Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH METODE PENGARSIPAN & AKSES MENGENAI

3 ORGANISASI BERKAS

DOSEN PEMBIMBING:YESRI ELVA, M.kom

DISUSUN OLEH:

1. FAREL FEBRIANO(17101152610365)

2. EFA DEWI (18101152610161)

3. VIOCRY NANDA PUTRI(18101152610524)

4. GUNAWAN(18101152610540)

5. OKTOWERI JAFRI(18101152610185)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya lah sehinggga kami bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Metode
pengarsipan & akses yang membahas tentang “3 organisasi berkas” ini tepat pada
waktunya dalam bentuk yang sederhana.

Seiring dengan terselesaikannya tugas ini, maka kami selaku penyusun


mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya,
serta partisipasi dan antusias dari teman – teman kelompok dalam bentuk apapun dalam
proses penyusunan. Terkhusus kepada Dosen yang selalu memberikan bimbingan dan
dorongan kepada kami hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami sadar akan kekurangan dan kelemahan dari pembuatan makalah ini, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna memperbaiki
makalah ini sehingga bisa menjadi lebih sempurna.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terimakasih atas semuanya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama penulis.

Padang, 13 Oktober 2019

Kelompok 7
Daftar isi
Kata Pengantar ...............................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................

Bab I Pendahuluan .........................................................................................

1.1 Latar Belakang .............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................

1.3 Tujuan

Bab II Pembahasan ........................................................................................

2.1 Organisasi berkas sequential……………………………………….

2.2 Organisasi berkas relatif…………………………………………………………..

2.3Organisasi berkas indeks sequential………………………………………..

2.4.Organisasi berkas multi key/kunci ganda..………………………………

Bab III Penutup ..............................................................................................

3.1 Kesimpulan ..................................................................................

3.2 Saran ............................................................................................

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

komputer dapat menyimpan informasi dalam berbagai bentuk fisik tempat


penyimpanan. Sistem Berkas adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data
pada alat penyimpanan eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu.
Organisasi berkas adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record
dalam berkas/file. Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu organisasi berkas?

2. contoh dari organisasi berkas?

1.3 Tujuan

1. dapat menjelaskan apa itu orgsnisasi berkas

2. dapat memahami contoh dan pembahasanya


BAB II
PEMBAHASAN
ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL
Organisasi berkas sekuensial adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
mengorganisasikan kumpulan record record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas
sekuensial, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan. Record
pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada
posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada
waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.

Beginning File Record 1


Record 2
.
.
.
Record I-1
Record I
Record I+1
.
End Of File .
.
Record N-1
Proses Karena record-record
Record N
dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan, maka
berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive
processing.
Keuntungan dari Sequential File
Merupakan organisasi file yang sederhana. Jarak setiap aplikasi yang tersimpan
sangat jelas. Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk
menyimpan record yang besar. Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup
menggunakan magnetic tape.

Kerugian Dari Sequential File


Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam
master file, harus semuanya diproses. Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi
data yang tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat
proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung.

Pola Akses
Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses,
berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas,
maka waktu aksesnya sangat baik.

Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi
berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya, jangan sebaliknya.

Contoh soal:

Suatu Tape dengan Panjang 2400 feet, Density 1600 Bpi dan Panjang Gap ¾ inchi. Jika 1
record berukuran 80 karakter , berapa banyak data yang dapat disimpan jika blocking
factornya 5 record / blok !

Diketahui:

P = 2400 feet
D = 1600 Bpi
IRG = 3/4 inchi
= 0.75 inchi
C = 80 character
BF = 5 record/block
JAWABAN :

ORGANISASI BERKAS RELATIF

Pengertian Berkas Relatif

· Suatu berkas yang mengidentifikasikan record dengan key yang diperlukan.

· Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key.

· Organisasi berkas relatif paling sering digunakan dalam proses interaktif.

· Tidak perlu mengakses record secara berurutan (consecutive).

· Sebaiknya disimpan dalam Direct Access Storage Device (DASD) seperti magnetic
disk/drum.

PROSES
Pada waktu sebuah record ditulis kedalam berkas relative. fungsi pemetaan R digunakan
untuk menerjemahkan NILAI KEY DARI RECORD menjadi ADDRESS,
dimana record tersebut disimpan. Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan
nilai key tertentu, fungsi pemetaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk
menerjemahkan nilai key itu menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana
record tersebut ditemukan. Organisasi berkas relatif ini tidak menguntungkan bila
penyimpanan sekundernya berupa media SASD, seperti magnetic tape. Berkas relative harus
disimpan didalam media SASD, seperti disk atau Drum. dimungkinkan untuk mengakses
record-record dalam berkas relatif secara consecutive, tetati perlu diketahui bahwa nilai key
tidak terurut secara logic.

Kemampuan Berkas Relatif

 Kemampuan mengakses record secara langsung.


 Record dapat di retrieve, insert, modifikasi dan delete tanpa mempengaruhi record
lain dalam berkas yang sama.

Tiga teknik dasar fungsi Pemetaan Relatif:

1. Pemetaan langsung (Direct Mapping)


2. Pencarian Tabel (Directory Look-up)
3. Kalkulasi (Calculating)

Teknik Pencarian Tabel

· Dasar pemikirannya adalah direktori dari nilai key dan address.

· Lebih cepat menggunakan binary search dibanding dengan sequential search.

Keuntungan :

1. Dapat meng-akses record dengan cepat bila diketahui nilai key.

2. Nilai key berupa field, dapat diterjemahkan menjadi alamat.

3. Nilai key adalah address space indepedent.

Teknik Kalkulasi Alamat

 R (Nilai key) => address

Nilai key = dengan melakukan kalkulasi terhadap nilai key.


 Benturan (collision)

dapat terjadi apabila terdapat alamat relatif yang sama untuk nilai key yang berbeda.

Pada teknik pencarian tabel kita harus menyediakan ruang memori untuk menyimpan
tabel indexnya, tapi dalam teknik kalkulasi tidak diperlukan lagi hal itu. yang dilakukan
adalah membuat hitungan sedemikian rupa sehingga dengan memasukkan kunci atribut
recordnya, alamatnya sudah dapat diketahui, masalahnya bagaimana membuat hitungan dari
kunci atribut itu sehingga hasilnya dapat lebih efisien dan tidak berbenturan dengan nilainya.

Cara mengatasi benturan, antara lain :

1. Scatter diagram techniques


2. Randomizing techniques
3. Key to address transformation methods
4. Direct addressing techniques
5. Hash tables methods
6. Hashing

1. Scatter DiagramTechnique

Sebuah metode baru untuk memasukkan dan mengambil informasi yang digambarkan
dalam tabel hash. Metode ini bakal menjadi efisien jika lebih banyak bagian yang sering
dilihat . Jumlah yang diharapkan dari kemungkinan untuk mencari entri, diperkirakan secara
teoritis dan diverifikasi oleh percobaan Monte Carlo, adalah kurang dari untuk metode
sebanding lain jika tabel hampir penuh.

2. Randomizing Teqhnique

Sebuah metode yang digunakan untuk pengambilan data dan informasi secara random
(acak).
3. Key-To-Address Tranformation Methods

Teknik yang digunakan dalam teori mengkoreksi kesalahan kode. hal ini diterapkan
untuk dapat menyelesaikan masalah dalam menangani file besar. dalam pendekatan baru, file
menangani masalah yang digambarkan dengan desain khusus untuk menampilkan kelayakan.

4. Direct Addressing Technique

Semua instruksi lain yang diperlihatkan menggunakan pengalamatan langsung yang


berarti, bahwa data yang telah direfensikan sebenarnay dan disimpan dalam struktur lain, baik
sebuah register atau lokasi memori.

5. Hash Table Technique

Merupakan struktur yang menggunakan fungsi hash untuk efisien peta pengdentifikasi
tertentu atau kunci/key (misalkan nama-nama orang) untuk dihubungkan nilai (misalkan
nomor telepon mereka). funsi dari hash digunakan untuk mengubah kunci ke indeks (hash)
dari array elemen (dalam slot/ember) dimana nilai yang sesuai akan dicari. dalam banyak
situasi, hash table technique atau yang sering disebut teknik tabel hash ternyata lebih efisien
daripada pohon pencarian atau struktur lookup. Biasanya banyak digunakan diberbagai jenis
komputer perangkat lunak terutama untuk array asosiatif, pengideksan database, cache dan
set.

Keuntungan menggunakan teknik tabel hash:

 Keuntungan utamanya dalah kecepatannya. keuntungan ini lebih jelas ketika jumlah
entri yang besar (ribuan atau lebih). tabel hash dapat sangat efisien ketika jumlah
maksimum entri dapat diprediksi dari sebelumnya, sehingga ember array dapat
dialokasikan sekali dengan ukuran optimal dan tidak pernah diubah ukurannya.
 Jika himpunan pasangan kunci-nilai adalah tetap dan dikenal lebih dulu sehingga
insersi serta penghapusan tidak diijinkan. yang dapat mengurangi biaya rata-rata
lookup pilihan hati-hati dari fungsi hash, ember ukuran meja dan struktur data
internal. Secara khusus, ada kemungkinan dapat menyusun fungsi hash yang
tabrakan (bebas ) atau bahkan sempurna.
Kelemahan menggunakan teknik tabel hash:

 Untuk aplikasi pengolahan string tertentu, seperti spell-checking. tebel hash mungkin
kurang efisien. jika setiap tombol diwakili oleh sejumlah kecil bit yang cukup, maka
bukan sebuah tabel hash yang dapat menggunakan tombol langsung sebagai indeks ke
array nilai.
 Meskipun rata-rata biaya per operasi adalah konstan dan cukup kecil dengan biaya
operasi tunggal dapat cukup tinggi. secara khusus, jiak tabel hash menggunakan
ukuran dinamis, penyisipan atau penghapusan operasi yang memerlukan waktu
sebanding dengan jumlah entri. hal ini dapat dilkatakan kelemahan yang serius secara
realtime atau interaktif.
 Tabel hash biasanya, dalam pameran umumnya miskin pemukiman referensi artinya
data yang akan deakses didistribusikan tampaknya secara acak di memori. hal ini
dikarenakan tabel hash menyebabkan pola akses berupa lompat-lompatm ini dapat
memicu cache mikroprosesor yang menyebabkan penundaan yang lama.
 Tabel hash menjadi sangat tidak efisien bila ada banyak tabrakan.

6. Hashing

Hashing merupakan teknik mengindeks pada menajemen database dimana nilai kunci
(yang mengindentifikasikan record) dimanipulasi secara numerik untuk menghitung langsung
lokasi record yang berkaitan atau titik tolak untuk mencari record yang terkait.
Teknik mengindeks pada menajemen database dimana nilai kunci (yang
mengindentifikasikan record) dimanipulasi secara numerik untuk menghitung langsung lokasi
record yang berkaitan atau titik tolak untuk mencari record yang terkait.

Keuntungan Hashing :

 Nilai key dapat digunakan langsung.


 Nilai key adalah address space berubah.

Kelemahan Hashing :

Membutuhkan waktu proses untuk implementasi dan mengatasi benturan.


Teknik Pemetaan Langsung

Dua cara Peetaan Langsung :

1. Pengalamatan Mutlak (Absolut Addressing) ;

R (Nilai key) à Address

Nilai key = alamat mutlak

Nilai key = alamat sebenarnya dimana record tersimpan. Pada saat penyimpanan dan
pemakaian record, harus diketahui dan diberikan pemakai.

Untuk teknik pengalamatan mutlak ini kita tidak perlu mempermasalahkan kunci
atribut karena kita diminta lansung menuliskan dimana alamat record yang akan kita
masukkan . jika kita menggunakan hard disk atau macnetic drum, ada dua cara dalam
menentukan alamat memorinya, yaitu:
•Cylinder Addressing
• Sector Addressing
Jika kita menggunakan Cylinder Addressing , maka kita harus menetapkan nomor-nomor dari
silinder (Sylinder), permukaan (Surface), dan Record. Sedangkan bila kita menggunakan
Secto Addresing, maka kita harus menetapkan nomor-nomor dari sektor (Sector), lintasan
(Track), dan permukaan (Surface). teknik ini mudah dalam pemetaan (pemberian alamat
memorinya).

Keuntungan :

1) Fungsi Pemetaan R sangat sederhana.

2) Retrieve lebih cepat.

Kelemahan :

1) Harus diketahui penyimapanan record secara fisik.

2) Nilai key tidak boleh hasil perhitungan.

3) Alamat mutlak adalah device independent.

4) Alamat mutlak adalah address space dependent.


2. Pengalamatan Relatif (Relative Addressing) ;

R (Nilai key) à Address

Nilai key = alamat relatif.

Nilai key = urutan record tersebut dalam berkas.

Keuntungan :

1) Fungsi Pemetaan R sangat sederhana.

2) Penetuan nilai key tidak perlu waktu proses yang lama.

3) Nilai key adalah Address Space Independent, dimana reorganisasi berkas tak akan
mempengaruhi nilai key, yang berubah adalah alamat direktori.

Kelemahan :

1) Alamat relatif adalah address space dependent.

2) Terjadinya pemborosan ruangan.

3) Directory Lookup (Pencarian Tabel)

- Dalam pencarian tabel adalah sebuah table atau direktori dari nilai key dan address.
Teknik ini dilakukan dengan cara, mengambil seluruh kunci atribut dan alamat memori yang
ada dan dimasukkan ke dalam tabel tersendiri. jadi tabel misalnya disebut dengan tabel index
hanya berisi kunci atribut misalkan NIM yang telah disorting/urut dan alamat memorinya.
Sewaktu dilakukan pencarian data, tabel yang pertama dibaca adalah tabel yang diberi nama
tabel index. setelah ditemukan atribur kuncinya, maka data alamat yang ada disana digunakan
untuk meraih alamat record dari data(berkas,file atau tabel) yang sebenarnya. pencarian yang
dilakukan di tabel index akan lebih cepat dilakukan dengan teknik pencarian melaui binary
search daripada dilakukan dengan cara sequential.
Contoh :

4 digit untuk jenis barang (9999).

Padahal hanya ada 2000 jenis barang.

Pemborosan 80% ruang penyimpanan.

Tujuan Utama Hashing :

Agar dua buah kunci yang berbeda tidak mempunyai nilai relative address yang sama.

Perbandingan fungsi hash :

· Division Remainder ;

Menggunakan metode pembagian.

Untuk distribusi nilai key yang tidak diketahui.

· Mid Square ;

Menggunakan metode perpangkatan.

Untuk file denganfaktor cukup rendah.

· Folding ;

Menggunakan metode penjumlahan.

Mudah dalam perhitungan, baik bila panjang nilai key = panjang address.

Pendekatan masalah Collision :

Open Addressing ;

Menemukan address yang bukan home address untuk K2.

Separate Overflow ;

Menemukan address untuuk K2 di luar primary area yakni di overflow area.


Teknik Mengatasi Collision :

a. Linier Probing (Pendekatan Open Addressing) ;

Proses pencarian secara sequential dari home address sampai lokasi yang kosong.

Harus ada penentuan apakah address kosong.

b. Addressing (Pendekatan Separate Overflow) ;

Menggunakan double hashing. Memakai fungsi hash kedua terhadap hasil dari
fungsi hash pertama. bisa di primary area atau separate overflow area.

Perbandingan kedua teknik :

* menghasilkan synonim berkelompok * menghasilkan synonim berpencar


* cocok untuk faktor muat rendah * cocok untuk faktor muat tinggi

Fungsi hash yang umum digunakan :

1. Division Remainder
2. Mid Square
3. Folding
4. Division Remainder

· R(nilai key) à address

Nomor relatif dari suatu nilai key merupakan sisa dari hasil pembagian nilai key tersebut
denga suatu bilangan.

· Perhitungan alamat relatif :

Faktor muat = jumlah record dalam berkas

max. Jumlah record dalam berkas

· Mencari hasil bagi = nilai key

max + (faktor prima < 20)

Alamat relatif = sisa pembagian + 1


Contoh :

Berkas berisi 4000 record

Load factor 0,8

Nilai key 987654321

 0,8 = 4000

max record

max = 4000

0,8

= 5000

 = 987654321

5000 + 3

= 197412 sisa 2085

 Alamat relatif = 2085 + 1

= 2086

Mid Square

· R (Nilai key) à Address

Nilai key dikuadratkan kemudian beberapa digit diambil dari tengah. Alamt relatif, diambil
mulai dari digit .........

∑ digit dari nilai key kuadrat

· Contoh untuk berkas 4000 record, dibutuhkan 4 digit.

Nilai Key Nilai Key Kuadrat Relatif Address


123456789 1524157875019052 8750
^^^^^^^^
16 / 2 = 8
987654321 975461055789911041 5789
^^^^^^^^^
18 / 2 = 9
Folding

· Nilai key dibagi menjadi beberapa bagian.

· Setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai digit sama dengan digit alamat
relative.

· Bagian-bagian ini dilipat dan dijumlah.

· Hasil penjumlahan adalah alamat relatif (digit tertinggi dibuang bila diperlukan).

Synonim Chaining (Penggandengan)

· Menggabung synonim bersama-sama.

· Tidak mengurangi jumlah collision tetapi mengurangi waktu akses untuk meretrieve.

Bucket Addressing

Hash ke dalam blok yang memberikan tempat bagi sejumlah record.

Pengertian Organisasi Berkas Indeks Sequential

Organisasi berkas indeks sequential adalah berkas/file yang disusun sedemikian


rupa sehingga dapat diakses secara sequential (berurutan) maupun secara direct (langsung)
atau kombinasi keduanya. Atau bisa diartikan bahwa berkas index sequential ini merupakan
kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif.
Organisasi berkas ini mirip dengan Organisasi Berkas Sequential dimana setiap
rekaman disusun secara beruntun di dalam file, hanya saja ada tambahan indeks yang
digunakan untuk mencatat posisi atau alamat dari suatu kunci rekaman di dalam file.

Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Organisasi Berkas Index Sequential


 Jenis Akes Berkas Index Sequential :
1) Akses Sequential (suatu cara pengaksesan record yang didahului pengaksesan record-record
didepannya). Contoh Magnetic Tape.
2) Akses Direct (suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record
yang ada). Contoh: Magnetic Disk.
 Jenis Proses Berkas Index Sequential :
1) Batch (proses mengolah data dengan menghimpunnya terlebih dahulu kemudian mengatur
dan mengelompokkannya ke dalam kelompok-kelompok yang disebut batch atau bisa
diartikan suatu proses yang dilakukan secara group dan kelompok). Contoh File ada kalau
didukung file lain, file nilai, ada dosen, mahasiswa, dan lain-lain.
2) Interactive (mengolah data dengan saling berhubungan atau berkaitan secara langsung yang
dilakukan secara satu persatu yaitu record demi record). Contoh pencarian IPK mahasiswa
yang lebih dari 3.
 Struktur Berkas Index Sequential:
1) Index =binary search tree
2) Data =sequential
Index-nya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah
record tertentu. Sedangkan data-nya digunakan untuk mendukung akses squential terhadap
seluruh kumpulan-kumpulan record.

Keuntungan dan Kerugian Dalam Organisasi Berkas Index Sequential :

 Kegunaan Sekaligus Keunggulan Index Sequential File


Bentuk file yang paling banyak dipakai.
Dipakai bila file ingin selalu dalam kondisi up to date.
Sebuah record dapat di insert (dimasukkan/ditambah) atau di retrieve
(dibetulkan/dikembalikan semula) secara langsung melalui indexnya.
Sangat sesuai untuk proses secara on-line
Bisa juga diakses secara sequential
Mempunyai semua keunggulan dari sequential file.

 Kelemahan Index Sequential File


Search/pencarian hanya bisa melalui sebuah key saja, yaitu key yang mengurutkan file
Performance.
Diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file ini,
harus semuanya diproses terlebih dahulu.
Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted).
Posisi data yang tersimpan sangat sulit untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa
berubah saat proses selesai dilakukan.
Tidak bisa dilakukan secara langsung.

Tahapan Dalam Organisasi Berkas Secara Sequential


Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :
1. Pengumpulan Data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang
membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara
bertahap dan terorganisir dengan baik.
2. Pemasukkan Data ( Input Data )
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara
permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media )
penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya.
3. Pengeditan Data
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan
data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka
proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit
).
4. Penyortiran Data Yang Telah Di Edit
Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan
pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di
sortir.

STRUKTUR POHON
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu
elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian
pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan
silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Akar pohon (root) adalah Handoko.
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut:
Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling
berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,..., nk, dari simpul/sub pohon ini
dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.

POHON BINER
Pohon Biner adalah Binary Tree atau Pohon Biner adalah sebuah tree yang setiap
nodenya maksimal hanya memiliki dua anak.
Salah satu tipe pohon yang paling banyak dipelajari adalah pohon biner.
Pohon Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling
banyak dua buah cabang/anak.
Contoh:
Pada contoh gambar tersebut, indeksnya disusun berdasarkan binary search tree.
Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record
tertentu, sedangkan berkas data sekeunsial digunakan untuk mendukung akses sekuensial
terhadap seluruh kumpulan record-record.

IMPLEMENTASI ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL


Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas
indeks sequential , yaitu:
1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut mengunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian
data, dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Alasannya :
Karena Kedua pendekatan tersebut menggunakan bagian indeks dan bagian data,
dimana masing-masing menempati file yang terpisah. Karena diimplementasikan pada
organisasi internal yang berbeda. Masing-masing file tersebut harus menempati pada alat
penyimpan yang bersifat Direct Access Storage Device (DASD).

Keterangan:
1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok.
Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur
sekuensial dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang
bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-
blok index diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap
blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer).
Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 4 record data)
di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yg akan mendapatkan record yg
dicari secara direct.
Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan
membentuk blok baru. Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok
index-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan
membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data
area-nya
.Contohnya ;

Pada gambar tersebut ada N blok data dan 3 tingkat dari indeks. Setiap entry pada
indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok
yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks
menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok
data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin mengakses
dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang
pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks
2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK,
yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. Pointer berikutnya yang akan ditunjuk adalah
pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok data 2. Blok data ini
akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana pada blok ini record
tersebut ditemukan.

2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)


Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah
berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai
key.
Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder index dan tingkat track
index. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area
dan overflow area.

Contohnya :

Diketahui:

Jumlah record file (n) = 1000000 record


Jumlah field (a) = 8 byte
Jumlah rata-rata nilai (V) = 25 byte

Ditanya:Ukuran field kunci?

Jawab:
y = (B) / (V + P)
y = (4096) / (25 + 8)
y = 124,12

ORGANISASI BERKAS BANYAK KEY

sebuah berkas (file) harus dapat diakses secara langsung (direct) dari berbagai kunci
atribut (key field) yang ditentukan.

Ada banyak cara untuk mengorganisasi berkas semacam ini, yaitu dengan cara:

(1) Inversion

Yaitu dengan cara yang mirip dengan organisasi relative yang satu tabel index-nya berisi key
field yang terurut dan sebuah pointer yang menunjuk ke alamat di mana data disimpan.
Bedanya, karena di sini dibutuhkan banyak kunci, maka di tabel tersebut disimpan pula
kunci-kunci atribut lainnya yang dibutuhkan.

(2) Multi-list

Yaitu dengan cara yang hampir sama dengan cara pertama, yaitu dibuat tabel index yang
terurut key field-nya dan penunjuk ke nomor record (pertama) datanya, hanya di setiap record
ditambahkan pointer (penunjuk) ke record-record berikutnya sesuai urutan key field yang
ditentukannya. Tentu penunjuk itu akan berubah datanya bila akses dilakukan dengan key
field lainnya.

Organisasi Berkas Dengan Banyak Key

Organisasi berkas yang memperbolehkan record diakses oleh lebih dari satu key field disebut
organisasi berkas dengan banyak key.

Ada 2 teknik dasar untuk pemberian hubungan antara sebuah indeks dan data record
dari berkas, yaitu :

Inversion

Multi-list

Definisi dan Aplikasi Berkas dengan Banyak Key

Banyak sistem informasi interaktif memerlukan dukungan dari berkas banyak key.

Contoh :

Sebuah sistem perbankan yang mempunyai beberapa pemakai (user), seperti kasir, pegawai
kredit, manajer cabang, pegawai bank, nasabah dan lain-lain. Semuanya memerlukan akses
data yang sama dengan format record :
Adanya pemakai yang berbeda memerlukan akses record-record ini dalam cara yang berbeda.

Kasir Mengidentifikasikan record account


menurut nilai ID.

Kredit Akses semua record menurut nilai


OVERDRAW LIMIT atau semua record
account dengan nilai SOCNO.

Manajer Cabang Akses semua record menurut Branch dan


Type.

Pegawai Bank Membuat laporan berkala untuk semua


record account yang disortir
berdasarkan ID.

Nasabah Memerlukan akses recordnya dengan


memberikan ID yang dimilikinya atau
kombinasi dari NAME, SOCNO dan
Type.

Satu pendekatan yang dapat mendukung semua jenis akses adalah dipunyainya banyak berkas
yang berbeda. Setiap berkas diorganisasi untuk melayani satu jenis keperluan.

Maka untuk contoh sistem perbankan di atas harus ada :

File account yang organisasinya indeks Untuk melayani kasir, pegawai bank dan
sequential dengan nilai key ID nasabah.
File account yang organisasinya sequential Untuk melayani pegawai kredit.
dengan record diurut menurut
OVERDRAW LIMIT
File account yang organisasinya relatif Untuk melayani pegawai kredit.
dengan nilai key SOCNO

File account yang organisasinya sequential Untuk melayani manajer cabang.


dengan record diurut menurut
GROUP-CODE
File account yang organisasinya relatif Untuk melayani nasabah.
dengan nilai key
NAME, SOCNO dan TYPE
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari ketiga organisasi berkas tersebut saling
berkaitan.Organisasi berkas indeks sequential adalah berkas / file yang disusun sedemikian
rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau
kombinasi keduanya, direct dan sequential. Penyimpanan ataupun penulisan character demi
character yang ada didalam external memory, harus diatur sedemikian rupa sehingga
komputer bisa dengan mudah menemukan kembali data-data yang tersimpan didalamnya.
Aturan inilah yang kemudian dikenal sebagai organisasi file.

SARAN

Agar kita dapat menggunakan komputer dengan nyaman dan sistem penyimpanan file dengan

sistematika yang seragam. Maka media penyimpanan logis yang tepat yaitu dengan

menggunakan Sistem Berkas.


DAFTAR PUSTAKA

1. Download artikel dari http://oktosetia.blogspot.com/2011/12/materi-mata-kuliah-


sistem-berkas.html
2. http://q2nsinfomasi08.blogspot.com/2009/11/organisasi-berkas-indeks-
sequential.html
3. http://journal.mercubuana.ac.id/data/1Bab5.doc
4. Power Point dari Sukma Firdaus, S.Si., M.T.
5. https://asdyaniarya.blogspot.com/2015/04/-organisasi-berkas.html

Anda mungkin juga menyukai