Anda di halaman 1dari 5

II.

SEJARAH KOPERASI DAN TIMBULNYA IDE KOPERASI


1. EROPA
INGGRIS
Setelah revolusi industri, dianggap sebagai hikmah karena
telah melahirkan inspirasi lahirnya gerakan koperasi yang
dicetuskan oleh Robert Owen (1830) dan di susul munculnya
gerakan koperasi di kota Rochdale

JERMAN
Kemiskinan yang diderita petani di Rhineland yang mendorong
Wilhem Friedrick Raifaessen (1818-1888) walikota Wyerbergh
untuk mendirikan koperasi kredit yang kemudian menjadi
Raiffaesen Bank yang membantu petani dengan memberikan
kredit dengan bunga rendah. Kalau Inggris disebut tempat
kelahiran koperasi konsumsi, maka Jerman disebut tempat
kelahiran koperasi kredit.

DENMARK
Perkumpulan tani kerajaan Denmark kemudian dibentuk
mencoba memperjuangkan pembagian tanah bagi para petani
dan akhirnya berhasil, sehingga kepada petani dibagikan tanah
dengan ganti rugi. Untuk mendukung kegiatan pertanian
dibentuk spare kasse sebagai bank tabungan untuk
kepentingan petani

1
2. ZAMAN BELANDA

Di Indonesia koperasi pertama kali diperkenalkan


oleh Raden Aria Wiraatmaja, seorang Patih di Purwokerto,
dengan mendirikan bank yang dikhususkan untuk menolong
para pegawai agar tidak terjerat rentenir yaitu Bank
Penolong dan Tabungan tahun 1896.
Koperasi yang pada awalnya diperuntukkan bagi
pegawai rendahan. Tahun 1915 muncul peraturan raja
Belanda berkaitan dengan berlakunya peraturan mengenai
koperasi (Veroderning op de cooperatieve Vereeniging) yang
berlaku bagi penduduk Eropa, Timur Asing, dan pribumi.
Namun karena peraturan ini hanya terjemahan dari
peraturan koperasi Belanda , maka seakan-akan hanya
berlaku untuk orang Belanda dan Timur Asing, karena
persyaratan yang sulit misalnya: akte notaris, bea meterai,
dan hak tanah di atur menurut aturan hukum Eropa.
Tahun 1927 peraturan tersebut di cabut dan tahun
1930 di bentuk Jawatan Koperasi, setelah itu koperasi mulai
berkembang dan sampai terbentuk 1700 koperasi, tetapi
yang diakui pemerintah hanya 172 koperasi

2
3. ZAMAN JEPANG

Tahun 1944 Jepang mendirikan Kantor


Perekonomian Daerah yang mengurus hal-hal yang
menyangkut perekonomian rakyat dan Jawatan Koperasi
menjadi bagiannya dan hanya mengurus koperasi
terlepas dari perdagangan.
Koperasi ternyata hanya menjadi alat
pemerintahan militer yang tugasnya mengumpulkan dan
membagi barang-barang berdasarkan kebutuhan perang.

4. AWAL KEMERDEKAAN

Koperasi digunakan untuk alat pendistrbusian.


Perkembangan koperasi nampak mengeembirakan
setidak-tidaknya sampai tahun 1959.
Namun perkembangan selanjutnya sangat
memprihatinkan, karena pada masa demokrasi liberal
koperasi dijadikan kendaraan politik para pemimpin
politik.
Tahun 1958 berlaku UU Koperasi berdasarkan
UUD sementara, sehingga masih bersifat liberal. Akhirnya
UU no 60/59 yang menyebabkan perkembangan koperasi
menjadi lebih cepat, karena ada kemudahan dalam
membentuk koperasi.

3
4. ORDE LAMA
Tahun 1947 kongres koperasi pertama
dilaksanakan dari tanggal 11-14 Juli di Tasikmalaya
Tahun 1954 disahkan UU no 79 tentang
Perkumpulan Koperasi dan Indonesia mulai
berhubungan dengan International Cooperative
Alliance (ICA) dan untuk pertama kalinya
mengembangkan prinsip-prinsip Rochdale namun
dalam perkembangan selanjutnya koperasi dijadikan
alat untuk melaksanakan ekonomi terpimpin yang
dibina oleh pemerintah berdasarkan ekonomi
terpimpin
Tahun 1965 prinsip NASAKOM diterapkan
dalam koperasi sangat pesat, namun jika di ukur
dengan norma-norma koperasi murni, kualitasnya
sangat memprihatinkan
Tahun 1967, diumumkan UU no 12 sebagai
pengganti UU no 14 tahun 1965 yang penuh
penyimpangan.
4
5. ORDE BARU
Membawa perubahan dalam kegaiatan pembangunan,
karena yang menjadi sasaran pokok sasaran pokok
adalah pembangunan bukan politik, ditandai dengan
terbitnya UU no 12/67 dan koperasi bisa berkembang
dengan cepat, identik dengan perkembangan KUD.
Perkembangan ini terus berlangsung setelah dibentuk
Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil serta
terbentuknya UU Koperasi no: 25/92

6. ORDE REFORMASI

Ditandai dengan perkembangan ekonomi yang mengarah


pada persaingan global yang semakin tajam, kesiapan
koperasi untuk menghadapi persaingan global yang
semakin tajam, kesiapan koperasi untuk menghadapi
persaingan dan merespons pasar yang berkembang
tanpa batas dihadapkan pada dua masalah:
1. Kelambatan koperasi untuk melakukan merger
2. Kekurang mampuan koperasi untuk memanfaatkan
nilai-nilai koperasi dalam meraih keunggulan
kompetitif

Anda mungkin juga menyukai