Anda di halaman 1dari 70

MASALAH DAN JATIDIRI

FISIOTERAPI

Advokasi
Strategi Implemetasi PMK No.65 Th.2015
Jakarta, 24 Januari 2016

Oleh :
P. Sunarno
Ikatan Fisioterapi Indonesia
REGULASI (NSPK) PELAYANAN FT : TIDAK IMPLEMENTASI

1. Peraturan Presiden RI Nomor : 34 Tahun 2008 tentang Tunjangan Jabatan


Fungsional Fisioterapis, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Okupasi
Terapis
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1363/Menkes/SK/XII/2001 tentang
Registrasi dan Izin Praktik Fisioterapis.
Diperbaharui PMK No 80 Th. 2013
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 376/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Fisioterapi (Proses pembaharuan).
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.517/MENKES/SK/VI/2008 tentang
Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008
tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.

 tidak bisa / belum diimplementasikan,

Diatur oleh Sp.KFR,


Persepsi pejabat :
kemampuan klinis SpKFR. lebih tinggi
HAMBATAN STRUKTURAL
KMK.NO.378 Th.2008, ttg. Pedoman RM.
 Struktur Organisasi

SpRM Ft, OT,TW. dll


Pelaksana
Pelaksana Utama Pelaksana Pembantu

 Sistem Pelayanan,
Pelayanan Bag/Dep/Inst RM di RS melalui sistem satu pintu (one gate system), setiap pasien hrs
menjalani pemeriksaan SpRM / dokter umum terlatih u menegkkan diagnosis medik, dan
fungsional serta prognosis u mengarahkan/ menetapkan program terapi yg dibutuhkan.
HADANGAN BIROKRASI

 Surat Edaran BPJS. Nomor 0010. Tgl. 9 Januari 2014, tentang


Rehabilitasi Medik.
• Pelayanan fisioterapi dimaknai sebagai pelayanan rehabilitasi
medik.
• Akses masyarakat untuk pelayanan fisioterapi harus melalui
Dr.Sp.KFR.

PMK No 28 th 2014, ttg Pedoman Pelaks. JKN.


• Fisioterapis melakukan Yan Medik Dasar di FKTP,
• di FKRTL harus oleh Dr.Sp.KFR.
MASALAH UTAMA PENGEMBANGAN
YAN. FT. PROFESIONAL (MANDIRI)

• Nihilisme (likuidasi) Ft. dalam struktur rehab.


medik.
• Persepsi Ft. sbg. vokasi.

Fisioterapi selamanya dibawah dokter


Melakukan delegasi – preskripsi medis
(UU. No. 29 Th.2004, UU.No.36 Th.2014)

???
Standar Pelayanan Pasien : Tujuan utama pelayanan kes RS adalah pelayanan pasien….

Pelayanan
Manajemen
Fokus Pasien
Risiko RS
 Risiko Klinis
(Patient Centered
Po
Care) la
24
s ofis
F ilo ien
ns ep pas )
Ko uhan t care
As tien “Safety is a fundamental
(Pa
Etik principle of patient care
and a critical component
of Quality Management.”
• Mutu
4 Fondasi Kebutuhan •
Patient (World Alliance for Patient
Asuhan pasien Pasien
Safety Safety, Forward Programme,
• Asuhan Medis WHO, 2004)
• Asuhan Keperawatan
EBM
• Asuhan Gizi
• Asuhan Obat VBM • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine

(Nico Komisi akreditasi RS


A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)
PENGAKUAN IPTEK “BARU”

UU. No.12, Th.2012, ttg Dikti, Pasal 9


(1) Kebebasan akademik merupakan kebebasan Sivitas Akademika
dalam Pendidikan Tinggi untuk mendalami dan
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara
bertanggung jawab melalui pelaksanaan Tridharma.
(2) Kebebasan mimbar akademik merupakan wewenang profesor
dan/atau Dosen yang memiliki otoritas dan wibawa ilmiah
untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggung jawab
mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan
cabang ilmunya.
(3) Otonomi keilmuan merupakan otonomi Sivitas Akademika
pada suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi
dalam menemukan, mengembangkan, mengungkapkan,
dan/atau mempertahankan kebenaran ilmiah menurut kaidah,
metode keilmuan, dan budaya akademik.
SOLUSI STRATEGIS PROFESI FT.
 Visi : Fisioterapi sebagai Standar Asuhan Pasien
pada tahun . . . . . .di masa depan.
 Misi :
 Yan Ft. aksesibel, profesional, berjenjang sbg.
yan. ft. generalis, spesialis dan sub spesialis,
didampingi penelitian pengembangan.

 Wadah (kultur) akademik profesional.


• Fakultas Ft., DR.Ft., Prof. Ft.
• Badan Litbang Iptek/Yan. Ft.
PMK No. 80/2013, PMK.65 /2015
PIJAKAN MENUJU MASA DEPAN
Strategi Implementasi PMK No.65 Th.2015.
Stake holder Fasyankes, utamanya
Pimpinan/Direktur RS dan Kelompok Dr.Sp.
memahami :

• Fisioterapi tidak sama dengan rehabilitasi.

• Fisioterapi bukan “pembantu” Dr.Sp.KFRM.

• Fisioterapi yan. kes. profesional, spesialistik.

• Yan. Fisioterapi dibutuhkan oleh masyarakat.

• Yan. Fisioterapi perlu diatur tersendiri

Pemeran Utama : Ketua Komisariat


JATI DIRI PROFESI FISIOTERAPI
Kisi-kisi kunci :
• Fisioterapi profesi universal,
• Pelayanan kesehatan baku di rumah sakit dan praktik privat.
• Kebutuhan masyarakat meningkat sesuai fenomena transisi
epidemiologi-demografi.
• Fisioterapis sebagai tenaga kesehatan kompeten, berkewenangan,
bertanggung jawab – tanggung gugat, mandiri, kolaboratif.
• Anggota tim patient centered care, profesional, berkolaborasi dg
tenaga kes. lain.
• Pelayanan fase rawat intensif (life support), kuratif, restoratif,
rehabilitatif, kesmas, kes kerja, kes olahraga.
Diatur : PMK No.80 Th. 2013, PMK No.65 Th. 2015
RIWAYAT FISIOTERAPI
(Jenny Pynt dkk. , WCPT Board, 2009)

• Fisioterapi tradisional, Mesir, 2500 BCE,


FISIOTERAPI PELAYANAN KESEHATAN MODERN,
Pelayanan Baku Dalam Rumah Sakit

 Fisioterapi berdasar Iptek:


Per Henrik Ling, Swedia, 1813,

 Fisioterapi sbg pelayanan kes. baku :


• Swedia,1887
• Britania Raya, 1894.

 Fisioterapi di Perguruan Tinggi :


• Universitas Otago, Selandia Baru,
1913,
• Reed College di Portland, Oregon,
USA, 1914.

Simbol Gerak Sehat Manusia


ILMU & PENELITIAN FISIOTERAPI :
Gerak-Fungsional

Berkembang : Ilmu dan penelitian


CONTOH KASUS FISIOTERAPI
Normalisasi / Pemeliharaan Gerak-Fungsi, ICU
CONTOH KASUS FISIOTERAPI
Terapi LatihanToleransi Jantung, ICU
CONTOH KASUS FISIOTERAPI
Normalisasi Pernafasan, ICU
CONTOH KASUS FISIOTERAPI
Cedera, geriatri

Nyeri lutut setelah turun tangga pesawat


SPESIALISASI FISIOTERAPI, USA, 1974
Segera selesai operasi :
Latihan penguatan, mobilisasi, stabilisasi
SPESIALISASI FISIOTERAPI
Latihan pengaturan tumpuan beban tubuh, berdiri, berjalan,
memakai alat bantu.
FISIOTERAPIS SPESIALIS OLAHRAGA,
Gerak Fungsi, Promosi, Prestasi.

SIMBOL GERAK PRESTASI MANUSIA


Pelayanan PROMOTIF – PRESTASI
Oleh tangan Fisioterapis
FISIOTERAPIS SPESIALIS OLAHRAGA,
United Kingdom-Eropa, 1980 an.

Fisioterapis Pinggir Lapangan :


Pemeriksaan pertama cedera.
FISIOTERAPIS SPESIALIS OLAHRAGA,
Paska cedera : uji dan persiapan tanding/lomba.
CAPAIAN REHABILITASI : KERJA, BERMASYARAKAT
Oleh : Tim Rehabilitasi

People with disabilities are:


• Able to work
• Many want to work
• Research shows they made
good employees overall
• Many have work histories and
skills, especially those who
have work-related disabilities

(ILO VR Recommendation No. 99,


1955)
TIM REHABILITASI
Pusat (RS) Rehabilitasi

Penderita para
plegia/parese, kondisi
patofisiologi stabil :

Tindakan Fisioterapi :
Latihan stabilisasi,
pengaturan sikap tubuh,
kerja dengan tangan.
Melibatkan keluarga/
kelompok.
CAPAIAN REHABILITASI : KERJA, BERMASYARAKAT
Oleh : Tim Rehabilitasi

Penderita para
plegia/parese.

Bekerja dengan
tangan / laptop.
PERINTIS (1946) - PENDIRI (1952) R.C. SOLO
Bintang Mahaputra RI

Selama aku masih


Ditengah-tengahmu
Bekerjalah seakan-akan
Aku telah mati
Nanti jika telah mati
Bekerjalah seakan-akan
Aku masih ditengah-
tengahmu

Dr. R. Soeharso
31 Desember 1966
ORTHOPEDI-FISIOTERAPI-ORTHOTIK PROTHETIK
MELAYANI KORBAN PERANG KEMERDEKAAN NKRI
Rehabilitasi Centrum Dr. R. Soeharso, di Solo
Oleh WHO, 1952.
TIM INTI RC SOLO : ORTHOPEDI-FISIOTERAPIS-ORTOTIS PROTHETIS
Korban Perang Kemerdekaan NKRI Dan Pend. Cacat
YAYASAN PENDERITA ANAK TJATJAT
oleh Dr. R. Soeharso, Solo 1953.
Tim Inti : Orthopedi-Fisioterapis-Ortotis Prostetis-Guru SLB
FISIOTERAPI MELAYANI ANAK CACAT
Kunjungan Presiden ke YPAT Solo disambut Ibu Djohar Insijah R. Soeharso.
FISIOTERAPI TUMBUH KEMBANG
Deteksi-Stimulasi Dini Kesehatan Tumbuh Kembang
Tim : Sp.K.A dan Fisioterapis
FISIOTERAPI SENAM WANITA HAMIL
Tim : Sp.OG. dan Fisioterapis
FISIOTERAPI SENAM ASMA
Tim : Sp.P dan Fisioterapis

Spesialis Paru RSUD Ulin Banjarmasin, Dr Isa Sp P, mengajurkan asma


kambuhan bisa dicegah dengan cara mengikuti terapi “senam asma”.
Khusus di Kota Banjarmasin kegiatan senam asma banyak dilakukan
diberbagai tempat terutama di halaman RSUD Ulin Banjarmasin pada setiap
Minggu pagi.
| Mon, Aug 10, 2009 at 01:40 | Banjarmasin, matanews.com
SENAM PENDERITA ASMA
Klub Senam Asma RSUD Pasar Rebo

Foto diunggah tgl. 1 Februari 2008


FISIOTERAPI KESEHATAN MASYARAKAT
Domisili Praktik Fisioterapis, Perkumpulan Lansia” Kartika Mulia”
RW. 01, Kalisari Surabaya, 1 Maret 2015

Senam Pencegahan Osteoporosis Senam Revitalisasi Otak


The nature of physical therapy
Physical therapy provides services to individuals and populations
to develop, maintain and restore maximum movement and
functional ability throughout the lifespan. This includes providing
services in circumstances where movement and function are
threatened by ageing, injury, disease or environmental factors.
Functional movement is central to what it means to be healthy
(WCPT, 2007).

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan


kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
rentangkehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan
mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. (PMK No.80, 2013).
.
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
DAN FISIOTERAPI
(Public Service)
 Kesejahteraan (kes.) setinggi-tingginya adalah hak
asasi individu.
 Profesi fisioterapi mendasarkan bahwa kes.
dan/atau kepenuhan gerak-fungsi tubuh adalah
hak asasi individu.
 Individu/kelompok berhak akan pelayanan kes.
gerak-fungsi tubuh yg se-baik2 nya.
World Confederation for Physical Therapy (WCPT), 1995.
TINDAKAN FISIOTERAPI UNIVERESAL
International Classification of Deseases 9th Revision Clinical
Modification Sixth Edition WHO 2005, ICD-9-CM LIST TO
PROSEDURES :

• 93.0 Diagnostic physical therapy


• 93.1 Physical therapy exercises
• 93.2 Other physical therapy musculoskeletal manipulation
• 93.3 Other physical therapy therapeutic procedures
• 93.4 Skeletal traction and other traction
• 93.5 Other immobiliation, pressure, and attention to wound
• 93.6 Osteopathic manipulative treatment
• 93.9 Respiratory therapy.
GLOBALISASI
Fisioterapi: yan. kes. baku profesional universal

• Tradisional,
2500 BCE Fisioterapi :
• Pelayanan kes Fisioterapi : • Jasa profesional
modern, • Masuk Indonesia,1952, perdagangan bebas
baku,1887. u korban NKRI. dunia pada General
• Profesional Agreement on
• Tenaga Kesehatan Trades and Services
kesehatan Mandiri , The (GATS), WTO) 1994
sedunia, 1951. International (Box 14.A1 :
• Profesional Classification of Health Health and social
mandiri Worker, ISCO Code services).
(automy),1999. 2264, 2008 .
UU.No.36 Th.2014, TENAGA KESEHATAN
Bab III, Ps. 11,

TENAGA KESEHATAN

Psi. Kepera Kebida Farma Kes Teknik


Kes Kes
Medis Kes Keterapian Keteknisi
Tradisi Lain
Klinis watan nan Gizi Biome
si mas ling Fisik an medis dika
onal

Fisioterapis

Okupasional Terapis

Terapis Wicara

Akupunkturis

NAKES KETERAPIAN FISIK


Kompeten,Tanggungjawab, Kesetaraan, Kolaboratif
PEMETAAN PELAYANAN KETERAPIAN FISIK
14 RS. Klas B,C.
Februari-Maret 2011.
DIR.BIN.YAN.KEPERAWATAN – KETEKNISIAN MEDIK

Rerata Pasien/ Bulan


PELAYANAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

FT 9.084 10.139 19.223

OT 1.213 1.330 2.543

TW 566 395 961

Transisi edpidemiologi-demografi, kebutuhan masy. meningkat


SEBARAN FISIOTERAPIS
DIAMBIL 47 DARI 113 CABANG , 34 PROPINSI, SEJUMLAH 4,249
DATA PEMOHON STR: 8,231

FASANKES / JUMLAH PROSEN


INSTITUSI

Rumah Sakit 2,725 64

Praktik 1,139 27

Puskesmas 191 4

Lain-lain 194 5

Jumlah 4,249

Data : Desember 2015


KEBUTUHAN FISIOTERAPIS NASIONAL TH 2025*
Fasilitas Pelayanan Kesehatan( Jumlah Kebutuhan
FasYanKes) FasYanKes Tenaga
2014 Fisioterapis

RS. Pemerintah 865 2.418


RS. Swasta 1.483 7.415
RS. BUMN 67 469
Puskesmas 9.671 38.648
Lainnya (klinik fisioterapi privat dan
Industri) 500 1500
Total Kebutuhan Fisioterapis 50.450
Total Fisoterapis tahun 2014 10.155
Kekurangan tenaga Fisioterapis 40.295
* Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan oleh Kementerian Kesehatan, 2014
Program Studi Fisioterapi
Dikti, April 2015
PRODI FT. D-3 D-4 S-1 TOTAL
Jml. Prodi Aktif 28 7 9 44

Jml. Prodi Pasif 4 1 1 6

Jml. Mhsw 3.606 1.094 2.151 6.851

Prosen 53 16 31 100
PATIENT CENTERED CARE
Standar Akreditasi
baru
Patient
ISQua Fokus Pasien
Centered Care
Quality & Safety
of Patient Care

• Harvey Picker ( 1915 – 2008)


• He was the founder of the Boston-based Picker Institute,
whose goal is to promote patient-centered healthcare.
• The term patient-centered care was coined by Harvey Picker,
1988
• He believed that the American health care system was
technologically and scientifically outstanding, but overall was
not sensitive to patients' concerns and their comfort
• In The Year 1986, they founded the Picker Institute, dedicated
to developing a patient-centered approach to healthcare

Komisi akreditasi RS
Model Tradisional Asuhan Pasien
“Dokter = Captain of the ship” : otoriter

Fisio Perawat
terapis Apoteker
Radio Dokter
grafer
“Disease
centered
Pasien
care”
Ahli
Analis Gizi
Barrier
Lainnya
(“Medical paternalism”)

Dokter merupakan PUSAT / UNIT SENTRAL dalam Model


Tradisional asuhan pasien, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
Komisi akreditasi RS
Model Patient Centered Care Pada
mode
l
hanya ini terkond
poten 1 isi
(Interdisciplinary Team Model – Interprofessional Collaboration) si kon Kubu,
f l ik r e
ndah

DPJP
Perawat Apoteker
• Clinical/Team Leader
• Review Asuhan Fisio Ahli
• Secara kolaboratif terapis Pasien, Gizi
melakukan sintesa & Keluarga
integrasi asuhan Radio
pasien Analis
grafer
Lainnya

1. Patient Centered Care (PCC)  Pasien adalah pusat asuhan, Pasien adalah bagian
dari tim
2. Tenaga Kesehatan Profesional Pemberi Asuhan Pasien(TKPPAP) diposisikan
di sekitar pasien, dgn kompetensi yg memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas
mandiri, delegatif, kolaboratif, merupakan Tim Interdisiplin
3. Peran & fungsi DPJP : sebagai Clinical Leader, melakukan Koordinasi, Review, Sintesa,
Integrasi asuhan pasien
4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif,
Komisi akreditasi RS sudah menjadi trend global dalam pelayanan
Komisi akreditasi RS
FISIOTERAPI ICU

The Intensive Care Professionals USA :


• Intensivist
• Critical care nurse
• Pharmacist
• Registered dietitian
• Physical - Respiratory therapist
• Chaplain

www.nlm.nih.gov/.../criticalca..., Dawnload 19 Januari 2015.


PELAYANAN SPESIALISTIK KOMPREHENSIF
Contoh : Unit Stroke

Terapis
KEWENANGAN (KOMPETENSI) FISIOTERAPIS

PMK. No. 80 Th.2013, ttg. Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik


Fisioterapis,
Pasal 16,
(1) Dalam menjalankan Praktik Fisioterapis memiliki kewenangan untuk
melakukan pelayanan fisioterapi meliputi :
a. asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi;
b. diagnosis fisioterapi ;
c. perencanaan intervensi fisioterapi ;
d. intervensi fisioterapi; dan
e. evaluasi/re - evaluasi/re-asessmen/revisi.

(2) Dalam melakukan pelayanan fisioterapis dapat menerima pasien


langsung atau berdasarkan rujukan dari tenaga kesehatan lainnya.

Profesional, Tanggung Jawab – Tanggung Gugat


KEWENANGAN KLINIS FISIOTERAPIS
Sesuai PMK No. 80 Th. 2013
(Problem Solving : Gerak-Fungsional Manusia)

ASESMEN DIAGNOSIS RENCANA INTERVENSI EVALUASI

Pemeriksaan Health Prognosis Metode, teknik, Harian (SOAP)


umum condition ICD- prosedur terapi,
10, ICF. Seleksi dosis FITTR Selesai episode
Telaah ICD-10 metode,
ICD-9-CM code teknik, ICD-9-CM code Fakta, parameter
Telaah ICF 93 prosedur 93.0 Resume : kondisi
Pemeriksaan terapi awal, kondisi akhir,
Fakta dan Kontinuitas,
dan parameter. Dosis FITTR modifikasi problem baru,
pengukuran prosedur. tindakan, kemajuan,
khusus Episode (seri) rekom tindak lanjut.

Indikasi ft. Rencana tercapai


Kontraindikasi Indikasi lanjut ft
 Rujuk DPJP/  Kolaborasi
Nakes lain. Kontraindikasi
Indikasi kondisi
lain Indikasi problem
baru, rujuk DPJP/
Nakes lain
HIRARKI BIOLOGIS DAN PERAN FISIOTERAPIS
HIRARKI AREA FOKUS FASE PERAN FISIOTERAPIS
BIOLOGIS PERMASALAHAN PELAYANAN KES. DALAM TIM YAN. KES.

• Biosfer Lingkungan hidup Kes. lingkungan


INTERVENSI,
• Komunitas Kultural, spiritual, ANALISIS Person to
sosial, psiko, kes.
Kesmas GERAK Person,
FUNGSIONAL dynamical
• Populasi/ras Spiritual, sosial,
MANUSIA : treatmen :
psiko, kes. Rehabilitatif
• Keluarga • Promotif
• Individu Psikologis, Kes. • Edukasi,
• Preventif
Restoratif Konsultasi,
• Sistem • Rehabilitatif
Kuratif, Komunikasi
• Organ • Restoratif
Kesehatan • Ip-Tek :
Life Support • Kuratif
• Jaringan
Biofisika
• Sel • Life support.
Biomekanika
• Biomol
2. TheASESMEN FISIOTERAPI
structure and codes of the ICF
International Classification of Functioning, Disability and Health (ICFDH) disingkat ICF,
WHO, 2001.
Diadopsi WCPT, 2003 dan APTA, 2008.

Health condition/ Disorder/ ICD-


10

Body functions/ Activities Participation


Body structures Body functions

Body structures

Activites & participation

Environmental factors
Environmental factors Personal factors
ALUR KLINIS FASE RAWAT PASIEN DAN PERAN FISIOTERAPI
Skema ICF (WHO - WCPT,2001)
HEALTH CONDITION
(disease / disorder) ICD-10
Sakit Sehat - Produktif

I.C.F.

Body Body Participations


Activities Public Health/
structures function Work/Sport
s (limitatio (restrictions)
Life Suppots,
(impairment Curative - Restorative
ns) Rehabilitative/ Promotive,
(restrictions)
s)
Intensive Care, Moderate Care, Habilitative, Preventive
(impair
DPJP. Intesivist DPJP Kondisi/ICD-10 Post Curative with DPJP Dr.Kesmas/
ments)
Fisioterapis : Fisioterapis :kardiopulmonal, Disability Keluarga/ Sport.
kardiopulmonal neuromuskuler, DPJP Kondisi/ ICD-10/ Fisioterapis : kesmas,
muskulosketal, intugument, Sp.RM. kes.kerja, olahraga.
pediatri, dll. Fisioterapis: rehabilitasi

•Segitiga kuning : Area Peran Fisioterapi


•Kotak merah : Area Fisio-Rehabilitasi Pendekatan : PPKR
Tujuan :
SEHAT-MANDIRI-PRODUKTIF
Kualitas Hidup
FISIOTERAPIS UMUM DAN FISIOTERAPIS REHABILITASI
• UU. No.36 Th. 2009, ttg. Kesehatan. Pasal 1, Ayat 15:
Pelayanan kes rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi
lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

• KMK. No. 378/2008, ttg. Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di RS; Ketetapan
Diktum Ketiga :
Pedoman . . . . .digunakan sebagai acuan RS Pemerintah dan Swasta dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi penderita disabilitas.

Alih DPJP : SpRM, Sosial Masyarakat/


 Bekas penderita • Tim Rehab. Kerja/Olahraga /
dg Disabilitas • Fisioterapis Perlindungan Sosial
rehabilitasi

 Fisioterapis Umum : upaya promotif, preventif, kuratif, restoratif, dan


rehabilitatif; ICU, rawat madya, kesmas, kes kerja, olahraga,
Lex Specialis PMK No. 80, Th. 2013 dan PMK. No. 65 Th.2015.
Comparison of Terminology of Three Disablement Models
WHO, 1965 - 2001

Model Tissue/Cellular Organ/System Level Personal Level Societal Level


Level

Nagi , 1965 Active Impairment Functional Disability


pathology limitation

ICIDH, 1980 Desease Impairment Disability Handicap

ICF, 2001 Impairment of body Activity Participation


structure/function limitation restriction

ICIDH : International Classification of Impairment, Disabilities and Handicaps


ICF : International Classification of Functioning Disability and Health
EVOLUSI DESKRIPSI DISABILITAS

• Disability ( Nagi, WHO, 1965) :


Ketidakmampuan untuk melakukan, atau keterbatasan dalam melakukan tindakan, tugas,
aktifitas yang biasanya diharapkan dalam peran pada lingkungan fisik tempat tinggal dan
bermasyarakat.

• Disability (ICIDH, WHO,1980).


 Restriction atau kurangnya kemampuan untuk melakukan aktifitas umum dengan cara
yang normal

 Handicaped
Hambatan untuk berfungsi pada tingkat perorangan terhadap lingkungan, yang
berhubungan dengan kelemahan dan ketidakmampuan yang membatasi pemenuhan peran
normal.

• Participation restrictions (ICF, WHO, 2001)


Hambatan integrasi masyarakat, lingkungan hidup.

Evolving Concepts of Disability." National Research Council. Improving the Social Security Disability Decision Process.
Washington, DC: The National Academies Press, 2007.
EVALUASI FISIOTERAPI :
ICF Qualifiers
Body functions, Body structures, Activities and Participation:
0 = No problem (none, absent. negligible,…)0-4%
1 = Mild problem (Slight, low,…) 5-24%
2 = Moderate problem (medium, fair,…) 25-49%
3 = Severe problem (high, extreme,…) 50-95%
4 = Complete problem (total,…) 96-100%

Environmental factors:
0 = No barrier 0-4% +0 = No facilitator
1 = Mild barrier 5-24% +1 = Mild facilitator
2 = Moderate barrier 25-49% +2 = Moderate facilitator
3 = Severe barrier 50-95% +3 = Substantial facilitator
4 = Comlete barrier 96-100% +4 = Complete facilitator
PENGHENTIAN-TINDAK LANJUT PELAYANAN FISIOTERAPI
Koordinasi DPJP, Kolaborasi Nakes Lain
Evaluasi mingguan : 5 kali terapi (USA Model) :
ICF Qualifiers
Body functions, Body structures, Activities and Participation :

TEMUAN EVALUASI TINDAK LANJUT

Nilai 0 Terapi dihentikan, kembali keluarga, masy, kerja.

Nilai 1,2, dan/atau “flat” Terapi dihentikan lanjut self-family therapy.

Nilai 3,4
DPJP.Kasus “SELESAI”
ALIH DPJP. / Sp.KFR dan TIM REHABILITASI

Tidak teridentifikasi
Lanjut rawat fase : intensif, kuratif, restoratif
(not specified, not applicable)
Form Evaluasi ICF
Global Goal:              
Service-Programme-Goal:              
Cycle goal 1:              
Cycle goal 2:              
Cycle goal 3:                
ICF categories ICF Qualifier Goal Goal
problem Relation value
    0 1 2 3 4
b152 Emotional function                
b280 Sensation of pain              
b440 Respiration functions              
b525 Defecation functions              
b620 Urination functions              
b730 Muscle power functions              
b735 Muscle tone functions              
b810 Protective functions of the skin              
s120 Spinal cord and related structures              
s430 Structure of the respiratory system              
s610 Structure of the urinary system                
d410 Changing basic body positions                
d420 Transferring oneself                
d445 Hand and arm use                
d450 Walking                
d510 Washing oneself                
d530 Toileting                
d540 Dressing                
d550 Eating                
d560 Drinking                
  ICF Qualifier Score      
facilitator  barrier 
  4+ 3+ 2+ 1+ 0 1 2 3 4
e115 Products and technology… for personal use in daily living                  
e120 Products and technology…for personal…mobility …                  
e310 Immediate family                  
e340 Personal care providers and personal assistants                  
e355 Health professionals                  
  ICF Qualifier Score    
ALUR KLINIS FASE RAWAT PASIEN DAN PERAN FISIOTERAPI :

Kesmas, Kerja,
Fase Rawat Intensif Kuratif- Restoratif Rehabilitatif Olahraga

Pemulihan
Tujuan Rawat Life support Stabilitas fisiologis aktifitas Promotif,
(biomol, sel, jaringan, fungsional preventif
organ, sistem) – individu. bermasyarakat,
kerja, olahraga

Dr.Kesmas,
DPJP Intensivis Dr.Sp. sesuai kondisi Dr.Keluarga
Dr. Sp.KFR Dr.Sp.OR

Kardiorespirasi,
Peran Kardiorespirasi muskuloskeletal, Rehabilitasi Kesmas,
Fisioiterapis neuromuskuler, pediatri, Kes. Kerja,
integumenter, geriatri. Kes OR
Welness
Rehabilitation team
• All aspect of rehabilitation require an interdisiplinary, cooperative
effect among a variety of health care professionals
• Perceive need to cultivate and practice problem solving skills
among member of rehabilitation team. Problem solving must be
the basis. Not only for deduction of clinical decisions, but also for
the rational production of meaningful quantitative
documentation.
Steren L. Wolf
Rehab. Med. Contemporary
Clinical perspective,1992

(Dr. Vally, SpRad, Ketua Komite KMKF RSCM, Rakor Pengembangan


Pelayanan Penunjang Medik, Maret 2010).
Rehabilitation Team
Team members:
1. Physician, Physiatrist
2. Physical therapist
3. Occupational therapist
4. Speech therapist
5. Orthotist – Prosthetist
6. Rehab Nurse
7. Social Worker
8. Chaplain
Steren L. WolfRehab.
Med. Contemporary
Clinical perspective,1992.

(Dr. Vally, SpRad, Ketua Komite KMKF RSCM, Rakor


Pengembangan Pelayanan Penunjang Medik, Maret 2010)
PMK No.65 Th.2015,
Standar Pelayanan Fisioterapi :

Peran Fisioterapis :
• Tenaga Kesehatan
• Anggota Tim Pelayanan Pasien : intensif, kuratif,
rehabilitatif, kesmas, kes kerja, olahraga.
• Fokus Pasien
• Problem Solving Approach : asesmen, diagnosis, rencana,
intervensi, evaluasi.
• Tanggung jawab
• Kolaboratif.

ISQua : Quality & safety patient care


PMK No. 65 Th. 2015

Pasal 5
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
a. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 378/Menkes/SK/IV/2008 tentang
Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit, sepanjang mengatur
pelayanan fisioterapi;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Implikasi struktur Pelayanan Fisioterapi di RS. Beberapa opsi :


1. Komite Fisioterapi dibawah Direksi, dan Staf Fungsional Fisioterapi dalam
Organisasi Pelayanan Fisioterapi dalam RS, serta divisi-divisi pelayanan
fisioterapi kekhususan.
2. Komite KMKF dibawah Direksi, dan Staf Fungsional Fisioterapi dalam Organisasi
Pelayanan Keterapian Fisik, serta divisi-divisi pelayanan fisioterapi kekhususan.
3. Komite nakes dibawah Direksi, dan Staf Fungsional Fisioterapi dalam organisasi
pelayanan lain, serta divisi-divisi pelayanan fisioterapi kekhususan.
ORGANISASI RS
UU. No.44/2009, ttg RS, Ps.33, Pengorganisasian :
1) Setiap RS harus memiliki organisasi efektif, efisien dan
akuntabel
2) Org. RS paling sedikit terdiri atas Kepala RS atau
Direktur RS, unsur-unsur pelayanan medis,
keperawatan, penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta adminstrasi umum dan
keuangan.
PERMENKES No.1045/MENKES/PER/XI/2006
PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN
DEP.KES.RI.
Bagian Ketiga. Ps. 20, Instalasi
(2). Pembentukan instalasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit
sesuai kebutuhan rumah sakit.
(5). Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi
dilaporkan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bina
Pelayanan Medik.

• INSTALASI FISIOTERASPI
• INSTALASI KETERAPIAN FISIK
• INSTALASI PENUNJANG MEDIK, RAWAT JALAN...
FISIOTERAPIS PRPFESI, SPESIALIS
KONAS IFI : 2004, 2008, 2012.

Kebijakan pendidikan :
• Link and match.
• Pendidikan (kompetensi lulusan) sesuai kebutuhan lapangan (profesi, sp.).

PMK No.80 Th.2013, Pasal 27


1) Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sarjana Sains Terapan yang telah
melakukan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri sebelum
diterbitkannya Peraturan Menteri ini, masih dapat melakukan pekerjaannya
paling lama 7 (tujuh) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
2) Fisioterapis Ahli Madya atau Fisioterapis Sarjana Sains Terapan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap diberikan SIPF berdasarkan
Peraturan Menteri ini.

Kewenangan Direktur :
Kredensial, Hospital By Laws
PMK No.65 Th.2015,
Standar Pelayanan Fisioiterapi :

PENGATURAN LAYANAN PUBLIK :


Utamakan Kepentingan Umum
Tidak Bertentangan dg Aturan Lebih Tinggi
(Karni Ilyas, Indonesian Lawyers Club, September 2015)

Anda mungkin juga menyukai