Anda di halaman 1dari 22

1

Etnofarmasi Masyarakat
Etnik Sunda

z
2

z
Kelompok Masyarakat Adat Etnik Sunda
1 2

Adat Baduy Adat Sunda Kasepuhan

Etnofarmasi etnik sunda berasal dari


masyarakat adat yang umumnya
tinggal di kampung (Ubar Kampung)
dengan konsep Top up. Adat Kampung Naga
Etnofarmasi
1

Ubar Kampung
Masyarakat Adat
Badui
z
Badui
Desa Kanekes, Kec. Leuwidamar,
Kab. Lebak, Prov. Banten

Mereka menamakan kelompoknya


sebagai Urang Rawayan atau Urang
Kanekes
Masyarakat Badui melindungi dirinya
dari pengaruh modernisasi dengan
pikukuh yang kuat berdasarkan
system budaya dan system religi
Sunda Wiwitan, sehingga tatanan
Pikukuh sosial, ekonomi,dan budaya tidak
“Lojor henteu beunang mengalami perubahan

dipotong, pendek henteu


beunang disambung”
Badui Dalam dan Badui Luar

Perubahan menyebabkan pembagian wilayah menjadi Badui Dalam (Urang


Kajeroan) dan Badui Luar (Urang Panamping).

• Badui Dalam meliputi kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikartawana. Hanya


dihuni oleh mereka yang mampu melaksanakan seluruh adat secara sempurna.
• Badui Luar meliputi Kaduketuk, Gajeboh, Cikadu, Cisagu. Setiap urang
panamping harus tetap pada fatwa puun, yaitu kepala adat Badui sekaligus
ulama agama Sunda Wiwitan.
Badui
Dasar Religi Masyarakat Badui

Masyarakat Badui dalam ajaran Sunda Wiwitan


• Sunda wiwitan adalah kepercayaan yang bersifat monoteis, penghormatan
kepada nenek moyang, dan percaya kepada satu kekuasaan yang disebut
Sanghiyang Keresa (yang maha kuasa) atau Batara tunggal (yang maha Esa).
Kelestarian Lingkungan

• Kearifan lokal menyertai pengetahuan kesehatan etnik berdampak positif terhadap


kelestarian lingkungan
• Budaya pamali melahirkan suatu kearifan yang diwujudkan dengan masih adanya
hutan tertutup atau hutan larangan yang pantang dijarah.

Leuweung Kolot

Badui
Konsep Sehat Masyarakat Badui
• Masyarakat Badui beranggapan bahwa wilayah Badui Dalam adalah
wilayah yang suci yang harus terpelihara kebersihannya, termasuk sungai
Cikanekes yang mengaliri wilayahnya,
• Orang yang boleh masuk Badui Dalam adalah orang yang sudah disunat,
karena mernurut mereka sunatan adalah proses kebersihan.
• Untuk penggunaan tumbuhan sebagai obat mereka menggunakan jasa
dukun tradisional disebut jalma pinter.
12

z
Obat Diare Adat Badui

 Kulit batang kelapa hijau (Cocos nucifera) dicampur dengan kulit


batang durian (Durio zibethinus), campuran diseduh dengan air
panas kemudian diminum.

 Daun jambu kelutuk (Psidium guajava) yang dicampur dengan


Daun Horendang garam, ditumbuk, dan diminum airnya.

 Daun harendong (Malestoma malabathricum) langsung dikunyah


atau diseduh.

 2 gelas beras (Oryza sativa) dan tujuh iris koneng temen (Curcuma
domestica) disangray sampai hangus, ditambahkan 3 gelas air dan
2 genggam daun jambu kulutuk, direbus hingga matang, kemudian
disaring.
Koneng Temen
13

z
Obat Demam Adat Badui

 Untuk dewasa: Campuran daun rambutan (Nepheleum


lappaceum) dan daun sirsak (Anonna muricata) yang ditumbuk,
Daun rambutan diseduh, diminum atau dikompreskan.

 Untuk anak: air buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) yang


dicampur madu dan diminum.

Air jeruk nipis + madu


14

z
Obat Menghentikan Pendarahan Adat Badui

 Daun babadotan (Ageratum conyzoides) dan


daun jampang pait (Paspalum conyugatum)
yang ditumbuk dan ditempelkan pada luka.

Daun Babadotan

Daun Jampang Pait


15

z
Untuk yang Bekerja Berat Adat Badui
 Daun kacapi (Sandoricum kotjape), daun
bawang sabrang (Peronema canescens), kulit
batang lame, umbi lampuyang (Zingiber
amaricans), dan jantung cau (Musa sp) yang Daun bawang sabrang
dibakar, diembunkan dan diperas airnya.
Digodog, disaring. Air saringan diminum sekali
sehari sebelum sarapan.

Lempuyang
Kulit batang lame
16

z
Obat Pasca Persalinan Adat Badui

 Air godogan rimpang koneng temen (Curcuma


domestica) dan daun senggugu (Clerodendrom
serratum) yang diminum tiap hari hingga kondisi
Kembali sehat.

 Daun seureuh (Piper betle) diletakkan pada


pusar bayi.

Kunyit

Daun Seureuh
17

Untuk membersihkan badan, masyarakat Baduy


membasuh badan dengan air sungai, menggosoknya
dengan batu dan memakai batang pohon honje atau
kecombrang atau burus yang dimemarkan sebagai
sabun.
18
Frambusia

Kepatuhan terhadap pikukuh Etnik Baduy Dalam terkait


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu tidak
menerima modernisasi seperti penggunaan pasta
gigi, sabun mandi dan cuci, sampo, dan tidak
menggunakan alas kaki merupakan faktor risiko
terhadap kejadian Frambusia di Baduy.

Frambusia merupakan suatu penyakit infeksi kulit yang


disebabkan oleh Spesies Treponema pallidum subsp
pertenue. Frambusia adalah penyakit kulit menular
melalui luka terbuka atau cedera
19

Masyarakat Baduy menggunakan tumbuhan kecombrang (Etlingera


elatior) sebagai sabun.
• Kecombrang yang tua kulitnya dibuang dan dagingnya digunakan
sebagai sabun. Sebelum digunakan, daging kecombrang ditumbuk
hingga keluar seratnya dan serat itulah yang dipergunakan sebagai
sabun.
• Sebagai pengganti pasta gigi juga dipergunakan kecombrang.
Bahkan kecombrang yang muda bisa dimakan untuk lalapan atau
sayur asam.
• Menurut seorang juru aes (juru rias Etnik Baduy Dalam) menuturkan
bahwa, tumbuhan kecombrang bermanfaat untuk menghaluskan kulit
dan dapat digunakan sebagai sampo.

Formulasi Sabun Kecombrang


20
21
Cara pembuatan sabu cair:

• memasukan VCO dimasukan ke dalam beaker glass.


• Larutan KOH sedikit demi sedikit ditambahkan ke dalam VCO pada suhu 70 °C
hingga terbentuknya pasta, kemudian dimasukan asam stearat yang
sebelumnya sudah dilelehkan serta dilakukan pengadukan hingga homogen
• Dimasukan ke dalam campuran BHT serta HPMC yang sudah dikembangkan
dalam aquadest panas
• Selanjutnya dimasukan aduk gliserin serta SLS hingga homogen.
• Lalu dimasukan ekstrak etanol daun kecombrang dengan konsentrasi 0%, 10%,
15% dan 20% kemudian dipanaskan dengan suhu 70°C di atas hot plate dengan
kecepatan 125-360 rpm.
• Dilanjutkan dengan memasukan sedikit demi sedikit sabun cair ke dalamnya.
Sesudah proses pengadukan 2-3 jam, sabun mandi cair diaduk sehingga
homogen.
• Teteskan oleum rosae secukupnya selanjutnya aquades ditambahkan hingga
100 mL
22

z
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai