Anda di halaman 1dari 74

Pemeriksaan Fisik

“Head to Toe”
Hello!
I am Safiqulatif Abdillah, dr.,MMR.

Quality and Patient Safety Manager


PKU Muhammadiyah Hospital, Yogyakarta

Director
PKU Muhammadiyah Primary Care, Pakem
The greatest privilege of
human life is to become
a midwife to the
awakening of the Soul in
another person.
Plato (424-348 BC)
Kinerja Lebih Baik
ۚ ‫ع َم اًل‬ َ ‫ت َو ْال َحيَاة َ ِليَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أ َ ْح‬
َ ‫س ُن‬ َ ‫الَّ ِذي َخلَقَ ْال َم ْو‬
‫ور‬ُ ُ‫يز ْالغَف‬ ُ ‫َو ُه َو ْالعَ ِز‬
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.
Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun
(QS. Al Mulk : 2)
Good Quality it means,
Good Revenue
َ َ ‫ع ِم َل صٰ ِل احا فَ ِلنَ ْف ِس ِهۦ ۖ َو َم ْن أ‬
‫سآ َء فَعَلَ ْي َها ۗ َو َما َرب َُّك‬ َ ‫َّم ْن‬
‫ظلّٰ ٍم ِلِّ ْلعَ ِبي ِد‬
َ ‫ِب‬
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka
(pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan
perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan
sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.
(QS Fushilat : 46)
Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan tubuh klien secara
keseluruhan atau hanya bagian tertentu
yang dianggap perlu, untuk memperoleh
data yang sistematif dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil
anamnesa, menentukan masalah dan
merencanakan tindakan yang tepat
bagi pasien.
Persiapan

◈ Lakukan pendekatan interpersonal yang


ramah, sopan, menghargai klien, data
biografi klien.
◈ Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan
pemeriksaan fisik
◈ Siapkan pasien, alat-alat yang dibutuhkan
Maksud dan Tujuan Pemeriksaan

◈ Menentukan kelainan fisik yang


berhubungan dengan penyakit pasien
◈ Mengklarifikasi dan memastikan
kelainan sesuai dengan keluhan dan
riwayat kesehatan pasien
◈ Mendapatkan data untuk menegakkan
diagnosa
◈ Mendapatkan data fisik untuk
menetukan status kesehatan pasien
Persiapan: Alat dan Bahan

◈ Status/berkas pasien
◈ Buku Catatan
◈ Trolley/Meja dorong atau baki
◈ Alat-alat sesuai kebutuhan
pemeriksaan
Alat dan Bahan…

• Tensimeter • Snellen card


• Termometer • Spatel lidah
• Stetoskop • Kaca laring
• Jam tangan • Pinset anatomi
• Lampu kepala • Pinset cirrurgi
• Lampu senter • Sarung tangan
• Optalmoskop • Bengkok
• Otoskop • Timbangan
• Tonometri • Reflek hammer
• Metelin • Kertas tissue
• Garpu tala
• Spekulum hidung
Prinsip Umum Pemeriksaan

◈ Dilakukan secara sistematis dan komprehensif


◈ Memperhatikan hal-hal :
◈ Kesopanan
◈ Komunikasi dengan bahasa mudah dimengerti
◈ Menjaga hubungan dengan pasien
◈ Tumbuh kembang pasien
◈ Sesuai dengan masalah dan kondisi pasien (fokus)
◈ Pencahayaan dan lingkungan memadai
◈ Dilakukan dengan tepat, aman dan nyaman :
◈ Posisi sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
◈ Selalu berada disisi kanan pasien
◈ Hasil pemeriksaan didokumentasikan secara
tepat dan benar
Teknik Pemeriksaan Fisik

◈ Inspeksi,
◈ Palpasi,
◈ Perkusi
◈ Auskultasi
Inspeksi

◈ Inspeksi adalah pemeriksaan dengan


menggunakan indera penglihatan, pendengaran
dan penciuman. Inspeksi umum dilakukan saat
pertama kali bertemu pasien. Suatu gambaran
atau kesan umum mengenai keadaan
kesehatan yang di bentuk. Pemeriksaan
kemudian maju ke suatu inspeksi local yang
berfokus pada suatu system tunggal atau
bagian dan biasanya mengguankan alat khusus
seperti optalomoskop, otoskop, speculum dan
lain-lain. (Laura A.Talbot dan Mary Meyers,
1997)
Inspeksi

◈ Atur pencahayaan yang cukup sebelum


melakukan inspeksi
◈ Atur suhu dan suasana ruangan yang nyaman
◈ Buka bagian yang diinspeksi dan yakinkan
bahwa bagian tersebut tidak tertutup baju,
pakaian, selimut dan sebagainya.
◈ Selalu jelas dalam menetapkan apa yang dilihat
Palpasi

◈ Palpasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera


peraba dengan meletakkan tangan pada bagian tubuh
yang dapat di jangkau tangan. Laura A.Talbot dan Mary
Meyers, 1997)
◈ Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan
indera peraba ; tangan dan jari-jari, untuk
mendeterminasi ciri2 jaringan atau organ seperti:
temperatur, keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban dan
penonjolan.(Dewi Sartika,2010)
◈ Hal yang di deteksi adalah suhu, kelembaban, tekstur,
gerakan, vibrasi, pertumbuhan atau massa, edema,
krepitasi dan sensasi.
Palpasi

◈ Palpasi dangkal
◈ Dengan cara rapatkan ujung-ujung jari
tangan yang akan digunakan, tekan daerah
yang diperiksa sedalam 1-2 cm dengan
perlahan
◈ Palpasi dalam
◈ dikerjakan untuk merasakan isi abdomen
yang dapat dilakukan dengan dua tangan
sehingga disebut bimanual, dengan cara
menekankan seperempat distal permukaan
tangan pada tangan yang lain yang diletakan
di tubuh klien sedalam 4-5 cm.
Palpasi
Perkusi

◈ Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan


permukaan tubuh unutk menghasilkan bunyi yang akan
membantu dalam membantu penentuan densitas, lokasi,
dan posisi struktur di bawahnya.(Laura A.Talbot dan Mary
Meyers, 1997)
◈ Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk
bagian permukaan tubuh tertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh lainnya
(kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang bertujuan
untuk mengidentifikasi batas/ lokasi dan konsistensi
jaringan. Dewi Sartika, 2010)
Perkusi

◈ Buka/lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan


◈ Luruskan jari tengah tangan kiri,tekan bagian ujung jari
dan letakkan dengan kuat pada permukaan yang
diperkusi,upayakan jari-jari yang lain tidak menyentuh
permukaan,karena akan mengaburkan suara.
◈ Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan
lengan bawah relaks.Pertahankan kelenturan tangan
pada pergelangan tangan.
◈ Gerakan pergelangan tangan dengan cepat,jelas dan
relaks serta ketukkan ujung jari tengah tangan kanan
pada jari tengah tangan kiri,arahkan pada ujung jari
tengah tangan kiri (setelah batas kuku) di mana tekanan
yang mendesak pada yang diperkusi paling besar.
Perkusi
Auskultasi

◈ Auskultasi adalah tindakan mendengarkan


bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-macam
organ dan jaringan tubuh.(Laura A.Talbot dan
Mary Meyers, 1997)
◈ Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang
dilakukan dengan cara mendengarkan suara
yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah :
bunyi jantung, suara nafas, dan bising
usus.(Dewi Sartika, 2010)
Auskultasi

◈ pemeriksaan fisik dengan bantuan alat


stetoskop untuk
◈ Mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja
organ tubuh seperti paru,jantung,pembuluh
darah,dan organ abdomen.Suara auskultasi
meliputi tinggi,intensitas,durasi dan kualitas
suara yang dihasilkan.Tinggi suara ditentukan
oleh frekuensi vibrasi suara dan dapat
diklasifikasikan menjadi tinggi atau rendah
Kepala

◈ Inspeksi :
◈ bentuk kepala ( dolicephalus/ lonjong,
Brakhiocephalus/ bulat )
◈ kesimetrisan,
◈ Pergerakan (range of motion)
◈ Ukuran: hirochepalus/ pembesaran
kepala, mikrochepalus/kecil
◈ Warna, tekstur, tipe, distribusi rambut
◈ Palpasi :
◈ Nyeri tekan, fontanella cekung / tidak
(bayi).
Wajah

◈ Inspeksi
◈ warna kulit, pigmentasi, bentuk, dan
kesimetrisan, ekspresi wajah klien,
struktur wajah klien, sembab atau
tidak, ada kelumpuhan otot-otot
fasialis atau tidak
◈ Palpasi
◈ nyeri tekan dahi, dan edema, pipi,
dan rahang
Mata

◈ Inspeksi :
• Kelengkapan dan kesimetrisan mata
• eksoftalmus (mata menonjol), Enofthalmus (mata tenggelam )
• Kelopak mata / palpebra : oedem, ptosis, peradangan, luka, atau
benjolan
• Bulu mata : rontok atau tidak
• Konjunctiva dan sclera, perubahan warna, kemerahan , kuning atau
pucat.
• Warna iris serta reaksi pupil terhadap cahaya, miosis /mengecil,
midriasis/ melebar, pin point / kecil sekali, nomalnya isokor / pupil
sama besar.
• Kornea, warna merah biasanya karena peradangan, warna putih
atau abu-abu di tepi kornea ( arcus senilis ), warna biru, hijau
pengaruh ras. Amati kedudukan kornea,
• Nigtasmus : gerakan ritmis bola mata
◈ Strabismus konvergent : kornea lebih dekat ke sudut mata medial
◈ Strabismus devergent : penglihatan doble, kelumpuhan otat.
Pemeriksaan mata

Reflek pupil Akomodasi Gerak bola


cahaya mata mata
Test ketajaman visual

◈ Siapkan kartu snellen/kartu yang lain untuk klien dewasa


atau kartu gambar untuk anak-anak
◈ Atur kursi tempat duduk klien dengan jarak 6 meter dari
kartu snellen
◈ Atur penerangan yang memadai sehingga kartu dapat
dibaca dengan jelas
◈ Beritahu klien untuk menutup mata kiri dengan satu
tangan
◈ Periksa visus mata kanan klien dengan menyuruhnya
membaca huruf yang anda tunjuk,di mulai dari baris yang
terbesar sampai huruf yang terkecil yang masih dibaca
klien dengan lancar tanpa kesalahan
◈ Catat hasil pemeriksaan visus dan ulangi untuk mata kiri
Kartu Snellen
Mata

◈Palpasi
◈ tekanan bola mata  lebih teliti
diperlukan alat tonometri yang
memerlukan keahlian khusus
◈ nyeri tekan
Telinga

◈ Inspeksi
◈ bentuk dan ukuran telinga, kesimetrisan, integritas,
posisi telinga, warna, liang telinga (cerumen/tanda-
tanda infeksi), alat bantu dengar.
◈ telinga luar periksa keadaan,bentuk,warna,lesi dan
adanya massa
◈ Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan
terhadap ada tidaknya peradangan,perdarahan atau
kotoran
◈ Dengan hati-hati masukkan otoskop kedalam lubang
telinga untuk mengamati adanya kotoran, serumen,
peradangan atau adanya benda asing.
◈ Palpasi
◈ nyeri tekan aurikuler, mastoid, dan tragus
Pemeriksaan fungsi pendengaran dengan
garputala

◈ Pemeriksaan Rinne : membandingkan antara konduksi


udara dengan konduksi tulang (prosessus mastoideus
posterior) normalnya konduksi udara lebih baik
dibanding dengan konduksi tulang.
◈ Pemeriksaan Weber : lateralisasi vibrasi (getaran yang
dirasakan baik oleh telinga kanan maupun kiri)
◈ Pemeriksaan Schwabach : membandingkan hantaran
suara melalui tulang tengkorak ke cochlea antara
pemeriksa dan klien.
Hidung

◈ Inspeksi
◈ hidung eksternal (bentuk, posisi
septum, ukuran, warna, kesimetrisan,
bengkak),
◈ rongga, hidung ( lesi, sekret,
sumbatan, pendarahan),
◈ hidung internal (kemerahan, lesi,
tanda2 infeksi)
◈ Palpasi
◈ Nyeri, krepitasi, panas, dan septum
deviasi)
Mulut dan Faring

◈ Inspeksi
◈ warna mukosa mulut dan bibir,
tekstur, lesi, dan stomatitis.
◈ gigi lengkap/penggunaan gigi palsu,
perdarahan/ radang gusi,
kesimetrisan, warna, posisi lidah, dan
keadaan langit2.
◈ Faring: warna (hiperemis)
◈ Tonsil: pembesaran
◈ Laring: suara serak, plica vokalis
Mulut bagian dalam
Leher

◈Inspeksi
◈Mengetahui warna kulit,
integritas,bentuk dan kesimetrisan.
Observasi bila ada bengkak pada nodus
limfe dibawah rahang dan sepanjang
otot sternum.
Pemeriksaan nodus di daerah leher
Test ROM leher

◈ Antefleksi : 45°
◈ Dorsofleksi/extension : 60º
◈ Rotasi ke kanan-kiri : 70º
◈ Lateral fleksi ke kanan-kiri : 40º
Toraks : sistem Kardiovaskuler
Five Key Landmarks
Inspeksi sistem kardio vaskuler

• Observasi keadaan umum klien,


• mulailah inspeksi dari kulit muka,mata
dan jaringan sekitar area periorbital,
sklera, bibir dan kuku
• Inspeksi vena jugularis
Palpasi sistem kardiovaskuler

◈ Palpasi dilakukan di kelima titik ”five


key landmark”
◈ Mulailah dengan meletakkan tangan
kanan pemeriksa di ruang intercosta
ke-2 kanan,ruang interkosta ke-2 kiri,
ruang interkosta ke-3 kiri, daerah
apeks:midklavikula. intrakosta ke- 5
kiri, dan akhirnya di area epigastrik
Perkusi sistem kardiovaskuler

◈ Perkusi dilakukan dengan cara


menempatkan jari tengah tangan non
dominan pemeriksa pada garis aksila
anterior kiri. Ketukkan jari pada
palang distal dengan menggunakan
jari tangan dominan. lanjutkan
perkusi pada ruang intrakosta ke-5 kiri
di atas midklavikula dan batas
sternum kiri. Ulangi tehnik perkusi di
atas ruang intrakosta ke-2 dan ke-3
pada sisi kiri toraks
Auskultasi sistem kardiovaskuler
Auskultasi sistem kardiovaskuler
Toraks : Sistem Pernafasan

Garis Thorax anterior Garis thorax posterior


1. garis midsternum 1. garis vertebra
2. garis midklavikula 2. garis scapula kanan
kanan 3. garis scapula kiri
3. garis midklavikula kiri 4. garis aksila posterior
4. garis aksila anterior kanan
kanan 5. garis aksila posterior
5. garis aksila anterior kiri
kiri
Inspeksi system pernafasan

◈ Inspeksi
◈ Bentuk, warna, kesimetrisan, keadaan kulit.
◈ Normal chest : diameter proximodistal lebih panjang dari
anterodistal
◈ Pigeon chest : diameter anteroposterior lebih panjang
dari proximodistal
◈ Funnel chest : diameter anteroposterior lebih pendek
dari proximodistal
◈ Barrel chest : diameter anteroposteriol sama denga
proximodistal
◈ Kyposis : tulang belakang bengkok ke depan
◈ Scoliosis : Tulang belakang bengkok ke sanping
◈ Lordosis : tulang belakang bengkok ke belakang
◈ kemudahan klien untuk inspirasi dan ekspirasi,inspeksi
dilakukan dari bagian anterior dan posterior
◈ Pernafasan : frekuensi ( 16 – 24 X per-menit ), retraksi
intercosta, retraksi suprasternal, pernafasan cuping hidung.
Pola Pernafasan

• Eupnea : Irama dan kecepatan pernafasan


normal
• Takipneu : Peningkatan kecepatan pernafasan
• Bradipnea : Lambat tapi merupakan pernafasan
normal
• Apnea : Tidak terdapatnya pernafasan
• Chene Stokes : Pernafasan secara bertahap
lebih cepat dan dalam, dan melambat diselingi
periode apnea
• Biot’s : Pernafasan cepat dan dalam dengan
berhenti tiba-tiba .
• Kusmaul : Pernafasan cepat dan dalam tanpa
berhenti
Palpasi system pernafasan

◈ dilakukan untuk menilai “tactile/vocal fremitus”.


◈ Fremitus adalah vibrasi yang dirasakan diluar
dinding dada saat klien bicara. Vibrasi paling
besar dirasakan di saluran nafas yang
berdiameter besar, Gunakan daerah sendi
metakarpophalangeal atau permukaan luar dari
tangan pemeriksa waktu palpasi.Mintalah klien
untuk mengulangi kata ”ninety-nine” atau
“tujuh-tujuh” atau “wolu-wolu” saat palpasi.
Tactile/vocal fremitus
Palpasi pengembangan paru & simetrisasi
Perkusi sitem pernafasan

◈ mulailah pada daerah apek paru-paru


dilanjutkan dengan daerah setiap iga dengan
cara sistematik,
◈ Perkusi sampai ke tulang rusuk paling bawah
sampai ke garis midaksila kanan dan kiri.
◈ normalnya suara dinding torak saat diperkusi
adalah sonor.
◈ Hipersonor menandakan adanya pemadatan
jaringan paru atau prnimbunan cairan dalam
dinding torak ( pnemotorak )
Auskultasi system pernafasan

• Auskultasi trakea dilakukan dengan cara


meletakkan stetoskop pada garis
vertebra C7 dan turun ke bawah sejajar
T3
• Auskultasi bronkus dilakukan dengan
meletakkan stetoskop di kanan dan kiri
garis vertebra setinggi T3-T5
• Auskultasi paru-paru dilakukan pada
pola yang sama dengan arah perkusi
toraks posterior,mulailah pada daerah
apeks sampai selesai
Suara Nafas Dasar

◈ Vesikuler : terdengar di seluruh lapang


paru dengan intensitas suara rendah
,lembut dan bersih.
◈ Bronchial : di atas manubrium sterni,
suara tinggi, keras dan bersih
Bronkovesikuler : Intercosta 1 dan 2, dan
antara scapula, intensitas sedang dan
bersih
◈ Trakeal : di atas trakea pada leher,
imtensitas sangat tinggi ,keras dan bersih
Suara Nafas Tambahan

◈ Rales : Suara yang terdengar akibat exudat lengket saat


inspirasi. Rales tidak hilang dengan batuk
◈ Rales halus , terdengar merintik halus pada akhir
inspirasi
◈ Rales kasar , terdengar merintik sepanjang inspirasi
◈ Ronchi : Akibat penumpukan exudat pada bronkus-
bronkus besar, terdengar pada fase inspirasi dan
ekspirasi, hilang bila klien batuk
◈ Wheezing : Terdengar ngiik-ngiik saat inspirasi akibat
penyempitan bronkus
◈ Pleural fricion rab : terdengar kasar seperti gosokan
amplas akibat peradangan pleura terdengar sepanjang
pernafasan lebih jelas pada antero lateral bawah dinding
torak
Abdomen

◈ Abdomen terdiri dari banyak organ dari


beberapa sistem Pencernaan dan Perkemihan.
◈ Sistem pencernaan (gastrointestinal), terdiri
dari saluran pencernaan dan organ pencernaan
tambahan.
◈ Menggunakan empat metode/teknik
pemeriksaan fisik dengan urutan pemeriksaan
di mulai dengan Inspeksi,auskultasi,perkusi dan
palpasi.
◈ Auskultasi penting dilakukan sebelum perkusi
dan palpasi karena perkusi dan palpasi dapat
mempengaruhi frekuensi dan karakter dari
bising usus.
Pemeriksaan Thorax vs Abdomen

Thorax Abdomen
◈ Inspeksi ◈ Inspeksi
◈ Palpasi ◈ Auskultasi
◈ Perkusi ◈ Palpasi
◈ Auskultasi ◈ Perkusi
Abdominal : quadrant & region

Quadrant Region
Inspeksi

◈ Bentuk abdomen : Membusung, atau datar


◈ Massa / Benjolan : pada derah apa dan bagaimana
bentuknya
◈ Kesimetrisan bentuk abdomen
◈ Amati adnya bayangan pembuluh darah vena, kalau
terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bagian yang lebih atas berarti ada obstruksi vena porta
hepatica, kalau tampak pada bagian bawah abdomen
menuju ke atas berarti ada obstruksi pada vena cava
inferior, normalnya bila terlihat pembuluh darah pada
abdomen berasal dari bagian tengah menuju ke atas atau
ke bawah, dan tidak terlihat terlalu menonjol.
Auskultasi

◈ Untuk mengetahui peristaltic usus atau bising usus.


◈ Catat frekuensinya dalam satu menit, normalnya 5 – 35
kali per menit, bunyi peristaltic yang panjang dan keras
disebut Borborygmi biasanya terjadi pada klien
gastroenteritis, dan bila sangat lambat (meteorismus)
pada klien ileus paralitik.
Palpasi

◈ Palpasi Hepar :
◈ Atur posisi pasien telentang dan kaki ditekuk
◈ Perawat berdiri di sebelah kanan klien, dan meletakan
tangan di bawah arcus costai 12, pada saat isnpirasi lakukan
palpasi dan diskripsikan :
◈ Ada atau tidak nyeri tekan, ada atau tidak pembesaran
berapa jari dari arcus costae, perabaan keras atau lunak,
permukaan halus atau berbenjol-benjol, tepi hepar tumpul
atau tajam. Normalnya hepar tidak teraba.
◈ Palpasi Lien :
◈ Posis pasien tetap telentang, buatlah garis bayangan
Schuffner ari midclavikula kiri ke arcus costae- melalui
umbilicus – berakhir pada spina iliaka anterior
superior (SIAS) kemudian garis dari arcus costae ke SIAS di
bagi delapan.
◈ Dengan Bimanual lakukan palpasi dan diskrisikan nyeri tekan
terletak pada garis Scuffner ke berapa ? ( menunjukan
pembesaran lien )
Palpasi

◈ Palpasi Appendik :
◈ Posisi pasien tetap telentang, Buatlah garis
bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney yaitu
dengan cara menarik garis bayangan dari
umbilicus ke SIAS dan bagi menjadi 3 bagian.
Tekan pada sepertiga luar titik Mc Burney : Bila
ada nyeri tekan ,nyeri lepas dan nyeri menjalar
kontralateral berarti ada peradangan pada
appendik.
◈ Palpasi Ginjal :
◈ Dengan bimanual tangan kiri mengangkat ginjal ke
anterior pada area lumbal posterior, tangan kanan
diletakan pada bawah arcus costae, kemudian
lakukan palpasi dan diskripsikan adakah nyeri
tekan, bentuk dan ukuran.
◈ Normalnya ginjal tidak teraba.
Perkusi

◈ Perkusi Untuk Mengetahui ada Acites atau tidak


◈ Perkusi dari bagian lateral ke medial,
perubahan suara dari timpani ke dullnes
merupakan batas cairan acites
◈ Shiffing Dullnes, dengan perubahan posisi
miring kanan / miring ke kiri, adanya cairan
acites akan mengalir sesuai dengan gravitasi,
dengan hasil perkusi sisi lateral lebih pekak/
dullness
◈ Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah
tympani.
Ekstermitas Atas

◈ Inspeksi : simetris dan pergerakan, Integritas


ROM, kekuatan dan tonus otot.
◈ Palpasi: denyutan a.brachialis dan a. radialis .
◈ Tes reflex :tendon trisep, bisep, dan
brachioradialis.
Ekstermitas Bawah

◈ Inspeksi : simetris dan pergerakan, integritas


kulit, posisi dan letak, ROM, kekuatan dan tonus
otot
◈ Palpasi : a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis
pedis: denyutan
◈ Tes reflex : tendon patella dan archilles.
Genitalia Pria

◈ Inspeksi :
◈ Amati penyebaran dan kebersihan rambut pubis
◈ Kulit penis dan scrotum : lesi, pembengkakan atau
benjolan
◈ Lubang uretra : penyumbatan, lubang uretra pada
bagian bawah ( Hipospadia ) lubang uretra pada
batang penis ( Epispadia )
◈ Palpasi
◈ Penis : adakah nyeri tekan, benjolan, cairan yang
keluar
◈ Scrotum dan testis : Adakah beniolan, nyeri tekan,
ukuran penis, testis normalnya teraba elastis, licin dan
tidak ada benjolan.
Genitalia Wanita

◈ Inspeksi genitalia eksternal: mukosa kulit,


integritas kulit, contour simetris, edema,
pengeluaran.
◈ Inspeksi vagina dan servik : integritas kulit,
massa, pengeluaran
◈ Palpasi vagina, uterus dan ovarium: letak
ukuran, konsistensi dan, massa
Anus & Rectum

◈ nyeri, massa, edema, haemoroid,


fistula ani pengeluaran dan
perdarahan.
Question? or Suggestion…

081315605705

drsafiq.pku@gmail.com

Safiqulatif Abdillah

@saphyq

Anda mungkin juga menyukai