk m.imbangi kemamp tsbt mk hrs Melaks’ lat scr

BERTAHAP
BERTINGKAT
BERLANJUT.
9
STRUKTUR ORGANISASI
PIMUM LAT

DANLAT

WADANLAT WAS/EV

STAF LAT

SIMALAT
SIPAMOPS SIMINLOG

KOORD MAT

PELATIH

PELAKU

10
MENEMBAK SENJATA RINGAN
BAK PAN & BAK PISTOL

11
Untuk menyempurnakan pemahaman ttg Menembak
sebaiknya kita ketahui dulu “ proses “ apa saja yg
terjadi pd senjata saat digunakan menembak

“PROSES” FISIKA “
1. ADA MEKANISME PENJUNGKIT PD SEPUCUK SENJATA API.

2. ADA MEKANISME KERJA PEGAS (KINETIK).


3. ADA TEORI KELEMBABAN PADA BBRP BAGIAN KERJA ALAT.

“PROSES” KIMIA”
“ TERJADI 2X PROSES SUBLIMASI . (SUBLIMASI ? ADALAH
PROSES PERUBAHAN BENDA PADAT KE GAS ) “
12
- MENYIMAK “PROSES” FISIKA DAN KIMIA YG
T.JADI PD S.BUAH PISTOL/SENJATA MAKA :
1. T.JADI BBRP PROSES SISTEM KERJA P.JUNGKIT YG M.LEPASKAN
BBRP RANGKAIAN KERJA KINETIK (PEGAS).
2. GERAKAN PENJUNGKIT DAN PEGAS MEMILIKI JARAK TTT.
3. ADA P.JALANAN DG JRK TTT YG DILALUI OLEH PROYEKTIL HINGGA
KELUAR LARAS (V-0).

- JARAK & WAKTU SEJAK TERLEPASNYA PENJUNGKIT


PERTAMA HINGGA TERJADINYA V-O DI UJUNG LARAS
DIKENAL DENGAN ISTILAH LOCK TIME ( WAKTU JEDA /
WAKTU KUNCIAN).
- LOCK TIME TIAP TIAP SENJATA BERBEDA
BEDA,SEMAKIN PENDEK WAKTU LOCK TIME,MAKA
PERKENAAN AKAN SEMAKIN BAGUS.
13
14
5 PRINSIP DASAR MENEMBAK
1. Tehnik Posisi 5%
2. Tehnik Pegangan 5%
3. Tehnik Bidikan 5%
4. Tehnik Tarikan Picu 70%
5. Tehnik Koord System 15%
- Pengaturan Nafas
- Kekuatan Otot
- Prioritas Konsentrasi
- Konsistensi Urutan Langkah Giat

PERSENTASE DITTKAN B’DSRKAN TINGKAT PENTING’


P.UASAAN TEHNIK DLM PROSES MENEMBAK
15
1. TEKNIK
POSISI
5% dari total tehnik menembak, karena :
- Mdh dipelajari.
- M.jadi mekanisme kerja otak kiri (otomatis)

HAL- HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. KESEIMBANGAN
Pusatkan Posisi Badan berdiri pada titik keseimbangan.
b. POSISI KAKI
Kokoh menopang berat badan.
c. RILEKS
Tidak ada otot yang b.kontraksi, terutama saat m.arahkan senjata ke
objek sasaran.
d. Utk m.arahkan senjata kesas, geser posisi bdn utuh dgn m.gerakan
posisi berdiri, hingga pejera secara alamiah msk ke wil sas.
(Laks prinsip posisi ZERO)
17
2. TEKNIK PEGANGAN
5% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari.
- Menjadi mekanisme kerja otak kiri (otomatis)

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Penempatan Pistol Grip Pd Telapak Tangan.
b. P.hatikan serapan impact recoil kearah badan melalui
lengan
c. Kekuatan genggaman grip (konstan).
- Tangan Kanan 70% & Tangan Kiri 30% pada senapan
d. Kuncian pergelangan tangan.
19
TEKNIK PEMEGANGAN SENAPAN

20
3. TEKNIK BIDIKAN
5% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari.
- Menjadi mekanisme kerja otak kiri (otomatis)

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Kelurusan pisir dan pejera
b. Kesamaan pembagian celah kanan dan kiri ( simetris )
c. Jarak mata ke Pisir 2 s.d 6 inc & konsistensi fokus mata,
maksimum terjauh pada pejera ± 60cm dari mata ( Pada
senjata SS 2 )
d. Ikuti gerakan pejera.
e. Besar kecilnya gerakan pejera sangat dipengaruhi oleh benar
tdknya posisi bdn dlm m.arahkan senjata ke objek sasaran
(Posisi Zero) 22
Prosentase gambar bidik thdp sas
Sas harus nampak
samar ( 20 % )

Gambar bidik harus


jelas ( 80 % )

Catatan:
“ Jangan mengalihkan fokus mata dari ujung pejera selama proses bidik hingga
terjadi letusan, walaupun sesaat krn pupil dan retina mata akan berkontraksi”
Besar pupil pada fokus 60cm berbeda dgn fokus 20m
23
Kelurusan Pisir dan Pejera

Titik tengah pisir ujung batang pejera

PISIR GARIS BIDIK PEJERA

24
PEMBAGIAN CELAH ( SIMETRIS )

UJUNG
PEJERA
PELINDUNG PELINDUNG
PEJERA KI PEJERA KA

RUANG RUANG
HAAMPA KI HAMPA KA

DASAR PEJERA
DASAR PISIR

25
PELETAKAN PIPI PD POPOR

Peletakan pipi dari atas ke bawah,bukan dari


samping 26
PENGATURAN JARAK MATA
Mata ke pisir ± 2 s.d 6
inc

Konsistensi fokus mata, maksimum terjauh


pada pejera ±60cm dari mata ( pada senjata SS
2)

27
IKUTI GERAKAN PEJERA

28
MACAM MACAM GAMBAR BIDIK
HAIR CROSS A. Kelebihan (+) :
Tidak terpengaruh terhadap kondisi
cuaca (terang ataupun redup),hasil
tembakan lebih setabil sesuai dengan
lintasan peluru.

B.Kekurangan (-) :
Perlunya ketelitian yang lebih dalam
membuat gambar bidik,
Belum familiar dengan prajurit karena
minimnya sosialisasi terhadap gambar
bidik tersebut.

29
DASAR PISIR
DASAR PEJERA

A. Kelebihan (+) :
Mudah dipahami, familiar dgn prajurit.
cepat dalam membentuk gambar bidik

B. Kekurangan (-) :
Apabila cuaca berubah dari terang
keredup,maka pisir akan menipis dan
nampak membesar,sehingga patokan
dasar pejerah berubah,secara tdk sadar
gambar bidik berubah yang mengakibat
kan perkenaan cenderung kebawah,tak
sesuai dengan lintasan peluru.
30
PELINDUNG PEJERA
SBG PATOKAN
A.Kelebihan (+) :
Ketelitian bagus cepat dlm membentuk
gambar bidik,untuk jrk dekat dan jauh
ketelitian masih terjaga/terpelihara.

B.Kekurangan (-) :
Apabila cuaca b’ubah dari terang
keredup maka pisir akan menipis dan
nampak membesar sehingga patokan
pelindung pejerah berubah scara tidak
sadar gambar bidik berubah yang
mengakibatkan perkenaan cenderung
naik,tidak sesuai dngn lintasan peluru.
31
4. TEKNIK TARIKAN PICU
70% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari, namun perlu dilatih konsisten krn cukup kompleks .
- memerlukan sistem perintah dari otak kanan saat berkonsentrasi.(tdk otomatis)

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Tempatkan picu pd ruas jari pertama untuk senapan
b. Remasan/tarikan picu harus konstan, dimulai dari “druct
punch -1” bergerak ke belakang dengan tenaga yang cukup
tanpa terhenti atau ragu-ragu hingga terlepasnya penjungkit
(letusan).
c. Penambahan tenaga seketika karena pecah konsentrasi oleh
gerakan pejera adalah penyebab utama kesalahan.
d. Konsentrasi penuh pada perintah penarikan di jari (bukan
pada pejera). 32
PENEMPATAN JARI
POSISI IBU JARI
MENGHADAP KE ATAS

PISTOL

3 JARI RAPAT MEMEGANG


SENAPAN
PISTOL GRIP

SO 33
TEKNIK MENARIK PICU

Remasan/tarikan picu konstan, dimulai dari “druct punch -


1” bergerak ke belakang dengan tenaga yang cukup tanpa
terhenti atau ragu-ragu hingga terlepasnya pengungkit
(letusan).Penambahan tenaga seketika karena pecah
konsentrasi oleh gerakan pejera adalah penyebab utama
34
kesalahan.
SKEMA TARIKAN PICU YG BENAR
KG
Tarikan picu konstan
4,0
3,5
3,0 PENJUNGKIT TERLEPAS

2,5
DRUCT PUNCH-1
2,0
1,5
1,0 TAHAN NAFAS
0,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 58, DETIK

PENARIKAN DENGAN TEKANAN TENAGA YANG KONSTAN ,


MENUNGGU PROSES TERLEPASNYA PENJUNGKIT PERTAMA.
35
SKEMA TARIKAN PICU YG SALAH
KG

4,0
3,5
3,0 PENJUNGKIT TERLEPA

2,5
DRUCT PUNCH-1
2,0
1,5
TAHAN NAFAS
1,0
0,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 DETIK
TENAGA PENARIKAN PICU KURANG, UMUMNYA TERLALU KONSENTRASI
PADA BIDIKAN, SEHINGGA TIDAK ADA PERINTAH KE JARI TELUNJUK
SECARA SPESIFIK YANG BERAKIBAT PADA PENAMBAHAN TENAGA SECARA
MENDADAK.
36
5. TEKNIK KORDINASI
SISTEM
15% dari total tehnik menembak, karena :
- Dipelajari dengan mudah
- Bekerja secara otomatis melalui sistem perintah otak kiri.
- Terdiri dr GAB rangkaian krja sistem anatomi tubuh lainnya yg bkerja sinergis dgn 4 NIK
Utama

HAL HAL YANG HARUS DIKERJAKAN

1. Pengaturan pernafasan (3/4 rongga paru terisi saat tahan nafas)


2. Komposisi kekuatan otot perut, sayap, dada dan kuncian otot pinggang.
3. Pengaturan prioritas konsentrasi sesuai urutan, mulai dari pemeriksaan
kelurusan Impact, kekuatan grip, fokus mata hingga perintah penarikan
picu.
4. Tertib langkah untuk setiap fase tembakan.
5. Management psikis / Positive self talk.
6. Keterampilan terhadap teknis peralatan, dll.

38
CONTOH KOORDINASI SISTEM
(BAHASA DALAM HATI UNTUK MENGANTAR URUTAN LANGKAH)

1. CEK POSISI ZERO....”OK”


2. CEK KELURUSAN IMPACT RECOIL....”OK”
3. CEK KEKUATAN PEGANGAN...’OK’
4. FOKUS MATA...’OK’
(TARIKAN NAFAS –TAHAN )
5. PICU.. DUCT PUNCH-1..TARIIIIIIIIIKK.....
(REMASAN PICU )
6. STOP... (RANGKAIAN PROSES BERAKHIR)
7. PERBAIKI KEDUDUKAN
(UNTUK TEMBAKAN BERIKUTNYA KEMBALI KE LANGKAH 1, DST S/D
TEMBAKAN SELESAI) 39
TEKNIK KONTROL PERNAFASAN

I II III IV V

Bernapas Bernapas Tarik Keluarkan 1/4 nafasnya Bernapas normal


normal lebih dlm napas k’mudian tahan nafas kembali
perhatikan mulai dalam- sampai terjadi letusan
sasaran membidik dalam (menahan nafas tdk
boleh lebih dari 4 dtk
akan meng’akibatkan
k’tengangan otot) 40
SKEMA GAB PERNAFASAN, RIK PICU
& GAMBAR BIDIK
Keterangan:
Disaat menahan napas, semestinya
KG
Gambar bidik sudah terkunci di titik
bidik
Tarikan picu konstan
3,5
Penjungkit terlepas
3
2,5
Druct punch – 1/KLIK – 1
( Titik kritis picu )
2
1,5

0,5
Detik
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8

Nafas Nafas
norma dalam
Tahan Nafas normal
41
l
Persyaratan Teknis dlm Gun sikap Bak

Pegangan yg sempurna.
Tdk memaksa (tdk terjadi ketegangan otot).
Tdk m’buat labil kddk sbgian agt tbh.
M’perkecil bid sas thdp bak musuh.
Dpt m’kuasai jat dng b’bagai sikap yg digun.
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 1 teknik posisi


1. Berdiri normal dengan bukaan kaki selebar bahu.
2. Rasakan titik keseimbangan tertopang oleh kedua
kaki
3. Lakukan teknik Grip seperti yang diajarkan pada Bab
teknik Grip dan pastikan posisi popor, peletakan
posisi siku pada tulang pinggul atau gunakan sayap
dada dan titik keseimbangan senjata pada Grip
tangan kiri sudah benar.
4. Berdirilah normal kemudian letakan pipi pada popor
lalu perhatikan arah pisir dan pejera secara normal
berada pada wilayah mana dari sasaran tembak.
43
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 2 teknik posisi


1. Apabila gambar bidik berada pada wilayah kanan
sasaran, geser sedikit demi sedikit posisi kaki kanan
kedepan di ikuti dengan perbaikan keseimbangan
pada posisi kaki kiri.

2. Lakukan gerakan sebaliknya apabila wilayah bidik di


sisi kiri sasaran dengan menggeser mundur kaki
kanan di ikuti dengan perbaikan keseimbangan
pada kaki kiri.

3. Pastikan posisi badan, senjata sudah searah secara


normal dengan wilayah target yang dituju.
44
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 3 teknik posisi


1. Adakan pengecekan kebenaran posisi zero dengan
menutup kedua mata selama beberapa detik dan
periksa perubahannya, apabila berubah lakukan
koreksi pergeseran kaki ulang.

2. Lakukan teknik posisi zero ulang sedikitnya setelah


tiga kali tembakan basah karena tendangan / shock
recoil dapat merubah posisi kaki dan letak popor
pada pundak.

3. Perhatikan titik sentral gerakan pisir pejera karena


disitulah v0 akan terjadi. 45
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR
langkah 1 teknik pegangan
1. Lakukan teknik posisi berdiri dan pastikan
“ZERO”
2. Pasang Grip tangan kanan dan pastikan kuncian
pada 2 titik yaitu di jempol, pangkal kelingking
dan pergelangan tangan sudah benar.
3. Cek topangan siku tangan kiri berada pada posisi
tulang pinggul atau gunakan sayap dada
pegangan tangan kiri berada pada titik poros
kestabilan berat senjata.
4. Pastikan tidak ada otot yg berkonstraksi
khususnya di pinggang, bahu dan kaki.
46
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR
langkah 2 teknik pegangan
1. Setelah langkah 1 benar, lakukan teknik bidik yang
telah diajarkan pada bab sebelumnya.
2. Beri kekuatan genggaman 70% pada Grip tangan
kanan khususnya pada 3 jari dibawah jari telunjuk
(tengah, manis, kelingking) dan tahanan pada ruas
kedua jempol (khusus senjata taktis kal. 5,56 mm
keatas).
3. Pastikan siku kiri berada pada tulang pinggul atau
sayap dada tangan kiri penopang berada pada titik
keseimbangan senjata, dan beri tenaga genggam
max 25 % s,d 30 % 47
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR
langkah 3 teknik pegangan
1. Setelah langkah 1 dan 2 benar. Letakan ruas
Pertama jari telunjuk pada picu dan upayakan
rangkaian otot pada jari telunjuk dalam keadaan
normal dan tidak ikut menggenggam seperti 3
jari tangan kanan lainnya, agar mudah di
gerakan (diperintahkan bergerak secara halus).
2. Lakukan teknik picu sesuai dengan yang telah
dilatihkan.

3. Pertahankan seluruh proses teknik grip di atas


secara konstan sampai dengan tembakan selesai.
48
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR
langkah 1 teknik bidikan
1. Lakukan teknik posisi dan pastikan “ZERO”

2. Pasang Grip tangan kanan dan pastikan kuncian pada


2 titik,di jempol pangkal kelingking dan pergelangan
tangan sudah benar.

3. Cek topangan siku tangan kiri berada pada posisi


tulang pinggul atau gunakan sayap dada pegangan
tangan kiri berada pada titik poros kestabilan berat
senjata (Pada rifle,carabine) .

4. Pastikan tidak ada otot yg berkonstraksi khususnya di


49
pinggang, bahu dan kaki.
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 2 teknik bidikan


1. Setelah langkah 1 benar, letakkan pipi pada popor
secara normal dengan mengatur ketinggian sesuai
tinggi alat bidik dengan menempatkan tulang pipi
sebagai poros (daging pipi untuk mengatur
ketinggian kecuali pada pistol).
2. Otot leher normal, tidak melakukan tekanan pada
popor, cukup dengan menggunakan berat kepala
sebagai kuncian kecuali pada MAGAZEN.

3. Apabila posisi mata sudah sejajar dengan alat bidik,


tempatkan pisir dan pijera sesuai dengan teknik
gambar bidik secara normal.
50
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 3 teknik bidikan


1. Apabila langkah 2 sudah benar, fokuskan pupil mata
maksimum pada ujung pijera (60 cm) sampai proses
tembakan selesai (jangan pernah merubah fokus
mata pada objek lain)
2. Biarkan pijera bergerak normal sesuai posisi
zero dan temukan central gerakkannya.
3. Perbaiki posisi Zero tubuh dengan menempatkan
central gerakan pijera pada titik yang diharapkan.
4. Tinggi rendah kedudukan titik bidik diatur dengan
menempatkan posisi ujung popor pada jepitan siku
dan bahu.
51
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 1 teknik picu


1. Setelah posisi zero didapat (teknik grip, teknik
bidik dan teknik posisi benar), posisi ruas pertama
jari telunjuk akan berada pada gagang picu.

2. Sesaat setelah proses menahan nafas dilakukan


bersamaan dengan penarikan dructpunch 1 (tarik
picu dari 0 ke 1).

3. Dalam posisi ini seluruh badan sudah dalam


keadaan normal, penyebaran kekuatan tenaga
pada setiap otot dan sendi sudah sempurna sesuai
dengan kebutuhan.
52
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR
langkah 2 teknik picu
1. Tahan posisi badan sesuai dengan posisi zero, fokus
mata pada ujung pijera dan lakukan penarikan
konstan ke arah belakang yang diikuti dengan
konsentrasi penuh perintah otak pada gerakan jari
dari 1 ke 2.
2. Berikan tenaga yang sama besarnya pada proses ini
sampai dengan penjungkit terlepas tanpa kita
sadari (letusan terjadi secara normal, tidak
disengaja, sebagai akibat dari penarikan picu yang
konstan).
3. Pastikan fokus mata tetap pada ujung pijera sampai
dengan proses letusan berakhir (follow through). 53
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR

langkah 4 teknik picu

1. Kembalikan dengan cepat posisi picu dari 2 ke 0


untuk siap melakukan proses ulang untuk
penembakan berangkai.

2. Setelah tembakan selesai, kunci senjata.

54
SIKAP BERDIRI TDK TERSANDAR
langkah 1 teknik kordinasi sistem
1. Pengaturan Pernafasan
2. Komposisi Kekuatan Otot Perut, Sayap, Dada Dan
Kuncian Otot Pinggang.
3. Pengaturan Prioritas Konsentrasi Sesuai Urutan, Mulai
Dari
- Pemeriksaan Kelurusan
- Impact, Kekuatan Grip, Fokus Mata Hingga
Perintah Penarikan Picu.
- Tertib Langkah Untuk Setiap Fase Tembakan.
- Management Psikis / Positive Self Talk.
- Keterampilan Terhadap Teknis Peralatan, Dll.
55
SIKAP DUDUK TDK TERSANDAR

2 mata kaki bersilang


Bersila

Kaki terbuka 56
SIKAP DUDUK TDK TERSANDAR

langkah 1 teknik posisi


1. Pd Posisi Ini Anda Duduk Bersila Mengarah 60 Derajat Ke Sasaran.
2. Letakan Kedua Siku Pd Kedua Lutut Bagian Dalam Utk
Keseimbangan Posisi Senjata.
3. Rileks Tidak Ada Otot Yg Berkontraksi Terutama Pd Saat
Mengarahkan Senjata Ke Sas
57
SIKAP DUDUK TDK TERSANDAR

langkah 2 teknik pegangan

1. Tangan Kiri Memegang Lade Senjata Pd Titik Poros Kestabilan Berat Senjata
Dan Beri Tenaga Genggaman 30 %.
2. Tangan Kanan Memegan Pistol Grip Dgn Perhatikan Impact Recoil.
3. Beri Kekuatan Genggaman 70 % Pd Tangan Kanan Khususnya Pd 3 Jari
(Jari Tengah,jari Manis & Jari Kelingking )
4. Kunci Pergelangan Tangan Kanan & Sandarkan Popor Senjata Pd Bahu
58
SIKAP DUDUK TDK TERSANDAR

langkah 3 teknik bidikan

1. Kendorkan Otot Leher & Letakan Pipi Pd Popor Senjata


2. Setelah Terbentuk Gambar Bidik Arahkan Senjata Ke Sasaran Apabila
Kurang Kanan Atau Kiri Geser Posisi Badan Utuh Sehingga Gambar Bidik
Secara Alami Masuk Ke Sasaran.
3. Utk Mengarahkan Turun & Naiknya Gambar Bidik Dpt Menggeser Tumit
Kaki Ke Dalam.
4. Mata Tetap Fokus Pd Gambar Bidik Dgn Persentase 80% Pisir Pijera & 20 %
Ke Sasaran
5. Adakan Pengecekan Posisi Zero Dgn Menutup Ke Dua Mata Selama Beberapa
Detik & Periksa Perubahannya
SIKAP DUDUK TDK TERSANDAR

langkah 4 teknik picu

1. Tempatkan Picu Pada Ruas Jari pertama (Telunjuk)


2. Remasan/Tarikan Picu Harus Konstan, Dimulai Dari “Druct Punch -1”
Bergerak Ke Belakang Dengan Tenaga Yang Cukup Tanpa Terhenti Atau
Ragu-ragu Hingga Terlepasnya Pengungkit(letusan).
3. Penambahan Tenaga Seketika Karena Pecah Konsentrasi Oleh Gerakan
Pejera Adalah Penyebab Utama Kesalahan.
4. Konsentrasi Penuh Pada Perintah Penarikan Di Jari (Bukan Pada Pejera).
SIKAP DUDUK TDK TERSANDAR

langkah 5 teknik kordinasi sistem

1. Pengaturan Pernafasan
2. Komposisi Kekuatan Otot Perut, Sayap, Dada & Kuncian Otot pinggang
3. Pengaturan Prioritas Konsentrasi Sesuai Urutan, Mulai Dari
- Pemeriksaan Kelurusan
- Impact, Kekuatan Grip, Fokus Mata Hingga PerintahPenarikan Picu.
- Tertib Langkah Untuk Setiap Fase Tembakan.
- Management Psikis / Positive Self Talk.
- Keterampilan Terhadap Teknis Peralatan, Dll. 61
SIKAP TIARAP TDK TERSANDAR

langkah 1 teknik posisi

1. Lakukan Sikap Tiarap Dgn Arah 45 Derajat Mengarah Ke Sas Dgn


Siku Tangan Kiri Sbg Poros Lurus Ke Sas. (Kenapa Harus 45 Derajat,
Krn Pd Posisi Tsbt Dpt Mengurangi Getaran Pada Saat Tolak Balik
Senjata Selain Itu Ketahanan Tangan Tetap Terjaga)
2. Kaki Dibuka Lebar, Serileks Mungkin Disesuaikan Dgn Postur /
Anatomi Tubuh Masing’s Petembak.
(Apabila Kaki Ditekuk / Dilipat Akan Terjadi Kontarksi Pd Tulang
Belakang)
62
SIKAP TIARAP TDK TERSANDAR

langkah 2 teknik pegangan

1. Letakan Senjata (Lade) Pd Tengah’s Telapak Tangan Kiri Utk


Menjaga Keseimbangan Berat & Getaran Senjata.
2. Utk Pegangan Tangan Kiri Kekuatan 30% Kanan 70%
3. Utk Sudut Siku Tangan Kiri 45 Derajat ( Bahu Tidak Terlalu
Diangkat)
4. Magazen Menempel Pd Tangan Kiri
5. Lakukan Teknik Gripping Dan Pastikan Popor Terletak Pd Bahu.
6. Utk Pegangan Tangan Atau Gripping Dgn Kekuatan 50 % – 70%
Khusunya Pd 3 Jari Dibawah Jari Telunjuk (Jari Tengah,jari Manis &
Jari Kelingking) Dan Tahanan Pd Ruas Kedua Ibu Jari
SIKAP TIARAP TDK TERSANDAR

langkah 3 teknik bidikan


1. Kendorkan Otot Leher & Letakan Pipi Pd Popor Senjata Dari Atas Ke
Bawah.
2. Pastikan Pisir Terlihat Bulat Dan Sempurna Apabila Tidak Sempurna Geser
Pelan’s Pipi Sehingga Pisir Terlihat Sempurna.
3. Arahkan Bidikan Ke Sasaran.
4. Apabila Gambar Bidik Berada Pada Wilayah Kanan Dan Kiri Sasaran
Maka Geser Badan Ke Arah Kanan Dan Kiri.
5. Apabila Gambar Bidik Di Bawah Atau Diatas Maka Geser Badan Ke Depan
& Kebelakang Tanpa Merubah Posisi Tangan.
64
SIKAP TIARAP TDK TERSANDAR

langkah 3 teknik bidikan

6. Pastikan Posisi Badan Senjata Sudah Searah Dgn Wilayah Target &
Jgn Sekali-kali Menggeser Senjata Menggunakan Tangan.

7. Cek Posisi Zero Dgn Menutup Kedua Mata Selama Beberapa Detik &
Periksa Perubahannya Apabila Ada Pergeseran Lakukan Perubahan Dgn
Cara Penjelasan Diatas Scra Perlahan.

8. Perhatikan Titik Sentral Gerakan Pisir Pijera Karena Disitulah V-0


Akan Terjadi ( V-0 Adlh Lepasnya Proyektil Dr Ujung Laras)
65
SIKAP TIARAP TDK TERSANDAR

langkah 4 teknik picu

1. Tempatkan Picu Pada Ruas Jari pertama (Telunjuk)


2. Remasan/Tarikan Picu Harus Konstan, Dimulai Dari “Druct Punch -1”
Bergerak Ke Belakang Dengan Tenaga Yang Cukup Tanpa Terhenti Atau
Ragu-ragu Hingga Terlepasnya Pengungkit(letusan).
3. Penambahan Tenaga Seketika Karena Pecah Konsentrasi Oleh Gerakan
Pejera Adalah Penyebab Utama Kesalahan.
4. Konsentrasi Penuh Pada Perintah Penarikan Di Jari (Bukan Pada Pejera).

66
SIKAP TIARAP TDK TERSANDAR

langkah 5 teknik kord sistem

1. Pengaturan Pernafasan
2. Komposisi Kekuatan Otot Perut, Sayap, Dada & Kuncian Otot pinggang
3. Pengaturan Prioritas Konsentrasi Sesuai Urutan, Mulai Dari
- Pemeriksaan Kelurusan
- Impact, Kekuatan Grip, Fokus Mata HinggaPerintah
Penarikan Picu.
- Tertib Langkah Untuk Setiap Fase Tembakan.
- Management Psikis / Positive Self Talk.
- Keterampilan Terhadap Teknis Peralatan, Dll. 67
5 PRINSIP DASAR MENEMBAK
1. Tehnik Posisi 5%
2. Tehnik Pegangan 5%
3. Tehnik Bidikan 5%
4. Tehnik Tarikan Picu 70%
5. Tehnik Koord System 15%
- Pengaturan Nafas
- Kekuatan Otot
- Prioritas Konsentrasi
- Konsistensi Urutan Langkah Giat

Persentase Ditentukan B’dasarkan Tingkat Penting’


Penguasaan Tehnik Dalam Proses Menembak
68
69
1. TEKNIK
POSISI
5% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari.
- Menjadi mekanisme kerja otak kiri (otomatis)
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
a. POSISI KAKI SEJAJAR
Posisi kaki saat berdiri ujung kaki mengarah penuh ke sasaran.
b. Apabila Posisi kaki kiri kedepan,maka posisi pundak akan
miring,maka pemegangan senjata akan dari samping
c. RILEKS
Tidak ada otot yang berkontraksi, terutama saat mengarahkan
senjata ke objek sasaran.
d. Untuk mengarahkan senjata ke SAS, geser posisi badan utuh
dengan menggerakan posisi berdiri, hingga pejera secara alamiah
masuk ke wilayah sasaran
70
2. TEKNIK PEGANGAN
5% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari.
- Menjadi mekanisme kerja otak kiri (otomatis)

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Penempatan Pistol Grip Pada Telapak Tangan.

b. Perhatikan serapan impact recoil kearah badan melalui


lengan ( KELURUSAN SLIDE PISTOL )
c. Kekuatan genggaman grip (konstan).
- Tangan Kanan 50% & Tangan Kiri 50% pada pistol
d. Kuncian pergelangan tangan.
e. Kelurusan siku dan bahu datar 71
TEKNIK PEMEGANGAN PISTOL
KUNCIAN BAHU SIKU LURUS/KUAT

IMPACT RECOIL AREA

50% TANGAN KIRI

50% TANGAN KANAN


TEKNIK PEMEGANGAN PISTOL 2 tangan
TEKNIK PEMEGANGAN PISTOL 2 tangan
3. TEKNIK BIDIKAN
5% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari.
- Menjadi mekanisme kerja otak kiri (otomatis)

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Kelurusan pisir dan pejera
b. Kesamaan pembagian celah kanan dan kiri ( simetris )
c. Konsistensi fokus mata,maksimum terjauh pada pejera ±60 cm
dari mata
d. Ikuti gerakan pejera.
e. Besar kecilnya gerakan pejera sangat dipengaruhi oleh benar
tidaknya posisi badan dalam mengarahkan senjata ke objek
sasaran (Posisi Zero) 75
Prosentase gambar bidik thdp sas
Sas harus nampak
samar ( 20 % )

Gambar bidik harus


jelas ( 80 % )
Catatan:
“ Jangan mengalihkan fokus mata dari ujung pejera selama proses bidik
hingga terjadi letusan, walaupun sesaat krn pupil dan retina mata akan
berkontraksi” Besar pupil pada fokus 60cm berbeda dgn fokus 20m
76
Kelurusan Pisir dan Pejera

Ujung Pisir lurus dengan Ujung Pejera

PEJERA GARIS BIDIK PISIR

77
KONSISTENSI FOKUS MATA

±60 cm dari mata &


Mata harus segaris dengan lengan
PEMBAGIAN CELAH ( SIMETRIS )
UJUNG
UJUNG PISIR PEJERA UJUNG PISIR

RUANG RUANG
HAAMPA KIRI HAMPA
KANAN

79
IKUTI GERAKAN PEJERA

80
4. TEKNIK TARIKAN PICU
70% dari total tehnik menembak, karena :
- Mudah dipelajari, namun perlu dilatih konsisten krn cukup kompleks .
- memerlukan sistem perintah dari otak kanan saat berkonsentrasi.(tdk otomatis)

HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


a. Tempatkan picu pd ujung jari untuk senapan
b. Remasan/tarikan picu harus konstan, dimulai dari “druct
punch -1” bergerak ke belakang dengan tenaga yang cukup
tanpa terhenti atau ragu-ragu hingga terlepasnya pengungkit
(letusan).
c. Penambahan tenaga seketika karena pecah konsentrasi oleh
gerakan pejera adalah penyebab utama kesalahan.
d. Konsentrasi penuh pada perintah penarikan di jari (bukan
pada pejera).
81
PENEMPATAN JARI
POSISI IBU JARI
MENGHADAP KE ATAS

PISTOL

3 JARI RAPAT MEMEGANG


SENAPAN
PISTOL GRIP

SO 82
TEKNIK MENARIK PICU

Remasan/tarikan picu konstan, dimulai dari “druct punch -


1” bergerak ke belakang dengan tenaga yang cukup tanpa
terhenti atau ragu-ragu hingga terlepasnya pengungkit
(letusan).Penambahan tenaga seketika karena pecah
konsentrasi oleh gerakan pejera adalah penyebab utama
kesalahan. 83
SKEMA TARIKAN PICU YG BENAR
KG

4,0
3,5
3,0
2,5
2,0 PENJUNGKIT TERLEPAS

1,5 DRUCT PUNCH-1

1,0
TAHAN NAFAS
0,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 58, DETIK

PENARIKAN DENGAN TEKANAN TENAGA YANG KONSTAN ,


MENUNGGU PROSES TERLEPASNYA PENJUNGKIT PERTAMA . 84
SKEMA TARIKAN PICU YG SALAH
KG

Tarikan picu
4,0 DIKEJUT
3,5
3,0
2,5
2,0 PENJUNGKIT TERLEPAS
DRUCT PUNCH-1
1,5
1,0 TAHAN NAFAS

0,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 DETIK

TENAGA PENARIKAN PICU KURANG, UMUMNYA TERLALU KONSENTRASI


PADA BIDIKAN, SEHINGGA TIDAK ADA PERINTAH KE JARI TELUNJUK
SECARA SPESIFIK YANG BERAKIBAT PADA PENAMBAHAN TENAGA SECARA
MENDADAK.
85
5. TEKNIK KORDINASI
SISTEM
15% dari total tehnik menembak, karena :
- Dipelajari dengan mudah
- Bekerja secara otomatis melalui sistem perintah otak kiri.
- Terdiri dr GAB rangkaian krja sistem anatomi tubuh lainnya yg bkerja sinergis dgn 4 NIK Utama

HAL HAL YANG HARUS DIKERJAKAN

1. Pengaturan pernafasan (3/4 rongga paru terisi saat tahan nafas)


2. Komposisi kekuatan otot perut, sayap, dada dan kuncian otot
pinggang.
3. Pengaturan prioritas konsentrasi sesuai urutan, mulai dari
pemeriksaan kelurusan Impact, kekuatan grip, fokus mata
hingga perintah penarikan picu.
4. Tertib langkah untuk setiap fase tembakan.
5. Management psikis / Positive self talk.
6. Keterampilan terhadap teknis peralatan, dll.
86
CONTOH KOORDINASI SISTEM
(BAHASA DALAM HATI UNTUK MENGANTAR URUTAN LANGKAH)

1. CEK POSISI ZERO....”OK”


2. CEK KELURUSAN IMPACT RECOIL....”OK”
3. CEK KEKUATAN PEGANGAN...’OK’
4. FOKUS MATA...’OK’
(TARIKAN NAFAS –TAHAN )
5. PICU.. DUCT PUNCH-1..TARIIIIIIIIIKK.....
(REMASAN PICU )
6. STOP... (RANGKAIAN PROSES BERAKHIR)
7. PERBAIKI KEDUDUKAN
(UNTUK TEMBAKAN BERIKUTNYA KEMBALI KE LANGKAH 1, DST S/D
TEMBAKAN SELESAI) 87
TEKNIK KONTROL PERNAFASAN

I II III IV V

Bernapas Bernapas Tarik Keluarkan 1/4 nafasnya Bernapas normal


normal lebih dlm napas k’mudian tahan nafas kembali
perhatikan mulai dalam- sampai terjadi letusan
sasaran membidik dalam (menahan nafas tdk
boleh lebih dari 4 dtk
akan meng’akibatkan
k’tengangan otot)
88
SKEMA GAB PERNAFASAN, RIK PICU
& GAMBAR BIDIK
Keterangan:
KG Disaat menahan napas, semestinya
Gambar bidik sudah terkunci di titik
Tarikan
bidik picu konstan
3,5
Penjungkit terlepas
3
2,5

2
Druct punch – 1/KLIK – 1
1,5 ( Titik kritis picu )
1

0,5
Detik
0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8

Nafas Nafas
Tahan Nafas normal
norma dalam
l 89
MENEMBAK SENJATA RINGAN
BAK PISTOL

90
Persyaratan Teknis dlm Gun sikap Bak

Pegangan yg sempurna.
Tdk memaksa (tdk terjadi ketegangan otot).
Tdk m’buat labil kddk sbgian agt tbh.
M’perkecil bid sas thdp bak musuh.
Dpt m’kuasai jat dng b’bagai sikap yg digun.
SIKAP MENEMBAK BERDIRI 2 TANGAN

1.Kaki dibuka dengan memindahkan kaki kiri ke samping


kurang lebih 30 cm selebar badan.
2.Kedua tangan direntangkan ke depan dan tangan kiri
mendukung tangan kanan yang memegang pistol.
3.Tekan Picu pada titik tekanan pertama.
4.Nafas ditahan dan pistol dibidikkan tepat pada sasaran
kemudian tarikan lanjut perlahan-lahan pada picu sampai
senjata meletus. 92
5. Jika ternyata setelah kurang lebih 5 detik tembakan belum
dilepaskan dan tangan terasa lelah, ambil sikap istirahat
dengan cara membengkokan kedua lengan dan menarik
kedua tangan rapat pada badan, laras pistol terarah ke atas.
6. Kembali ke sikap sempurna adalah kebalikan dari
gerakan-gerakan tersebut. 93
SIKAP MENEMBAK DUDUK

1. Buka kaki dengan memindahkan kaki kiri ke samping ±


30 cm.
2.Lutut ditekuk, berat badan dialihkan ke belakang.
3.Gerakan duduk dibantu oleh tangan kiri diletakkan tanah
di samping pantat.
4.Ambil sikap duduk yang seenak-enaknya dengan kedua
94
lutut ditarik/ditekuk dan terbuka.
.
5.Rentangkan kedua lengan dengan lurus ke depan
bertopang pada kedua lutut dan pistol dipegang oleh dua
tangan.
6.Sikap menembak duduk dengan kedua lengan ditekuk.
Jika kedua lengan tersebut tidak diluruskan karena bentuk
95
7.badan yang tidak sesuai, pistol dapat ditarik agak ke
belakang dengan menekuk siku. Pelihara jarak mata
kepada pistol (paling dekat 25 cm).
8.Istirahat dalam sikap menembak duduk tidak ada
perubahan sikap, melainkan ketegangan supaya dialihkan
menjadi sikap yang rileks dan ambil nafas yang teratur.
9.Kembali ke sikap sempurna adalah kebalikannya. 96
SIKAP MENEMBAK
BERLUTUT

1.kaki kiri langkahkan satu langkah ke depan ke arah sasaran.


2.Lutut kanan ditekuk bertopang pada tanah, kaki kanan tumitnya
diangkat dan diduduki.
3.Telapak kaki kiri tetap rapat di tanah dan lutut kiri digunakan
untuk mendukung siku tangan kiri.
4.Lengan kanan direntangkan lurus ke arah sasaran dan siku
kanan bertopang pada tangan kiri.
97
5. Siku kiri di atas lutut.
6. Pipi rapat pada pangkal lengan kanan sehingga mata kanan
terletak di atas sumbu garis lengan.
7. Sikap istirahat. Jika terasa lelah dan pistol tidak dapat
dibidikkan secara sempurna, maka sikap istirahat pada kedua
sikap berlutut tersebut adalah sebagai berikut:
8. Kunci senjata
9. Letakkan pistol di tangan kiri di atas lutut kiri dengan laras 98
senantiasa mengarah tetap ke depan.
SIKAP BERLUTUT RENDAH

99
SIKAP BERLUTUT SEDANG
SIKAP BERLUTUT TINGGI
TAHPAN LAT BAK JATRI

1. PENYAMPAIAN TEORI MENEMBAK


2. DRILL MENEMBAK KOSONG
3. MENEMBAK KOREKSI C1
4. MENEMBAK MENGGUNAKAN LESAN P POLOS
5. MENEMBAK KOREKSI L1
6. MENEMBAK PENILAIAN

102
PRAKTEK LAPANGAN
TEKNIK MENEMBAK KERING DILAPANGAN
(PRAKTEK)
10 Posisi ( Tiarap,duduk,berdiri).
9 Sempurnakan posisi.
8 Pegangan (tangan kiri 30%,tangan kanan 70%).
7 Sempurnakan pegangan (grip pd pangkal kelingking & P4tan popor
6 Gambar bidik (menempatkan pipi ke popor dari tas kebawah)
8 Sempurnakan gambar bidik (geser pipi maju atau mundur sehingga
gambar bidik terlihat sempurna)
4 Masukan jari telunjuk ke rumah picu.
9 Druet punch – 1 (remas picu berhenti di klik – 1 atau titik kritis)
sambil menyempurnakan gambar bidik.
2 Tarik nafas kmudian buang sebagian nafas sambil menempatkan
gambar bidik, stlh titik bidik didapat seketika itu pula nafas ditahan
10 Lanjutkan tarikan picu dengan tenaga yang konstan sambil
mempertahankan gambar bidik (pisir & pejerah) sampai terjadi letusan (VO)
BAK POK LESAN C 1 P POLOS DAN l

1. Bak lesan C 1. Bak lesan P polos 1. Bak lesan L


2. Jarak 25 meter 2. Jarak 1OO meter 2. Jarak 1OO meter
3. Munisi 3 butir 2 SERI 3. Munisi 3 butir 2 SERI 3. Munisi 3 butir 2 SER
4. Tiarap tdk tersandar 4. Tiarap tdk tersandar 4. Tiarap tdk tersandar
BAK LESAN L SENAPAN

1. Bak Pra penilaian 1. Bak Penilaian


2. Jarak 100 meter 3 sikap 2. Jarak 100 meter 3 sikap
3. Munisi 30 butir 3. Munisi 30 butir
TAHPAN LAT BAK JATRI

1. PENYAMPAIAN TEORI MENEMBAK


2. DRILL MENEMBAK KOSONG
3. MENEMBAK MENGGUNAKAN LESAN P POLOS
4. MENEMBAK MENGGUNAKAN LESAN L 1
5. MENEMBAK MENGGUNAKAN LESAN TUBUH
6. MENEMBAK PENILAIAN LESAN L 1 PISTOL
7. MENEMBAK PENILAIAN LESAN TUBUH
106
PRAKTEK LAPANGAN
TEKNIK MENEMBAK KERING DILAPANGAN
(PRAKTEK)
10 Posisi ( Tiarap,duduk,berdiri).
9 Sempurnakan posisi.
8 Pegangan (tangan kiri 50%,tangan kanan 50%).
7 Sempurnakan pegangan (grip pd pangkal kelingking & P4tan popor
6 Gambar bidik (menempatkan pipi ke popor dari tas kebawah)
8 Sempurnakan gambar bidik (geser pipi maju atau mundur sehingga
gambar bidik terlihat sempurna)
4 Masukan jari telunjuk ke rumah picu.
9 Druet punch – 1 (remas picu berhenti di klik – 1 atau titik kritis)
sambil menyempurnakan gambar bidik.
2 Tarik nafas kmudian buang sebagian nafas sambil menempatkan
gambar bidik, stlh titik bidik didapat seketika itu pula nafas ditahan
10 Lanjutkan tarikan picu dengan tenaga yang konstan sambil
mempertahankan gambar bidik (pisir & pejerah) sampai terjadi letusan (VO)
BAK LESAN POLOS L dan TUBUH Pistol

1. Bak lesan P Polos 1. Bak lesan L 1. Bak lesan tubuh


2. Jarak 15 meter 2. Jarak 15 meter 2. Jarak 15 meter
3. Munisi 3 butir 3. Munisi 3 butir 3. Munisi 3 butir
4. berdiri 2 tangan 4. berdiri 2 tangan 4. Berlutut / duduk
BAK LESAN L dan TUBUH Pistol

1. Bak Lai lesan l 1. Bak Lai lesan tubuh


2. Jarak 15 meter 2. Jarak 15 meter
3. Munisi 10 butir 3. Munisi 20 butir
109
4. Sikap berdiri 2 tangan 4. Sikap Berlutut & duduk
Pelaksanaan teknik menembak dan latihan menembak
senjata ringan dapat berjalan aman dan lancar harus
memperhatikan faktor keamanan dan administrasi untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan dengan
optimal. Kedua faktor tersebut harus senantiasa
diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan teknik menembak dan latihan menembak
senjata ringan melalui penerapan tindakan pengamanan
dan tindakan administrasi. Tindakan pengamanan
diutamakan pada upaya preventif untuk mengamankan
personel, materiil, berita dan kegiatan, sedangkan tindakan
administrasi diutamakan untuk mewujudkan ketertiban,
keteraturan, dan kelengkapan administrasi. 110
1. TINDAKAN KEAMANAN
a. Perencanaan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
d. Pengakhiran
2. TINDAKAN ADMINISTRASI
a. Perencanaan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
d. Pengakhiran 111
Guna tercapai tujuan dan sasaran kegiatan yang
ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan teknik
menembak dan latihan menembak senjata ringan mutlak
diperlukan, hal ini dilakukan untuk menjamin optimalisasi
kegiatan yang dilaksanakan. Pengawasan dan
pengendalian dilaksanakan secara terus-menerus dan
simultan pada setiap tahapan kegiatan mulai dari tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran. Kegiatan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan teknik menembak dan latihan menembak
senjata ringan dilakukan oleh penyelenggara kegiatan,
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
dengan lancar dan aman 112

Anda mungkin juga menyukai