Anda di halaman 1dari 11

ORGANISASI BERKAS

INDEKS SEQUENTIAL

Andika Yusuf Hidayat 201410225011


Salman 201410225254
Puji Rahayu 201410225067

Semester 4
C-Sore
SISTEM BERKAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Organisasi Berkas Indeks
Sequential” ini. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Hendarman Lubis, S.Kom., M.Kom
selaku Dosen mata kuliah Sistem Berkas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai File Indexed Sequential. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami pribadi maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, 22 Maret 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
1. Pengertian Organisai Berkas Indeks Sekuensial .......................................................... 1
2. Hal-Hal Yang Berhunbungan Dengan Organisasi Berkas Indeks Sequential ............. 1
3. Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Indeks Sequential .................... 2
4. Tahapan Organisasi Berkas Secara Sequential ............................................................ 3
5. Struktur Pohon ............................................................................................................. 3
6. Pohon Biner ................................................................................................................. 4
7. Implementasi Organisasi Berkas Indeks Sequential .................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8
1. Pengertian Organisai Berkas Indeks Sekuensial

 Organisasi File adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menyatakan dan
menyimpan record–record dalam sebuah file.
 Campuran organisasi berkas langsung dengan organisasi berkas sekuensial.
 Cocok untuk aplikasi yang memakai kedua jenis cara pengaksesan (langsung dan
sekuensial).
 Sangat berguna kalau kita pada suatu saat perlu mengakses satu record saja, dan pada saat
yang lain perlu mengakses banyak record sekaligus.
 Sedangan pengertian dari Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik
Sequential dan random file. Pada teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu
index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga
adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang
selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau
recordkey ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Jadi, organisasi
berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct
dan sequential. Contoh sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di
sebuah buku kamus. Kita bisa mengakses buku kamus secara sequential (berurutan),
maupun melalui index (daftar isi) nya.

2. Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential


1. Jenis Akes Berkas Index Sequential :
 Akses Sequential (suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record-
record didepannya). Contoh Magnetic Tape.
 Akses Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh
record yang ada). Contoh: Magnetic Disk.
2. Jenis Proses Berkas Index Sequential :
 Batch (proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian
mengatur dan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch
atau bisa diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh
File ada kalau didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
 Interactive (mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung
yang dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK
mahasiswa yang lebih dari 3.
3. Struktur Berkas Index Sequential :
Index =binary search tree

Data =sequential

Index-nya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah


record tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential
terhadap seluruh kumpulan-kumpulan record.

3. Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential


 Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File
 Bentuk file yang paling banyak dipakai.
 Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
 Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve
(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
 Sangat sesuai untuk proses secara on-line
 Bisa juga diakses secara sequential
 Mempunyai semua keunggulan dari sequential file
 Kelemahan Index Sequential File
 Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file
performance.
 Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file
ini, harus semuanya diproses terlebih dahulu.
 Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
 Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa
berubah saat proses selesai dilakukan.
 Tidak bisa dilakukan secara langsung.

4. Tahapan Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential


Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu

1. Pengumpulan Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang
membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara
bertahap dan terorganisir dengan baik

2. Pemasukkan Data ( Input Data )


Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara
permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media )
penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.

3. Pengeditan Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan
data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka
proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah
(edit).

4. Penyortiran Data Yang Telah Di Edit


Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan
pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan
di sortir.

5. STRUKTUR POHON
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya
merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang
terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah
keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya. Secara rekursif
suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:

 Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.


 Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,…,Tk, yang tidak saling
berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,…, nk, dari simpul/sub pohon
ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,…,nk.

6. POHON BINER
Pohon Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap
nodenya maksimal hanya memiliki dua anak. Salah satu tipe pohon yang paling banyak
dipelajari adalah pohon biner.
Pohon biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah
cabang/anak.

Contoh:

Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya
digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu,
sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap
seluruh kumpulan record-record.

7. IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL


Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks
sequential , yaitu:

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)


2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,
dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data, dimana
masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada organisasi
internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat penyimpan
yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).

1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)


Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas
indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sekuensial
dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.

Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang
bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-
blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal
setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).

Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di
tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yang akan mendapatkan record
yang dicari secara direct.

Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak
ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan
membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok
indeks-nya.

Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak
ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan
membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow
data area-nya

.Contohnya ;

Terdapat N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai
bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain,
dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk
seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.

Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses
dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1)
yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok
indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan
AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan
ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data
2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada
blok ini record tersebut ditemukan.

2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)


Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah
berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai
key.

Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index.
Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan
overflow area.

Contohnya :

Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6
cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap
cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.

Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat
pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari
indeks dinamakan cylinder indeks.

Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai
key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh Pengaksesan:

Misal : mengakses dengan nilai key BAT

 Pertama : Cari pada master indeks,


 Kedua : Karena BAT ada di depan LYNX, maka pointer dari LYNXakan menunjuk ke
cylinder index,
 Ketiga: Karena BAT ada di depan ELEPHANT, maka pointer dari LEPHANT akan
menunjuk ke track 0 dari cylinder 1,
 Keempat: Karena BAT ada di belakang BABOON dan di depan COW, maka pointer
dari BABOON akan menunjuk ke track 2,
 Kelima: Cari secara sequential sampai BAT ditemukan.

Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan
dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://oktosetia.blogspot.com/2011/12/materi-mata-kuliah-sistem-berkas.html
2. http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential.html
3. http://journal.mercubuana.ac.id/data/1Bab5.doc
4. www.toodoc.com/organisasi-berkas-index-sequensial-chook.html

Anda mungkin juga menyukai