Anda di halaman 1dari 17

ORGANISASI BERKAS INDEX

SEQUENTIAL

MAKALAH

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Sistem Berkas

Oleh :
Margaretha Agrivani (221011402564)

Micko Mohammad Yafin (221011402422)

Moehamad Azrie Adziqri (221011401427as)

Muhamad Adiya Andalusi (221011400311)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Pengontrolan Masalah pada program studi Teknik Informatika di Universitas
Pamulang.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,
kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa makalah ini
takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. E. Nurzaman, AM., M.M., M.SI selaku Rektor Universitas
Pamulang.
2. Bapak DR. M. Wildan, S.S.,M.A., selaku Dekan Fakultas Teknik
Informatika di Universitas Pamulang.
3. Bapak Mochammad Bagus Satria Junianto, selaku dosen pembimbing
mata kuliah Komunikasi Data.
4. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendukung penulis baik spiritual
maupun materi.
5. Teman – teman seperjuangan TPLE007.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah
serta taufik-Nya, Amin.

Pamulang, 09 November 2023


Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1. Definisi Berkas Index Sequential..............................................................3

2.2. Aplikasi Berkas Index Sequential.............................................................6

2.3. Implementasi Organisasi Berkas Index Sequential...................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1. Kesimpulan..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Berkas Index Sequential......................................................................5
Gambar 2. 3 Contoh Blok Indeks & Data (Dinamik)..............................................9
Gambar 2. 4 Contoh Prime & Overflow Data Area (Statik)..................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pertumbuhan bisnis dan organisasi, kebutuhan akan


penyimpanan data yang terorganisir juga meningkat. Organisasi Berkas
Index Sequential muncul sebagai solusi untuk mengatasi kompleksitas dan
memungkinkan pencarian data yang efisien.

Sebelum munculnya Organisasi Berkas Index Sequential, banyak


organisasi menggunakan metode penyimpanan sekuensial sederhana.
Namun, metode ini memiliki keterbatasan dalam hal waktu pencarian dan
akses data, terutama saat dataset menjadi besar.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, konsep indeks


diperkenalkan. Indeks memungkinkan pencarian data dengan lebih efisien,
dan Organisasi Berkas Index Sequential menggabungkan keunggulan ini
dengan menyusun data dalam urutan sekuensial yang terorganisir.

Organisasi Berkas Index Sequential memungkinkan penyimpanan


data yang terstruktur, dengan mempertahankan urutan sekuensial dan
menggunakan indeks untuk mempercepat pencarian. Hal ini penting
terutama dalam konteks aplikasi dan sistem yang membutuhkan akses data
yang cepat dan efisien.

Meskipun Organisasi Berkas Index Sequential muncul beberapa


waktu yang lalu, metode ini tetap relevan dalam era teknologi terkini.
Beberapa organisasi mungkin masih menggunakan konsep ini, terutama
dalam situasi di mana kinerja pencarian dan akses data sangat penting.

Dengan pertumbuhan jumlah data dan kompleksitas aplikasi,


efisiensi dalam manajemen data menjadi kritis. Organisasi Berkas Index

1
Sequential membantu organisasi mencapai efisiensi ini dengan
memastikan konsistensi dan kecepatan dalam pencarian data.

Organisasi Berkas Index Sequential juga memiliki dampak pada


desain sistem. Pemahaman tentang konsep ini memungkinkan para
pengembang sistem membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang
dan mengimplementasikan struktur penyimpanan data.

1.2. Rumusan Masalah

1. Definisi Berkas Index Sequential


2. Aplikasi Berkas Index Sequential
3. Implementasi Organisasi Berkas Index Sequential

1.3. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Definisi Berkas Index Sequential


2. Mengetahui Aplikasi Berkas Index Sequential
3. Memahami bagaimana Implementasi Organisasi Berkas Index
Sequential

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Berkas Index Sequential

Berkas Index Sequential adalah metode penyimpanan data yang


mengintegrasikan prinsip penyimpanan data sekuensial dengan
penggunaan indeks untuk meningkatkan efisiensi pencarian dan akses
data. Berkas data adalah kumpulan rekaman atau entri data yang
diorganisir dalam urutan sekuensial tertentu. Rekaman-rekaman ini dapat
memiliki berbagai atribut atau kolom yang menyimpan informasi. Indeks
adalah struktur data yang menyimpan informasi tentang lokasi atau alamat
setiap rekaman dalam berkas data. Indeks berfungsi sebagai peta yang
memandu sistem untuk menemukan posisi fisik data yang diperlukan.

Terdapat struktur organisasi khusus yang digunakan untuk


menyusun dan mengelola indeks dan berkas data. Struktur ini memastikan
bahwa data disimpan dan diakses dengan cara yang terorganisir dan
efisien. Berikut adalah beberapa komponen dari struktur organisasi yang
mungkin terlibat:

1. Node Indeks; Node indeks adalah unit dasar dalam struktur organisasi ini.
Setiap node indeks berisi informasi tentang kisaran nilai kunci dan posisi
atau alamat rekaman yang sesuai. Node ini membentuk struktur pohon
atau rantai yang memandu pencarian.

2. Root Node; Root node adalah node indeks paling atas dalam struktur
pohon. Ini adalah titik awal pencarian dan memberikan informasi tentang
kisaran nilai kunci pada level tertinggi dalam pohon.

3. Internal Node; Internal nodes, atau node internal, berada di antara root
node dan leaf node. Mereka menyimpan informasi tentang kisaran nilai
kunci dan alamat node anaknya. Internal node membentuk struktur
hierarki yang memandu pencarian data.

3
4. Leaf Node; Leaf node adalah node di level terendah dari struktur pohon.
Mereka berisi kunci dan alamat langsung ke rekaman data dalam berkas.
Leaf node dapat mencakup sejumlah kunci dan alamat sesuai dengan
ukuran atau batas tertentu.

5. Pointer; Pointer atau penunjuk digunakan untuk menunjuk ke node atau


rekaman data lainnya. Ini memastikan navigasi yang efisien dalam struktur
organisasi.

6. Struktur Pengindeksan; Ada berbagai struktur pengindeksan yang dapat


digunakan, seperti B-tree atau B+-tree, tergantung pada kebutuhan dan
karakteristik data. Struktur ini mengatur bagaimana node-node dan data
diorganisir dalam struktur hierarki.

7. Manajemen Memori; Bagian dari struktur organisasi mungkin mencakup


manajemen memori untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Ini
dapat melibatkan teknik seperti caching atau pengelolaan penyimpanan
untuk meningkatkan kinerja.

Struktur organisasi ini dirancang untuk memastikan bahwa indeks


dapat memberikan panduan yang efisien dalam pencarian data dan
meminimalkan waktu akses. Oleh karena itu, pemilihan dan desain
struktur organisasi menjadi kritis dalam implementasi Organisasi Berkas
Index Sequential.

Data dalam berkas diatur dalam urutan sekuensial berdasarkan


kunci tertentu. Kunci ini mungkin berupa nilai tertentu yang digunakan
untuk mengidentifikasi dan mengurutkan data. Konsep penyusunan data
dalam urutan sekuensial ini memberikan struktur yang terorganisir dan
membantu dalam mengoptimalkan operasi-operasi pencarian dan akses
data. Oleh karena itu, pemahaman tentang kunci dan urutan sekuensial ini
menjadi kunci dalam implementasi Organisasi Berkas Index Sequential.

Organisasi Berkas Index Sequential memungkinkan pencarian data


yang efisien melalui penggunaan indeks. Sistem dapat langsung menuju ke

4
area yang sesuai dalam berkas data, mengurangi waktu akses dan
meningkatkan kinerja.

Keunggulan utama dari Berkas Index Sequential adalah efisiensi


pencarian dan akses data. Dengan menggunakan indeks, metode ini dapat
mengatasi keterbatasan metode penyimpanan sekuensial sederhana dalam
hal waktu pencarian.

Berkas Index Sequential banyak digunakan dalam berbagai


aplikasi, terutama di bidang manajemen basis data dan sistem informasi di
mana efisiensi pencarian data merupakan aspek kritis. Meskipun metode
ini telah mengalami evolusi seiring perkembangan teknologi, konsep
dasarnya tetap relevan dan dapat memberikan solusi yang efektif dalam
situasi tertentu.

Gambar 2. 1 Berkas Index Sequential

5
2.2. Aplikasi Berkas Index Sequential

Organisasi Berkas Index Sequential memiliki berbagai aplikasi di


berbagai bidang, terutama dalam manajemen basis data dan sistem
informasi. Beberapa contoh aplikasi dari metode ini meliputi:

1. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)


Organisasi Berkas Index Sequential digunakan dalam DBMS untuk
menyimpan dan mengelola data dengan efisien. Struktur indeks
mempercepat pencarian dan akses data, membuatnya relevan dalam
pengelolaan berbagai jenis basis data, seperti MySQL, PostgreSQL,
dan lainnya.
2. Sistem Informasi Perpustakaan
Dalam sistem perpustakaan, Organisasi Berkas Index Sequential dapat
digunakan untuk menyimpan informasi tentang koleksi buku. Indeks
dapat berisi kunci-kunci seperti nomor ISBN atau judul buku,
memfasilitasi pencarian dan pengambilan data buku dengan lebih
cepat.
3. Aplikasi Penjualan dan Persediaan
Dalam aplikasi penjualan dan persediaan, Organisasi Berkas Index
Sequential dapat digunakan untuk mengelola data produk, pelanggan,
dan transaksi. Indeks dapat berupa nomor identifikasi produk atau
pelanggan, memungkinkan pencarian dan akses data yang efisien.
4. Sistem Keuangan dan Perbankan
Organisasi Berkas Index Sequential digunakan dalam sistem keuangan
dan perbankan untuk menyimpan data pelanggan, transaksi keuangan,
dan rekening. Indeks dapat mencakup nomor rekening atau identifikasi
pelanggan, membantu dalam pencarian dan analisis data keuangan.
5. Sistem Manajemen Ritel
Dalam industri ritel, Organisasi Berkas Index Sequential dapat
digunakan untuk mengelola informasi produk, stok, dan transaksi
penjualan. Indeks dapat berupa kode produk atau nomor faktur,
membantu dalam pencarian data ketika diperlukan.

6
6. Sistem Pencatatan Kesehatan Medis
Organisasi Berkas Index Sequential dapat digunakan dalam sistem
informasi kesehatan untuk mengelola catatan pasien, resep, dan
informasi medis lainnya. Indeks dapat mencakup nomor identifikasi
pasien atau nomor resep, memungkinkan akses data medis dengan
cepat.
7. Sistem Informasi Pergudangan
Dalam sistem informasi pergudangan, Organisasi Berkas Index
Sequential dapat diterapkan untuk mengelola stok barang, pesanan,
dan transaksi. Indeks dapat dibuat berdasarkan kode barang atau
nomor pesanan, memudahkan pencarian dan pemeliharaan data.

Aplikasi Organisasi Berkas Index Sequential bervariasi tergantung


pada kebutuhan spesifik dari suatu industri atau domain. Kelebihan
utamanya adalah efisiensi dalam pencarian dan akses data, yang sangat
penting dalam situasi di mana data perlu diakses dengan cepat dan
efisien.

7
2.3. Implementasi Organisasi Berkas Index Sequential

Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari


organisasi berkas indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data
(Dinamik) dan Prime dan Overflow Data Area (Statik).

Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan


sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang
terpisah. Karena kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks
dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang terpisah.
Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang berbeda. Masing-
masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan yang bersifat
Direct Access Storage Device (DASD).

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)


Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan
dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas
data mempunyai struktur sekuensial dengan ruang bebas yang
didistribusikan antar populasi record.
Cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke
data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index
diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index diorganisasi
secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap
blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya
berisi 4 record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke
blok data yang akan mendapatkan record yg dicari secara direct. Bila
dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu)
sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan
dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru. Tentu,
mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru
itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/padding lagi), maka akan
dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track baru. Tentu,

8
track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data area-
nya. Contohnya pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. 2 Contoh Blok Indeks & Data (Dinamik)

Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks.
Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer),
dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya
sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk
seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke
blok data.

Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal


kita ingin mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat
tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari

9
pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1.
Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan
AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer
berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang
selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini akan mencari untuk
record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record tersebut
ditemukan.

2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)


Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks
sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks
ini lebih ditekankan pada karakteristik hardware (fisik) dari
penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai
key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index
dan tingkat track index. Berkas datanya secara umum
diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow
area. Contohnya pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. 3 Contoh Prime & Overflow Data Area (Statik).

Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada


berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area.
Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada
record key dalam cylinder tersebut. Dalam sebuah track data, tracknya
disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat pertama dari

10
indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua
dari indeks dinamakan cylinder indeks. Entry pada master indeks: nilai
key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai key tertinggi,
nomor cylinder.
Contoh pengaksesan, misal: mengakses dengan nilai key BAT
1. Pertama : Cari pada master indeks,
2. Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNX
akan menunjuk ke cylinder index,
3. Ketiga : Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari
ELEPHANT akan menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
4. Keempat : Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan
COW, maka pointer dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
5. Kelima : Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.

Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara


sequential akan dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari
berkas data prime secara urut.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Definisi Berkas Index Sequential


Berkas Index Sequential adalah metode penyimpanan data yang
mengintegrasikan prinsip penyimpanan data sekuensial dengan
penggunaan indeks untuk meningkatkan efisiensi pencarian dan akses
data. Organisasi Berkas Index Sequential memungkinkan pencarian
data yang efisien melalui penggunaan indeks. Sistem dapat langsung
menuju ke area yang sesuai dalam berkas data, mengurangi waktu
akses dan meningkatkan kinerja.

2. Aplikasi Berkas Index Sequential


Aplikasi Organisasi Berkas Index Sequential bervariasi tergantung
pada kebutuhan spesifik dari suatu industri atau domain. Kelebihan
utamanya adalah efisiensi dalam pencarian dan akses data, yang sangat
penting dalam situasi di mana data perlu diakses dengan cepat dan
efisien.
Salah satu contohnya adalah Sistem Manajemen Basis Data (DBMS),
untuk menyimpan dan mengelola data dengan efisien. Struktur indeks
mempercepat pencarian dan akses data, membuatnya relevan dalam
pengelolaan berbagai jenis basis data, seperti MySQL, PostgreSQL,
dan lainnya.

3. Implementasi Organisasi Berkas Index Sequential


Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari
organisasi berkas indeks sequential, yaitu Blok Indeks dan Data
(Dinamik) dan Prime dan Overflow Data Area (Statik).

12
Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan
sebuah bagian data, dimana masing-masing menempati berkas yang
terpisah. Karena kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian
indeks dan bagian data, dimana masing-masing menempati file yang
terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi internal yang
berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat
penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).

13
DAFTAR PUSTAKA
Forouzan, B. A. (2013). Data Communications and Networking. McGraw-Hill
Education.

Kurose, J. F. (2017). Computer Networking: A Top-Down Approach. Pearson.

Stallings, W. (2013). Data and Computer Communications. Pearson.

Tanenbaum, A. S. (2010). Computer Networks. Pearson.

14

Anda mungkin juga menyukai