Anda di halaman 1dari 24

- Sistem Berkas -

ORGANISASI
BERKAS
SEQUENTIAL
HAYU FADILATIN – 22120110029
SHOFY KAMILA - 22120110024
MATERI

01 Proses dan Pola Akses


03 Hit Ratio dan
File Activity
Ratio

02 Keuntungan dan 04 Operasi File


Kerugian Sequential
Pengertian Organisasi Berkas Sequential

Organisasi Berkas Sequential merupakan cara yang paling dasar untuk


mengoperasikan kumpulan record – record dalam sebuah berkas.

Dalam organisasi berkas sequential, record direkam secara berurutan.


Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record
kedua ditempatkan dalam posisi kedua dalam berkas dan seterusnya.

Penambahan record akan diletakkan pada akhir berkas.


Proses pada Organisasi Berkas Sequential

Record diakses secara berurutan, maka file sequential lebih


sering menggunakan batch processing dari pada interactive
processing.

Batch processing adalah suatu proses yang dilakukan secara


berkelompok (group).
Interactive processing adalah suatu proses yang dilakukan
secara satu per satu.
Pola Akses pada Organisasi Berkas
Sequential
Pola Akses adalah penentuan akses
berdasarkan field (kumpulan karakter
yang membentuk suatu arti) tertentu.
Selama pola akses, berkas sequential
dapat dipasangkan dengan record-
record yang sudah diurut pada berkas,
maka waktu aksesnya sangat baik.
Pola Akses pada Organisasi Berkas
Sequential

Menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru


menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan
yang sesuai dengan pola aksesnya, bukan sebaliknya.
Pembuatan Berkas Sequential

1 2 3
Pengumpulkan data Perubahan data dalam bentuk Pemasukan data
bahasa yang dapat dibaca oleh
mesin

4 5 6
Pengeditan data Pemeriksaan transaksi yang Penyortiran data
di tolak yang telah di edit
Jenis Record Pembuatan
Berkas Sequential

01 02 03
Header Record Detail Record Footer Record

Mencakup report header, Mencakup isi laporan Mencakup report footer,


page header dan group yang umumnya page footer dan group
header. Dikenal sebagai disusun dalam footer. Dikenal sebagai
informasi pengenal kolom. informasi ringkasan
(Identifying information). (Summary Information).
Media Penyimpanan Berkas Sequential
Kaset atau
1. SASD (Sequential Access magnetic tape
Storage Device)

Suatu perangkat penyimpanan yang


berkerja secara sequential. Dengan kata Punched card
lain, perangkat simpan ini bekerja dengan
cara membaca (atau menulis) data secara
urut dari awal sampai akhir, tanpa ada
kemungkinan meloncat atau melewati
bagian tertentu.

Punched paper
tape
Media Penyimpanan Berkas Sequential
2. DASD (Direct Access
Storage Device)

Suatu perangkat penyimpanan yang


bekerja secara langsung. Artinya,
perangkat tersebut dapat membaca atau
menulis langsung ditempat yang
diperlukan.

Contoh : Magnetic Disk (hardisk, floopy


disk, zip disk), Optical Disk ( CD/DVD).
Keuntungan & Kerugian Kerugian
Berkas Sequential - Jika diperlukan disimpan sangat sulit
perubahan data, maka untuk di update,
seluruh record yang master file hanya bisa
tersimpan di dalam berubah saat proses
master file harus selesai dilkaukan
semuanya diproses - Tidak bisa dilakukan
Keuntungan - Data yang tersimpan pembacaan secara
- Merupakan organisasi penyimpanan record harus sudah diurut langsung
file yang sederhana yang besar (sorted)
- Jarak setiap aplikasi - Sangat mudah untuk - Posisi data yang
yang tersimpan sangat digunakan, media yang
jelas digunakan cukup
- Metode penyimpanan magnetic tape
di dalam memory - Mampu mengakses
sangat sederhana, record berikutnya
efisien untuk secara tepat
Retrieval Terhadap Berkas Sequential

Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan.


Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu Report Generation dan Inqury.

Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report generation. Karena
record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses
setiap record dari berkas tersebut.

Inqury dari berkas sequential mengalami hambatan, karena organisasi berkas ini
memerlukan pengaksesan record secara satu persatu. Namun ada inqury yang
memerlukan pengaksesan semua record dari berkas.
HIT RATIO
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan
dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut.
Contoh :
Inquiry NPM : 55412973 memerlukan pengaksesan record sebanyak 1 dari 100 record
yang ada dalam berkas mahasiswa
Hit ratio = 1/100 = 0.01 = 1%
- Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi
sequential
- Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequentiel
Update Terhadap Berkas Sequential
Frekuensi dimana sebuah master file harus di update bergantungpada fakor
– faktor:

Ukuran dari master


Tingkat perubahan data file

Kebutuhan yang mendesak


dari data yang sedang File activity ratio
berjalan pada master file
File Activity Ratio
Banyaknya record pada master file yang di update dibagi dengan
banyaknya record pada master file.

1. Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses


pengupdatetan master file.
2. Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master
file, maka semakin sering file tersebut diakses.
3. Semakin sering master file di update, semakin tinggi biaya
pemprosesannya.
Generation File

Selama next cycle pada proses


update, new master file yang
sekarang akan menjadi old master
file inilah yang disebut sebagai
Generation File. File yang
mempunyai nama yang sama, tetapi
berbeda nomor generasinya. Jika old
master sekarang merupakan generasi
1, maka new master berikutnya
merupakan generasi 2, new master
pada next cycle menjadi generasi 3,
dan seterusnya.
Jenis Update
Ada 3 jenis update yang dapat dilaksanakan pada master
file :
1. Insert a new record
2. Delete an existing record
3. Modify an existing record
Menangani Kesalahan
Dalam pelaksanaan update, dapat ditemukan beberapa File Activity Ratio = 1/4
kesalahan seperti :
4. Insert a record that already existis
5. Delete a record that does not exixt
6. Modify a record that does not exist
Operasi File Sequential
1. Penyisipan Record / Penambahan Record Baru

- Untuk penambahan record ke dalam suati file, maka posisi terakhir harus
diketahui, karena record yang baru diletakkan pada posisi setelah record
terakhir.
- Jika yang akan dilakukan adalah menyisipkan record yang sudah ada,
maka diperlukan satu file baru untuk menampung hasil akhir penyisipan.
- Untuk penyisipkan record, posisi yang akan ditempati oleh record baru
harus diketahui dengan jelas.
- Posisi ini dapat diketahui dengan cara memeriksa salah satu isi dari suatu
record.
Operasi File Sequential
2. Penghapusan Record

- Penghapusan dilakukan dengan cara membaca record satu persatu lalu


menuliskan kembali ke file baru.
- Namun dalam proses pembacaan tersebut dilakukan pemeriksaan
terhadap stiap record.
- Jika pada waktu pembacaan record ditemukan record yang akan
dihapus maka record tersebut diabaikan atau tidak ditulis ke file baru
Operasi File Sequential
3. Perubahan Isi Record

- Perubahan record merupakan modifikasi terhadap isi recors suatu file.


- Record yang dimodifikasi dicari dengan memeriksa isi salah satu file
- Untuk mengadakan perubahan pada record, maka proses pembacaan
record dilakukan mulai dari record pertama samapai record yang
dituju.
Tanya jawab
1.Contoh organisasi berkas sequential seperti apa?(Bapak dosen eddy poerwandono,S.kom,MM)
Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas sequential,yaitu:
 Pengumpulan data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya
Pada tahap pengumpulan data ini semua data akan diurutkan secara bertahap dan ditata dengan baik
 Pemasukan data(input data)
Pada tahap ini,data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanen dimasukan(diinput) ke
dalam suatu perangkat penyimpanan device(media) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan
lainnya.contohnya adalah data pribadi dan KRS mahasiswa
 Pengeditan data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara berurutan adalah pengeditan data. Setelah data yang ada
terkumpul dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang
telah di input akan diubah (edit). Tahap ini berlangsung berdasarkan pengguna atau pengguna. User sangat dominan dalam
tahap ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.
 Penyortiran data yang telah diedit
Tahap terakhir dalam tahap sekuensial ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada,
maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut dapat di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran pengguna juga sangat
dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan

2. Mengapa proses pada organisasi berkas sequential lebih sering menggunakan batch processing?(febriyanti-22120110013)
Karena batch processing berjalan secara otomatis, batch processing juga bekerja secara berulang-ulang. Jadi, sistem ini akan
bekerja tanpa banyak memerlukan interaksi dengan manusia. Dengan kata lain, data yang masuk akan diproses secara
otomatis melalui sistem komputasi

3. contoh dari file sequential?(Muhamad imam abdul fakih-22120110034)


 Berkas induk(master file)
Yaitu file yang digunakan untuk menyimpan data dari sistem informasi tertentu secara lengkap dan dipelihara secara
teratur.file ini merupakan file utama dari file-file yang lainnya.file induk dapat diperbarui dengan adanya file transaksi
contoh: sistem rumah sakit memerlukan file induk tentang catatan pasien,catatan penyakit disamping file lainnya
 Berkas transaksi(file transaction)
yaitu file yang berisi informasi yang digunakan untuk memperbarui file master.sehingga dengan adanya file transaksi
ini,file master dapat berubah sesuai dengan informasi yang ada di file transaksi tersebut
Contoh: rekaman tentang pelanggan yang sudah membayar tagihan listrik akan membentuk file transaksi
 Berkas laporan(report file)
Yaitu file yang berisi data yang dibuat untuk laporan atau keperluan user,file ini hanya bisa dicetak pada kertas printer atau
hanya ditampilkan di layar monitor
Contoh: data laporan keuangan atau akuntansi sebuah perusahaan yang harus diketahui bagian-bagian terkait
 Berkas kerja(work file)
Yaitu file sementara dari sistem yang merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh program ke program lain

4.Mengapa dalam organisasi berkas sequential kita tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan dan apa
yang dimaksud dengan proses batch dan proses interaktif pada organisasi berkas sequential berindeks?(Dedi wijaya-
22120110018)
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan,maka berkas sequential lebih sering
menggunakan batch processing dari pada interactive processing
Batch-proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur dan mengelompokkannya ke
dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau group sedangkan interative proses mengolah data dengan saling
berhubungan atau berkaitan secara langsung yang dilakukan secara satu per satu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai