Anda di halaman 1dari 31

PEMERIKSAAN

FISIK
NETI AMALIA SUDIRMAN, Skep.,Ners
PEMERIKSAAN FISIK

1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi

Head-to-toe
1. Inspeksi
◦ Tujuan :Evaluasi karakteristik yg dapat dilihat
◦ Langkah awal pemeriksaan
◦ Mengggunakan mata utk melihat langsung, juga dpt melibatkan pendengaran &
penciuman
◦ Harus teliti & mencakup setiap bagian tubuh
◦ Bagian tubuh dikaji terhadap warna, tonus, tekstur,bentuk, massa, rambut, gerakan
& kesimetrisan
2. Palpasi
◦ Hangatkan tangan sebelum palpasi
◦ Palpasi dilakukan dengan jari & telapak tangan
untuk meraba/merasakan suhu, hidrasi, tekstur,
bentuk, gerakan & area nyeri tekan.
◦ Kuku tangan harus pendek
◦ Daerah yang lunak dipalpasi terakhir
◦ Lakukan palpasi dgn ujung jari untuk pulsasi,
ukuran, bentuk,tekstur & hidrasi.
◦ Lakukan palpasi dengan telapak tangan untuk
vibrasi
◦ Lakukan palpasi dengan punggung tangan utk
suhu
◦ Ciptakan suasana relaks/menyenangkan pada anak
◦ Jika anak mudah geli; tempatkan tangan anak
diatas kulit yg akan dipalpasi & perlahan-lahan
selipkan tangan perawat dibawah tangan anak &
tangan anak tetap diatas tangan perawat selama
pemeriksaan
3. Perkusi

◦ Dilakukan dg ketukan utk menghasilkan


gelombang bunyi yg ditandai dg intensitas, nada,
durasi & kualitas
◦ Perkusi dpt secara langsung/tdk langsung
◦ Lakukan perkusi dari daerah resonan ke daerah
redup
4. Auskultasi

◦ Proses mendengarkan bunyi tubuh


◦ Menggunakan stetoskop
- Bel (bagian kubah) utk mendengar bunyi
dg nada rendah (bunyi jantung)
- Diafragma (bagian datar) utk mendengar
bunyi dg nada tinggi (bunyi paru & usus)
◦ Letakan stetoskop rapat diatas bagian tubuh
PERSIAPAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Persiapan lingkungan
◦ Tempat aman utk anak
◦ Gunakan mainan/gambar-gambar/lukisan yg menarik.
◦ Hindarkan penggunaan kipas angin karena akan mempengaruhi auskultasi
◦ Kurangi aliran udara di tempat pemeriksaan, jaga bayi/anak jangan sampai
hipotermi
2. Persiapan alat
◦ Pastikan semua peralatan siap digunakan
◦ Letakan peralatah yg menakutkan atau aneh ditempat yg tdk terlihat sebelum
pemeriksaan
◦ Hangatkan tangan pemeriksa & peralatan kalau perlu.
Peralatan yang disiapkan :
1. Lidi kapas 12. Spigmomanometer & manset anak
2. Lap & tisue 13. Spatel lidah
3. Bantalan disposible 14. Senter
4. Tirai 15. Otoskop
5. Pakaian anak 16. Optalmoskop
6. Sarung tangan 17. Kartu mata
18. Palu perkusi
7. Lubrikan
19. Peniti
8. Timbangan
20. Jam tangan dg jarum detik
9. Alat ukur tinggi badan 21. Format pengkajian fisik
10. Stetoskop 22. DDST kit
11. Termometer
Pendekatan pada anak selama pemeriksaan
fisik :

1. Bayi (1-18 bulan)


◦ Suhu ruangan hangat
◦ Dekati bayi dg tenang & lemah lembut
◦ Buka baju bayi kecuali popok
◦ Ajak orangtua utk kooperatif dg
menggendong bayinya, jaga bayi agar
tenang & nyaman.
◦ Letakan bayi pada posisi supine atau
prone
◦ Dekati bayi dg tenang & lemah lembut
◦ Buka baju bayi kecuali popok
◦ Ajak orangtua utk kooperatif dg menggendong
bayinya, jaga bayi agar tenang & nyaman selama
pemeriksaan
◦ Letakan bayi pada posisi supine / prone
◦ Jika bayi tenang mulai lakukan hitung nadi,
frekuensi napas, auskultasi paru-paru, jantung &
abdomen pada awal pemeriksaan
◦ Pemeriksaan yang traumatik lakukan terakhir.
2. Anak usia bermain (18 bln – 3 tahun)
◦ Ikut sertakan orangtua
◦ Sebelum pemeriksaan biarkan/ijinkan anak melihat/meraba/bermain dg stetoskop
◦ Lakukan pendekatan bermain
◦ Buka baju anak seminimal mungkin
◦ Urutan pemeriksaan mulai dari atraumatik –traumatik
◦ Gunakan objek atau mainan yang menyenangkan
◦ Puji anak atas kerjasamanya
3. Anak usia Prasekolah (3 sampai 6 tahun)
◦ Biarkan anak tetap dekat dg orangtuanya
◦ Biarkan anak memegang peralatan,
demonstrasikan cara menggunakannya.
◦ Buka baju anak seminimalkan
mungkin/biarkan anak membuka baju sendiri
◦ Lakukan pendekatan pada anak dg bermain
4. Anak Usia Sekolah(6 sampai 12 tahun)
◦ Berikan pilihan pada anak apakah
orangtua perlu hadir saat pemeriksaan
◦ Biarkan anak membuka bajunya sendiri
◦ Berikan anak baju untuk pemeriksaan
◦ Jelaskan tujuan pemeriksaan dan alat
yang digunakan.
5. Remaja( usia > 12 tahun)
◦ Butuh privacy selama pemeriksaan
◦ Tanyakan apakah orangtua perlu mendampingi
selama pemeriksaan
◦ Biarkan remaja membuka baju dg baju
pemeriksaan di ruang ganti.
◦ Jelaskan tujuan pemeriksaan
◦ Penting utk memberikan informasi tentang hasil
pemeriksaan jika memungkinkan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Pengukuran :
◦ Tinggi badan
◦ Berat badan
◦ Lingkar kepala
◦ Lingkar lengan atas
◦ Tanda-tanda vital
◦ Tekanan Darah (gunakan manset anak, tensi
meter elektrik)
Cara mengukur Panjang Badan atau Tinggi
Badan (TB)
Menimbang
• Sebaiknya timbangan : elektronik,
• 0-2 thn : skala 10 gram
• Perhatikan titik nol sebelum menimbang
• Timbangan harus di tera berkala
Pengukuran Lingkar Kepala

