Anda di halaman 1dari 14

“PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM DAN ARANG

KUSAMBI SEBAGAI KARBON AKTIF DALAM


PENURUNAN KANDUNGAN ZAT KAPUR PADA AIR
SUMUR GALI” 

NAMA : RUTH LIUNOKAS


NIM : 1806060097
Latar Belakang

Kandungan
Air zat kapur
pada air

Karbon
Zeolit alam
aktif

“PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM DAN ARANG KUSAMBI


SEBAGAI KARBON AKTIF DALAM PENURUNAN
KANDUNGAN ZAT KAPUR PADA AIR SUMUR GALI” 
Rumusan masalah Tujuan

1. Apakah zeolit 1. Mengetahui fungsi


alam dan karbon dari karbon aktif dan
aktif berfungsi dalam zeolite alam dalam
penurunan penurunan kandungan zat
kandungan zat kapur
kapur ? 2. Mengetahui
cara kerja dalam
2. Bagaimana cara
penurunan zat kapur
menurunkan
dengan karbon
kandungan zat
aktif dan zeolite
kapur dengan karbon
alam.
aktif dan zeolite
alam?
Manfaat Ruang Lingkup
1. Air sumur gali
1. Dapat memberikan adalah sasaran
informasi tentang dalam penelitian ini.
pengolahan air bersih
dalam mengatasi
kandungan zat kapur 2. Materi yang
pada air sumur gali. diambil berkaitan
dengan zeolit alam,
karbon aktif dalam
pengolahan air
2. Memperluas bersih.
pengalaman dan
menembah wawasan 3. Lokasi yang dipilih
peneliti tentang dalam penelitian ini adalah di
wilayah Kecamatan Kolbano
pengolahan air bersih. Kab TTS.
1. Zeolit
DASAR TEORI
“Zeni” dan “Lithos” adalah arti dari zeolit yang berasal dari bahasa Yunani yang
artinya batuan, karena mineral ini memiliki mendidih atau mengembang, berbusa
dan saat dipanaskan akan mengeluarkan air.
Zeolit alam adalah kristal silica alumina dengan struktur tiga dimensi, dibentuk
oleh alumina tetrahedral dan silika, dan rongga dalamnya mengandung ion logam,
biasanya berupa logam alkali atau logam alkali tanah, dan molekul air dapat
bergerak bebas.
a. Sifat-sifat Zeolit
 Pertukaran Ion dari Zeolit
 Identitas Adsorpsi dari Zeolit
 Aktivasi Zeolit.
b. Macam-macam Zeolit
 Zeolit Alam
 Zeolit Sintetis
 Zeolit Komersial
2. Karbon Aktif

Karbon aktif merupakan adsorben (penyerap). Berbentuk bulat, atau bubuk dan
berwarna hitam. Dalam proses recovery, karbon aktif digunakan untuk memurnikan
udara, gas, larutan ataupun cairan Memulihkan logam dari biji dan juga
menggunakannya sebagai support katalis.
Dengan hanya satu gram karbon aktif, dapat diperoleh material dengan luas
permukaan sekitar 500m2. Mempunyai kemampuan untuk menyerap (mengadsorbsi)
zat-zat yang tercantum dalam air dan udara Karena luas permukaannya yang sangat
besar ini. Dari pernyataan tersebut maka, karbon aktif sangat efisiens sebagai media
untuk mengolah air awalnya kotor akan menjadi air bersih.
Karbon aktif dapat menghilangkan kekeruhan dan bau yang tidak sedap.Sebelum
digunakan sebagai filter, karbon aktif harus direndam dan dicuci sampai air yang
dicuci menjadi jernih
a.Proses Pembuatan Karbon Aktif

 Dehidrasi
Dehidrasi adalah proses menghilangan uap air yang terdapat pada
bahan baku karbon aktif. Proses tersebut dilakukan untuk meningkatkan
proses karbonisasi. Bahan baku yang akan diubah menjadi karbon aktif dicuci
terlebih dahulu dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran.
 Karbonisasi
Karbonisasi adalah proses pembakaran bahan organik yang
terkandung dalam bahan mentah. Proses ini menyebabkan penguraian bahan
organik dan ekskresi kotoran. Pada tahap ini, sebagian besar elemen non-
karbon akan hilang. Dengan cara pelepasan ini Maka struktur pori mulai
terbentuk atau mulai terbuka. Proses karbonisasi akan mengubah struktur pori
awal
3. Air
Air adalah zat terpenting bagi semua kehidupan di bumi ini. Diperkirakan, khususnya
dalam kehidupan manusia, tiga perempat tubuh manusia terdiri dari air, dan tidak ada
satupun yang dapat hidup lebih dari 4-5 hari tanpa air minum. Air juga merupakan
pelarut yang baik. Ini karena air pada dasarnya tidak murni. Air di alam mengandung
berbagai zat terlarut dan tidak larut serta berbagai mikroorganisme. Pada dasarnya air
bersih harus memenuhi syarat mutu yang meliputi syarat fisik, kimiawi, biologi dan
radioaktif.
a. Fasilitas air bersih
1. Sumur Gali
2. Sumur Pompa Tangan (SPT).
3. Perlindungan mata air
4. Penampungan air hujan
4. Kandungan Zat Kapur Pada Air

Kandungan zat kapur adalah salah satu sifat kimiawi air. Adanya ion Ca2 + dan Mg2 +
menyebabkan kesadahan air, atau adanya ion multivalen lain juga dapat menyebabkan
kesadahan air. Sulfat, klorida, dan bikarbonat merupakan logam dalam jumlah kecil
(banyak logam divalen) seperti aluminium, besi, mangan, strontium, dan seng. Air
berkapur ditemukan di daerah yang memiliki lapisan tanah yang mengandung endapan
garam mineral, kapur dan kalsium dan menggunakan sumber air tanah / sumur, di
daerah tersebut

5. Bahaya kandungan kapur dalam air.


Air kapur dapat menyebabkan beberapa masalah. Saat digunakan sebagai air minum,
air dengan kandungan kapur yang tinggi dapat mengganggu kesehatan. Seperti
Disentri, Tifus,Kolere, Diare,Muntaber. Kerusakan,gigi,Kerugian tulang, Kerusakan
ginjal, Kerusakan hati. Pemakaian air mengandung kapur di toilet akan berdampak
langsung pada kesehatan mata dan kulit.
Metode Penilitian
1. Lokasi Dan Waktu Penilitian 2. Alat Dan Bahan

Kecamatan Kolbano, a. Alat


Reservoir 3 buah (kapasitas 50 L)
Kabupaten TTS. Dan
Kran (1 buah)
pengujian sampel di LAB Pipa PVC
Kimia Universitas Nusa Meter
Palu
Cendana.
Buret dan static
Erlenmayer
Penilitian ini dilakukan Pipet
dalam jangka 5 bulan. Gelas ukur
Pipet tetes
Beaker glass
Tempat sampel
ATK
3. Prosedur Penilitan
a. Persiapan awal sampel
b. Bahan  Langkah pertama yaitu pengamatan terhadap
sampel yang akan di gunakan (air sumur)
HCL 0,1 N  Siapkan wadah untuk penampunagn sampel
NaOH 0,1 N  Timbah air dari sumur
Sampel air sumur)  Setelah wadah terisi penuh, ditutup agar aman
Arang kusambi (karbon aktif) b. Tahapan Pelaksanaan di lokasi
Zeolit  Siapkan alat dan bahan yang di gunakan
 Ambil pipa dan dipotong dengan panjang 1
Larutan EDTA 0,01 N meter
Larutan buffer phospat PH ± 10  Lubangi pipa di titik 5cm dari ujung
Larutan HCL pekat  Pasang kran pada lubang
Larutan Erichrom Black T (EBT)  Hancurkan
dengan palu
zeolit yang berukuran besar

Aquades  Aktifkan arang dengan direndam dalam


Kertas (lebel) lautan NaOH 0,1 N, semalam dan di jemur
 Setelah kering, arang direndam lagi dengan
ATK larutan HCL 0,1 N , selama 5 menit dan
dijemur
 Masukan ke sampel
c.Tahapan pelaksanaan di laboratorium
 Siapkan alat dan bahan yang
digunakan
 Sampel dikocok terlebih dahulu,
kemudian pipet sampel sebanyak 25
ml
 Masukan kedalam erlenmayer sampel
tersebut
 Pipet buffer phospat sebanyak 2 ml
masukan dalam Erlenmeyer
 Tambahkan indicator EBT sebanyak 5
tetes
 Homogenkan dan lihat perubahan
 Titrasi menggunakan larutan EDTA
0,01M sampai terjadi perubahan warna
pink menjadi warna biru
 Catat ml titrasi sebagai hasil EDTA
Diagram Alir
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai