Anda di halaman 1dari 110

Pemeriksaan Fisik pada

Anak
Oleh:
Kristiawati, S.Kp
Keterampilan
pemeriksaan fisik
Meliputi : Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Sesuaikan dgn keadaan anak


Prinsip Traumatik Care
Kemahiran keterampilan
membutuhkan:

Kesabaran

Latihan

Perbaikan secara terus-menerus


Pedoman untuk inspeksi

Sederhana dan butuh teknik yang terlatih


Menggunakan panca indera
Penting pd permulaan pengkajian
Harus dilakukan secara teliti dan
mencakup setiap bagian tubuh
Membutuhkan pencahayaan yg baik
Pedoman untuk palpasi

Menggunakan jari dan telapak tangan


Hangatkan tangan sebelum memulai

palpasi
Kuku tetap pendek

Daerah lunak dipalpasi terakhir

Gunakan percakapan/ permainan


Pedoman untuk perkusi

Perkusi dilakukan dgn ketukan bunyi yg


ditandai dgn intensitas, nada, durasi dan
kualitas
Perkusi: langsung maupun tidak langsung
Langsung: mengetuk bag. tubuh secara
langsung dgn satu jari/ 2 jari
Tidak langsung: memerlukan sebuah
pleksimeter (jari tengah) dan pleksor
Pedoman untuk auskultasi
Bel (bag. kubah) stetoskop untuk nada bunyi
rendah (contoh: bunyi kardiovaskuler), dan
diafragma (bag. datar) untuk nada bunyi tinggi
(contoh: ggn. pd paru-paru dan usus)
Tempatkan stetoskop rapat pd bag. tubuh dan
hindari menekan terlalu kuat
Pemeriksa hrs berlatih mengidentifikasi bunyi
normal sblm mencoba mengidentifikasi bunyi
abnormal
Persiapan untuk pemeriksaan

1. Persiapan lingkungan
Lakukan pengkajian di tmpt yg aman bagi
anak
Letakkan mainan, poster yg menarik, lukisan
di ruang pemeriksaan
Set AC pd posisi rendah
Pertahankan temperatur di ruang
pemeriksaan tdk terlalu dingin
2. Persiapan peralatan
Pastikan semua peralatan siap
digunakan
Letakkan peralatan yg menakutkan/
aneh di tempat yg tdk terlihat sblm
pemeriksaan
Hangatkan tangan dan peralatan
sblm memulai pemeriksaan
3. Pedoman umum
pemeriksaan fisik
a. Bayi baru lahir
Beri ruang pemeriksaan yg hangat,
nyaman dan tdk menstimuli
Lakukan berurutan (biasanya dr kepala-
kaki) dgn pengecualian:
- Lakukan dulu prosedur yg memerlukan
observasi ketat (posisi, sikap), lanjutkan
prosedur ringan
Lanjutan

- Lakukan prosedur yg mengganggu


- Ukur kepala, dada & panjang badan
sekaligus
Lakukan dengan cepat

Beri kenyamanan pd bayi selama dan

setelah pemeriksaan
b. Anak
Lakukan pemeriksaan dlm ruang yg
menyenangkan & tdk mengancam
Beri waktu untuk bermain & saling
mengenal
Jika tanda kesiapan tdk terlihat,
gunakan teknik berikut:
- Bicara pd ortu sambil mengabaikan
anak kemudian bertahap berfokus pd
anak/obyek favorit
- Buat ucapan pujian ttg anak
Lanjutan

- Ceritakan cerita lucu/ bermain sulap


- Berikan teman yg tdk mengancam, seperti
boneka tangan untuk bicara dgn anak

Bila anak menolak untuk bekerja sama,


gunakan teknik berikut:
- Kaji alasan tdk mau bekerja sama
- Coba libatkan anak & ortu dlm pemeriksaan
Lanjutan
- Hindari penjelasan yg panjang ttg
prosedur
- Lakukan pemeriksaan secepat mungkin
- Minta asisten merestrein anak dgn
lembut
- Minimalkan ggn./ stimulasi
Mulai pemeriksaan dgn cara yg tdk
mengancam
Lanjutan ...
Bila ada beberapa anak dlm keluarga yg
diperiksa, mulai pd anak yg kooperatif
Libatkan anak dlm proses pemeriksaan
Periksa pd posisi aman & nyaman
Lanjutan
Memeriksa tubuh dlm urutan yg teratur
(kepala - kaki) dgn pengecualian:
- Ubah urutan untuk memenuhi keb. anak
sesuai usia anak
- Periksa area yg nyeri di bag. akhir
- Pada situasi darurat, periksa dulu fungsi
vital dan area yg cedera
Lanjutan
Tenangkan anak sepanjang
pemeriksaan, khususnya kekuatiran
ttg tubuh, yg muncul selama masa
pubertas
Diskusikan hasil temuan dgn keluarga
pd akhir pemeriksaan
Puji anak untuk kerjasamanya selama
pemeriksaan dan berikan
penghargaan
4. Pendekatan sesuai usia untuk

pemeriksaan fisik
1. BAYI
POSISI
Sblm dpt duduk sendiri: telentang/ telungkup/
pangkuan ortu; < 4-6 bln: dpt ditempatkan di
atas meja pemeriksa
Dpt duduk: posisi duduk di pangkuan ortu
Di atas meja, tempatkan dgn pandangan penuh
pd ortu
URUTAN
Bila tenang, auskultasi jantung, paru,
abdomen
Catat frekuensi jantung dan pernapasan
Palpasi dan perkusi area yg sama
Lanjutkan dgn arah biasa, kepala - kaki
Lakukan prosedur traumatik di akhir
Munculkan refleks-refleks saat bag. tubuh
tersebut diperiksa
Pemeriksaan reflek Moro di akhir
PERSIAPAN
Lepaskan semua pakaian bila suhu
ruangan memungkinkan
Biarkan popok terpasang pd bayi laki-laki
Tingkatkan kerja sama dgn distraksi,
obyek terang, bicara
Tersenyum pd bayi; gunakan suara yg
lembut dan perlahan
Minta bantuan ortu pd pemeriksaan
telinga, mulut
Hindari gerakan yg kasar dan mengejutkan
2. USIA BERMAIN

POSISI
Duduk atau berdiri di atas/ disamping ortu
Telungkup atau telentang di pangkuan

URUTAN
Inspeksi area tubuh melalui permainan
Kenalkan alat dgn perlahan
Auskultasi, perkusi, palpasi bila tenang
Lakukan prosedur traumatik terakhir
PERSIAPAN

Minta ortu melepaskan pakaian bag. luar


Lepaskan pakaian dlm saat bag. tubuh tersebut
diperiksa
Ijinkan melihat alat
Jika tdk kooperatif, lakukan prosedur dgn cepat
Gunakan restrein bila tepat; minta bantuan ortu
Bicarakan pemeriksaan bila dpt kerjasama; gunakan
kalimat pendek
Beri pujian untuk perilaku kooperatif
ANAK PRASEKOLAH
POSISI
Lebih suka berdiri/ duduk

Biasanya kooperatif dgn posisi


telungkup/ telentang
Menyukai kedekatan ortu

URUTAN
Jika kooperatif, lakukan dr kepala -

jari kaki
Bila tdk kooperatif, lakukan seperti

anak usia bermain


PERSIAPAN
Minta anak melepaskan pakaiannya

Ijinkan menggunakan celana dlm

bila malu
Beri kesempatan untuk melihat alat;

tunjukkan dgn singkat


penggunaannya
Buat cerita tentang prosedur

Beri pilihan bila mungkin

Hargai kerja sama; gunakan

pernyataan positif
ANAK USIA SEKOLAH
POSISI
Menyukai duduk
Kooperatif hampir semua posisi
Anak kecil menyukai kehadiran ortu
Anak yg lebih besar menyukai privasi
URUTAN
Lakukan dari kepala ke kaki
Pemeriksaan genitalia boleh dilakukan paling
akhir pd anak yg > besar
Hargai privasi
PERSIAPAN
Minta untuk melepas pakaian sendiri
Biarkan untuk memakai celana dalam
Beri skort untuk dipakai
Jelaskan tujuan peralatan &
kepentingan prosedur
Ajarkan tentang fungsi tubuh dan
perawatannya
REMAJA
POSISI
Sama dengan anak usia
sekolah
Berikan pilihan tentang
keberadaan ortu
URUTAN
Sama dengan anak usia
sekolah yg lebih besar
PERSIAPAN

Ijinkan melepas pakaian sendiri


Beri skort
Buka hanya area yg akan diperiksa
Hargai privasi
Jelaskan temuan selama
pemeriksaan
Beri keterangan ttg perkembangan
seksual
Tekankan kenormalan perkembangan
Periksa genitalia seperti bag. tubuh
yg lain
A. PENGUKURAN PERTUMBUHAN
1. Menentukan tinggi badan
Bayi ( lahir - 20 bulan)
Baringkan bayi
Ukur jarak antara tanda yg
dibuat yg menunjukkan
ujung tumit (jari kaki
mengarah ke atas) dan verteks
(puncak) kepala
Jangan menggunakan meteran
kain
Anak ( 20 bln/ lebih besar)
Anak diminta berdiri tegak pd
timbangan standar

Ukur tinggi bdn di mana anak


berdiri diatas tanda smp yg
terdekat 0,1 cm (0,03 inchi)
2. Menentukan berat badan
Bayi (lahir-20 bln)
Pakaian bayi dibuka (termasuk popok) dan
bayi diletakkan ditimbangan bayi
Anak kecil (20 bln-5 thn)
Pakaian anak dibuka kecuali celana dalam
dan ditimbang dgn timbangan berdiri
Anak yg lebih besar (5 thn/ lebih)
Anak ditimbang dgn pakaian tanpa sepatu
dgn timbangan berdiri
3. Menentukan lingkar
kepala
Ukur dgn kertas/
meteran pd lingkar yg
terbesar dr puncak
alis mata dan pinna
telinga ke tonjolan
oksipital tengkorak
Bandingkan dgn lingkar dada:
Saat lahir lingkar kepala > lingkar dada 2-3
cm
Pada usia 1-2 thn, lingkar kepala = lingkar
dada
Selama kanak-kanak, lingkar dada > lingkar
kepala kira-kira 5-7 cm
4. Menentukan lingkar dada

Ukur melingkari dada pd garis


puting susu (idealnya dilakukan
pengukuran selama inhalasi dan
ekspirasi kemudian catat rerata
dari dua nilai)
B. PENGUKURAN FISIOLOGIS
1. Pengukuran suhu tubuh
Pedoman pengukuran suhu tubuh
Pilih tempat pengukuran suhu berdasar umur,
kondisi anak, kebijakan institusi
Posisi anak sesuaikan dgn tempat pengukuran
Catat tempat pengukuran suhu
Selain untuk pengukuran suhu tubuh, semua
anak harus dikaji:
Tanda dan gejala dehidrasi, penampilan
kemerahan, dingin, gelisah, letargi, frekuensi
N dan pernapasan, kejang
Faktor yg mempengaruhi suhu tubuh:

Latihan aktif

Stres, menangis

Variasi diurnal

Lingkungan, termasuk pakaian


Tabel: Suhu tubuh pada anak
Umur Suhu ( C)
3 bulan 37, 5
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Modifikasi dari Lowrey GH: Growth and development of children, ed 7, St Louis,
1978, Mosby Year Book.
2. Pengukuran nadi

Ukur denyut nadi bila bayi/ anak


diam
Pilih tempat yg tepat, denyut
nadi apikal diukur pd anak yg
berumur < 2 thn
Dengarkan denyut apikal pd titik
impuls maksimum (TIM)
Auskultasi denyut radialis dan
apikal selama 1 menit penuh
Faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi nadi:
Obat-obatan
Aktivitas
Hipoksia
Demam
Ketakutan, nyeri akut
Perdarahan
Tabel: Frekuensi nadi pada saat istirahat
Umur Frekuensi rata-rata
lahir 140
1 bulan 130
1-6 bulan 130
6-12 bulan 115
1-2 tahun 110
2-4 tahun 105
6-10 tahun 95
10-14 tahun 85
14-18 tahun 82
Dari Lowrey GH: Growth and development of children, ed . 7, St Louis, 1978, Mosby Year Book
3. Pengukuran pernapasan
Pedoman pengukuran pernapasan
Kaji pernapasan bayi/ anak sblm
memulai prosedur yg intrusif
Hindari anak mengetahui bahwa
pernapasan sedang dihitung
Letakkan jari tangan tepat dibwh

prosesus xifoideus anak shg inspirasi


yg meningkat dpt dirasakan
Lanjutan ...
Hitung pernapasan selama 1 menit
penuh (perhatikan kedalaman &
irama napas)
Amati anak terhadap:
- Sianosis pd bantalan kuku
- Sianosis pd bibir dan badan
- Gelisah, cemas dan tingkat
kesadaran yg menurun
Tabel: Variasi pernapasan menurut umur
Umur Frekuensi (pernapasan/mnt)
Bayi prematur 40-90
Neonatus 30-80
1 tahun 20-40
2 tahun 20-30
3 tahun 20-30
5 tahun 20-25
10 tahun 17-22
15 tahun 15-20
20 tahun 15-20
Dari Lowrey GH: Growth and development of children, ed . 7, St Louis, 1978, Mosby Year Book
4. Tekanan darah
Peralatan untuk pengukuran tek. darah
Stetoskop pediatric
Sfignomanometer dgn manometer air raksa/
aneroid
Oscilometric atau Doppler

Pedoman untuk pengukuran tek. darah


Pilih metoda , tempat, ukuran manset yg
tepat
Manset sebaiknya menutupi tdk <
setengah atau > 2/3 lengan atas atau paha
anak dan remaja
Periksa balon dan ulir tekanan, ulir harus
diputar dgn halus
Periksa jarum manometer aneroid
Periksa kolom air raksa pd manometer air
raksa
Pengukuran tek. darah harus dilakukan
sebelum prosedur yg menimbulkan
kecemasan
Faktor yang mempengaruhi tek.
darah
Obat-obatan
Keadaan
Variasi diurnal
Takut dan cemas
Aktivitas meningkat
Tabel: Pedoman untuk pemilihan ukuran
manset sesuai umur
UMUR LEBAR LEBAR
(cm) (inchi)
Bayi 5-8 2-3

Anak 9-10 3,5 - 3,75

Dewasa 12-13 4,75 - 5


C. SISTEM INTEGUMEN
1. Pengkajian kulit
INSPEKSI
Amati kulit terhadap bau
Bau: hygiene yg buruk/ infeksi
Amati warna & pigmentasi kulit

- Warna kulit normal tergantung ras


- Depigmentasi: vitiligo, depigmentasi umum
(kulit, rambut, mata): albinisme
- Coklat: penyakit Addison/ tumor hipofisis
- Merah: terpapar dingin, hipertermi, alkohol/
inflamasi (lokal)
- Biru (sianosis):
Perifer: cemas atau kedinginan
Sentral: penurunan kapasitas darah membawa
O2 (bibir, mulut, badan)
- Kuning:
Di sklera, membran mukosa, abdomen
(ikterus): penyakit hati, hemolisis sel darah
merah, obstruksi sal. empedu/ infeksi berat pd
bayi)
Di telapak tangan, telapak kaki, muka
(karotenemia): vit A berlebihan
- Pucat : sinkop, demam, syok atau anemia
Amati kelembaban area kulit yg terbuka dan membran
mukosa
PALPASI

Usap lipatan tubuh dgn lembut. Bandingkan


lipatan-lipatan tubuh dgn yg lain
Lakukan palpasi pd kulit dgn punggung tangan
untuk menentukan suhu
Lakukan inspeksi dan palpasi tekstur tubuh.
Catat adanya jar. parut (keloid)
PALPASI
Lakukan palpasi untuk
menentukan turgor kulit
Lakukan palpasi untuk
menentukan edema: tibia,
dorsal pedis
Lakukan inspeksi dan
palpasi untuk menentukan
lesi
Tanyakan pruritus
2. Pengkajian kuku
Lakukan inspeksi terhadap warna, bentuk dan
keadaan kuku
Lakukan inspeksi terhadap kuku yg digigit,
menusuk kulit, infeksi
3. Pengkajian rambut
Kaji distribusi, warna, tekstur, jumlah dan
kualitas rambut
Distribusi rambut berguna dalam
memperkirakan maturitas seksual
D. KEPALA DAN LEHER
1. Pengkajian kepala
Ukur lingkar kepala
Amati bentuk dan kesimetrisan kepala
bayi
Lakukan palpasi pada garis sutura
bayi
Amati dan lakukan palpasi pd
fontanel, jika terbuka ketika bayi dlm
keadaan duduk
Ukur lebar dan panjang fontanel
anterior yg terbuka
2. Pengkajian leher
Letakkan bayi dlm posisi duduk ketika
mengamati kontrol kepala
Gerakkan kepala dan leher anak dgn
ROM yg penuh
Periksa leher terhadap pembengkakan,
selaput lipatan kulit tambahan dan
distensi vena
Lakukan palpasi pd trakea dgn
menempatkan ibu jari pd salah satu sisi
trakea dan jari telunjuk di sisi lainnya.
Lakukan palpasi pd kelenjar tiroid dgn
berdiri di belakang anak dan letakkan
jari-jari/ tangan pemeriksa dgn lembut
di atas area kelenjar (dasar leher)
E. MATA
1. Pengkajian mata eksternal
Posisi dan penempatan
Perhatikan jarak mata dan ukur jarak antara
kantus dalam (jarak kantus dlm rata-rata: 2,5 cm)
Amati lipatan vertikal yg menutupi kantus dlm
sebagian/ seluruhnya
Amati kemiringan pandangan mata dgn
menggambarkan garis khayal melewati kantus
dlm
Amati kelopak mata terhadap penempatan yg
tepat
Alis mata
Periksa alis mata terhadap
kesimetrisan dan
pertumbuhan rambut
Kelopak mata
Amati distribusi dan kondisi
bulu mata
Periksa kelopak mata
terhadap warna,
pembengkakan, rabas dan
lesi
Pupil dan iris
Periksa warna, bentuk & ukuran
iris dan apa ada peradangan
Periksa ukuran, kesamaan &
respon pupil terhadap cahaya
Konjungtiva
Periksa pelupuk mata bawah dgn
menarik kelopak mata ke bawah
ketika anak melihat ke atas
Lihat pelupuk mata atas dgn
membalik kelopak mata ke atas
dgn kapas lidi
Periksa warna sklera
2. Pengkajian gerakan ekstraokular
Uji refleks cahaya kornea

Kaji adanya strabismus dgn menyorotkan


cahaya secara langsung ke mata dr jarak sekitar
40,5 cm. Amati tempat refleksi pd tiap pupil
Cover test
Minta anak untuk melihat hidung pemeriksa,
kemudian tutup salah satu mata anak
Amati apakah mata yg tdk ditutup bergerak
Periksa jg mata yg telah ditutup
Lapang pandang
Minta anak untuk mengikuti jari/ obyek yg
bercahaya melalui 6 lapang pandang
utama
Anak < 2 atau 3 thn sulit diajak
kerjasama, amati gerak mata anak yg
lebih kecil ketika pemeriksaan berlanjut
3. Pengkajian ketajaman penglihatan
Amati apakah bayi berkedip
& memperlihatkan
dorsifleksi dlm berespons
terhadap cahaya
Amati apakah bayi yg
berumur 4 mgg/ lebih
mampu melihat obyek yg
berwarna menyolok dan
mengikutinya
Uji Snellen
Kartu Allen
F. TELINGA
1. Pengkajian telinga luar

Periksa penempatan dan posisi telinga


Amati penonjolan dan pendataran telinga
Periksa struktur telinga luar dan ciri yg tdk
normal
Periksa saluran telinga luar terhadap
hygiene, rabas dan pengelupasan
Tarik aurikel
Lakukan palpasi pd tulang yg menonjol di
belakang telinga (mastoid)
2. Pengkajian ketajaman pendengaran
Bayi

Berdiri di belakang anak & bunyikan sebuah bel kecil,


bunyikan jari-jari/ telapak tangan
Hati-hati jgn menabrak meja pemeriksaan krn
menimbulkan respon palsu dr bayi
Usia prasekolah
Berdiri 0,6-0,9 meter di depan anak dan beri perintah
Usia sekolah/ remaja
Berdiri kira-kira 0,3 meter dibelakang anak,
perintahkan anak untuk menutup satu telinganya
Suruh anak untuk mengulangi apa yg didengar
Ulangi proses tersebut untuk telinga lainnya
Lanjutan

Uji Rinne
Membandingkan hantaran udara dan tulang
Uji Weber
Tulikonduktif udara, suara terdengar > jelas
pd telinga yg terganggu
Suara terdengar paling jelas pd telinga yg tdk
terganggu pd tuli sensorineural
3. Pemeriksaan otoskopik

Pilih spekulum yg terbesar yg pas


masuk ke dlm liang telinga.
Pegang otoskop dlm posisi
terbalik
Periksa lubang liang telinga
apakah ada benda asing
Luruskan liang telinga
Periksa liang telinga terhadap lesi,
rabas dan serumen
Periksa struktur membran timpani
dan warnanya
G. MUKA, HIDUNG DAN RONGGA
MULUT
1. Pengkajian muka dan hidung
Amati bentuk dan ukuran roman muka
Amati dgn seksama ekspresi muka,
khususnya di sekitarbmata dan mulut
Amati kesimetrisan lipatan nasolabial ketika
anak menangis dan tertawa
Amati ukuran dan bentuk hidung
Amati nares eksternal terhadap pelebaran,
rabas, pengelupasan dan bau
Uji kepatenan nares dgn meletakkan
diafragma stetoskop di bwh salah satu
lubang hidung sementara lubang hidung yg
lain ditutup
Miringkan kepala ke belakang dan tarik ujung
hidung ke arah atas untuk melihat rongga
hidung bag. dalam
Uji indera penciuman (pd anak yg lebih tua)
Lakukan palpasi di atas alis mata dan setiap
sisi hidung
2. Pengkajian rongga
mulut
Periksa bibir terhadap warna,
kesimetrisan, kelembaban,
pembengkakan, lesi dan
fisura
Periksa batas tepi bukal, gusi,
lidah & palatum thd
kelembaban, keutuhan &
perdarahan
Gunakan sarung tangan Periksa gigi thd jumlah,
& senter untuk jenis, keadaan dan oklusi
penglihatan yg lebih jelas (gigi bertemu)
pd kelainan-kelainan yg Tonsil dpt diperiksa pd
dicurigai anak yg lebih tua dgn
Amati adanya bau/ meminta anak untuk
halitosis mengatakan Ahh
Periksa lidah thd gerakan Amati gerakan uvula
dan bentuk selama pemeriksaan
tonsil
Amati kualitas suara
H. TORAKS DAN PARU-PARU
Inspeksi
Kaji dada thd stridor, serak, dengkur, mengi
dan batuk
Amati nares eksternal terhadap
pengembangan
Amati bantalan kuku terhadap warna dan
clubbing falang distal
Amati warna badan anak
Periksa toraks terhadap konfigurasi,
kesimetrisan dan abnormalitas
Perhatikan ukuran payudara dlm hub. dgn
umur anak
Lanjutan
Amati dada terhadap retraksi/ tertarik ke
dlm supraklavikula, substernal,
suprasternal, interkosta
Amati jenis pernapasan anak
Amati kedalaman dan regularitas
pernapasan dan lama inspirasi dan
ekspirasi
Palpasi
Untuk mengkaji ekskursi, letakkan tangan
dan ibu jari pemeriksa bersama-sama
sepanjang batas iga dada/ punggung anak
ketika sedang duduk
Lanjutan
Palpasi terhadap fremitus taktil dgn
menggunakan jari telunjuk/ permukaan
telapak tangan. Gerakkan scr simetris
ketika anak mengucapkan 99. Pd bayi
fremitus dpt dirasakan saat bayi menangis
Perkusi
Lebih bermanfaat pd anak yg > tua
Perkusi dilakukan secara tdk langsung
Lakukan perkusi diatas sela iga, bergerak
scr simetris dan sistematis
Anak dpt duduk/ berbaring ketika dada
anterior diperkusi dan duduk ketika dada
posterior diperkusi
Auskultasi

Auskultasi scr sistematis dan simetris dr


apeks ke dasar paru. Anak dpt menarik
napas dlm dgn menghembus balon atau
meniup balon
Auskultasi di aksila pd anak penderita
pneumonia. Rales dan crackles mudah
terdengar disini
Bunyi dpt menyebar dr traktus respiratorius
atas jika anak mempunyai mukus di hidung
& tenggorokan
I. SISTEM KARDIOVASKULER
1. Pengkajian jantung
INSPEKSI
Amati postur tubuh anak
Amati anak terhadap sianosis, bercak dan
edema
Amati anak terhadap adanya kesukaran
bernapas
Periksa bantalan kuku: clubbing
Periksa dada anterior dr suatu sudut:
kesimetrisan, gerakan dada, pulsasi yg
terlihat, gerakan naik turun yg difus
PALPASI

Palpasi dada anterior terhadap denyut


apikal dgn ujung jari tangan
- Lokasi TIM dirasakan pd apeks jantung:
Sela iga 4: umur 7 thn atau <
Sela iga 5: > 7 tahun
PERKUSI
Menentukan ukuran jantung dgn
menentukan batas jantung
AUSKULTASI
Bel untuk frekuensi rendah
Diafragma untuk frekuensi tinggi
S1 jelas: area mitral dan trikuspid
S2 jelas: area aorta dan pulmonal
Evaluasi bunyi:
- Kualitas: normal S1 & S2 jelas dpt
dibedakan, frekuensi sinkron dgn nada
radialis
- Intensitas: konsistensi dgn apa yg ditemukan
pd tiap titik auskultasi
- Irama: normalnya teratur
Auskultasi terhadap bunyi tambahan
2. Pengkajian pembuluh darah
Lakukan palpasi pd arteri perifer
terhadap kesamaan, irama &
frekuensi nadi
Lakukan palpasi pd nadi radialis
Lakukan palpasi pd nadi femoralis
Lakukan palpasi pd nadi poplitea dgn
menyuruh anak memfleksi lutut
Lakukan palpasi pd nadi dorsalis
pedis sepanjang bag. medial atas
kaki
J. ABDOMEN
1. Pengkajian abdomen
INSPEKSI

Periksa kontur abdomen ketika bayi/ anak


sedang berdiri dan berbaring telentang
Periksa warna & keadaan kulit abdomen
(kuning, striae, jar parut, ekimosis pd jar.
Lunak)
Periksa terhadap gerakan dgn berdiri dgn
mata setinggi abdomen
Periksa umbilikus terhadap warna, bau,
inflamasi, rabas dan hernia
AUSKULTASI
Auskultasi bising usus selama 1 menit di
keempat kuadran
PERKUSI
Menggunakan perkusi secara tdk
langsung, lakukan scr sistematik pd
semua area abdomen (bunyi timpani,
pekak/ flatness)
PALPASI
Jika anak mengeluh nyeri pd area
abdomen, lakukan palpasi pd area
tersebut belakangan
Palpasi hati
Pengukuran besarnya
hati, digunakan patokan
2 garis:
Garis yg menghub.
pusat dgn titik potong
garis midklavikularis
kanan dgn arkus kosta
Garis yg
menghubungkan pusat
dgn prosesus xifoideus
Lanjutan
Lakukan palpasi superficial: nyeri tekan, lesi
superfisial, tonus otot, turgor kulit (mencubit kulit)
Lakukan palpasi dlm, dgn satu tangan diatas tangan
yg lain. Mulai dr bwh ke atas
Lakukan uji otot psoas untuk melihat adanya
apendisitis. Fleksikan kaki kanan pd pinggul dan lutut
ketika melakukan tek. ke arah bwh. Normal tdk ada
nyeri
Lakukan palpasi thd hernia inguinalis: menyelipkan
jari yg kecil ke dlm saluran inguinal di dasar skrotum
Lakukan palpasi thd hernia femoralis: jari telunjuk
diatas nadi & jari manis di bagian tengah medial
terhadap kulit
2. Pengkajian anus
Posisikan anak tengkurap, periksa bokong dan
paha
Periksa kulit sekitar daerah anus terhadap
kemerahan dan ruam
Periksa anus terhadap tanda-tanda fisura (robek
pd mukosa), hemoroid (penonjolan berwarna
hitam), prolapsus (penonjolan seperti tabung
lembab), polip (penonjolan merah terang), dan
pertumbuhan ke luar yg kecil (skin tag)
K. SISTEM LIMFATIK
1. Pemeriksaan nodus limfe
Gunakan bag. distal jari & gerakan
melingkar yg lembut, lakukan palpasi
pd kepala, leher, aksila dan lipatan
paha: mendeteksi nodus limfe yg
membesar

