Anda di halaman 1dari 21

ANALISA PEMBIAYAAN FINTECH

TERHADAP KINERJA UMKM PADA


UMKM DI KOTA PALEMBANG

UJIAN KOMPREHENSIF

MUHAMMAD ILHAM
FAKHIRIN
01011281722112
LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan
kegiatan usaha yang mempunyai peran penting dan strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional (Hadi, 2015). Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia memiliki proporsi
sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di
Indonesia dan menjadi penyumbang PDB sebanyak 60%.
Meskipun demikian usaha mikro, kecil dan menengah masih
banyak hambatan dan kendala, baik yang bersifat internal
maupun eksternal. Sekitar 60-70% usaha mikro, kecil dan
menengah belum terjangkau untuk mengakses ke lembaga
keuangan (Sarwono, 2015).
Masalah terkait pendanaan tersebut memerlukan solusi
agar dapat membantu pemilik usaha mikro, kecil dan
menengah dalam menjalankan usahanya. Pembiayaan
merupakan salah satu permasalahan dalam usaha mikro, kecil Gambar 1.1 Jumlah UMKM Sumatera Selatan
dan menengah yang menjadi fokus utama. Penyebab terjadinya
adalah karena jumlahnya yang belum terdata di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan mengakses pendanaan formal masih
sangat rendah (KemenkopUKM, 2017).
Saat ini terdapat banyak model pembiayaan, salah satu RUMUSAN MASALAH
yang dapat menjadi solusi bagi usaha mikro kecil dan  Bagaimana pengaruh pembiayaan fintech terhadap kinerja
menengah adalah Financial Technology (FinTech). Istilah UMKM di Kota Palembang?
FinTech merupakan sebuah layanan berbasis teknologi dalam
bidang keuangan yang memudahkan kita untuk bertransaksi TUJUAN PENELITIAN
dimana saja dan kapan saja. Salah satu produk FinTech yang
 Memahami dan Menganalisis pengaruh pembiayaan
dapat menjadi solusi pembiayaan bagi usaha mikro kecil dan
fintech terhadap kinerja UMKM di Kota Palembang
menengah adalah Peer to Peer Lending (P2P). (Otoritas Jasa
Keuangan, 2019).
Menurut Asosiasi FinTech Indonesia (2019) Tujuan MANFAAT PENELITIAN
dari FinTech P2P Lending adalah mengurangi kesenjangan  Manfaat Teoritis
akses pembiyaan bagi pelaku usaha. Berdasarkan data dari Menambah referensi dan pengetahuan mengenai manajemen
Kementerian Koperasi dan UMKM pada bulan Oktober 2020 keuangan UMKM serta perilaku keuangan umkm dari sisi
yang menyatakan bahwa lebih dari 50 juta UMKM di pembiayaan dan kinerja.
Indonesia dinilai belum bankable.  Manfaat Praktis
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis Memberikan informasi kepada para pelaku usaha mikro kecil
tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Analisa dan menengah untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan
Pembiayaan FinTech Terhadap Kinerja UMKM pada UMKM dalam melakukan pengelolaan manajemen keuangan.
di Kota Palembang”
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
FINANCIAL TECHNOLOGY USAHA KECIL, MIKRO DAN KINERJA UMKM
Menurut Bank Indonesia (2017), MENENGAH Menurut Mutegi et al. (2015) kinerja
teknologi finansial adalah penggunaan Menurut UU No.20 Tahun 2008 UMKM adalah hasil atau evaluasi kerja
teknologi dalam system keuangan yang Tentang UMKM Bab 1 Pasal 1 perusahaan yang digapai oleh seseorang
menghasilkan produk, layanan, (Otoritas Jasa Keuangan, 2017), atau kelompok dengan pembagian
teknologi, dan atau model bisnis baru Usaha mikro adalah usaha produktif kegiatan berupa tugas dan perannya
serta dapat berdampak pada stabilitas yang dimiliki oleh perseorangan dan pada periode tertentu dengan standar
moneter, stabilitas sistem keuangan, atau badan usaha perseorangan yang dari perusahaan tersebut.
atau efisiensi, kelancaran, keamanan, memenuhi kriteria usaha mikro. Bisnis
dan keandalan sistem pembayaran. kecil merupakan usaha produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perseorangan atau badan usaha
yang memenuhi kriteria bisnis kecil.
Usaha menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang didirikan
sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan dengan
kekayaan bersih total atau hasil
penjualan tahunan.
ALUR PIKIR
USAHA MIKRO,
KECIL DAN
MENENGAH

Pembiayaan berbasis Financial Technology peer to peer lending :


 Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah
 Prosedur pembiayaan yang mudah
 Ketentuan jaminan yang sesuai dengan kemampuan nasabah
 Margin pembiayaan yang tidak memberatkan
 Proses pencairan yang cepat

REGRESI
SEDERHANA
KINERJA UMKM

HIPOTESI
S lending berpengaruh signifikan terhadap kinerja
H1 = Pembiayaan financial technology peer to peer
UMKM
METODE PENELITIAN
 RUANG LINGKUP PENELITIAN  POPULASI dan SAMPEL
Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini pada Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh UMKM
satu jenis financial technology yaitu peer to peer lending. yang ada di kota Palembang yang berjumlah 163.291 unit.
Kinerja usaha mikro, kecil dan menengah yang akan
menjadi tolak ukur adalah kinerja penjualan (Ndiaye et.al., Pengambilan sampel didalam penelitian menggunakan
2018). teknik nonprobability sampling dengan pendekatan
purposive sampling dan snowball sampling. Menurut
 JENIS dan SUMBER DATA Sugiyono (2016), Teknik purposive sampling merupakan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel sesuai dengan kriteria dan
data kuantitatif. karakteristik tertentu yang telah ditentukan dalam
penelitian. Kriteria sampel yang dipilih dalam penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ini yaitu sebagai berikut:
adalah data primer. Data primer diperoleh dari kuesioner
yang dibagikan kepada responden secara offline. 1. UMKM sudah berdiri minimal selama 2 tahun
2. Semua jenis UMKM kecuali jenis industri jasa
 TEKNIK PENGUMPULAN DATA 3. Pelaku UMKM kota Palembang yang pernah
1. Studi Kepustakaan berhubungan dengan lembaga fintech dalam hal
2. Kuesioner pendanaan.
TEKNIK ANALISIS DATA
 Data yang diperoleh dari kusioner diolah menggunakan  Uji Reliabilitas
MSI (Metode Suksesif Interval). Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2013), hasil
 Uji Normalitas penelitian reliabel jika terdapat kesamaan data dalam
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data waktu yang berbeda. Uji reliabilitas (keandalan)
berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan untuk mengukur konsistensi kuesioner didalam
data dalam penelitian ini digunakan uji pengukuran gejala yang sama
KolmogorovSmirnov.  Uji Heterokedastisitas
 Uji Validitas Model regresi yang baik, yang tidak terjadi
Uji Validitas Menurut Sugiyono (2013), hasil penelitian heterokedastisitas didalamnya.
dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang  Uji Multikolinearitas
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada Untuk menguji adanya multikolinearitas didalam
objek yang diteliti. Uji validitas digunakan untuk regresi dengan melihat nilai tolerance dan nilai variance
mengetahui kemampuan instrumen untuk dapat mengukur inflation factor (VIF).
apa yang seharusnya diukur.
TEKNIK ANALISIS DATA

 Uji Hipotesis
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (multiple regression), persamaan
model regresi yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐 + 𝜷𝟑𝑿𝟑 + 𝜷𝟒𝑿𝟒 + 𝜷𝟓𝑿𝟓 + 𝒆

 Uji Koefisien Determinasi (R2)


Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat

 Uji T
Uji t digunakan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen.
DEFINISI OPERSIONAL VARIABEL
VARIABEL KONSEP VARIABEL INDIKATOR

Kinerja UMKM adalah hasil atau evaluasi 1. Penjualan


kerja perusahaan yang digapai oleh
Kinerja Usaha Kecil, seseorang atau kelompok dengan
Mikro dan pembagian kegiatan berupa tugas dan
Menengah perannya pada periode tertentu dengan
standar dari perusahaan tersebut. (Mutegi et
al., 2015)

1. Pembiayaan sesuai dengan


kebutuhan nasabah
Pembiayaan peer to peer lending adalah 2. Prosedur pembiayaan yang
kegiatan pinjam meminjam yang dilakukan mudah
Pembiayaan peer to
melalui media online (Syarifah, 2019). 3. Ketentuan jaminan yang sesuai
peer lending
dengan kemampuan nasabah
4. Margin pembiayaan yang tidak
memberatkan
5. Proses pencairan yang cepat
HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden
Jumlah Jumlah
Bidang usaha Persentase Jumlah Aset Bisnis Persentase
responden responden
Kuliner 29 58 % <50 juta 22 44 %
Perdagangan 15 30 % >50 juta - 500 juta 26 52 %
Fashion 6 12 % >500 juta – 10 milyar 2 4%
Total 50 100% Total 50 100%

Lama Usaha Jumlah Jumlah


Persentase Jumlah Omzet Bisnis Persentase
Berdiri responden responden
2-6 Tahun 11 22 % <300 juta 22 44 %
7- 11 tahun 24 48 % >300 juta – 2,5 milyar 26 52 %
>11 tahun 15 30 % >50 milyar 2 4%
Total 50 100 % Total 50 100 %
Analisa Deskriptif Variabel Pembiayaan Fintech

Pembiayaan sesuai dengan kebutuhan


Tanggapan Responden Persentase (%)
NO Pernyataan Pembiayaan Fintech
STS TS N S SS STS TS N S SS
1 Pembiayaan fintech peer to peer lending digunakan
0 0 8 30 12 0 0 16 60 24
untuk kebutuhan usaha
2 Pembiayaan fintech peer to peer lending dapat
0 0 3 33 14 0 0 6 66 28
membantu dalam menjalankan usaha
3 Pembiayaan fintech peer to peer lending dapat
0 0 8 34 8 0 0 16 68 16
menambah produktifitas bisnis
4 Pembiayaan fintech peer to peer lending mampu
0 0 9 29 12 0 0 18 58 24
meningkatkan kinerja usaha

Prosedur pembiayaan yang mudah


Tanggapan Responden Persentase (%)
NO Pernyataan Pembiayaan Fintech
STS TS N S SS STS TS N S SS
1 Persyaratan pada saat mengajukan dana
pembiayaan pada fintech peer to peer lending tidak 0 0 4 29 17 0 0 8 58 34
begitu rumit.
2 Pendafataran melalui fintech jauh lebih cepat 0 0 2 24 24 0 0 4 48 48
3 Fintech peer to peer lending memberikan
0 0 3 26 21 0 0 6 52 42
kemudahan administrasi pengurusan
4 Prosedur pembiayaan lebih mudah dilakukan 0 0 3 26 21 0 0 6 52 42
Analisa Deskriptif Variabel Pembiayaan Fintech

Jaminan sesuai dengan kemampuan


Tanggapan Responden Persentase (%)
NO Pernyataan Pembiayaan Fintech
STS TS N S SS STS TS N S SS
1 Jaminan untuk melakukan pembiayaan tidak terlalu
0 0 8 34 8 0 0 16 68 16
berat
2 Ketentuan jaminan untuk melakukan pembiayaan
0 0 8 31 11 0 0 16 62 22
fintech terbilang wajar
3 Jaminan pembiayaan fintech lebih mudah daripada
0 0 7 32 11 0 0 14 64 22
jaminan bank
4 Jaminan ditentukan sesuai dengan kemampuan dan
0 0 7 26 17 0 0 14 52 34
kesepakatan

Margin pembiayaan yang tidak memberatkan


Tanggapan Responden Persentase (%)
NO Pernyataan Pembiayaan Fintech
STS TS N S SS STS TS N S SS
1 Angsuran pembiayaan dapat dibayar melalui
0 0 2 36 12 0 0 4 72 24
keuntungan bisnis
2 Margin keuntungan pembiayaan yang ditentukan
0 0 7 29 14 0 0 14 58 28
tidak memberatkan
3 Periode waktu pengembalian dana pembiayaan
0 0 2 35 13 0 0 4 70 26
lebih fleksibel
4 Besaran margin pembiayaan lebih transparan 0 0 3 36 11 0 0 6 72 22
Analisa Deskriptif Variabel Pembiayaan Fintech

Proses pencairan yang cepat


Tanggapan Responden Persentase (%)
NO Pernyataan Pembiayaan Fintech
STS TS N S SS STS TS N S SS
1 Transaksi pencairan dana yang dilakukan dengan
0 0 3 33 14 0 0 6 66 28
fintech lebih cepat
2 Dengan adanya fintech peer to peer lending akan
0 0 2 35 13 0 0 4 70 26
terjadi efektivitas waktu
3 Administrasi untuk pencairan dana melalui fintech
0 0 3 26 21 0 0 6 52 42
tergolong mudah
4 Pencairan dana yang telah disetujui dapat
0 0 3 36 11 0 0 6 72 22
dilakukan dimana saja

Analisa Deskriptif Variabel Kinerja UMKM


Tanggapan Responden Persentase (%)
NO Pernyataan Pembiayaan Fintech
STS TS N S SS STS TS N S SS
1 Usaha ini mengalami peningkatan penjualan setiap
0 0 2 35 13 0 0 4 70 26
bulan
2 Adanya peningkatan transaksi konsumen setiap
0 0 3 26 21 0 0 6 52 42
bulan
3 Terjadi peningkatan terhadap servis mutu usaha 0 0 1 35 14 0 0 2 70 28
4 Terjadi peningkatan jumlah permintaan produk 0 0 1 34 15 0 0 2 68 30
5 Adanya inovasi produk, peningkatan tempat usaha,
0 0 5 29 16 0 0 10 58 32
peningkatan jumlah karyawan
Hasil Statistik Deskriptif Variabel

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Pembiayaan Fintech 50 28.59 75.07 56.6834 10.70430
Kinerja Umkm 50 8.80 21.39 15.7367 2.84857
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah)

Data diambil secara langsung dari pelaku UMKM pada tahun 2021, yang memiliki nilai rata-rata sebesar 56,7. Standar deviasi

yang menunujukkan penyimpangan dari nilai rata-rata yakni sebesar 10,7 atau sekitar 10,7 % yang menandakan tidak adanya

simpangan yang berarti. Pembiayaan Fintech dengan nilai terendah yakni 28 sedangkan 75 menjadi nilai tertinggi dari pembiayaan

Fintech.

Kinerja UMKM memiliki nilai rata-rata 15,7 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,8 yang menunjukkan penyimpangan dari

nilai rata-rata. Nilai kinerja UMKM tertinggi yakni sebesar 21,4 dan yang menjadi nilai terendah yakni sebesar 8,8 dari kinerja

UMKM.
Hasil Uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
X1 0.707 0.2787 Valid
X2 0.846 0.2787 Valid
X3 0.570 0.2787 Valid
X4 0.428 0.2787 Valid
X5 0.599 0.2787 Valid
X6 0.593 0.2787 Valid
X7 0.459 0.2787 Valid
X8 0.410 0.2787 Valid
X9 0.561 0.2787 Valid
X10 0.436 0.2787 Valid
Pembiayaan Fintech (X)
X11 0.525 0.2787 Valid
X12 0.634 0.2787 Valid
X13 0.701 0.2787 Valid
X14 0.487 0.2787 Valid
X15 0.765 0.2787 Valid
X16 0.845 0.2787 Valid
X17 0.846 0.2787 Valid
X18 0.765 0.2787 Valid
X19 0.430 0.2787 Valid
X20 0.845 0.2787 Valid
Y1 0.640 0.2787 Valid
Y2 0.795 0.2787 Valid
Kinerja UMKM (Y) Y3 0.587 0.2787 Valid
Y4 0.695 0.2787 Valid
Y5 0.662 0.2787 Valid
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah )
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 Pembiayaan Fintech 0,915 Reliabel
2 Kinerja UMKM 0,704 Reliabel
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah)

Hasil Uji Normalitas


Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 1.86743964
Most Extreme Differences Absolute 0.086
Positive 0.086
Negative -.081
Test Statistic 0.086
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah)

Gambar 4.1 Garis Normal P.P Plot


Hasil Uji Heterokedastisitas
Model Nilai Signifikansi Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pembiayaan Fintech (X) 0,782
Adjusted R Std. Error of
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah) Model R R Square
Square the Estimate
Hasil Uji Multikolinearitas 1 0.755 0.570 0.561 1.88679
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah)
Statistika Kolinearitas
Model
Tolerance VIF Nilai koefisien determinasi disesuaikan (adjusted)
Pembiayaan Fintech 1.000 1.000 adalah sebesar 0,57. Nilai 0,57 atau sama dengan 57%
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah) berarti bahwa variabel pembiayaan fintech berpengaruh
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana sebesar 57% terhadap kinerja UMKM. Sementara itu, 43%
Unstandardized Standardized    
sisanya kinerja UMKM dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti pada penelitian ini.
Variabel Coefficients Coefficients Neptune is the farthest
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant)
planet from Hasilthe Sun Uji T
4.346 1.452   2.993 0.004 Thitung Ttabel
1 andVariabel
the fourth-largest Sig.
Pembiayaan Fintech 0.201 0.025 0.755 7.980 0.000 Pembiayaan Fintech 7.980 2.01063 0.000
in the Solar System
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah)
Sumber: Output SPSS versi 26, 2022 (data diolah)

1. Konstanta (a) = 4,346 ini menunjukkan bahwa jika variabel pembiayaan Nilai thitung 7,980 > 2,01063 ttabel dan dengan nilai
fintech = 0 maka Kinerja UMKM 4,346. signifikan 0,000 < α 0,05 yang berarti bahwa variabel
2. Koefisien X (b) = 0,2 ini menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan pembiayaan fintech berpengaruh signifikan terhadap kinerja
nilai Pembiayaan Fintech, maka nilai Kinerja UMKM berkurang sebesar UMKM dengan arah positif.
4,346. Nilai signifikan sebesar 0,00 maka dapat disimpulkan Pembiayaan
fintech berpengaruh positif terhadap Kinerja UMKM.
PEMBAHASAN
Pengaruh Pembiayaan Fintech Terhadap Kinerja UMKM

Berdasarakan hasil uji koefisien determinasi dapat


diketaui bahwa nilai koefisien determinasi disesuaikan
(adjusted) pada penelitian ini adalah sebesar 0,57. Nilai 0,57
atau sama dengan 57% berarti bahwa variabel pembiayaan
fintech berpengaruh sebesar 57% terhadap kinerja UMKM. Pada penelitian Torres et al. (2019) juga menunjukkan bahwa
Sementara itu terdapat 43% pengaruh dari faktor selain orientasi kewirausahaan mempengaruhi kinerja UMKM, pada
pembiayaan fintech yang mempengaruhi kinerja UMKM. perusahaan di Mexico yang menggunakan orientasi kewirausahaan
Faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM tersebut yaitu memiliki dampak positif terhadap kinerja UMKM. Selain itu
seperti adopsi uang mobile, pembiayaan utang bank, orientasi orientasi pasar juga secara positif mempengaruhi kinerja usaha
kewirausahaan, orientasi pasar dan penggunaan e-commerce. pada pemilik UMKM sektor manufaktur garmen (Silviasih et al.,
2016). Pada penelitian Rahayu & Day (2015) dikatakan bahwa
Pada penelitian Talom & Tengeh (2020) dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dari penggunaan e-commerce dalam
adopsi Uang Mobile untuk pembayaran dan penerimaan menjalankan bisnis terhadap kinerja UMKM.
meningkatkan kinerja keuangan bisnis UMKM, operasi bisnis
umkm. Faktor lain yang menjadi pengaruh yaitu akses pinjaman
pada bank yang memiliki hubungan positif dengan ekspansi
bisnis umkm. Pembiayaan utang bank positif terkait dengan
output umkm (Adelekan et al. 2019).
Pengaruh Pembiayaan Fintech Terhadap Kinerja
UMKM

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Hamidah et al.


(2020) di Indonesia yang menyimpulkan bahwa pengaruh
Berdasarkan dengan hasil uji t, dapat diketahui literasi keuangan pada kinerja hasilnya positif dan penting.
nilai ttabel adalah 2,01063 dan nilai thitung pada Pengaruh fintech pada kinerja hasilnya positif dan signifikan.
variabel pembiayaan fintech yakni sebesar 7,980. Lalu, pengaruh intelektual modal kinerja yaitu positif dan
Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung 7,980 > signifikan. Pada penelitian lain juga dapat diketaui bahwa
2,01063 ttabel dan dengan nilai signifikan 0,000 < α fintech membantu pembiayaan modal usaha, layanan
0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel pembiayaan digital dan pengaturan keuangan. (Muzdalifa et al.,
pembiayaan fintech berpengaruh signifikan terhadap 2018). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis pada
kinerja UMKM dengan arah positif. peneltian ini yaitu pembiayaan fintech berpengaruh terhadap
kinerja UMKM pada UMKM di Kota Palembang dapat
diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Saran
1. Pada penelitian ini pembiayaan fintech berpengaruh
terhadap kinerja UMKM, maka dapat dikatakan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaku UMKM dapat menggunnakan pembiayaan
analisa pembiayaan fintech terhadap kinerja berbasis fintech sebagai pilihan pendanaan UMKM
UMKM pada UMKM di Kota Palembang yang untuk meningkatkan kinerja usaha mereka.
2. Pihak lembaga pembiayaan fintech diharapkan mampu
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
memperluas jangkauan mereka dalam hal memberikan
dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel pendanaan pada UMKM untuk meningkatkan
pembiayaan fintech berpengaruh signifikan pertumbuhan ekonomi dalam sektor UMKM.
terhadap kinerja UMKM dengan arah positif. 3. Pelaku UMKM dapat menggunakan pembiayaan fintech
Artinya penggunaan fintech sebagai sumber sebagai sumber pendanaan untuk meningkatkan
pembiyaan bagi usaha mikro, kecil dan produktivitas usaha
4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan
menengah akan meningkatkan kinerja usaha
untuk penelitian dengan variabel pembiayaan fintech
mereka. terhadap kinerja pada objek yang berbeda.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai