Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang mengandung sulfur
serta fosfor.

Sumber protein
A. Protein nabati
Protein yang berasal bahan nabati (hasil tanaman), terutama berasal dari biji-
bijian (serealia) dan kacang-kacangan.
B. Protein hewani
Hasil-hasil hewani yang umum digunakan sebagai sumber protein adalah
daging, telur, susu, dan ikan.

Klasifikasi protein
A. Berdasarkan struktur susunan molekul :
1. Protein serat (fibrous proteins)
Jenis protein yang tidak mudah larut (tidak mudah dicerna). Protein ini
terdapat dalam struktur tubuh seperti:
 Kolagen pada tulang rawan
 Keratin pada arambut dan kuku
 Myosin pada jaringan otot
 Elastin dalam urat, otot, dan pembuluh darah
2. Protein globular (globular proteins)
Protein yang berbentuk bola, dan terdapat pada enzim, hormone,
serum, darah, susu, telur dan daging.
B. Berdasarkan kelarutan
1. Albumin
Larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contoh : albumin telur,
albumin serum, dan lactalbumin dalam susu.
2. Globulin
Tidak larut dalam air, terkoagilasi oleh panas, larut dalam larutan
garam encer, dan mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi.
Contoh : miosonogen dalam otot, ovoglobulin dalam kuning telur,
legumin dalam kacang-kacangan.
3. Glutelin
Tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam/basa encer.
Contoh : glutelin dalam gandum dan orizenin dalam beras.
4. Prolamin
Larut dalam alcohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun alcohol.
Contoh : gliadin dalam gandum, zein pada jagung.
5. Histon
Larut dalam air dan tidak larut dalam ammonia encer. Contoh globin
dalam hemoglobin.
6. Protamin
Larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas. Contoh salmin
dalam ikan salmon.
C. Protein konyugasi
1. Nukleoprotein : protein + asam nukleat (inti sel, kecambah)
2. Glikoprotein : protein + karbohidrat (kelenjar ludah, hati)
3. Fosfoprotein : protein + fosfat (lesitin, susu,kuning telur)
4. Lipoprotein : protein + lemak (serum darah, kuning telur, susu)

Fungsi protein
a. Pertumbuhan dan pemeliharaan
b. Berperan dalam berbagai sekresi tubuh
c. Mengatur keseimbangan air
d. Mengatur pembentukan antibody
e. Berperan dalam transport zat gizi
f. Sumber energi

Gejala akibat kekurangan protein


a. Kwashiorkor
Kuashiorkor adalah istilah yang pertama kali digunakan Cecily Williams bagi
gejala yang sangat ekstrem yang diderita oleh bayi dan anak-anak kecil akibat
kekurangan konsumsi protein yang parah, meskipun konsumsi energi atau
kalori telah mencukupi kebutuhan.
b. Marasmus

Marasmus adalah istilah yang digunakan bagi gejala yang timbul bila anak
menderita kekurangan energi (kalori) dan kekurangan protein. Kuashiorkor
hanya mengalami kekurangan protein, sedang energinya cukup. Penderita
marasmus sangat kurus, sedang penderita kuashiorkor tidak kelihatan kurus.

 Sumber
https://journal.uny.ac.id/index.php/medikora/article/download/4763/4121
http://repository.unimus.ac.id/1710/4/12%20BAB%20II.pdf
http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEBI4428-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai