Anda di halaman 1dari 18

Anggota Kelompok

1. Fatika Dwi A 02
2. K. Martha Sukma 12
3. Yani Sulviana 18
4. Adika Kusmorini 33
5. Triska Helma NS 40
6. Yunita Anggun S 41
Telinga
Telinga merupakan organ yang
berfungsi sebagai indera
pendengaran dan
fungsi keseimbangan tubuh

Anatomi telinga
Telinga sebagai indera pendengar
terdiri dari tiga bagian yaitu telinga
luar,
telinga tengah dan telinga dalam.
TELINGA LUAR

Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran bunyi


atau bunyi dari luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga
(pinna auricularis), saluran telinga (canalis auditorius
externus) yang mengandung rambut-rambut halus dan
kelenjar sebasea sampai di membran timpani.
GAMBAR NAMA FUNGSI
Daun Telinga Untuk menerima dan
(Pinna Auricularis) mengumpulkan suara yang masuk ke
dalam telinga.

Saluran Telinga Saluran telinga mengandung rambut-


(Canalis Auditorius rambut halus dan kelenjar lilin.
Externus)
Rambut-rambut halus berfungsi
untuk melindungi lorong
telinga dari kotoran, debu dan
serangga.
kelenjar sebasea berfungsi
menghasilkan serumen dan juga
kelenjar lilin menjaga agar
permukaan saluran telinga luar dan
gendang telinga tidak kering
TELINGA BAGIAN TENGAH

Telinga bagian tengah berfungsi menghantarkan bunyi atau bunyi


dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan ruang telinga dibatasi
oleh membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi oleh
foramen ovale dan foramen rotundum.
GAMBAR NAMA FUNGSI
Membran timpani Sebagai penerima gelombang bunyi
yang menggelembung ke arah dalam
menuju ke telinga tengah dan akan
menyentuh tulang-tulang
pendengaran

Tulang-tulang Untuk mengalirkan getaran suara


pendengaran dari gendang telinga menujunke
rongga telinga dalam
tulang martil (maleus)
tulang landasan
(incus)
tulang sanggurdi
(stapes)

Saluran Eustachius Memungkinkan keseimbangan


(Tuba auditiva eustachius) tekanan udara rongga telinga telinga
tengah dengan udara luar
TELINGA BAGIAN DALAM
Telinga dalam berfungsi menerima getaran bunyi yang
dihantarkan oleh telinga tengah. Telinga dalam atau
labirin terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan
labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat
vestibulum, kanalis
semisirkularis dan koklea. Di dalam koklea inilah
terdapat organ Corti yang berfungsi untuk mengubah
getaran mekanik gelombang bunyi menjadi impuls
listrik yang akan dihantarkan ke pusat pendengaran
GAMBAR NAMA FUNGSI

Jendela oval untuk menerima bunyi.

Koklea atau Rumah Siput Di dalam koklea terdapat korti


yang banyak mengandung
ujung - ujung sel saraf
pendengaran berupa sel - sel
rambut yang peka terhadap
rangsangan bunyi.

3 buah kanalis semi- Mengendalikan keseimbagan


sirkularis tubuh dan untuk mendeteksi
posisi tubuh
PROSES MENDENGAR
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang dihantarkan melalui udara atau tulang ke
koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke
telinga tengah melalui rangkaian tulang. Getaran yang telah diperkuat akan
diteruskan ke stapes yang menggerakkan foramen ovale sehingga cairan perilimfe
pada skala vestibuli bergerak.
Getaran tersebut diteruskan melalui membran Reissner
yang akan mendorong endolimfe, sehingga akan terjadi gerak relatif antara
membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik
yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal
ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan
ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada
saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks
pendengaran di lobus temporalis.
Ada dua jenis gangguan pendengaran yang dapat dikenali dengan uji pendengaran
Yakni : gangguan konduktif dan gangguan sensorineural.

 Tuli konduktif terjadi akibat tidak sempurnanya fungsi organ yang


berperan
menghantarkan bunyi dari luar ke telinga dalam. Gangguan telinga luar
seperti infeksi serumen dan telinga tengah seperti otitis media atau
otosklerosis dapat menyebabkan tuli konduktif.

 Tuli sensorineural disebabkan oleh kerusakan pada koklea atupun saraf


vestibulokoklear. Tuli sensorineural dapat bersifat akut (acute
sensorineural deafness) yakni tuli sensorineural yang terjadi tiba-tiba
dimana penyebab tidak diketahui dengan pasti dan chronic sensorineural
deafness tuli sensorineural yang terjadi secara perlahan
BUNYI
Bunyi adalah gelombang yang timbul dari getaran moleku-molekul
benda yang saling beradu sama lain dan terkoordinasi. Gelombang
tersebut akan meneruskan energi dan sebagian dipantulkan
kembali. Dalam perambatannya bunyi memerlukan media.
MACAM
BUNYI
Bunyi dapat dibedakan dalam 3 rentang frekuensi yaitu 0-20 Hz
(infrasonik), 20-18.000 Hz (sonik), dan >18.000 Hz (ultrasonik). Infrasonik tidak
dapat dideteksi oleh telinga manusia, biasanya ditimbulkan oleh getaran
tanah, bangunan maupun truk dan kendaraan besar.
Bila getaran dengan frekuensi infra mengenai tubuh akan menyebabkan
resonansi dan akan terasa nyeri pada beberapa bagian tubuh. Frekuensi dari
20-18.000 Hz merupakan frekuensi yang dapat dideteksi telinga manusia.
Frekuensi di atas 20.000 Hz, dalam bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal
yaitu pengobatan, penghancuran dan diagnosis.
Gangguan
Pendengaran
1. Gangguan pada telinga luar
di daerah liang telinga
Otitis Eksterna
Merupakan radang telinga akut maupun kronis yang dapat disebabkan
oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang dapat mempermudah
terjadinya radang pada telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga.
Normal pH pada liang telinga asam, jika terdapatnya pH yang berubah menjadi
basa karena proteksi terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang
sangat hangat dan lembab, kuman dan jamur akan mempermudah untuk
menjadi tumbuh di liang telinga
Keratosis Obturans dan Kolesteatoma eksterna

Pada keratosis obturans terdapatnya gumpalan epidermis pada liang


telinga yang dapat menyebabkan terbentuknya sel epitel yang berlebihan dan
tidak bermigrasi ke arah telinga luar.

Keratosis obturans terdapat tuli yang konduktif pada seorang pasien sehingga ia
akan merasakan nyeri yang hebat, liang telinga yang lebar, membran timpani lebih
tebal dan jarang dapat menemukan sekresi telinga dan sering ditemukan pada
kedua liang telinga dan sering ditemukan pada usia muda.
2. Gangguan pada telinga bagian tengah

 Otitis Media Akut


Disebabkan oleh bakteri atau virus. Biasanya merupakan komplikasi dari infeksi
saluran pernapasan atas melalui tuba eustachius sampai ke telinga tengah. Bisa juga
terjadi karena adanya penyumbatan pada sinus atau tuba eustachius akibat alergi
atau pembengkakan amandel.

 Perforasi Gendang Telinga


Adalah keadaan adanya lubang pada gendang telinga, bisa karena cedera akibat
masuknya suatu benda ke dalam telinga (misalnya cotton-bud) atau akibat perubahan
tekanan udara yang meningkat atau menurun secara tiba – tiba.

 Miringitis Infeksiosa
Adalah peradangan pada gendang telinga yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Ditemukan lepuhan berisi cairan , nyeri timbul tiba – tiba selama 24 – 28 jam.
3. Gangguan pada telinga dalam

 Tuli sensorineural disebabkan oleh kerusakan


pada koklea atupun saraf vestibulokoklear. Tuli
sensorineural dapat bersifat akut (acute
sensorineural deafness) yakni tuli sensorineural
yang terjadi tiba-tiba dimana penyebab tidak
diketahui dengan pasti dan chronic sensorineural
deafness tuli sensorineural yang terjadi secara
perlahan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai