PUT
OLEH : Dr. (Cand). DANNY WIBOWO, MM,
AK., ACPA,
BKP, CMA, CA, CPA, CLI, CFra, CFE, CPA
(Aust)
PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
PENGERTIAN
1. Pekerjaan;
2. Jasa;
3. Kegiatan
yang dilakukan orang pribadi
SPDN SPLN
KPP
PEMBERI KERJA yang terdiri dari:
a.orang pribadi dan badan;
b.cabang, perwakilan atau unit, dalam hal yang
melakukan sebagian atau seluruh administrasi yang
terkait dengan pembayaran gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain adalah cabang, perwakilan
atau unit tersebut.
PEMOTONG
PPh PASAL DANA PENSIUN, BADAN PENYELENGGARA
21/26 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA dan
BADAN-BADAN LAIN
PENYELENGGARA
KEGIATAN
PEMBERI KERJA BUKAN PEMOTONG PPh PASAL 21/26
Tidak
Disetahunkan
Disetahunkan
Dikurangi PTKP
Tidak
Kawin
Kawin
PPh Ps 21 Setahun
Upah kumulatif > Rp4,5 jt s.d. Rp10,2 jt sebulan
Dibagi 12
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
Berkesinambungan Tidak
berkesinambungan
Exc. Pasal 13 ayat (1) berkesinambungan
Dalam hal Dokter Yang Praktik di RS/Klinik Jumlah Penghasilan Bruto adalah
Sebesar Jasa Dokter Yang Dibayarkan Pasien melalui RS/Klinik sebelum
Dipotong Biaya-Biaya atau Bagi Hasil RS/Klinik
Bukan Pegawai …
melakukan penyerahan material atau barang maka besarnya jumlah penghasilan bruto
hanya atas pemberian jasanya saja, kecuali apabila dalam kontrak/perjanjian tidak
dapat dipisahkan antara pemberian jasa dengan material atau barang maka besarnya
penghasilan bruto tersebut termasuk pemberian jasa dan material atau barang
PPh Pasal 21:
Lainnya
jasa produksi,
honorarium atau tantiem, gratifikasi,
imbalan yang penarikan dana
bonus atau imbalan pensiun
bersifat tidak teratur lain yang bersifat
tidak teratur
Tarif Pasal
17 UU
PPh
Penghasilan
Bruto
PESERTA KEGIATAN
Ph Bruto
Penerima Penghasilan Tidak ber-
NPWP
Diperhitungkan oleh
merupakan kredit
pemotong dengan
pajak dalam
PPh Pasal 21 bulan-
SPT Tahunan
bulan selanjutnya
PPh
PP 68 Tahun PP 80 Tahun
2009 2010
PPh Pasal 26
Tarif Pasal
26:
20 %
Penghasilan Bruto
Memperhatikan
Ketentuan P3B
Saat terutang
PPh Pasal 21/26
595.400
Penghasilan Bruto 51.595.400
Pengurang:
Biaya Jabatan:
5% x 51.595.400 = 2.579.770
Maksimal 500.000
JHT (dibayar karyawan)
2% x 51.000.000 2% 1.020.000
JP (dibayar karyawan)
1% x 8.512.400 1% 85.124
Jumlah Pengurang
1.605.124
Penghasilan Neto 1 bulan 49.990.276
Penghasilan Neto 1 tahun 599.883.312
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/2)
Diri Sendiri 54.000.000
Kawin 4.500.000
2 Tanggungan 9.000.000
Jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak
67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 532.383.312
Pembulatan 532.383.000
PPh Terutang
5% x 50.000.000 2.500.000
PPh Pasal 21 untuk masa Mei 2019
Gaji Pokok 125.000.000
Tunjangan Transport 25.000.000
Tunjangan Makan 30.000.000
Tunjangan Jabatan 35.000.000
Tunjangan Rumah 40.000.000
Gaji dan Tunjangan tetap 255.000.000
Jaminan Kecelakaan Kerja 0,30% 765.000
Jaminan Kematian 0,24% 612.000
BPJS Kesehatan 4% 1.600.000
Jumlah BPJS dibayar pemberi kerja 2.977.000
Penghasilan Bruto 257.977.000
Pengurang:
Biaya Jabatan:
5% x 51.595.400 = 2.579.770
Maksimal 2.500.000
JHT (dibayar karyawan)
2% x 51.000.000 2% 5.100.000
JP (dibayar karyawan)
1% x 8.512.400 1% 425.620
Jumlah Pengurang 8.025.620
Penghasilan Neto 1 tahun 249.951.380
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/2)
Diri Sendiri 54.000.000
Kawin 4.500.000
2 Tanggungan 9.000.000
Jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak 67.500.000
Pesangon
Definis Pesangon menurut KBBI adalah
uang yang diberikan sebagai bekal kepada karyawan (pekerja dsb) yang diberhentikan dari
pekerjaan dalam rangka pengurangan tenaga kerja. Atau
Sejumlah uang yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan yang terkena pemutusan
hubungan kerja
Uang
Pesangon
Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 di atas diterapkan atas jumlah kumulatif Uang Pesangon yang
dibayarkan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun kalender.
Contoh penghitungan
Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang atas 20% dari manfaat pensiun yang dibayarkan secara
sekaligus :
0% x Rp 50.000.000,00 = Rp 0,00
5% x Rp 10.000.000,00 = Rp 500.000,00 (+)
JumlahRp 500.000,00
Contoh penghitungan
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 atas pesangon yang dibayarkan secara bertahap
Apabila PT. Asgar Manah melakukan pembayaran Uang Pesangon kepada Pirman Nurjaman secara bertahap dengan
jadwal pembayaran sebagai berikut :
a. Bulan Januari 2010 Rp 240.000.000,00
b. Bulan Januari 2011 Rp 120.000.000,00
c. Bulan Juli 2011 Rp 120.000.000,00 d. Bulan Januari 2012 :
d. Bulan Januari 2012 Rp 120.000.000,00 Oleh karena pembayaran Uang Pesangon sudah memasuki
tahun ketiga maka tarif PPh Pasal 21 untuk Uang Pesangon
maka Penghitungan PPh Pasal 21 yang yang dibayarkan pada bulan Januari 2012 adalah Tarif Pasal
terutang : 17 ayat (1) huruf a Undang- Undang Pajak Penghasilan dan
a. 0% x Bulan
Rp 50.000.000,00
Januari 2010 : = Rp 0,00 pemotongan PPh 21 pada bulan Januari 2012. tidak bersifat
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 Final.
15% x Rp 140.000.000,00 = Rp 21.000.000,00 (+)
Rp 23.500.000,00 Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Bulan Januari 2012 :
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
b. Bulan Januari 2011 : 15% x Rp 70.000.000,00 = Rp 10.500.000,00 (+)
15% x Rp 120.000.000,00 = Rp 18.000.000,00 Jumlah = Rp 13.000.000,00