Indikator
Situs penukar ion amobilisasi pada fasa diam, yang direpresentasikan pada
persamaan berikut sebagai R-.
Ion B+ = analit yang ingin dipisahkan dari kation lain (C+ dan D+)
Ion A+ = kation yang sudah terikat pada resin, tidak boleh terlalu kuat diikat oleh
resin atau penukar anion tidak akan terjadi.
Label resin kuat dan lemah merujuk pada kekuatan asam atau basa dari gugus
fungsi
Hal Penting yang Harus Diperhatikan
1. Selektivitas resin
2. Bentuk ion yang terikat pada resin pada permulaan analisis
3. Konsentrasi ion counter pada fase gerak
4. pH fasa gerak
Resin
Fasa diam atau resin yang biasa digunakan pada kromatografi penukar ion
adalah stirena (suatu divinil benzena kopolimer) seperti terlihat pada gambar.
Gugus fungsi diletakkan pada cincin fenil untuk menyediakan situs ionik.
Cara Membuat Resin
Suatu resin penukar ion commercial menuliskan informasi berikut pada botolnya:
Asam kuat, asam sulfonat, Na+, 20 - 50 mesh, Porositas medium atau 8X, 4,4
meq/g min dry. Apa arti dari informasi tersebut?
Pembacaan Label Resin
Suatu resin penukar ion commercial menuliskan informasi berikut pada botolnya:
Asam kuat, asam sulfonat, Na+, 20 - 50 mesh, Porositas medium atau 8X, 4,4
meq/g min dry. Apa arti dari informasi tersebut?
Resin tersebut adalah resin penukar kation dalam bentuk asam sulfonat. Kation yang ada
dalam resin adalah natrium. Partikel resin akan melewati saringan 20 mesh namun tidak
untuk saringan 50 mesh. 8X merujuk pada derajat ikatan silang. Artinya 8% divinil benzena
ditambahkan pada campuran awal, bukan berikatan silang 8%, yang menghasilkan resin
dengan porositas medium. Satu gram resin kering memiliki kapasitas tukar minimal 4,4 meq.
Aturan Umum Afinitas Pertukaran Ion
https://www.youtube.com/watch?v=vMn_cveKfnQ
2. Praktik di Laboratorium:
https://www.youtube.com/watch?v=wFpLgDceBhk
Kromatografi Pasangan Ion
Kromatografi Pasangan Ion
Pasangan ion adalah suatu pasangan ion bermuatan saling berlawanan yang
berikatan sementara secara bersama-sama akibat tarikan elektrostatis tanpa
adanya ikatan kimia
Kromatografi Pasangan Ion
● Kromatografi pasangan ion pertama kali diperkenalkan pada akhir 1970
● Kation dan anion dipaksakan bersama-sama dengan afinitas mutual
keduanya dan gaya solvofobik yang ada memaksa tarikan elektrostatik
Coulomb sehingga terbentuk pasangan ion
● Pasangan ion lebih disukai pada eluen yang kaya air
● Pelarut organik dengan variasi elektrostatik juga dapat dimanfaatkan sebagai
pelarut pada kromatografi pasangan ion
Optimasi Parameter
1. Ion Pairing Reagent (pH, tipe, konsentrasi, kekuatan ion, dan lipofilisitas)
2. Organic Modifier
3. Analit (non-ionik, ionik, atau dapat mengion)
Pengaruh pH
Fasa Diam Kromatografi Pasangan Ion
1. Berbasis silika
2. Fasa diam berbasis silika memiliki ketahanan mekanik yang baik
3. Stabil pada pH 2 - 8
Fasa diam dibedakan menjadi fasa terbalik dan fasa normal berdasarkan pada
sifat kolom yaitu hidrofobik atau polar. Kolom fasa terbalik adalah rantai pendek
alkil (C8/oktil atau C18/oktadesil) sementara kolom fasa normal difungsionalisasi
dengan rantai yang mengandung gugus -OH, -CN, atau -NH2.
Ion Pair Reagent (IPR)
● Pemisahan menggunakan kromatografi pasangan ion secara konvensional
biasanya dilakukan dengan cara menambahkan amina organik dan garam
amonia sebagai kation IPR untuk analit yang berupa anion.
● Untuk IPR alkilamonium, retensi meningkat dengan pertambahan substituen
alkil nitrogen:
Monoalkilamonium < dialkilamonium < trialkilamonium < tetraalkilamonium
● Semakin panjang rantai alkil, IPR semakin efektif.
● Sementara untuk IPR anion ditambahkan alkil atau aril sulfonat untuk analit
yang berupa kation.
Organic Modifier
● Penambahan ini dilakukan untuk
mempercepat waktu retensi.
● Organic Modifier akan mengubah
viskositas eluen dan menurunkan
tegangan permukaan.
Further Explained
Fasa Diam
● Untuk dapat memisahkan secara selektif antara enantiomer, struktur fasa
diam harus cocok dengan salah satu isomer.
● Kolom kiral yang tersedia sangat sedikit.
● Kolom yang tersedia merupakan kolom open tubular, memiliki panjang yang
bervariatif dan kolom dengan diameter kecil (125 μm) untuk mendapatkan
efisiensi yang tinggi dan analisis yang lebih pendek.
Kromatografi Gas
Fasa Diam
1. Berbasis protein
Dijual dengan nama Chiral-AGP, sangat stabil, terikat pada partikel silika 5 μm.
Pelarut yang digunakan biasanya mengandung 1 - 10% 2-propanol, etanol, atau
asetonitril.
2. Molekul kiral kecil yang berikatan pada silika
Prikle-phases
Kromatografi Cair
Biasanya fasa gerak yang digunakan adalah air, THF (Tetrahidrofuran), dan
kloroform
Instrumentasi
● Sama dengan HPLC, hanya saja kolomnya lebih besar
● Untuk meningkatkan resolusi biasanya digunakan dua sampai tiga kolom
dengan porositas berbeda
Ilustrasi
https://www.youtube.com/watch?v=qrUaZWUM9uw
https://www.youtube.com/watch?v=Xmero00XOh0
https://www.youtube.com/watch?v=L0EIo8k0Ljs
https://www.youtube.com/watch?v=hCr8AS4rQCI&t=2157s