Anda di halaman 1dari 21

TUGAS FIRE SCIENCE

YOGA PRANATA
200502045
PENGECORAN LOGAM
Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan
logam cair kedalam cetakan
yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga
logam cair tersebut membeku dan
kemudian dipindahkan dari cetakan.
Proses pengecoran meliputi: pembuatan cetakan,
persiapan dan peleburan logam, penuangan logam cair
ke dalam cetakan, pembersihan coran dan proses daur
ulang pasir cetakan. Produk pengecoran disebut coran
atau benda cor. Berat coran itu sendiri berbeda, mulai
dari beberapa ratus gram sampai beberapa ton dengan
komposisi yang berbeda, mulai dari beberapa ratus
gram sampai beberapa ton dengan komposisi yang
berbeda dan hamper semua logam atau paduan dapat
dilebur dan dicor.
JENIS-JENIS PENGECORAN
LOGAM

1. Sand Casting, Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir.


Jenis pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya
murah dan dapat membuat benda coran yang berkapasitas berton–ton.

2. Centrifugal Casting, Yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar


bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan
agar logam cair tersebut terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya
cetakan. Contoh benda coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran
ini ialah pelek dan benda coran lain yang berbentuk bulat atau silinder.
3. Die Casting, Yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam.
Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang
dicor ialah logam non ferrous

4. Investment Casting, yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin
(wax), dan cetakannya terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasa
menggunakan jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki
kepresisian yang tinggi misalnya rotor turbin.
BAHAN-BAHAN DI PENGECORAN LOGAM

TERBAGI
MENJADI 2
YAITU :

LOGAM LOGAM
FERO NON-FERO
LOGAM FERO
ferro merupakan logam paduan dengan unsur utamanya adalah besi
(Fe). Unsur kedua logam ferro umumnya adalah karbon (C). Penambahan
karbon ditujukan untuk meningkatkan kekuatan, kekerasan dan kekakuan.
Bagaimanapun, penambahan karbon akan mengurangi keuletan dan
ketangguhan. Senyawa Fe dan C dengan C di bawah 1,4% dikenal sebagai
baja. Sedang penambahan C di atas 1,7% di sebut besi tuang. Kadar C pada
besi tuang umumnya berkisar antara 2,4 – 4 %.
Unsur-unsur lain seperti Mn, Ni, Cr, Mo, V, Al, Cu dan sebagainya
terkadang ditambahkan pada baja dalam jumlah tertentu untuk
memperoleh sifat-sifat khusus. Penambahan unsur-unusr tersebut antara
lain untuk memperbaiki ketangguhan, kekerasan, ketahanan korosi,
mampu bentuk dan sebagainya.
1.)BAJA

Baja adalah besi yang ditambahkan karbon sampai dengan di bawah 1,4%.
Baja adalah bahan yang paling banyak diaplikasikan pada rekayasa teknik
dikarenakan banyaknya varasi dengan yang dapat dikembangkan sesuai
kebutuhan, mulai dari yang lunak dan tangguh sampai yang keras dan kuat.
Bagaimanapun, baja cor baik sangat digunakan untuk bagian-bagian mesin
karena memiliki kekuatan tinggi dan lebih murah. Ada beberapa jenis baja
sebagai berikut:
BAJA KARBON RENDAH

• Baja karbon rendah atau Low Carbon Steel (LCS) adalah


baja kerbon dengan kadar karbon antara 0,05 – 0,25 %.

BAJA KARBON MENENGAH

• Baja karbon menengah ataau Medium Carbon Steel (MCS)


adalah baja karbon dengan kadar karbon antara 0,25 – 0,6
%.
BAJA KARBON TINGGI

• Baja karbon tinggi atau High Carbon Steel (HCS) adalah


baja dengan kadar karbon antara 0,6 – 1,4 %.
2.BESI

Besi cor (cast Iron) merupakan paduan mengandung karbon, silisium,


mangan, fosfor dan belerang. Kandungan karbon pada besi cor umumnya
berkisar antara 2,4 – 4 %. Besi cor diproduksi dalam jumlah besar dari besi
kasar atau besi/baja bekas. Struktur mikro besi cor terdiri atas ferir, perlit
dan serpih karbon bebas yang ukuran, bentuk serta keadaan struktur
dasarnya berubah sesuai kualitas dan kuantitasnya. Produk-produk seperti
crankshaf, conecting rod dan elemen dari bagian-bagian mesin yang
sebelumnya dibuat melalui proses tempa (forging), sekarang lebih banyak
diproduksi menggunakan high-duty alloy iron casting (Tiwan, 2010). Besi cor
diklasifikasikan dalam enam kelompok, yaitu: besi cor kelabu, besi cor kelas
tinggi, besi cor kelabu paduan, besi cor bergrafit bulat, besi cor yang dapat
ditempa dan besi cor cil
BESI COR KELABU

• Kekuatan tarik besi cor kelabu adalah 10 – 30 kg/mm2. Meski


kekuatan tariknya tidak terlalu tinggi namun besi cor kelabu agak
getas. Titik cairnya kira-kira 1200 0C. Mampu cor besi cor kelabu
sangat baik sehingga banyak digunakan.

BESI COR KELAS TINGGI

• Besi cor kelas tinggi mengandung lebih sedikit karbon dan


silikon. Ukuran grafit bebasnya yang lebih kecil dibanding besi
cor kelabu, menjadikan kekuatan tariknya lebih tinggi, yaitu 30 -
50 kg/mm2.
BESI COR KELABU PADUAN

• Besi cor kelabu paduan strukturnya lebih stabil sehingga sifat-


sifatnya lebih baik. Besi cor kelabu mengandung grafit dan unsur-
unsur paduan seperti: Cr, Ni, Mo, V, Ti dan sebagainya.
BESI COR BERGRAFIT BULAT

• Besi cor grafit bulat dibuat dengan menambahkan magnesium, kalsium


atau serium. Penambahan unsur-unsur ini dilakukan saat besi masih
cair sehingga grafit bulat akan mengendap.

BESI COR MAMPU TEMPA

• Besi cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih yang yang dilunakkan
dalam waktu yang lama. Fasa sementit besi cor putih berubah menjadi
ferit atau perlit dan karbon yang tertemper mengendap. Tiga jeni besi
cor putih, yaiu: besi cor mampu tempa perapian hitan, besi cor mampu
tempa perapian putih dan besi cor mampu tempa perlit.

BESI COR CIL

• Permukaan besi cor cil adalah besi cor putih sedang bagian dalamnya
memiliki struktur dengan endapan grafit. Kombinasi ini menjadikan
permukaan besi cor cil memiliki ketahanan aus yang baik dan keuletan
di bagian dalamnya juga sangat baik.
LOGAM NON-FERO
Logam non ferro adalah logam murni selain besi atau
logam paduan yang tidak mengandung unsur besi. Aluminium
dan paduannya, Tembaga dan paduannya, Nikel dan
paduannya, Seng dan paduannya, Magnesium dan paduannya
dan lain sebagainya. Beberapa contoh logam non ferro antara
lain Kuningan (Cu-Zn), Perunggu (Cu-Sn), Monel (Ni-Cr-Mn),
Nimonic (Ni-Cr), Duralumin (Al-Cu-Mg), Hidronalium (AL-Mg)
serta Silumin (Al-Si).
ALUMUNIUM

  99,996 >99,0
•Aluminium adalah logam ringan dengan
Massa jenis (20 0C) 2,6989 2,71
ketahanan korosi dan hantaran listrik yang
Titik cair 660,2 653-657
baik serta sifat-sifat lainnya sebagai logam.
Panas jenis (cal/g 0C) (100 0C) 0,2226 0,2297
Kekuatan mekaniknya meningkat dengan
Hantaran listrik (%) 64,94 59 (dianil)
penambahan Cu,
Tahanan listrik koefisien temperatur (1 0,00429 0,0115
•penambahan tersebut juga memberikan 0
C)
Koefisien pemuaian (20-100 0C) 23,86 X 10-6 23,5 X 10-6
sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan
kososi, ketahanan aus, dan koefisien Jenis kristal, konstanta kisi FCC, a=4,013 kX FCC, a=4,04 kX

pemuaian rendah. Aluminium digunakan


Kemurnian AL (%)  
secara luas, mulai untuk keperluan rumah
tangga sampai untuk keperluan pesawat Sifat Mekanis 99,996   >99,0
terbang, mobil, kapal laut dan konstruksi. Dianil
75% dirol
Dianil H18
dingin
Karakteristik aluminium tampak pada tabel Kekuatan tarik 4,9 11,6 9,3 16,9
(kg/mm2)
1.1,
Kekuatan mulur
sedang sifat mekanisnya tampak pada tabel (0,2 %) (kg/mm2) 1,3 11,0 3,5 14,8

1.2. Perpanjangan (%) 48,8 5,5 35 5


Kekerasan Brinell 17 27 23 44
TEMBAGA

Tembaga murni dan tembaga paduan secara luas digunakan sebagai salah
satu bahan teknik yang penting. Tembaga termasuk dalam golongan logam berat
yang berwarna kemerahan dengan berat jenis 8,9 kg/m 3 dan titik cair 1083 0C.
Tembaga mempunyai konduktivitas panas dan konduktivitas listrik yang baik.
Tembaga dengan kemurnian tinggi hingga 99,9% banyak digunakan sebagai
penghantar listrik. Dalam rekayasa teknik tembaga dapat dirol, ditarik, ditarik,
ditekan tarik dan dapat di tempa.
Dalam aplikasinya tembaga paduan banyak di olah dengan pengecoran.
Kuningan (paduan tembaga-seng) dan perunggu (paduan tembaga-timah putih)
merupakan paduan utama tembaga. Perunggu banyak digunakan sebagai
perhiasan dan seni patung (Logam Ceper, Tembaga dalam Pengecoran, 2014).
Perunggu yang mengandung fosfor digunakan dalam industri arloji dan
galvanometer. Sedang kuningan yang berwarna seperti emas banyak digunakan
sebagai perhiasan, sistem perpipaan dan ornamen-ornamen.
A.KUNINGAN

Kuningan (brass) adalah paduan tembaga dan seng (CU-Zn). Kuningan


70/30 (70% tembaga dan 30% seng) dan kuningan 60/40 (60% tembaga
dan 40% seng) banyak beredar dipasaran. Kuningan 60/40 dikenal juga
sebagai logam muntz (Muntz-metal) sesuai nama orang yang
mengkomersialkannya, George Frederick Muntz. Logam ini dikenal juga
sebagai logam kuning (Yellow metal). Logam muntz digunakan sebagai
bahan pada pembentukan dengan proses pengecoran atau sebagai bahan
tambah pada pengecoran baja. Beberapa jenis logam muntz antara lain:
Turning brass (logam muntz ditambah 0,5 – 3,5 % timbal), Naval brass
(logam muntz ditambah 1% timah putih) dan High tensile brass (logam
muntz ditambah Mn, Fe, Ni, Sn dan Al sampai 7%).
B.PERUNGGU

Perunggu (brons) merupakan paduan tembaga dengan timah putih (Cu-Sn) dan
tembaga dengan timbal atau timah hitam (Cu-Pb). Cu-Sn disebut Tin-Bronzes
sedang Cu-Pb disebut Bronzes. Penambahan seng pada paduan tin-bronzes akan
menghasilkan paduan gunmetal. Sesuai namanya paduan ini digunakan untuk
membuat senjata. Admiralty gunmetal adalah paduan dengan 88% Cu, 10% Sn
dan 2% Zn dan digunakan untuk komponen-komponen hidrolik, katup, roda gigi,
patung dan produk berukuran kecil seperti kancing baju. Leaded gunmetal
adalah paduan gunmetal dengan kandungan timah hitam di atas 5% untuk
meningkatkan sifat mampu cor (castingability) dan mampu mesin (machinability).
Sedang nikel bronzes adalah diperoleh dengan menambahkan unsur nikel ke tin-
bonzes. Penambahan nikel dapat memperbaiki sifat mekanis dan sifat mampu cor
tinbronzes. Unsur nikel akan bersenyawa dengan seng dan menghasilkan paduan
nikcel gunmetal yang keras.
C.TEMBAGA NIKEL

Paduan tembaga nikel dibedakan Tabel 1.3 memperlihatkan penggunaan


menjadi dua yaitu: Cupro Nickel (Cu- paduan cupro nickel.
Ni) dan Nickel Silver (Cu-Ni-Zn). Cupro Paduan Penggunaan
nickel, merupakan paduan yang Cu-Ni dengan 2 % Ni Baut penguat, dinding ruang api lokomotif,
pipapipa
membentuk larutan padat untuk
Cu-Ni dengan 15 – 20 Tabung peluru, pipa-pipa kondensor
semua perbandingan komposisi % Ni

sehingga sesuai untuk pengerjaan Cu-Ni dengan 25 % Ni Koin mata uang

panas maupun dingin. Unsur nikel Cu-Ni dengan 30 % Ni Alat-alat industri kimia, tahan korosi air laut
Cu-Ni dengan 30 – 33 Disebut nikelin, untuk kawat tahanan, kawat
biasanya antara 15 – 68 %, namun % Ni pemanas (suhu maksimum 300 0C)
paduan dengan 20% nikel yang pali Cu-Ni dengan 42 – 46 Disebut konstantan, untuk kawat tahanan,
% Ni kawat pemanas (suhu maksimum 500 0C)
baik untuk pengerjaan dingin keras.
Cu-Ni dengan 67 – 70 Dengan tambahan Fe, C, Si dan Mn sampai 2,5
Paduan dengan 25% nikel biasanya % Ni % disebut Monel. Untuk sudu turbin, katup,
dudukan katup, poros dan sudu pompa
digunakan untuk membuat koin. sentriugal, silinder dalam pompa torak,
kondensor, baling-baling. Pada pesawat terbang
untuk saringan minyak, bagianbagian
karburator. Pada indsutri kimia untuk alat
pengaduk dan saringan karena tidak beracun.
Nickel Silver dengan 70 – 44 % Cu, 28 – 12 % Ni dan 15 – 50 % Zn dikenal dengan
nama perdangan argentan, alpaca dan german silver (perak baru). Pada paduan ini
unsur nikel memberikan warna seperti perak, tembaga memberikan sifat kenyal dan
lunak sedang seng memberikan sifat keras dan memudahkan penuangan
Nikel merupakan unsur metalik dengan nomor atom 28 dan simbol Ni. Nikel
memiliki berat jenis 8,8 gr/cm3 dan titik lebut 1453 0C. Nikel berwarna putih
keperakan, ringan, kuat, tahan karat, keras, mudah ditempa serta merupakan
konduktor panas dan listrik yang cukup baik. Nikel terutama digunakan untuk
membuat logam paduan. Logam paduan nikel berkarakteristik kuat, tahan panas,
serta tahan karat.
Penggunaan nikel dalam logam paduan antara lain: Monel, Nilo, Brightray dan
Nimonic. Monel adalah paduan Ni-Cu seperti telah dibahas sebelumnya.
1) Nilo adalah perpaduan antara nikel dengan paduan besi.
2) Brightray merupakan paduan nikel-krom yang diaplikasikan sebagai elemen pada
dapur tinggi sedang nimonic adalah paduan nikel-krom yang dikembangkan
sebagai bahan dengan tegangan kerja besar pada suhu tinggi serta tahan
terhadap korosi dan creep (mulur) untuk komponen pada turbin gas.
3) Brightray merupakan paduan nikel-krom yang diaplikasikan sebagai elemen pada
dapur tinggi sedang nimonic adalah paduan nikel-krom yang dikembangkan
sebagai bahan dengan tegangan kerja besar pada suhu tinggi serta tahan
terhadap korosi dan creep (mulur) untuk komponen pada turbin gas.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai