INDEKS SEQUENTIAL
Semester 4
C-Sore
SISTEM BERKAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Organisasi Berkas Indeks
Sequential” ini. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Hendarman Lubis, S.Kom., M.Kom
selaku Dosen mata kuliah Sistem Berkas yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai File Indexed Sequential. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami pribadi maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
Organisasi File adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menyatakan dan
menyimpan record–record dalam sebuah file.
Campuran organisasi berkas langsung dengan organisasi berkas sekuensial.
Cocok untuk aplikasi yang memakai kedua jenis cara pengaksesan (langsung dan
sekuensial).
Sangat berguna kalau kita pada suatu saat perlu mengakses satu record saja, dan pada saat
yang lain perlu mengakses banyak record sekaligus.
Sedangan pengertian dari Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik
Sequential dan random file. Pada teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu
index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga
adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang
selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau
recordkey ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Jadi, organisasi
berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct
dan sequential. Contoh sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di
sebuah buku kamus. Kita bisa mengakses buku kamus secara sequential (berurutan),
maupun melalui index (daftar isi) nya.
Data =sequential
1. Pengumpulan Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang
membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara
bertahap dan terorganisir dengan baik
3. Pengeditan Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan
data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka
proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah
(edit).
5. STRUKTUR POHON
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya
merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang
terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah
keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya. Secara rekursif
suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
6. POHON BINER
Pohon Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap
nodenya maksimal hanya memiliki dua anak. Salah satu tipe pohon yang paling banyak
dipelajari adalah pohon biner.
Pohon biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah
cabang/anak.
Contoh:
Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree. Indeksnya
digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu,
sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial terhadap
seluruh kumpulan record-record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang
bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-
blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal
setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data) di
tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yang akan mendapatkan record
yang dicari secara direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak
ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan
membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok
indeks-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak
ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan
membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow
data area-nya
.Contohnya ;
Terdapat N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada indeks mempunyai
bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain,
dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk
seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses
dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1)
yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok
indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan
AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan
ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data
2. Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada
blok ini record tersebut ditemukan.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track index.
Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan
overflow area.
Contohnya :
Setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6
cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap
cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Dalam sebuah track data, tracknya disimpan secara urut berdasarkan nilai key. Tingkat
pertama dari indeks dalam berkas indeks dinamakan master indeks. Tingkat kedua dari
indeks dinamakan cylinder indeks.
Entry pada master indeks: nilai key tertinggi, pointer. Entry pada cylinder indeks: nilai
key tertinggi, nomor cylinder.
Contoh Pengaksesan:
Hal ini bisa disimpulkan: Permintaan untuk mengakses data secara sequential akan
dilakukan dengan mengakses cylinder dan track dari berkas data prime secara urut.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://oktosetia.blogspot.com/2011/12/materi-mata-kuliah-sistem-berkas.html
2. http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-sequential.html
3. http://journal.mercubuana.ac.id/data/1Bab5.doc
4. www.toodoc.com/organisasi-berkas-index-sequensial-chook.html