Fisika Dasar 2
Fenomena Listrik Statis
• 2600 tahun yang lalu,
Thales of Miletus
telah memperhatikan
fenomena sebuah
benda fosil mirip
kaca atau resin yang
digosokkan dapat
menarik benda-
benda tertentu
secara “ajaib”,
misalnya pakaian
yang terbuat dari
bulu binatang (fur).
• Pada tahun 1600-an, William Gilbert
menamai gejala batu ambar ini dan
gejala apapun yang serupa sebagai
Electric (dalam bahasa Yunani batu
ambar disebut electron) atau dalam
bahasa Indonesia disebut listrik
(bukan elektron).
proton
QA QB
+ +
rAB
• Muatan berlawanan jenis:
QA QB
- +
rAB
Q4
+
Medan Elektrostatik
• Mengapa perlu didefinisikan medan elektrostatik?
Karena medan listrik lebih lebih mudah diukur
• Dengan konsep medan, kita memandang sebuah
muatan listrik q sebagai sumber yang
memancarkan pengaruh listrik ke segala arah.
Pengaruh listrik ini dinamakan medan (field).
3D
• Interaksi dua muatan dari sudut pandang medan
listrik
-
• Besarnya medan listrik atau elektrostatik ini
bergantung pada jaraknya dari muatan sumber
dan juga besarnya muatan sumber mengikuti:
Q 1
E ˆ
r
40 | r | 2
Suatu titik
r̂ r
Q
• Jika sebuah muatan lain misalnya Qo ditempatkan
pada titik tersebut
+Q0
1 Q
E ˆr
r 4 0 |r|2
Q
• Maka muatan tsb akan mengalami gaya
elektrostatik sebesar
F Qo E
• Seperti juga gaya elektrostatik medan
elektrostatik atau medan listrik juga merupakan
besaran vektor dan berlaku juga prinsip
superposisi
1 Qi
E rˆi
40 i | ri |2
E1
r2
r̂1 r1 E2 Q2
Q1
1 Q1 ˆ Q2
E total r
2 01
+ ˆr
2 02
4 0 | r
01 | | r02 |
• Jika muatan lebih dari satu maka medan total di
suatu titik adalah penjumlahan dari seluruh medan
1 Qi
E
40 i | ri |
rˆ
2 i