Anda di halaman 1dari 57

e – SPT PPh

Pasal 21
Instal PPh Pasal 21

Buka website :
Pajak.go.id

Pilih Aplikasi
Perpajakan >>> Plih
Semua

Cari PPh Pasal 21 Versi


terbaru (versi 2.4) >>>
Download
1

1. Pilih eSPT Pasal 21


versi 2.4
2. Download Single
Installer
3. Extract “File Singel
Installer”
2
Buka File Folder Debug hasil
Extract >>> Pilih eSPT Package

Klik 2x Pada File e SPT


Package, Kemudian pilih
“Next” saat proses Instalasi,
Jika Instalasi sudah selesai
Maka akan muncul tampilan
Instalation Complete >>> Close
Buat Database Baru
Pilih data C >>>
Program Files >>>
Folder DJP

Pilih db2113.accdb copy


dan rename kemudian
simpan di folder lain
Pilih Menu Database
>>> Pilih database >>>
Cari Folder
Penyimpanan Database
PPh 21 >>> Pilih DB
Isi Profil WP
Lanjutkan pengisian
Penerima Penghasilan di
Menu : Referensi >>Bukti
Potong >> Penerima
Penghasilan dst 1

2 3
1. Buat SPT Baru : Pilih SPT >>> 2. Pemotongan Pajak : Isi SPT
Buat SPT Baru >>> Pilih Masa >>> Daftar Penotongan Pajak
yang akan dibuat >>> Buat SPT >>> Satu Masa Pajak

2
Contoh
• Pegawai Tetap Penghasilan Teratur
Pak Eko bekerja di PT ABC sejak tahun 2015 dengan
status menikah dengan tanggungan anak 2 (dua)
orang, memperoleh gaji sebagai berikut:

Gaji Pokok Rp25.000.000


Tunjangan Transport Rp5.000.000
Tunjangan Makan Rp6.000.000
Tunjangan Jabatan Rp7.000.000
Tunjangan Rumah Rp8.000.000

PT ABC bekerja sama dengan BPJS dengan rincian sbb:


JKK 0,3%; JK 0,24%; JHT 3,7%; JP 2%; BPJS Kesehatan
4%. Regulasi terkait iuran tsb adalah yg dibayar PT
ABC dengan ketentuan tambahan batasan maksimum dasar
hitungan iuran pekerja

penerima upah untuk JP:Rp8.512.400 dan BPJS


Kesehatan:Rp8.000.000, atas iuran dari gaji
pokok ditambah tunjangan tetap. Adapun pak Eko
sbg karyawan membayar tambahan iuran BPJS
melalui pemotongan gaji oleh PT ABC sebesar:
JHT 2%; JP 1%; BPJS Kesehatan 1%.
Hitung PPh Pasal 21!
Gaji Pokok 25.000.000
Tunjangan Transport 5.000.000
Tunjangan Makan 6.000.000
Tunjangan Jabatan 7.000.000
Tunjangan Rumah 8.000.000
Gaji dan Tunjangan tetap 51.000.000
Jaminan Kecelakaan Kerja 0,30% 153.000
Jaminan Kematian 0,24% 122.400
BPJS Kesehatan 4% 320.000
Jumlah BPJS dibayar pemberi kerja 595.400
Penghasilan Bruto 51.595.400
Pengurang:
Biaya Jabatan:
Tambahan :
5% x 51.595.400 = 2.579.770
Maksimal 500.000
Pegawai Tetap dengan
JHT (dibayar karyawan)
2% x 51.000.000 2% 1.020.000
Penghasilan Dibawah PTKP
JP (dibayar karyawan)
1% x 8.512.400 1% 85.124
berjumlah 25 Orang dengan
Jumlah Pengurang
Penghasilan Neto 1 bulan
1.605.124
49.990.276
Total Nominal Bruto
Penghasilan Neto 1 tahun
Penghasilan Tidak Kena Pajak (K/2)
599.883.312 125.000.000
Diri Sendiri 54.000.000
Kawin 4.500.000
2 Tanggungan 9.000.000
Jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 532.383.312
Pembulatan 532.383.000
PPh Terutang
5% x 50.000.000 2.500.000
15% x 200.000.000 30.000.000
25% x 250.000.000 62.500.000
30% x 32.383.000 9.714.900
PPh Terutang 104.714.900
PPh Pasal 21 masa Januari 2019 (104.714.900/12) 8.726.242
1. Input Pengisian Data
Pemotongan Pajak
(Pada Bagian Huruf A)

2. Input jumlah dan Bruto


Pegawai yang penghasilan
dibawah PTKP pada Bagian B
Contoh
• Pegawai Tidak Tetap
Edo memiliki NPWP bekerja di PT PQR dengan upah
harian sebesar Rp300.000 selama lima hari kerja di
bulan Mei 2019.
Hitung PPh Pasal 21!

Upah harian 300.000


Total upah 300.000 x 5 1.500.0
00
PPh Pasal 21 Edo adalah sebagai berikut:
Upah harian 300.000
Batasan tidak kena pajak 450.000
Upah harian kena pajak nihil
Pengisian Bukpot Pegawai tidak
Tetap : Isi SPT >>> Daftar Bukti
Potong >>> Tidak Final

Masukan data
pemotongan seperti
NPWP, Nama, NIK dan
Alamat
Pilih Kode Objek Pajak
>>> contoh (21-100-03)
Masukan Perhitungan Detail Setelah selesai, simpan jika mau
Seperti Jumlah Hari Kerja, merekam Bukpot Baru klik “Yes”,
nominal Bruto jika tidak “No”
Contoh
PT XYZ pada bulan September Menggunakan Jasa Akuntan Pada KJA Reval
Revaldi dengan
NPWP : 00.000.000.0-606.000
NIK : 0000000000000000
Alamat : Jalan Matahari Surabaya
Nominal : 10.000.000
Hitung PPh 21 atas Jasa Akuntan

PPh 21 : Penghasilan Bruto x 50% x Tarif Pasal 17


: 10.000.000 x 50% x 5%
: 250.000

Jadi PT XYZ Membayar kan Fee kepada Pak Reval Revaldi Sebesar :
10.000.000-250.000 = 9.750.000
Masukan data pemotongan seperti
NPWP, Nama, NIK dan Alamat
Masukan Perhitungan Detail
Pilih Kode Objek Pajak >>> contoh
(21-100-07)
Contoh
PT XYZ Bulan September Menggunakan Jasa Reparasi / Perbaikan
Mesin pada Perorangan atas nama
Nama : Agus Susanto
NPWP : 00.000.000.0-609.000
NIK : 0000000000000000
Alamat : Jalan Mercusuar Surabaya
Nominal : 5.000.000
Hitung PPh 21 atas Jasa Perbaikan

PPh 21 : Penghasilan Bruto x 50% x Tarif Pasal 17


: 5.000.000 x 50% x 5%
: 125.000

Jadi PT XYZ Membayar kan Fee kepada Pak Reval Revaldi Sebesar :
5.000.000-125.000 = 4.875.000
Masukan data pemotongan seperti
NPWP, Nama, NIK dan Alamat Masukan Nominal Bruto dan
Pilih Kode Objek Pajak >>> contoh Simpan
(21-100-09)
Cetak Bukti Potong :
Menu Cetak >>> bukti
Potong >>> Bukti
Potong Tidak Final >>>
Pilih yang akan di
cetak >>> klik Cetak
Contoh
Pirman Nurjaman bekerja sebagai pegawai tetap pada PT. Asgar Manah
sejak tahun 1980. PT. Asgar Manah telah mengikutkan program pensiun
untuk seluruh pegawainya dengan membentuk Dana Pensiun PT. Asgar
Manah. Pada bulan Januari 2010, Pirman Nurjaman terkena Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) menerima pembayaran Uang Pesangon sebesar
Rp 600.000.000,00 dari PT. Asgar Manah.

Penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang atas Uang Pesangon :

0% x Rp 50.000.000,00 = Rp 0,00
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 400.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
25% x Rp 100.000.000,00 = Rp 25.000.000,00 (+)
Jumlah = Rp 87.500.000,00
Bukti Potong Final : Pilih
Menu Isi SPT >>> Daftar Bukti
Potong >>> Final

Pada tampilan Bukti Potong


Isi Data pemotongan : Nama,
NPWP,NIK,Alamat

Pilih Kode Objek Pajak 21-


401-01
Masukan Nominal
Bruto, atur tanggal
pemotongan dan
simpan
Tampilan Daftar Bukpot Final
pada e-SPT PPh 21
Cetak Bukti Potong :
Menu Cetak >>> bukti
Potong >>> Bukti Potong
Final >>> Pilih yang akan
di cetak >>> klik Cetak
Bukpot A1

Pilih Menu Isi SPT >>>


Daftar Bukti Potong
>>> A1

Klik Baru untuk


menambah
Pada Bagian A : ketik No
bukpot, tanggal
pemotongan, Masa

Pada Identitas : lengkapi


NPWP,Nama,NIK
Alamat,Status ,Tanggungan
Pada Bagian B1 : Masukan
jumlah Komponen gaji,
tunjangan dll (yang telah di
hitung disetahunkan dari
januari-desember)
Pada Bagian B2 : Cocokan
Perhiungan di kertas
kerja yang telah di buat
dengan Nominal yang ada
di perhitungan e-SPT (dan
pastikan angka
perhitungannya sama)
Pada Bagian C :
Menunjukkan Identitas
Pemotong (Direktur
Perusahaan )

Klik simpan

Jika akan melakukan


pemotongan baru klik
“yes”, jika tidak “no”
Tampilan daftar Bukpot A1
Setelah Mengisi Bukti
Potong A1, selanjutnya
mengisi bagian B
Fasilitas Ekspor - Impor
Format csv sebelum di Impor

Cek Penulisan Tiap Kolom


dengan format yang benar
Pada Menu csv >>> pilih
Pelaporan >>> pilih masa

Kemudian di bagian
samping kanan cek kembali
PPh yang terhutang jika
sudah benar Buat file csv
Pelaporan di website Djp Online

Masuk ke website :
Djponline.pajak.go.id

Login : masukan NPWP


Kata sandi
Kode Keamanan
Login
Pilih File csv yang telah ditarik kemudian
lampirkan Bukti Bayar (Jika Ada) dan rename
Bukti bayar seperti nama csv.pdf
Cek Kembali SPt
Yang akan
dilaporkan dari
masa, Tahun pajak,
KB dsb.

Kemudian pilih “klik


Disini” untuk ambil
kode verifikasi yang
akan dikirimkan ke
alamat email

Masukan Kode
Verifikasi yang
dikirim ke email dan
Kirim SPT
Contoh Bukti Lapor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai