Anda di halaman 1dari 22

TAFSIR RINGKAS

SURAH AL-INSAN
Ayat 7.
Berkat amal saleh mereka, mereka memperoleh anugerah dari Allah swt.
Di antara amal saleh mereka :
1. menunaikan nazar
2. selalu berbuat baik
3. takut menghadapi hari kiamat
Ayat 8
Di samping itu, mereka juga dari saat ke saat memberikan makanan sesuai
kemampuan mereka, demi kecintaan dan keikhlasan mereka kepada Allah swt.
Ayat 9
Untuk menepis rasa risih dan malu orang-orang yang diberi, para al-Abrar yang
menyumbang itu berkata:
“Sesungguhnya Kami memberi makanan kepada kamu, wahai saudara-saudara
kami, hanyalah demi mengharapkan ridha Allah swt.; Kami tidak menghendaki
dari Anda semua balasan buat diri kami dan tidak pula ucapan atau tindakan yang
menjadi tanda kesyukuran dan terima kasih yang sangat dalam.
Ayat 10
Sesungguhnya yang kami harapkan hanya anugerah Allah swt. yang
membebaskan kami dari azab neraka. Kami sangat takut akan siksa Tuhan kami
yang akan terjadi pada suatu hari di mana orang-orang yang tidak mendapat
rahmat-Nya bermuka kerut penuh kesulitan karena pedihnya azab.
Pelajaran dari Ayat 7-10
1. Al-Abrar mempunyai kepekaan terhadap lingkungan. Baik berupapemberian
pangan, kesehatan, pendidikan atau apa saja yang membantu meringankan
beban lingkunganya
2. Memberi bantuan kepada yang butuh, walau kafir, adalah anjuran agama.
3. Pemberi bantuan secara tulus, bukan berarti enggan menerima ucapan
terima kasih. Yang memberi hanya tidak menantinya dan tidak merasa
kecewa bila tidak menerima ucapan itu.
Ayat 11

Sebagai imbalan atas amal-amal baik itu, Allah swt. melindungi


mereka dari keburukan, yakni siksa dan kesulitan Hari Kiamat
dan menganugerahi mereka anugerah yang agung berupa
kenikmatan lahiriah yang nampak dampaknya pada kejernihan
dan keceriaan wajah mereka dan memberi juga kenikmatan
ruhani yang menggelora dalam kalbu mereka yang melahirkan
kegembiraan hati
Ayat 12

Ganjaran tersebut juga karena mereka telah


bersabar melaksanakan tuntunan agama dan
memikul beban derita. Ganjaran itu berupa taman
surgawi yang ditumbuhi aneka tumbuhan, juga
pakaian yang terbuat dari sutra.
Ayat 13

Di taman itu mereka duduk bertelekan di atas dipan-


dipan bersama pasangan-pasangan hidup mereka.
Mereka tidak melihat di sana matahari, yakni tidak
merasakan teriknya yang menyengat dan tidak pula
udara dingin yang menusuk
Ayat 14

Dan dekat juga di atas mereka naungan


pepohonannya dan dimudahkan bagi mereka
memetik buah-buahannya semudah-mudahnya
Ayat 15

Untuk sempurnanya ilustrasi kenikmatan, ayat 15


menyatakan bahwa: Di samping itu, senantiasa
diedarkan juga kepada mereka oleh pelayan-
pelayan surgawi, bejana-bejana minuman yang
terbuat dari perak dan gelas-gelas minum yang
sangat bening laksana kaca
Ayat 16

Ayat 16 mengulangi dengan menyatakan: Ia sangat


bening kendati terbuat dari perak, namun terlihat
isinya dari luar karena beningnya. Kadar dan jenis
suguhan itu telah diukur oleh para pelayan itu
dengan sebaik-baiknya, yakni sesuai dengan selera
dan kadar yang diinginkan oleh yang disuguhi
Ayat 17 & 18

Mereka disuguhi di sana segelas minuman yang


campurannya adalah jahe, tapi tidak seperti jahe
duniawi. Jahe itu diambil dari sebuah mata air surga
yang dinamai atau ciri dan sifatnya adalah salsabila
(lancar mengalir di kerongkongan peminumnya)
Ayat 19
Setelah ilustrasi tentang hidangan, kini tentang para pelayan yang
menghidangkan:
Berkeliling kepada mereka membawa hidangan dan
menawarkannya anak-anak lelaki muda, yakni pelayan-pelayan
surgawi yang tetap muda. Apabila engkau, siapa pun engkau, yang
berada di surga, melihat mereka dari arah manapun, engkau akan
mengira mereka, karena keindahan dan kebeningan kulit mereka,
adalah mutiara yang bertaburan.
Ayat 20
Apabila engkau melihat di sana, yakni di tempat mana dan
kapan pun di surga niscaya engkau akan melihat berbagai
ragam kenikmatan yang agung dan juga kerajaan yang
besar luas tanpa batas yang belum pernah terlintas dalam
benak
Ayat 21
Setelah ayat-ayat yang lalu menjelaskan hidangan serta keadaan dan
tempat yang dilayani;
Pakaian para penghuni surga itu adalah sutra halus berwarna hijau
dan sutra tebal yang telah dihiasi. Mereka juga dipakaikan gelang
yang terbuat dari perak, masing-masing sesuai dengan
kedudukannya. Sedang Tuhan yang selama ini membimbing dan
berbuat baik kepada mereka pasti akan memberikan kepada mereka
minuman suci yang benar-benar berbeda dengan minuman lainnya.
Ayat 22
Semua kenikmatan itu disuguhkan sambil dikatakan kepada
mereka untuk menghilangkan rasa risih, mereka bahwa:
“Sesungguhnya aneka kenikmatan yang kamu nikmati ini
merupakan ganjaran yakni dari Allah swt. Usaha kamu
selama hidup di dunia merupakan usaha yang disyukuri,
yakni dipuji, diterima, serta diberi balasan oleh Allah swt.,
yang melebihi nilai amal kamu
Ayat 23 & 24
Sesungguhnya Kami, hai Nabi Muhammad melalui malaikat
Jibril, telah menurunkan kepadamu al-Quran dengan
berangsur-angsur. Maka bersabarlah menghadapi ketetapan
Tuhanmu, antara lain menanggung beban penyampaian
risalah dan pembangkangan umatmu dan janganlah ikuti
siapa pun dari mereka yang berdosa dan yang sangat kafir
betapapun ajakan dan iming-iming mereka.
Ayat 25 & 26
Untuk menguatkan hatimu menghadapi kesulitan serta
agar engkau memiliki bekal yang cukup dalam mengatasi
semua persoalan maka, berdzikirlah (dengan) mengingat
dan menyebut-nyebut nama Tuhanmu …(bukratan wa
ashiilan). Juga sebagian dari malam (maghrib dan isya),
dan bertasbihlah (tahajjud)
Ayat 27
Para pendurhaka dan pendosa itu senantiasa menyukai
(al-’ajilata) pada saat yang sama mereka meninggalkan di
hadapan mereka hari yang berat mereka pikul azabnya,
yakni hari akhirat
Pelajaran dari ayat 23-27
1. Al-Quran diturunkan secara berangsur selama sekitar 23 tahun.
2. Tugas penyampaian risalah kenabian dinamai oleh ayat 24 sebagai hukum
(ketetapan Tuhan) karena risalah kenabian tidak dapat diusahakan.
3. Tips menghadapi kesulitan dan menghilangkan keresahan adalah shalat dan
dzikir
4. Kenikmatan duniawi mudah diperoleh karena tidak memerlukan perjuangan
batin. Di sisi lain yang diperoleh darinya mudah dan cepat pula punahnya.
5. Yang dikecam bukannya mencintai dunia, tetapi mencintainya sambil
mengabaikan akhirat.
Ayat 22
Semua kenikmatan itu disuguhkan sambil dikatakan kepada
mereka untuk menghilangkan rasa risih, mereka bahwa:
“Sesungguhnya aneka kenikmatan yang kamu nikmati ini
merupakan ganjaran yakni dari Allah swt. Usaha kamu
selama hidup di dunia merupakan usaha yang disyukuri,
yakni dipuji, diterima, serta diberi balasan oleh Allah swt.,
yang melebihi nilai amal kamu

Anda mungkin juga menyukai