Anda di halaman 1dari 24

Assalamualaikum Wr Wb

Perbandingan Zeolit
(Clinoptilolite) dan Karbon
Aktif Sebagai Absorban Amonia
Dalam Budidaya Ikan Secara In
Vitro

Dipresentasikan oleh:
Janzuar Ramadhany
Dosen Pembimbing :
DR. Thamzil Las
Karbon aktif yang telah dikondisikan, dibandingkan dengan clinoptilolite
pada salinitas, total nitrogen amonia, dan waktu yang berbeda. Dosis dari
kedua material sama, yaitu 10 ppt. Perbedaan salinitas dari 0 sampai 30 ppt
disiapkan dalam 24 buah kontainer 3 liter. 1, 3, dan 5 ppm TAN ditambahkan
pada kontainer-kontainer tersebut. Nilai absorpsi TAN dicek setiap 4 jam selama
24 jam. Selama pengamatan, TAN yang terabsorpsi berkurang untuk kedua
material. Setelah 8 jam, tidak ada perubahan yang ditemukan pada kontainer
berisi zeolit. Kecenderungan yang sama ditemukan pada karbon aktif.
Perbedaan terbesar antara kedua material tersebut ditemukan pada salinitas 10
ppt, dan mulai tidak signifikan pada 30 ppt.
Setelah 24 jam, konsentrasi TAN dalam kontainer yang berisi TAN 1, 3,
dan 5 ppm menurun masing-masing 80,8 %; 65,4 %; dan 58,8 %.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa perbedaan yang signifikan
ditemukan diantara zeolit dan karbon aktif, dan hasil yang ditunjukkan zeolit
lebih memuaskan dibanding karbon aktif.
Membandingkan efisiensi
dan efektivitas zeolit
(clinoptilolite)
dengan karbon aktif
dalam mengurangi amonia
pada budidaya ikan.
Pengelolaan kualitas air sangat penting
untuk mendukung pertumbuhan dan reproduksi ikan
pada budidaya ikan. Lingkungan perairan
berpengaruh terhadap kesehatan ikan. Kondisi yang
tidak sesuai akan menimbulkan stres sehingga ikan
mudah terserang penyakit. Salah satu masalah
yang dihadapi dalam budidaya ikan adalah tingginya
kadar amonia dalam air kolam ikan.
Dua metode umum dalam mengurangi kadar
amonia dalam air adalah nitrifikasi dan ion
exchange.
Zeolite dan Karbon aktif adalah material
yang biasa digunakan dalam kedua proses tersebut.
Sumber Amonia Perairan

Pertanian (pupuk, pestisida)


Limbah Industri
Limbah Rumah Tangga
Ekskresi Organisme Perairan
Pakan Ikan
Nitrifikasi  proses oksidasi dua
langkah amonia menjadi nitrat oleh
bakteri autotrof.

Dalam nitrifikasi, bahan-bahan seperti


cangkang kerang, pasir, batu, dan
karbon aktif dibutuhkan sebagai
substrat bakteri.
Zeolit  Zeo (mendidih) + Lithos (batu). Cronsted, 1756
 Molecular sieve materials, 1954
 Zeolit adalah kristal aluminosilikat dengan
struktur framework berupa rongga yang terisi dengan ion-
ion besar dan molekul air, keduanya mempunyai
kebebasan untuk bergerak, bertukar ion, dan dehidrasi
secara bolak-balik. Professor Joseph V, 1984.

Zeolit :
•Kristal AluminoSilikat
•Mengandung ion-ion alkali/alkali tanah
•Kerangka 3D tetrahedral dari SiO4 dan AlO4.
Sifat & Fungsi Zeolit

•Dehidrasi
•Penyaring / Pemisah
•Absorpsi
•Penukar ion (ion exchange)
•Katalis
Na6Al6Si30O72 .24 H2O
Karbon Aktif  Material padat,
berongga, bersifat menyerap, tersusun dari
ikatan C -- C dengan menghilangkan unsur
non-karbon dengan pirolisis materi-materi
berkarbon.

Produksi  Reaktivasi Fisik


 Aktivasi Kimia

Sifat  Absorpsi
 Sebagai Substrat Bakteri
•Untuk membiakkan bakteri, 4 akuarium yang dilengkapi
dengan airstone dan penghangat immerson diisi 0.5 L air
dari tambak ikan.
•Tiap akuarium diset pada salinitas berbeda, 0, 10, 20,
dan 30 ppt.
•Amonium Klorida (NH4Cl) ditambahkan sebagai sumber
amonia sampai bakteri dapat mengoksidasinya pada
kecepatan 5 ppm per 24 jam.
•Temperatur air dikondisikan pada 22 sampai 24 oC.
Selama pH air tidak kurang dari 8, buffer tidak perlu
ditambahkan. Untuk mempercepat perkembangbiakan
bakteri, karbon aktif ditambahkan di bawah pompa
akuarium (filter), di mana air mengalir.
•Ke dalam 24 buah ember, 3 liter air dari aquaruim
ditambahkan.
•Total nitrogen amonia ditambahkan pada 1, 3, dan 5
ppm.
•10 ppt (30 g) karbon aktif ditambahkan pada setengah
dari jumlah ember. Sementara itu 10 ppt clinoptilolite
ditambahkan pada setengah sisanya.
•Setiap 4 jam, 100 cc sampel diambil dan digantikan
dengan sejumlah volume dan salinitas yang sama.
Sampel di preservasi dengan asam sulfat dan disimpan
dalam lemari es untuk analisis selanjutnya. Konsentrasi
TAN ditentukan secara spektroskopi dengan metode
Nesslerisasi.
0,5 L air
tambak
4 buah akuarium
+

+
Larutan garam Untuk
Masing-masing

airstone Immerson heater 0 ppt 10 ppt 20 ppt 30 ppt


24 buah kontainer 10 ppt karbon aktif

1, 3, dan
+ 5 ppm NH4Cl + Tiap 12 Masing2

3 L Air Tambak
Masing2 6 u/ tiap 10 ppt clinoptilolite
salinitas
24 kontainer

TAN  1 ppm 3 ppm 5 ppm

idem idem

0 ppt 10 ppt 20 ppt 30 ppt  Salinity

Clinoptilolite
 Treatment
Activated Carbon
Hubungan Konsentrasi TAN dengan Waktu
Hubungan Konsentrasi TAN dengan Salinitas
1. Kecepatan zeolit dalam menurunkan kadar
amonia lebih baik daripada karbon aktif
2. Efektivitas kedua materi dalam mereduksi
amonia berkurang seiring bertambanya waktu
3. Kenaikan salinitas menurunkan keampuhan
kedua materi
4. Pada salinitas > 30 ppt, kemampuan karbon aktif
lebih baik dibandingkan zeolit
5. Zeolit lebih efisien daripada karbon aktif karena
tidak dibutuhkan conditioning terlebih dahulu.
TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai