Anda di halaman 1dari 49

GAYA COULOMB DAN

INTENSITAS MEDAN LISTRIK

Tri Rahajoeningroem, MT
T. Elektro - UNIKOM
Learning Outcomes
 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar hukum
Coulomb dan dapat menghitung gaya Coulomb pada
sebuah muatan akibat muatan lain yang berdekatan
dengannya
 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep medan listrik di
sebuah tempat (titik), dapat menghitung intensitas
medan listrik oleh muatan titik , muatan yang
terdistribusi dalam garis tak berhingga, luasan tak
berhingga maupun dalam ruangan.

2
Outline
 Listrik statis dan muatan listrik
 Gaya Coulomb
 Intensitas medan listrik
 Medan listrik oleh distribusi muatan volume
kontinyu
 Medan listrik oleh muatan garis
 Medan listrik oleh muatan lempeng

3
Tinjauan Sejarah
 (600 SM) Orang Yunani menggosok batu amber (akik) dengan wol
dan menyebabkan batu tersebut dapat menarik bulu dan rambut,
sehingga listrik (electric) diturunkan dari amber (electron, dalam
bahasa yunani)
 Tahun 1600 Dr. Gilbert, menemukan bahwa antara benda-benda
selain akik dapat menarik benda lain selain rambut.
 Coulomb (1600 an), melakukan eksperimen dengan neraca torsi
ciptaannya untuk menghitung gaya antara 2 obyek yang dipisahkan
oleh suatu jarak

4
Muatan Listrik dan Struktur
Materi
Struktur atom terdiri dari :
 Elektron yang bermuatan negatif

 Proton yang bermuatan positif

 Neutron yang tak bermuatan

Proton dan neutron membentuk teras (core) yang


sangat padat dan dinamakan sebagai inti atom
(nucleus)

5
Muatan Listrik dan Struktur
Materi
Struktur atom terdiri dari :
 nomor atom adalah jumlah proton atau elektron

dalam suatu atom netral


 ion positif yaitu atom yang kehilangan satu atau

lebih elektron
 ion negatif yaitu atom yang kelebihan satu atau

lebih elektron
 ionisasi adalah proses perolehan dan kehilangan

elektron

6
Muatan Listrik dan Struktur
Materi
Prinsip Kekekalan Muatan:
“Jumlah aljabar dari semua muatan listrik dalam
setiap sistem tertutup adalah konstan”

7
Sifat Kelistrikan Material
 Jika suatu bahan dapat memindahkan muatan listrik maka
bahan tersebut dinamakan sebagai konduktor.
 Jika suatu bahan tidak dapat memindahkan muatan listrik

maka bahan tersebut dinamakan sebagai isolator.


 Jika suatu bahan dapat bersifat sebagai konduktor atau

isolator, bergantung pada kondisinya, dinamakan


semikonduktor

8
Induksi

Jika muatan suatu bahan dipengaruhi oleh benda lain


yang bermuatan dan terjadi perubahan tanda muatan
pada bahan tersebut tanpa kehilangan muatan
dalamnya maka hal ini dinamakan sebagai induksi.

9
Gaya tarik / gaya tolak antar muatan yang dipisahkan pada jarak
tertentu ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut :

10
Hukum Coulomb

Penentuan Coulomb
 Gaya tarik menarik jika muatan berbeda tanda, dan tolak

menolak jika sama tanda


 Gaya sebanding dengan perkalian muatan Q1 dan Q2 sepanjang
garis lurus yang menghubungkannya
 Gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
Dapat dinyatakan secara matematik :
 |F | |Q | |Q | / R 2
12 1 2 21

atau
 |F12|= k |Q1| |Q2| / R212

11
Hukum Coulomb

 Satuan untuk konstanta ditentukan dari hukum Coulomb


 Coulomb telah menentukan konstanta ini dalam satuan SI
 k = 9 x109 Nm2C-2

 k secara normal dinyatakan sebagai k = 1/40


dengan 0=8,854x10-12 F/m = 10-9/36π F/m
 r12 = jarak antara Q1 dan Q2
 r12 =a12 vektor satuan pada arah r12

12
Bentuk vektor hukum Coulomb
F21

+ -
r21 Q2
F21

r̂21
+
F12
F12 Q1

13
Pikirkan !!!!!
Objek A bermuatan +2 C dan Objek B bermuatan +6
C. Pernyataan manakah yang benar ?

FBA?
A
+2 C
 A: FAB=-3FBA
 B: FAB=-FBA
FAB?

B
 C: 3FAB=-FBA
+6 C  D: FAB=12FBA

14
Gaya Coloumb
Gaya Coulomb antara dua muatan listrik
berbanding lurus dengan besarnya masing -

masing muatan dan berbanding terbalik


dengan kuadrat jarak ke dua muatan.

15
Untuk muatan bertanda sama tolak
menolak dan
Q Q
FC berlawanan
 k 2 2 a tanda tarik
1
menarik . r

F 109 F
 0  8.854 x 1012  ; F  farad
m 36 m
Q1 = muatan listrik di titik 1

Q2 = muatan listrik di titik 2

r = jarak antara ke dua muatan


r2 – r1 Q2
Q1

- Notasi arah gaya Coulomb


r1
r2
Q1 = muatan di 1
Q2 = muatan di 2
O
16
Besarnya gaya yang dialami oleh
muatan 2 akibat muatan 1 adalah :
F2 = (k Q1 Q2 / r122 ) a12

a12 = r12 / ‌ιr12 ι ‌

• Gaya Coulomb oleh beberapa muatan


titik.
Gaya pada muatan q1 oleh muatan –
muatan q2 , q3 , . . . . qn . n
F1  F12  F13  F14  ....Fn   F1 j
j 2
17
Gaya dari banyak muatan
Q2
-
F14 F12

Q1 +

F13 - Q3

Gaya pada muatan adalah


jumlah vektor gaya dari
Prinsip + semua muatan
superposisi Q4
F1  F12  F13  F14 18
Relasi gaya gaya pada muatan adalah bersifat bilinier.
Konsekuensinya berlaku sifat superposisi dan gaya pada muatan Q1
yang disebabkan oleh n-1 muatan lain Q2,……Q1 adalah
penjumlahan vektor

Q1Q2 Q1Q3 Q1 n
Q1
F1 =
4 0 R 21
2
a 21 
4 0 R 21
2
a 31   
4 0

k 2
2
Rk1
a k1

Jika muatan tersebut terdistribusi secara kontinyu pada suatu


daerah, penjumlahan vektor di atas diganti dengan integral
vektor.

19
Hukum Coulomb vs Hukum Gravitasi Newton

Elektrostatika Gaya Gravitasi

Terdapat 2 tipe muatan : positif dan Satu tipe massa yaitu positif
negatif
Tarik menarik  muatanqyang
q1q2 pada 1q 2 
Tarik menarik
m (Semua
m massa)
F k 2
berlawanan dan F2 on1  k 2 pada
tolak menolak r21 FG 1 2

r sejenis
muatan yang r r2
k  8.99  109 N  m 2 / C 2 G  6.67  10 11 N  m 2 / kg 2

Gaya merupakan besaran vektor baik Gaya merupakan besaran vektor


arah dan besar baik arah dan besar

20
Ringkasan
 Hukum Coulomb
 Gaya elektrostatik diantara muatan

 Bentuk vektor hukum Coulomb

 Gaya Coulomb vs Gravitasi


 Gaya Elektrostatik lebih kuat

 Superposisi
F1  F12  F13  F14

21
Contoh Soal 1
Carilah gaya pada muatan Q1, 20 µC, yang diakibatkan oleh muatan Q2, -300
µC, di mana Q1 berada pada (0, 1, 2) m sementara Q2 pada (2,0,0) m!

Penyelesaian:
vektor posisi adalah

R21 = (x1 - x2)ax + (yl - y2)ay + (z1 - z2)az


= (0 - 2)ax + (1 - 0)ay + (2 - 0)aZ = -2ax + ay + 2aZ
R21 = (2) 2  12  2 2  3
Dengan menggunakan persamaan (1), gaya yang bekerja adalah

(20 10 6 )(300 10 6 )


F1 = (2a x  a y  2a z ) / 3
4 (10 9 / 36 )(3) 2

Magnituda gaya total adalah sebesar 6 N dengan arah sedemikian


hingga Q1 ditarik oleh Q2.

22
Contoh Soal 2

Tentukanlah besar gaya pada muatan Q2


kq 1 q 2  kq 2 q  2 kq 2
F21
d2 d2 d2
kq 2 q 3 k 2q3q 6 kq 2
F23   
d2 d2 d2
kq 2 q 4 k 2q4q 4 kq 2
F   
24
 2d  2
2 d 2
d2

   
Fnet  F21  F23  F24

23
Latihan
1. Terdapat 3 muatan Q1=50μC di (-1,1,-3) m, Q2=20μC di (3,8,10) m dan Q3=-
30μc di (10,-5,-8) m. Tetapkan
a. Gaya total yang dialami oleh Q1 yang diakibatkan oleh Q2 dan Q3
b. Gaya total yang dialami oleh Q2 yang diakibatkan oleh Q1 dan Q3

2. Terdapat 2 muatan Q1=50μC di (5,π/2,-3) m, Q2=20μC di (-10,π/3,2π/3) m .


Tetapkan gaya yang dialami Q1 dan Q2
Medan Listrik E
Medan listrik E didefinisikan sebagai gaya yang
bekerja pada partikel uji dibagi dengan muatan
partikel tersebut
F
F Maka Medan listrik
E E
Q0 dari satu muatan
+Q0 adalah
ar̂ r 1 Q
E 2
arˆ
+Q 4 0 | r |
Medan Listrik dari satu
muatan
E
+Q0
+Q0
+Q0

r
+Q0
+

Catatan: Medan listrik terdefinisi di


semua tempat, meski tidak ada muatan di
sana.
Satuan untuk E adalah Newton per coulomb (N/C)
atau ekuivalen dengan volt per meter (V/m).
Untuk sebuah muatan Q yang berada pada titik
pusat sebuah sistem koordinat bola, intensitas
muatan elektrik pada titik P adalah
Q
E= ar
4  r 2

Muatan yang berada di pusat


koordinat
Untuk Q yang ada pada Q
sembarang titik dalam titik
E= a
2 R
4  R
koordinat Cartesian

Muatan Q yang berada pada sembarang titik


dalam koordinat Cartesian
Superposisi & Medan Listrik
distribusi muatan titik
1  Q0Q1 Q0Q2  1 Qi
F0 
4 0

| r01 |
rˆ 
2 01
| r02 |

2 02 

E
4 0
i | r |2 rˆi
i

1  Q1 Q2 
rˆ  rˆ
E
4 0

| r01 |
2 01
| r02 | 2 02 
 E1

r2
r̂1 r1 E2 Q2

Q1
Representasi dari medan
listrik
Tidak mungkin untuk merepresentasikan seluruh vektor
medan listrik pada semua tempat
Representasi dari medan
listrik
Sebagai gantinya dibuat garis-garis yang arahnya
menggambarkan arah medan

Pada daerah yang


cukup jauh dari
muatan kerapatan
garis berkurang

Semuanya ini dinamakan garis-garis


medan listrik
Garis-garis Medan
 Medan listrik merupakan vektor dan sering disebut medan
vektor
 Arah medan dapat ditentukan dengan arah panah
Pembuatan garis-garis medan
listrik
 Garis-garis berawal dari muatan positif
 Garis-garis berakhir di muatan negatif
 Jumlah garis yang meninggalkan
muatan (+) menuju muatan (–)
sebanding dengan besarnya muatan
 Garis-garis medan listrik tidak dapat
berpotongan
Pembuatan garis-garis medan
listrik

(a) tarik menarik (b) tarik menarik (c) tolak menolak


Contoh Soal 3
Carilah E pada (0,3,4) m dalam koordinat Cartesian yang diakibatkan oleh
muatan titik Q = 0.5 μC dititik pusat koordinat.!

Penyelesaian :
Dalam kasus ini,
R = (0-0)ax + (3-0)ay + (4-0)az = 3ay + 4az
R = 32  4 2  5
3a y  4a z
aR =  0,6a y  0,8a z
5
Maka intensitas medan listriknya adalah

0,5  10 6
E= 9 2
(0,6a y  0,8a z )
4 (10 / 36 )5

Jadi |E| = 180 V/m dalam arah 0,6 ay + 0,8 az


Contoh Soal 4

Carilah kuat medan di (0,0,5) m karena


adanya muatan q1 = 0.35 μC di titik (0,4,0) m dan muatan
q2 = - 0.55 μC di .... titik (3,0,0) m.

Jawaban :
R1 = - 4ay +5az .→ aR1 = (- 4ay +5az )/ √41
R2 = - 3ax +5az .→ aR2 = (- 3ax +5az)/ √34
E1 = KQ1/R12 aR1 →
.. E1 = (- 48.0 ay +60.0 az )V/m

E2 = kq2/R22 aR2 →
... E2 = ( 74.9 ax – 124.9 az )V/m

→ E = E1 + E2
.. = 74.9 ax – 48.0 ay – 64.9 az
Medan Listrik dari Distribusi
muatan
Jika muatan terdistribusi secara kontinyu di sepanjang volume
tertentu, permukaan, ataupun garis yang telah dispesifikasikan
sebelumnya, maka masing – masing elemen muatan akan
berkontribusi terhadap medan elektrik pada sebuah titik eksternal.

Untuk kerapatan muatan volume ρ (C/m3), muatan elemental dQ =


ρ dv,dan diferensial medan pada titik P akan menjadi

dE = dv
aR
4  R 2
Medan pada distribusi muatan
ruang

Medan total pada titik pengamatan P dapat


diperoleh dengan mengintegrasikan sepanjang
volume v
dE
a R P
E=  2
dv
v 4  R

E yang disebabkan distribusi volume


dari sebuah muatan
Medan pada distribusi muatan
permukaan
Untuk kerapatan muatan permukaan ρs (C/m2), muatan
elemental dQ = ρs dS, dan diferensial medan pada titik P
akan menjadi
 s ds
dE = aR
4  R 2
Medan total pada titik pengamatan
P dapat diperoleh dengan
mengintegrasikan sepanjang
permukaan S
 s aR
E= s 4 R 2 dS E yang disebabkan distribusi
linear dari sebuah muatan
Medan pada distribusi muatan
garis
Untuk kerapatan muatan linier ρl (C/m),
muatan elemental dQ = ρldl, dan
diferensial medan pada titik P akan
menjadi
  d
dE = 2
aR
4  R

Medan total pada titik pengamatan P


dapat diperoleh dengan dQ = l dl
mengintegrasikan sepanjang garis atau
kurva L L
 a R
E = d E yang disebabkan distribusi
L 4  R
2
linear dari sebuah muatan
Contoh 5
Penyederhanaan Ungkapan Medan Listrik
pada Distribusi Muatan Garis dan
Permukaan takhingga
Tiga macam konfigurasi muatan standar ialah
muatan titik, muatan garis tak berhingga, dan
muatan muatan permukaan datar tak hingga.
E untuk muatan titik yang berada di titik
asal/titik pusat diberikan oleh persamaan
sebelumnya.

Q
E= 2
aR
4  R
Jika kerapatan muatan ρl adalah tak
terhingga pada panjang garis serta
terdistribusi secara seragam (konstan)
sepanjang sumbu z, maka medan elektrik
E untuk muatan yang terdistribusi
pada garis dapat diturunkan dari
persamaan sebelumnya

E= ar
2  R
(koordinat silinder)

Muatan garis tak berhingga pl


Jika muatan terdistribusi secara
seragam (konstan) dengan kerapatan
ρs pada sebuah hidang datar tak 
E

berhingga, maka medan elektrik E


untuk muatan yang terdistribusi
pada permukaan diberikan oleh 

E
persamaan

E=
s
an Muatan bidang datar tak
2  berhingga ps.

di mana an adalah tegak lurus terhadap permukaan. Medan elektriknya


memiliki magnituda yang konstan dan memiliki pencerminan simetri di sekitar
muatan bidang datar.
Contoh Soal 6
Dua lembar muatan seragam tak berhingga yang masing-masing memiliki
kerapatan muatan ps diletakkan pada x = ±1 . Tentukanlah E di semua
tempat!

Penyelesaian :
Hanya sebagian dari dua lembar muatan
yang ditunjukkan pada gambar kedua
lembar muatan ini akan menghasilkan
medan E dengan arah sepanjang sumbu x.

Distribusi muatan pada dua


bidang datar tak berhingga.

–(ρs/εo)ax x < -1
E= 0 -1<x<1
(ρs/εo)ax x>1
Pikirkan!

Gambar di bawah ini memperlihatkan sebuah muatan q1 (=+1,0 x


10-6 C) 10 cm dari muatan q2 (=+3,0 x 10-6 C). Di titik manakah
pada garis yang menghubungkan kedua-dua muatan tersebut
medan listriknya sama dengan nol ?

x
q1 P q2
l

47
Latihan

 Hitunglah (a) medan listrik E di udara pada jarak 30 cm dari sebuah muatan
titik q1 = 5x10-9C, (b) gaya pada suatu muatan q2 4x10-10C yang ditempatkan
30 cm dari q1, dan (c) gaya pada muatan q3 = -4x10-10C yang ditempatkan 30
cm dari q1 (dimana q2 tidak ada).
 Tiga muatan ditempatkan pada tiga sudut sebuah bujur sangkar seperti
pada gambar. Setiap sisi bujursangkar adalah 30 cm. Hitunglah E pada sudut
ke empat! Berapakah gaya yang diberikan oleh muatan 6μC pada sudut yang
kosong tersebut?
+8μC -5μC

-4μC
 Terdapat dua buah bola kecil bermuatan, q1 = +20x10-8C dan q2 = -5x10-8C. Tentukan (a) medan listrik E pada titik P, (b) gaya
pada muatan -4x10-8C yang ditempatkan pada P, dan (c) posisi dimana medan listrik nol (jika tidak ada muatan -4x10-8C).

q1 q2
5 cm P 5 cm

49

Anda mungkin juga menyukai