Anda di halaman 1dari 15

“Literasi Sains

yang Harus
Dikembangkan Di
Sekolah Dasar”
PEMBELAJARAN LITERASI SD

Nama kelompok 6
Egalian Pebriana 1910013411022
Syukrikan Annisa 1910013411029
Resa Elfeta 1910013411081
Afifah Husna Reza 1910013411133

Dosen Pengampu :
Dr. Erlina, M.Pd
a. Pengertian literasi sains
Literasi sains terbentuk dari 2 kata yaitu literasi dan sains. Secara harfiah literasi
berasal dari literacy yang berarti melek huruf/gerakan pemberantasan buts huruf (Echols &
Shadily, 1990). Sedangkan istilah sains berasal dari bahasa inggris Science yang berarti
ilmu pengetahuan. Pudjiadi (1987) mengatakan bahwa: “sains merupakan sekelompok
pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang diperoleh dari pemikiran dan
penelitian para ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen
menggunakan metode ilmiah”.
Menurut Widyawatiningtyas Literasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
membaca dan menulis, atau kemampuan  berkomunikasi melalui tulisan dan kata-kata.
Literasi sains (scientific literasi), dapat diartikan sebagai pemahaman atas sains dan
aplikasinya  bagi kebutuhan masyarakat
B. Prinsip dasar literasi
Mengacu pada kemendikbud (2017:5) prinsip dasar literasi sains untuk peserta didik
di sekolah dasar adalah :
1. Kontekstual, sesuai dengan keariafan lokal dan perkembangan zaman.
2. Pemenuhan kebutuhan sosial, budaya, dan keanekaragaman. Langkah yang
disajikan dalam aktivitas sains diharapkan mampu meningkatkan keterampilan
proses sains peserta didik.
3. Sesuai dengan standar mutu pembelajaran yang sudah selaras dengan
pembelajaran abad 21.

4
C. Ruang Lingkup Literasi
Ruang lingkup sains dapat dikaji dari tiga komponen utama tersebut yakni :
1. Aspek produk (pengetahuan) dalam sains meliputi beragam produk dan hasil temuan
dalam sains diantaranya fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori.
2. Aspek keterampilan proses (psikomotorik), sains merupakan suatu metode yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Metode yang biasa digunakan dikenal dengan
nama metode ilmiah atau metode keilmuan. Aspek
3. Aspek sikap ilmiah (afektif). dapat diartikan berbagai keyakinan, pendapat, dan nilai-nilai
yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya ketika mencari atau
mengembangkan pengetahuan baru

5
D. MODEL KEGIATAN LITERASI
Beragam pendekatan dalam mengoptimalisasi literasi sains peserta didik di sekolah
dasar dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya proses observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi dengan memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar. Beragam aktivitas literasi sains di satuan pendidikan sekolah
dasar dapat memanfaatkan beberapa sarana dan kegiatan.
Strategi utama Gerakan Literasi Sains di sekolah dasar berupa literasi sains yang
sifatnya lintas kurikulum. Kegiatan yang dapat dilakukan berupa pendekatan penerapan
literasi sains secara konsisten dan menyeluruh di sekolah untuk mendukung
pengembangan literasi sains bagi setiap peserta didik. Keterampilan literasi sains secara
eksplisit diajarkan di dalam mata pelajaran, tetapi peserta didik diberikan berbagai
kesempatan untuk menggunakan sains di luar mata pelajaran sains di berbagai situasi.

6
E, INDIKATOR LITERASI DI SEKOLAH
DASAR
Indikator literasi sains di sekolah dasar meliputi:
1. Jumlah guru sd yang telah mengikuti pelatihan literasi sains
2. Intensitas pemanfaatan dan penerapan literasi sains dalam pembelajaran
3. Jumlah pembelajaran sains yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan
berbasis proyek;
4. Jumlah pembelajaran sains yang berpusat pada peserta didik
5. Terselenggaranya pembelajaran sains berbasis lingkungan sebagai sumber belajar
6. Jumlah bahan ajar berupa rancangan proses pembelajaran yang berisi hakikat sains,
literasi sains, pola pikir sistem (system thinking), serta bekerja dan berpikir kolaboratif;

7
7.Jumlah produk sains yang dihasilkan peserta didik melalui aktivitas pembelajaran sains
8. Tersedianya variasi bahan bacaan literasi sains;
9. Tersedianya permainan edukatif berbasis sains di sekolah dasar;
10.Terlaksananya kegiatan literasi sains di sekolah dasar, misalnya: ekstrakurikuler sains,
karya ilmiah, jelajah sains, festival literasi sains, dan kegiatan sejenis;
11. Tersedianya alokasi dana untuk penyelenggaraan literasi sains;
12. Terbentuknya tim atau satuan tugas literasi sains di sekolah;
13. Tersusunnya kebijakan sekolah mengenai literasi sains;
14. Keterlibatan pihak lain (orang tua dan masyarakat) yang ikut berpartisipasi dan
mendukung terselenggaranya literasi sains

8
f. SUMBER BELAJAR LITERASI
1. Penyediaan buku-buku berkaitan dengan sains, baik fiksi, nonfiksi, maupun
referensi yang sejalan dengan perkembangan peserta didik sekolah dasar.
2. Penyusunan dan pengembangan bahan ajar berupa rancangan proses
pembelajaran yang berisi hakikat sains, literasi sains, pola pikir sistem (system
thinking), serta bekerja dan berpikir kolaboratif.
3. Penggunaan permainan tradisional edukatif tentang sains yang dapat
memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Permainan edukatif dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk baik secara fisik maupun online

9
4. Kegiatan Festival Literasi Sains dengan dengan berbagai aktivitas, misalnya:
✘ Pelibatan orang tua untuk melakukan kegiatan bersama dengan peserta didik
dalam membuat atau mengembangkan alat peraga dan permainan sains di
rumah.
✘ Pameran hasil karya proyek peserta didik (hasil Project-Based Learning) yang
bersifat interdisipliner dengan sains sebagai salah satu unsurnya.
✘ Memperbanyak kegiatan jelajah alam sekitar. Lingkungan alam sekitar juga
dapat menjadi sumber belajar yang dapat dieksplorasi semaksimal mungkin
oleh peserta didik

10
g. KOMPONEN DAN ASPEK-ASPEK
DALAM LITERASI
(PISA (2000) menetapkan lima komponen  proses sains dalam penilaian literasi sains, yaitu:
✘ Mengenal pertanyaan ilmiah, yaitu pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah, seperti
mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab oleh sains.
✘ Mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Proses ini melibatkan
identifikasi atau pengajuan bukti yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dalam
suatu penyelidikan sains, atau  prosedur yang diperlukan untukmemperoleh bukti itu.
✘ Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid, yakni mengungkapkan secara tepat
kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia.
✘ Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains, yakni kemampuan
menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari apa yang telah
dipelajarinya.

11
KESIMPULAN
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi
pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil
simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan
teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat
dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains.
Prinsip dasar literasi sains untuk peserta didik sekolah dasar adalah
✘ Kontekstual, sesuai dengan kearifan lokal dan perkembangan zaman;
✘ Pemenuhan kebutuhan sosial, budaya, dan kenegaraan;
✘ Sesuai dengan standar mutu pembelajaran yang sudah selaras dengan pembelajaran abad
21;

12
✘ Holistik dan terintegrasi dengan beragam literasi lainnya; dan
✘ Kolaboratif dan partisipatif.
Sains dilihat dari sikap ilmiah dapat diartikan berbagai keyakinan, pendapat,
dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh seorang ilmuwan khususnya ketika
mencari atau mengembangkan pengetahuan baru.
PISA tahun 2003 menetapkan 3 komponen proses sains  berikut ini dalam
penilaian literasi sains.
✘ Mendiskripsikan, menjelaskan, memprediksi gejala sains.
✘ Memahami penyelidikan sains
✘ Menginterpretasikan bukti dan kesimpulan sains.

13
SARAN
Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan budaya literasi
sains di Indonesia, khususny dari bidang kependidikan. Kurikulum pendidikan
harus didesain agar siswa terbiasa dengan literasi sains dan tidak hanya
mendapatkan transfer ilmu dari guru. Tenaga pendidik juga harus mampu
mengembangkan pembelajaran dalam kelas yang mampu meningkatkan
kemampuan literasi sains siwa salah satu langkah yaitu dengan student center
learning, dimana siswa yang aktif dalam pembelajaran, tidak hanya mendengar
dan mencatat materi yang disampaikan guru.

14
THANKS!

15

Anda mungkin juga menyukai