Anda di halaman 1dari 14

PROTEIN

Kelompok : II
Julaily Pangestu ( 21110017)
Sasa Sri Ananda (21110019)
Zaskya Azzahra (21110023)
Ardini Delia Fitri (21110031)
Muhammad Alwi (21110043)

Mata Kuliah : Biologi Sel


Dosen : Nurul Widya,s.Si,m.Si
 Apa yang dimaksud dengan Protein ?
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam
amino yang tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen,
beberapa jenis asam amino yang mengandung sulfur (metionin, sistin
dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
 Sifat-sifat Protein
a) Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
b) Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan
asam atau basa.
c) Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
d) Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan.
Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur
tersier sampai struktur primernya.
Struktur
Protein
Struktur protein
terdiri dari :

a) Struktur Primer merupakan ikatan-ikatan peptida dari


asam amino pembentuk protein tersebut.
b) Struktur Sekunder terbentuk dari ikatan hidrogen yang
terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom
hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga
membentuk lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-
heliks.
c) Struktur Tersier. Interaksi struktur sekunder yang satu
dengan struktur sekunder yang lain melalui ikatan
hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-
S-),misalnya terbentuk rantai dobell-heliks.
d) Struktur Kuartener. Struktur yang melibatkan beberapa
peptida sehingga membentuk suatu protein.Pada
peristiwa ini, kadang-kadang terselip molekul atau ion
lain yang bukan merupakan asam amino, misalnya pada
hemoglobin, yang pada proteinnya terselip ion Fe 3+.
Jenis-jenis Protein

 Berdasarkan sumbernya protein dibagi menjadi dua


jenis, yaitu
1) Protein hewani. Protein hewani adalah protein
yang berasal dari hewan, dimana hewan yang
memakan tumbuhan mengubah protein nabati
menjadi protein hewani. Contoh daging sapi,
daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan
gabus dan lain-lain.
2) Protein nabati. Protein nabati adalah protein
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh
jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis
kacang-kacangan lainnya yang mengandung
protein tinggi.
Jenis-jenis
Protein

 Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis,


yaitu:
1) Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang
berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam
pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa
ataupun alkohol. Contohnya kolagen yang terdapat
pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada
rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
2) Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang
berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam
dan asam encer, juga lebih mudah berubah di bawah
pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan
basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini mudah
terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya berubah
diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya
seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.
Protein Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya
• Protein yang tersusun oleh asam amino esensial. Asam amino esensial adalah asam
amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesanya sendiri
sehingga harus  didapat  atau diperoleh  dari  protein  makanan.
• Protein yang tersusun oleh asam amino nonesensial.
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dibutuhkanoleh  tubuh  dan  tubuh 
dapat  mensintesa  sendiri  melalui  reaksi aminasi  reduktif  asam  keton  atau  melaui 
transaminasi.
Protein Berdasarkan Struktur Susunan Molekul.
• Protein Fibriler/Skleroprotein Protein  ini  berbentuk  serabut,  tidak  larut  dalam 
pelarut-pelarut encer,  baik  larutan  garam,  asam,  basa,  ataupun  alkohol. Berat
molekulnya  yang  besar  belum  dapat  ditentukan dengan  pasti dan  sukar 
dimurnikan.
• Protein Globuler/Sferoprotein Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan
pangan seperti  susu,  telur,  dan  daging.
Protein Berdasarkan Komponen Penyusunan.
• Protein Sederhana Protein  ini tersusun  oleh  asam  amino  saja,  oleh  karena itu pada
hidrolisisnya   hanya   diperoleh   asam - asam   amino penyusunnya  saja.
• Protein Majemuk Protein  ini  tersusun  oleh  protein  sederhana  dan  zat  lain  yang
bukan  protein.
Fungsi Protein

• Sebagai enzim.
• Alat angkut.
• Pengatur gerakan
• Penyusun jaringan
• Protein cadangan.
• Antibodi(protein antibodi).
• Pengatur reaksi
(proteinpengatur).
• Pengendali pertumbuhan
 Akibat Kekurangan Protein sebagai berikut :

1) Sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang mengarah


pada kerentanan terhadap infeksi dan penyakit.
2) Masalah pertumbuhan tubuh terganggu.
3) Beresiko terjadinya keterbelakangan mental.
4) Kwasiorkor atau yang disebut dengan busung lapar.
5) Kerontokan rambut akibat kurang protein keratin di rambut.
6) Gangguan fungsi liver, serta terjadi pembengkakan pada
perut dan kaki.
7) Selain itu kekurangan protein juga dapat menyebabjan
anemia.
8) Apabila kekurangan protein secara menerus maka akan
dapat menyebabkan marasmus dan berakibat kematian.
Penyakit
kekurangan
protein

 Marasmus
 Kwashiorkor
  Cachexia
Dampak Kelebihan Protein terhadap Tubuh
Meski kekurangan protein tidak baik bagi tubuh, kelebihan protein
juga bisa berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Berikut ini

adalah beberapa dampak kelebihan protein dalam tubuh

1.  Penumpukan keton dan bau mulut


2. Peningkatan berat badan
3. Kerusakan ginjal
4. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular
5. Kehilangan kalsium
Asupan protein yang dbutuhkan tubuh:
 Anak-anak usia 1–6 tahun: 20–25 gram

 Anak-anak usia 7–9 tahun: 35–40 gram

 Remaja: 60–75 gram


 Orang dewasa: 50–70 gram
 Wanita hamil dan menyusui: 70–85 gram
 Makanan yang mengandung protein
 Telur.
 Tahu. 
 Ikan tuna.

 Susu.
 Daging sapi
 Brokoli

 Kacang tanah
 Oat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai