Anda di halaman 1dari 18

ANEMIA PADA

IBU HAMIL
DISUSUN OLEH :

o AYI MARYATI
o ASEP RAHMATRIADI
o ENA PERDIANA
o ANDRI SETIAWAN
o ADE MULYANA
o TATANG SUHENDAR
o MOH CHEVI RIDWAN NUGRAHA
o YENI ERIANTINI
o ADE ELI

Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan


o DEDI FARID

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS


LATAR BELAKANG
 Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam tubuh
dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014) Salah satu
faktor akibat anemia adalah kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tablet
tambah darah (Rahmawati, 2012).

 Menurut data Riskesdas (2018), pada bagian cakupan tablet tambah darah (TTD),
ibu hamil yang memperoleh TTD ≥ 90 butir, hanya 38,1% nya yang mengonsumsi ≥
90 butir, sisanya yaitu 61,9% mengonsumsi < 90 butir. Data tersebut berarti bahwa
61,9% ibu hamil tidak mengonsumsi TTD sesuai anjuran.
 Menurut data Profil Kesehatan Provinsi DIY (2017), persentase ibu hamil yang
mendapatkan TTD di masing-masing Kabupaten/Kota di DIY pada Tahun 2017 yaitu
Kulon Progo 88,86%, Bantul 86,48%, Gunung Kidul 84,74%, Sleman 95,5%, dan
Kota Yogyakarta 85,55%.

 Hasil dari penelitian menunjukan seluruh ibu hamil yang anemia tidak patuh
mengonsumsi TTD, Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian
mengenai kepatuhan konsumsi TTD pada ibu hamil penderita anemia di Kabupaten
Kulon Progo dan Bantul
RUMUSAN MASALAH
 Berdasarkan latar belakang munculah masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana
kepatuhan konsumsi TTD dan karakteristik ibu hamil penderita anemia di Kabupaten
Kulon Progo dan Bantul?”
TUJUAN PENILITIAN
 TUJUAN UMUM
Mengetahui kepatuhan konsumsi TTD dan karakteristik pada ibu hamil penderita
anemia

 TUJUAN KHUSUS
Mengetahui karakteristik (usia, status pekerjaan, tingkat pendidikan, usia
kehamilan, paritas, dan status gizi) terhadap kepatuhan mengkomsumsi TTD ibu
hamil penderita anemia
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian berbasis gizi masyarakat.

MANFAAT PENELITIAN
• Manfaat Teoritis
• Manfaat Praktis
KEASLIAN PENELITIAN
1. Penelitian Ayu Nabela Mukti dengan judul “Gambaran Kepatuhan Konsumsi
TTD dan Status Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngemplak II Sleman”
pada tahun 2018.
2. Penelitian oleh Dilla pada tahun 2017 dengan judul “Gambaran Kepatuhan
Ibu Hamil dalam Mengosumsi TTD di Puskesmas Jetis I,Bantul”
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sinthu Sivangman pada tahun 2015 dengan
judul “Gambaran Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi TTD di
Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen Tahun 2015”
TINJAUAN TEORI
 Kehamilan
Kehamilan merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat, dengan
kebutuhan fisiologi, metabolic, dan emosional yang tinggi pada ibu (Mann & Truswell, 2014
 Anemia
Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) didalam darah lebih
rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin
 Etiologi anemia pada kehamilan
Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu gangguan pencernaan dan absorpsi,
hypervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, kebutuhan besi meningkat,
kurangnya zat besi dalam makanan, dan pertambahan darah tidak seimbang dengan
pertambahan plasma (Irianto, 2014).
 Macam-macam Anemia
 Anemia defisiensi asam folat (Megaloblastik)
 Anemia defisiensi besi
 Anemia defisiensi B12 (Perniciosa)
 Klasifikasi anemia
 Normal (≥11 g/dl)
 Anemia ringan (8-11 g/dl)
 Anemia berat (<8g/dl)
 Pengaruh anemia pada kehamilan
 Gangguan kehamilan (abortus, partus imatur/prematur)
 Gangguan proses persalinan (inertia, atonia, ports lama, pendarahan atonis)
 Gangguan pada masa nifas (subinvolusi Rahim, daya tahan terhadap infeksi dan
stress kurang, produksi ASI rendah)
 Gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, keatian perinatal,
dan lain-lain) (Irianto, 2014)
 Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil
Gejala anemia berupa kepala pusing, palpasi, kunang-kunang, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguaan system neurumuskular, lesuh, lemah, lelah,
dysphagia, dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah disepakati
bahwa tanda-tanda anemia bila kadar hemoglobin (Hb) <11gr/dl (Irianto, 2014).

 Pencegahan anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang
dengan asupan besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, dan
mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia ibu hamil
 Pengetahuan
 Pendidikan
 Frekuensi antenatal care (ANC)
 Paritas
 Usia ibu
 Jarak kehamilan
 Penyakit infeksi
 Pendarahan
 Pola konsumsi
KERANGKA KONSEP

Penyakit Infeksi
dan
Pendarahan

Sumber : Ariyani (2016) dan Sopiana (2011).


KERANGKA TEORI
PERTANYAAN PENELITIAN
 Bagaimana status anemia ibu hamil Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimana sosio demografi (pendidikan, frekuensi ANC, paritas, umur ibu hamil, jarak
kehamilan, asupan protein, asupan vitamin C, asupan zat besi dan asupan sumber tannin)
Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimana pendidikan dan status anemia ibu hamil Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimana frekuensi kunjungan ANC dan status anemia ibu hamil di Kecamatan Sewon,
Kabupaten Bantul?
 Bagaimana paritas dan status anemia ibu hamil di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimana usia ibu dan status anemia ibu hamil di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimanajarak kehamilan dan status anemia ibu hamil di Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimanaasupan zat besi dan status anemia ibu hamil di Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimanaasupan protein d dan status anemia ibu hamil di Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimanaasupan vitamin C dan status anemia ibu hamil di Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul?
 Bagaimana asupan sumber tannin dan status anemia ibu hamil di
Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul?
KESIMPULAN
 Ibu hamil yang mengalami anemia pada bulan September, Oktober, November pada tahun 2018
sebesar 27,8%.
 Sebagian besar ibu hamil anemia berada pada umur berisiko.
 Sebagian besar ibu hamil anemia adalah ibu hamil berpendidikan tinggi.
 Sebagian besar ibu hamil anemia adalah ibu hamil yang tidak bekerja.
 Sebagian besar ibu hamil anemia adalah ibu hamil dengan paritas multipara.
 Sebagian besar ibu hamil anemia adalah ibu dengan pendidikan tinggi dan tidak bekerja.
 Sebagian besar ibu hamil anemia adalah ibu dengan umur tidak berisiko dan paritas multipara.
 Sebagian besar ibu hamil anemia adalah ibu dengan pendidikan menengah dan paritas multipara
SARAN
 Bagi Ahli Gizi Puskesmas Jetis II
Ahli gizi diharapkan memberi penyuluhan mengenai anemia kepada sasaran
remaja/calon pengantin, Memonitor konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) pada
ibu hamil dan remaja putri
 Koordinasi lintas program mengenai pentingnya Keluarga Berencana (KB)
agar terhindar dari anemia.
 Bagi Ibu Hamil
Diharapkan pada ibu hamil dengan anemia untuk meningkatkan konsumsi
makanan yang dapat mencegah anemia seperti makanan berprotein hewani,
mengandung zat besi, mengandung vitamin C, mengurangi konsumsi tanin dan
mengonsumsi TTD secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai