Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM

FOTOGRAFI

Edi Roli
171510009

MATA KULIAH
PRAKTKUM AUDIO VISUAL

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Pontianak
Panduan penggunaan ISO, Diagfragma, shuterspeed
PANDUAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR FOTOGRAFI

1. Silakan anda mencermati komponen-komponen dasar pada kamera SLR


analog. Kenali satu demi satu fungsi komponen dalam kamera tersebut
dengan mengingat fungsi masing-masing komponen. Tuliskan masing-
masing komponen kamera analog dan jelaskan fungsinya:

a. Pengaturan Diagfragma
Diafragma merupakan salah satu komponen dalam kamera manual yang
fungsinya sebagai pengatur besar kecilnya bukaan lensa.Dalam kamera
manual fungsi diafragma terletak pada gelang pengatur yang melingkar
pada lensa. Simbol yang dipakai adalah huruf f.
b. Selektor Kecepatan (Shutter speed dial/ring)
samping engkol pengokang film kamera kita terdapat komponen yang
disebut Selektor Kecepatan. Fungsinya PEPE mengatur cepat lambatnya
rana terbuka sehingga dapat meloloskan seberkas cahaya yang pas dengan
kebutuhan kondisi pada waktu itu. Kalau kita lihat selektor tersebut
tertera angka: B 1 2 4 8 15 30 60 125 500 1000 2000
c. Selektor ASA/kepekaan film
Selektor ASA berada di ªdalamº selektor kecepatan tadi. Kalau kita lihat
kamera kita dari sisi atas, maka di dalam bulatan selektor speed di
tengahnya nampak jendela kecil yang tertera angka : 25, 50, 100, 200, 400
, 800, 1600

2. Coba anda kokang pada pengait/ shutter release dan jepret beberapa
kali. Ubah posisi kecepatan pada komponen pengatur kecepatan. Jepret
pada kecepatan yang anda ubah tadi dari kecepatan rendah sampai
dengan tercepat. Apa yang terjadi ketika rana bergerak dalam berbagai
kecepatan? :

Dengan pemilihan speed lambat maka ketika fokus kita arahkan pada obyek
yang bergerak maka background yang tampak pada foto akan terlihat jelas
sementara obyeknya tampak blur/gerak. Namun jika kita memilih speed cepat
maka ketika fokus diarahkan pada suatu objek yang lambat maka background
yang tampak tidak terlihat jelas sementara objeknya terlihat dengan jelas.
Contohnya, Untuk menangkap/membekukan obyek yang bergerak semisal
mobil atau motor yang sedang melaju maka kita memilih kecepatan tinggi
katakankah 500 ke atas. Sebaliknya , bila hendak menghasilkan efek benda
bergerak, maka kita pilih speed lambat pada waktu kita membidik obyek yang
sedang melaju tersebut.

5
PEDOMAN PRAKTIKUM
TEORI PENCAHAYAAN

1. Melalu jendela bidik kamera analog DSLR coba anda amati ligtmeter yang
ada di dalamnya ketika anda mengarahkan kamera pada berbagai objek
dengan berbagai kondisi pencahayaan. Tuliskan apa yang anda amati:

Jika kita mengamati Pengukur cahaya dalam sebuah kamera dan mengarahkan
kamera pada berbagai objek maka pengukur cahaya akan memberikan tanda
tertentu untuk mengatakan bahwa suatu penyetelan sudah selesai. Biasanya,
tanda itu berupa bulatan hijau, atau tanda+ dan ± yang muncul bersamaan,
atau juga berhimpitnya dua jarum pengukur.

2. Amati perubahan ligtmeter ketika anda mengubah posisi diafragma pada


lensa. Tuliskan hasil amatan anda!

Ketika kita mengubah posisi diafragma akan kita dapati di lightmeter bahwa
bergeraknya jarum pengukur yang terkadang berpisah, terkadang pula
berhimpit

3. Pada posisi bukaan diafragma yang tetap, coba anda amati perubahan
ligtmeter ketika anda mengubah posisi kecepatan rana.Tuliskan amatan
anda :

Ketika kita mengubah posisi kecepatan rana akan kita dapati di lightmeter
memberikan tanda hijau dan tanda plus tergantung dari kecepatan rana yang
kita setel

4. Coba anda amati pada lensa dan temukan skala selang ketajaman yang ada
di lensa tersebut. Ingat kembali fungsi selang ketajaman. Jelaskan:

Lensa yang difokuskan ke tempat tak terhingga, mempunyai ruang tajam yang
sangat panjang. Besar kecilnya ruang tajam juga dipengaruhi oleh jarak obyek
dengan kamera. Makin jauh objek makin dalam ruang tajam di sekitar objek
5. Coba anda fokuskan pada beberapa objek yang berjejer semakin
menjauh dengan posisi lensa anda. Misalnya anda meletakkan beberapa
baterai di atas meja. Fokuskan pada sebuah baterai yang ada di urutan
depan. Ubah posisi kecepatan, misalnya pada 1/60 menjadi 1/500.
amati apa yang terjadi dalam jendela bidik gambaran baterai yang
anda fokuskan tersebut. Tuliskan amatan anda!

Jika kita meletakkan beberapa baterai diatas meja dan memfokuskan kamera
pada baterai yang ada diurutan depan, lalu mengubah posisi kecepatan dari 1/
60 menjadi 1/500 maka baterai bagian depan akan terlihat blur namun
baterai baterai bagian belakang lebih jelas

6. Ubah posisi fokus pada baterai yang di tengah, dibelakang dst. Amati apa
yang terjadi. Tuliskan amatan anda!

Apabila posisi fokus pada baterai yang ditengah dirubah akan


menyebabkan gambar didepan nya menjadi Blur & Apabila posisi fokus
pada Baterai yang di Belakang dirubah Objek Utama akan Menonjol.

7. Masih dalam eksperimen di atas pada kecepatan tertentu. Misalnya, 1/


60 ubah posisi diafragma dari yang posisi bukaan kecil ke bukaan lebar.
Amati apa yang terjadi dalam gambaran jendela bidik. Tuliskan amatan
anda!

Jika kita mengubah posisi diafragma dari posisi bukaan kecil ke bukaan
lebar maka yang terjadi dalam gambaran jendela bidik ialah
memberikan gambar yang jelas pada objek terdekat ketika posisi
bukaan kecil lalu ketika kita mengubah posisi ke bukaan lebar
membuat objek terdekat berangsur-angsur blur dan fokus berpindah ke
bagian objek yang menjadi background dari objek terdekat tersebut

10
PEDOMAN PRAKTIKUM
MEMAHAMI LANGKAH-LANGKAH MEMFOKUS

Coba Anda Lakukan Pengambilan Gambar Sesuai Dengan Pedoman Gambar Dibawah Ini :

Ekstra Long Shot Medium Close Up

Long Shot Close Up

Medium Long Shot Big Close Up

Medium Shot Ekstra Close Up

1. Praktik fotografi merupakan tugas individu


2. File tiap mahasiswa dijadikan satu folder pribadi, kemudian folder
masing-masing mahasiswa dijadikan satu berdasarkan kelompok
3. File foto tidak boleh sama (copas), untuk kesamaan file tidak
akan dinilai

Anda mungkin juga menyukai