Perhatikan warna, ukuran, lokasi


suhu,konsistensi dan nyeri tekan dr
nodus yg membesar
2. Pengkajian limpa
Posisi anak telentang,
letakkan satu tangan di
bawah punggung anak
dan tangan yg lain di
kuadran kiri atas
abdomen anak
Suruh anak untuk
menarik napas. Tepi
limpa akan dpt
dirasakan selama
inspirasi dgn palpasi yg
dlm
L. SISTEM REPRODUKSI
1. Pengkajian payudara wanita
Periksa payudara (ukuran, kesimetrisan dan
warna payudara)
Periksa putting susu dan areola. Perhatikan
warna, ukuran, bentuk dan adanya
perubahan warna rabas
Lakukan palpasi pd jar. Payudara dgn anak
telentang dan tangan di belakang lehernya
Lakukan palpasi pd massa yg abnormal dan
perhatikan lokasinya, ukuran, bentuk,
konsistensi, nyer tekan, mobilitas
ketegasan
L. SISTEM REPRODUKSI
1. Pengkajian payudara wanita
Periksa payudara
(ukuran, kesimetrisan
dan warna payudara)
Periksa putting susu
dan areola.
Perhatikan warna,
ukuran, bentuk dan
adanya perubahan
warna rabas Tahap-tahap perkembangan
payudara wanita
PALPASI
Lakukan palpasi pd jar. payudara dgn
anak telentang dan tangan di belakang
lehernya
Lakukan palpasi pd massa yg abnormal
dan perhatikan lokasinya, ukuran (cm),
bentuk (bulat, diskoid, tidak teratur),
konsistensi, nyer tekan, mobilitas,
ketegasan (berbatas tegas/ tidak)
2. Pengkajian genitalia
wanita
Periksa mons pubis terhadap rambut
(warna, kualitas, jumlah & distribusi
rambut jika ada)
Periksa labia mayora & minora
terhadap ukuran, warna, integritas kulit
& massa
Perhatikan ukuran klitoris
Periksa uretra dan lubang vagina
terhadap edema, kemerahan dan rabas
3. Pengkajian genitalia
pria
Periksa terhadap ukuran, warna,
intensitas kulit, perhatikan apakah
anak sudah sirkumsisi
Periksa meatus urinarius terhadap

bentuk, letak, rabas & ulserasi.


Periksa kelancaran aliran urin
Periksa kualitas, jumlah, distribusi

rambut pubis
Lanjutan
Periksa skrotum: warna,
ukuran, kesimetrisan, edema,
massa & lesi
Lakukan palpasi pd testis:

menahan jari di atas kanalis


inguinalis ketika melakukan
palpasi pd kantung skrotum
M. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Jika anak dapat berjalan, amati cara
berjalan
Amati lengkung tulang belakang,
kesimetrisan pinggul & bahu anak/ bayi
Lakukan pemeriksaan terhadap skoliosis
dgn meminta anak membungkuk &
mengamati anak dr depan, belakang,
samping
Perhatikan mobilitas tulang belakang,
khususnya tulang servikal
Lanjutan
Periksa & lakukan palpasi pd ekstremitas
bagian atas (ukuran, warna, suhu dan
mobilitas sendi & abnormalitas ekstremitas
atas). Periksa lipatan telapak tangan
Kaji kekuatan ekstremitas atas, minta anak
untuk meremas jari pemeriksa
Periksa dan palpasi untuk ekstremitas
bawah (abnormalitas mobilitas, panjang,
bentuk & nadi)
Lanjutan
Kaji terhadap genu varum (kaki pengkar
ke dlm) atau genu valgum (kaki pengkar
ke luar): anak berdiri dgn merapatkan
pergelangan kaki
Kaji anak terhadap iritasi meningeal: kaku
kuduk, brudzinski I & II, kernig
Kaji dislokasi pinggul kongenital
Kaji kekuatan ekstremitas bawah dgn
meminta anak untuk mendorong tangan
pemeriksa dgn telapak kaki
TANDA RANGSANG
MENINGEAL
KAKU KUDUK
TANDA RANGSANG
MENINGEAL
TANDA BRUDZINSKI I
TANDA RANGSANG
MENINGEAL
TANDA BRUDZINSKI II
TANDA RANGSANG
MENINGEAL
TANDA KERNIG
N. SISTEM PERSARAFAN
1. Pengkajian status mental
Amati kemampuan anak untuk
berespon & mengikuti perintah
Amati respon bayi/ anak terhadap
ibunya & pemeriksa: apa tampak
aktif, hipoaktif, mudah tersinggung,
gelisah, diam, kooperatif, menarik
diri/ suka berkelahi
Kaji artikulasi anak dan kefasihan
berbicara
2. Pengkajian fungsi motorik
Amati ukuran & bentuk kepala,
periksa tulang belakang terhadap
kantung & berkas rambut
Uji kekuatan otot & kesimetrisan dgn
anak menggenggam jari tangan
pemeriksa, dorong telapak kaki dgn
tangan pemeriksa
Gerakkan semua sendi dgn ROM.
Perhatikan flaksiditas/ spastisitas
Lanjutan
Fungsi serebral dpt diuji dgn meminta
anak melompat, berjalan dgn tumit
Uji Romberg dpt dilakukan dgn anak
tetap berdiri & mata ditutup dan
tangan rapat di samping
Condong ke satu sisi selama posisi uji
Romberg: disfungsi serebral
Tabel: Refleks bayi (automatisme)
Refleks Deskripsi Metode Makna
Pengkajian Temuan
Berkedip Dijumpai pd thn 1 Sorotkan cahaya Refleks tdk
kehidupan ke mata dijumpai: buta
Tanda Babinski Dijumpai smp Gores telapak Jari kaki
umur 2 thn kaki sepanjang mengembang &
tepi terluar, ibu jari
dimulai dr tumit dorsofleksi, stlh 2
thn: lesi
ekstrapiramidal
Merangkak Bayi membuat Letakkan bayi Ketidaksimetrisan
gerakan tengkurap di atas gerakan: ggn.
merangkak dgn permukaan yg neurologis
lengan & kaki bila rata
diletakkan pd
abdomen
Refleks Deskripsi Metode Makna Temuan
Pengkajian
Ekstrusi Lidah ekstensi ke Sentuh lidah dgn Ekstensi lidah yg
arah luar bila ujung spatel lidah persisten:
disentuh. Smp umur Sindrom Down
4 thn

Moro Lengan ekstensi, Ubah posisi bayi Menetap > 4 bln:


jari-jari dgn tiba-tiba/ pukul kerusakan otak
mengembang, meja Respons tdk
kepala terlempar ke simetris:
belakang & tungkai hemiparesis, fraktur
sedikit ekstensi. klavikula/ cedera
Lengan kembali ke pleksus brakialis
tengah dgn tangan
menggenggam.
Tulang belakang &
ekstremitas bawah
ekstensi.

Palmar grasp Refleks ini Letakkan jari di Fleksi tdk simetris:


menghilang umur telapak tangan bayi paralisis, refleks yg
3-4 bln dr sisi ulnar menetap: ggn
serebral
Refleks Deskripsi Metode Makna Temuan
Pengkajian

Rooting Bayi memutar ke Gores sudut mulut Tdk ada refleks:


arah pipi yg digores bayi/ garis tengah ggn. neurologi
bibir

Kaget (startle) Bayi mengekstensi Bertepuk tangan Tdk ada refleks:


& memfleksi lengan dgn keras kerusakan
dlm berespon pendengaran
terhadap suara yg
keras. Tangan tetap
rapat. Hilang stlh 4
bln

Mengisap Bayi menghisap dgn Berikan bayi botol/ Refleks yg lemah/


kuat dlm berespons dot tdk ada: kelambatan
terhadap stimulasi. perkembangan/
Menetap selama abnormalitas
masa bayi neurologi
REFLEK PADA BAYI
REFLEK PLANTARIS BABINSKI
REFLEK PADA BAYI
REFLEK MORO
REFLEK PADA BAYI
REFLEK GRASPING
REFLEK PADA BAYI

REFLEK MENCARI (ROOTING)


REFLEK PADA BAYI
REFLEK MENGHISAP (SUCKING)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai