SISTEM BERKAS
Organisasi Berkas Sequential
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Asep Setiawan (2015141784)
Bambang Rusdiana (2015142222)
Shita Muzthika (2015141489)
03TPLMM
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang No Telp(021)7412566 Fax(021)7412566
Tangerang Selatan-Banten
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya lah sehinggga kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem
Berkas yang membahas tentang Organisasi Berkas Sequential ini tepat pada waktunya
dalam bentuk yang sederhana.
Seiring dengan terselesaikannya tugas ini, maka kami selaku penyusun mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, serta partisipasi
dan antusias dari teman teman kelompok dalam bentuk apapun dalam proses penyusunan.
Terkhusus kepada Dosen yang selalu memberikan bimbingan dan dorongan kepada kami hingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami sadar akan kekurangan dan kelemahan dari pembuatan tugas ini, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna memperbaiki makalah ini
sehingga bisa menjadi lebih sempurna.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih atas semuanya, semoga materi
yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama penulis.
Penulis Kelompok 3
DAFTAR ISI
Sistem Berkas_Organisasi Berkas Sequential_Kelompok 3
Page 2
page
JUDUL........................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................
1.4 Batasan Masalah........................................................................................
1
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Organisasi Berkas Sequential...................................................................
2.1.1 Pengertian Berkas Sequential..........................................................
2.1.2. Proses.................................................................................................
2.1.3. Keuntungan Dan Keterbatasan......................................................
2.1.4. Pola Akses.........................................................................................
2.1.5 Media penyimpanan Berkas Sekuential.........................................
2.2Pembuatan Berkas Sequential...................................................................
2.2.1. Pembuatan Berkas Laporan...........................................................
2. 3 Retrieval Berkas Sequential.....................................................................
2.3.1. Hit Ratio............................................................................................
2. 4 Update Terhadap Berkas Sequential.......................................................
2.4.1. File Activity Ratio.............................................................................
2
2
3
3
3
4
4
6
7
7
8
8
9
9
11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
12
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem dapat diartikan sekumpulan komponen yang saling berinteraksi
untuk menghasilkan suatu hal atau tujuan.
Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan informasi. dapat diakses lebih dari
satu proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang baru.
Sedangkan Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian,
pengelolaan data pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik
organisasi data tertentu.
Pengertian organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan
menyimpan record-record dalam berkas/file.
Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur. Dalam record
setiap elemen bisa mempunyai data yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya.
Model dasar berkas file terdiri atas 4 macam, yaitu: (1) Sequential, (2) Relative,
(3) Index Squential dan (4) Multi Key.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi berkas sequential ?
2. Bagaimana cara pembuatan berkas sequential?
3. Retrieval berkas sequential?
4. Bagaimana cara update terhadap berkas sequential?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang diatas yang diirumuskan, maka tujuan penulisan
makalah ini yaitu sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah Sistem Berkas dan
juga sebagai pembelajaran untuk membuat makalah serta dapat dijadikan referensi
belajar khususnya ilmu komputer.
1.4 Batasan Masalah
Adapun masalah yanng akan dibahas dalam makalah ini dibatasi oleh penulis,
penulis hanya membahas tentang organisasi berkas sequential.
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa recordrecord tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan
suatu record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir
berkas. Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda
jenis.
Sistem Berkas_Organisasi Berkas Sequential_Kelompok 3
Elemen Data (Field) merupakan unit data terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi menjadi unit yang berartI atau Atribut yang berisi suatu item data
tertentu yang terdiri dari komponen tipe data dan nilai dasar yang
membentuk suatu record.
Record (Catatan), terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan
suatu objek atau kegiatan tertentu atau Sekumpulan field yang saling
berhubungan dan terorganisir dengan baik didalam File.
File adalah kumpulan semua catatan data atau data record yang
berhubungan dengan suatu subyek tertentu.
2.1.2 Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara
berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing
dari pada interactive processing.
2.1.3 Keuntungan Dan Keterbatasan
Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan
secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan.
Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device
penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data pribadi dan KRS Mahasiswa.
Pengeditan data
Proses dimana data yang telah diedit kemudian dipilih atau disortir sesuai
dengan data yang diinginkan. Tahap terakhir dalam tahap sequential ini
adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang
ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam
proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi
hasil dari penyortiran yang dilakukan.
1.
Berkas sequential dapat diproses secara tunggal dan langsung, dan pembuatan
Berkas Laporan Dalam pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis
record :
Header Record;
Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai
informasi pengenal (Identifying Information).
2.
Detail Record;
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
3.
Footer Record;
Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi
ringkasan (Summary Information).
Contoh :
Inquiry NPM : 0028907 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari
100 record yang ada dalam berkas mahasiswa .
10
Hit Ratio =
= 0.1
100
Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan organisasi
sequential
Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.
2.4 Update Terhadap Berkas Sequential
Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap. Tetapi
kadang-kadang kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut. Hal ini
kita sebut sebagai proses Update.
Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktorfaktor :
Tingkat perubahan data
Ukuran dari master file
Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
File activity ratio
2.4.1 File Activity Ratio
Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya
record pada master file.
Contoh :
Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin
sering file tersebut diakses.
Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
Kebanyakan berkas sequential tidak dapat di-update langsung di tempat,
karena untuk meng-update biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti
berkas lama.
Di bawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk mengupdate sebuah berkas sequential.
Contoh :
Master File
101
102
Trans Type
101
1
103
2
103
104
105
107
1
4
1 : Delete
2 : Insert
3 : Modify
1
3
2
Contoh :
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai
berikut :
Rec-Id
111
111
96
400
96
111
400
342
96
File activity ratio :
Trans-Type
2
1
3
1
1
2
3
3
2
1. Insert
2. Delete
3. Modify
4
10
AREAS
AREA
[ ORGANIZATION is SEQUENTIAL ]
[ ACCESS MODE is SEQUENTIAL ]
[ FILE STATUS is data-name ].
BAB III
Sistem Berkas_Organisasi Berkas Sequential_Kelompok 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Organisasi sequential merupakan orgasniasi yang sangat mendasar yang untuk
saat ini sudah hampir tidak dijumpai lagi keberadaannya. Umumnya organisasi
file sequential disimpan di jenis memori (media penyimpanan) yang bersifat
sequential juga, seperti magnetic tape (semacam kaset penyimpan lagu) yang juga
hampir tidak dijumpai pula keberadaannya.
Untuk mengetahui sifat-sifat organisasi file sequential, kita bisa mengamati dari
lagu-lagu (yang dikonotasikan sebagai record-record) yang disimpan di dalam
kaset (yang dikonotasikan sebagai file). Jadi, jika kita ingin mengubah lagu, atau
menghapus lagu, atau menyisipkan lagu di antara lagu-lagu lain, maka kita
membutuhkan kaset baru untuk menampungnya.
Karenanya, organisasi file sequential ini bersifat boros karena hampir setiap
proses yang terjadi padanya, diperlukan file baru. Namun demikian, ada beberapa
programmer yang memiliki trik tersendiri untuk menghindari penggunaan file
baru (meski tidak semuanya bisa dilakukan). Misalkan untuk proses penghapusan
record, ia menyiapkan sebuah field khusus di file tersebut yang digunakan sebagai
flag/ tanda.
Jadi, kalau ada record yang dihapus, ia beri saja tanda di field tersebut, misalkan
dengan *, sehingga ia tidak memerlukan file baru. Dalam setiap proses, ia akan
beri kondisi, jika flag tersebut bernilai *, maka dilewati saja (tidak diproses).
Malah, ada keuntungan, bila record yang sudah dihapus tadi akan dipanggil
kembali (diaktifkan lagi), maka ia tinggal mengubah atau menghapus tanda *
tadi menjadi kosong.
Lalu, apa untungnya organisasi file sequential itu ?. Secara umum memang kurang
menguntungkan, tapi jika semua record diproses secara batch (dikumpulkan
semua lalu sekaligus diproses) maka jalannya proses akan lebih cepat.
Konotasinya: jika kita ingin mendengarkan lagu secara keseluruhan secara
berurutan dari sebuah kaset, maka kita tidak perlu memilih-milihnya.
Apakah organsasi file sequential bisa diproses jika disimpan dalam memori
penyimpanan yang bersifat direct access (seperti CD atau flash disk) ?, tentu bisa,
tetapi prosesnya tetap sequential
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com
ardisa_pramudhita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../3.+Organisasi+Seq
uential.pdf
bagussugihharno.blogspot.com/2012/04/organisasi-berkas-sequential.html
cecungukgroupies.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-sequential.html