A. PENGERTIAN
lebih formal, alat-alat untuk perkusi, palpasi dan auskultasi ditambahkan untuk
2. Memelihara dan membina hubungan saling percaya antara perawat, anak dan
orang tua.
3. Memberikan persiapan yang maksimum pada anak.
1. Bicara terlebih dahulu pada orang tua, tunjukkan bahwa kita akan membina
hubungan yang baik dengannya. Dengan demikian, anak akan melihat bahwa
kita berbuat baik terhadap orang tuanya. Kemudian perhatian kita alihkan pada
2. Mulai kontak dengan anak dengan menceritakan sesuatu yang lucu, dengan
demikian harapkan anak akan tertarik dengan pembicaraan perawat dan mau
bekerja sama.
3. Gunakan mainan sebagai pihak ketiga dalam bentuk yang lain sebagai titik
masuk berbicara pada anak. Hal ini akan sangat efektif terutama pada anak usia toddler dan anak pra
sekolah
pemeriksaan yang diinginkan, sambil duduk atau di tempat tidur, atau dipangku
oleh orangtuanya.
demikian, pilih pemeriksaan yang paling sederhana atau yang dapat dilakukan
PERKEMBANGAN
1. INFANT
Posisi:
Belum bisa duduk sendiri: supinasi atau prone dipangkuan ibu; sebelum usia
Bila bisa duduk sendiri: duduk diatas pangkuan ibu. Jika diletakkan diatas
Persiapan:
b. Lepaskan popok
Urutan :
terakhir
2. TODDLER
Posisi :
Urutan :
terakhir
i. Baju bagian bawah dibuka bila bagian atas sudah selesai dilakukan
pengkajian
m. Restraint dilakukan bila perlu saja, minta orang tua untuk membantu
3. USIA PRASEKOLAH
mulutmu”
4. USIA SEKOLAH
a. Posisi duduk
b. Kooperatif
5. REMAJA
Persiapan :
E. PEMERIKSAAN FISIK
I. PERSIAPAN ALAT
a. Pengukur/meteran/penggaris/Stadiometer
b. Penimbang BB
c. Termometer
d. Spekulum Hidung
f. Spignomanometer:
g. Stetoskop
h. Spatel lidah
i. Garputala
j. Snellen chart
k. Senter
l. Refleks Hammer
m. Pilinan kapas
o. Sarung tangan
1. Nadi
a. Frekuensi: 60 – 100x/mnt
b. Irama: reguler
c. Kualitas: penuh
d. Ekualitas nadi: penuh
2. Tekanan Darah
d. Mempersiapkan tensimeter
orang dewasa
3. Frekuensi Pernapasan :
Cara :
1 menit.
dalam mulut (di bawah lidah), di dalam rektum atau di aksila, dan
c. Untuk bayi dan anak < 7 tahun dianjurkan pengukuran rektal lebih
Cara:
c. Cara : meletakkan pita melalui glabela pada dahi bagian atas alis
– prontal
A. KEPALA
2. Tulang tengkorak:
– 3minggu
frontalkebagian occipital.
B. MUKA
C. MATA
a. Oedema
turun.
penglihatan.
diarahkan pada salah satu pupil yang akan diperiksa, maka akan ada
reaksi miosis.
b. Minta klien untuk melirik kearah latero superior (mata yang tidak
diperiksa)
e. Doll eye refleks: bayi dipalingkan dan mata akan ikut, tapi hanya
2. Jembatan hidung apakah ada atau tidak ada, jika tidak ada diduga
down syndrome.
7. Tutup salah satu lubang hidung klien, berikan bau bauan, lalu klien
terpisah.
E. MULUT
a. Tetesi bagian 2/3 anterior lidah dengan rasa asin, manis dan pahit,
kedalam mulut, raba palatum keras dan lunak apabila ada lubang
G. LEHER.
1. Lipatan leher 2-3 kali lipat lebih pendek dari orang dewasa.
mengimbangi.
kepala.
H. DADA
2. Bentuk dada barrel anterior – posterior dan tranversal hampir sama 1:1
dan dewasa 1: 2
sedang ICS 5.
ekspirasi
7. Batas jantung pada sternal kanan ICS 2 (bunyi katup aorta), sternal kiri
ICS 2 (bunyi katup pulmonal), sternal kiri ICS 3-4 (bunyi katup
I. ABDOMEN
8. Perkusi pada daerah hati suara yang ditimbulkan adakah pekak Perkusi
J. PUNGGUNG.
1. Susuri tulang belakang, apakah ada spina bivida okulta: ada lekukan
3. Rib hum and Flank: dalam posisi bungkuk jika tulang belakang
> 40
K. TANGAN
1. Jumlah jari – jari polidaktil (.> dari 5), sindaktil (jari – jari bersatu)
2. Pada anak kuku dikebawakan, dan tidak patah, kalau patah diduga
kelainan nutrisi.
4. Kuku klubbing finger < 180 ,bila lebih 180 diduga kelainan system
pernafasan
5. Grasping refleks: meletakkan jari pada tangan bayi, maka refleks akan
menggengam.
L. PELVIS
4. Tredelenburg test: berdiri angkat satu kaki, lihat posisi pelvis apakah
6. Thomas test: lutut kanan ditekuk dan dirapatkan kedada, sakit dan
lutut kiri akan terangkat
M. LUTUT
N. KAKI
O. ALAT KELAMIN
Perhatikan :
dorsal/atas penis.
Penis: membesar / tidak
Reflek kremaster: gores paha bagian dalam testis akan naik dalam
skrotum
perianal.
Fisura ani
Prolapsus ani
Atresia ani
Fistula rektovaginal