Pada bagian ukuran terbesar


Tergantung bentuk kepala
Pengukuran lingkar lengan atas
◦ Area: pada titik di tengah ujung bahu dan
benjolan siku tangan kiri.

◦ Menggunakan alat ukur fleksibel dan


tidak elastis.
2. Penampilan Umum (Keadaan Umum/KU)
- Penampilan fisik
- Status nutrisi
- Perilaku (tingkat aktivitas)
- Perkembangan
- Postur
- Koordinasi
- Status emosi
- Ekspresi wajah (kesakitan, ketakutan,
gembira)
Pemeriksaan fisik menurut sistem tubuh

1. Sistem Integumen
◦ Warna & pigmentasi (pucat, kemerahan,
sianosis, eritema, ikterik, cutis mermorata)
◦ Turgor
◦ Kelembaban
◦ Tekstur
◦ Suhu
◦ Sensitivitas
◦ Lesi
◦ Rambut
◦ Kuku
◦ Kelenjar limfe
(lokasi,ukuran,mobilitas,kemerahan)
2. Kepala, Muka dan Leher
◦ Kepala (ukuran, simetri, kelainan, kontrol,
gerakan, posisi, fontanel, cephal hematom, caput
succedaneum)
◦ Muka (simetri, gerakan, warna & tekstur, dan
suhu)
◦ Leher (posisi, gerakan, ukuran, posisi trachea,
kelenjar thyroid, pulsasi)
◦ Mata (struktur eksternal, simetri,warna, test
penglihatan
◦ Telinga (posisi, ukuran, warna, simetri, lesi,
kelainan bentuk, lubang telinga, keluaran, suhu &
test pendengaran)
◦ Hidung (ukuran, bentuk, lubang hidung,warna
mukosa, keluaran, massa, polip, kelainan
kongenital, & rhinitis).
◦ Mulut & tenggorokan (Struktur eksternal,
asimetris, bibir, gusi, gigi, lidah, palatum, adanya
lesi, fisure, edema & bau mulut)
3. Dada
◦ Paru (inspirasi, ekspirasi, irama napas, kedalaman
napas, pola napas, usaha napas, suara paru, sesak,
frekuensi napas)
◦ Payudara (simetri, bentuk, warna kulit, adanya
massa atau lesi)
◦ Jantung (denyut jantung, tekanan darah,
precordial bulging, suara jantung)
4. Abdomen
◦ Bentuk, simetri, ukuran, konsistensi, gerakan abdomen, warna kulit, integritas,umbilikal, adanya
massa, suara bising usus)

5. Genetalia
◦ Laki-laki (bentuk, ukuran, muara uretra, testis, massa, kelainan kongenital)
◦ Perempuan (labia mayora, labia minora, keutuhan kulit, warna, ukuran, keluaran, edema, infeksi,
bau)
◦ Ambigous
6. Anus
◦ Perforate
◦ Imperforate
◦ Fistel
◦ Stenosis

7. Sistem muskuloskeletal
◦ Tulang (Bentuk, simetri, ukuran, gerakan)
◦ Otot (simetri, massa, kekuatan, paralisis)
8. Ekstremitas
◦ Ekstremitas atas (clavicula, scapula, simetri, fraktur, pergelangan tangan, garis tangan, suhu,
kemerahan, polidaktili, sindaktili)
◦ Ekstremitas bawah (bentuk panggul, simetri, fraktur, sindaktili, polidaktili, Kelainan
kongenital, CTEV)

9. Spine (tulang belakang)


◦ Inspeksi & Palpasi (posisi, kelengkungan & lesi)
◦ Lordosis, Kyphosis, scoliosis & spina bifida
10. Fungsi neuromuskuler
Motorik halus, motorik kasar, keseimbangan,
koordinasi, kekuatan otot & tonus otot.

11. Fungsi serebral


Penampilan klien, gerakan muka, bicara, perilaku
& pergerakan, kesadaran, intelektual, emosi,
postur, orientasi thd tempat & waktu.
(Pengetahuan, bicara & bahasa serta
perkembangan umum)

Anda mungkin juga menyukai