Beberapa contoh :
• HLA-B*57:01 gene developing a hypersensitivity reaction when treated with abacavir
• mutations of the BRCA1 and BRCA2 genes that have been implicated in familial breast
cancers
• 2005, Stephanie Haney lung cancer th/ erlotinib, tdk berhasil, lalu genetic testing, ALK
(anaplastic lymphoma kinase) positive, ganti ke crizotinib
• Researchers have discovered more than 1,800 disease genes since the Human Genome
Project‟s completion
Manajemen Pelayanan
Risiko RS Fokus Pasien
Risiko Klinis (Patient Centred
Care)
1969:Enid Balint
coined the term
patient-
centeredness,
contrasted with
“illness-oriented
care.”
EFISIEN AMAN
menyediakan pelayanan yang seragam tanpa me
menyediakan pelayanan kesehatan yang
mbedakan jenis kelamin, suku, etnik, tempat tingg
berbasis bukti kepada masyarakat
al, agama, sosial ekonomi
EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan p menyediakan pelayanan yang sesuai dengan p
emberian pelayanan kesehatan referensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu
TEPAT BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes dan pemb
eri pelayanan, serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus kehidup (Dirjen Yankes, 2019)
an
The 8 Picker Principles of Patient-Centered Care
1.Respect for patients„ values, 1. Hormati nilai2, pilihan dan
preferences and expressed needs kebutuhan yg diutarakan oleh
2.Coordination and integration of care pasien
3.Information communication and 2. Koordinasi dan integrasi asuhan
education 3. Informasi, komunikasi dan edukasi
4.Physical comfort 4. Kenyamanan fisik
5.Emotional support and alleviation of 5. Dukungan emosional dan
fear and anxiety penurunan rasa takut & kecemasan
6.Involvement of family and friends 6. Keterlibatan keluarga & teman2
7.Continuity of care and smooth 7. Asuhan yg berkelanjutan dan
transition transisi yg lancar
8.Access to Care 8. Akses terhadap pelayanan.
(Picker Institute and American Hospital Association. 1996. Eye on Patients Report.)
PCC : Core Concept of Patient Centred Care
*Perspektif Pasien
1. Dignity and Respect 1. Martabat dan Hormat
2. Information Sharing 2. Berbagi Informasi
3. Participation 3. Partisipasi
4. Collaboration. 4. Kolaborasi.
**Perspektif PPA
1. Partnering with Patients 1. Berpartner dengan Pasien
2. PPA is a Team with Interpofessional 2. PPA sebagai Tim dgn Kolaborasi
Collaboration Interprofesional
3. DPJP is the Clinical Leader 3. DPJP adalah Clinical Leader.
4. Integrated Patient Care. 4. Asuhan Pasien Terintegrasi.
(*Conway,J et al. 2006. Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered
Health Care System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care.) (**Nico Lumenta. 2015. Sintesis dari berbagai referensi.)
Perspektif
Pasien What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and 1. Martabat dan Respek: Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan,
honor patient and family perspectives and choices. Patient menghormati & menghargai pandangan serta pilihan pasien &
and family knowledge, values, beliefs and cultural keluarga.
backgrounds are incorporated into the planning and delivery
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural
of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate pasien & keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan
and share complete and unbiased information with patients pemberian pelayanan kesehatan
and families in ways that are affirming and useful. Patients 2. Berbagi informasi: Profesional Pemberi Asuhan
and families receive timely, complete, and accurate mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap pasien
information in order to effectively participate in care and & keluarga.
decision-making. • Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan
3. Participation. Patients and families are encouraged and akurat
supported in participating in care and decision-making at the
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi,
level they choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an konfirmasi
institution-wide basis. Health care leaders collaborate with 3. Partisipasi: Pasien & keluarga didorong dan didukung utk
patients and families in policy and program development, berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan keputusan & pilihan
implementation, and evaluation; in health care facility design; mereka
and in professional education, as well as in the delivery of 4. Kolaborasi / kerjasama: Pimpinan pelayanan kesehatan
care. bekerjasama dgn pasien & keluarga dalam pengembangan,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif
Profesional Core Concepts of Patient Centered Care
Pemberi Asuhan
1. Berpartner dengan Pasien
• Keputusan klinis berdasarkan (juga) nilai-nilai pasien
• BPIS : Bila Pasien Itu Saya
• Komitmen
2. PPA merupakan Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi Interprofesional
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja sebagai Tim dgn
Kolaborasi Interprofesional
• Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
• Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis,
interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader
PPJA
Apoteker
PPA
Tugas Mandiri,
Tugas Kolaboratif,
Tugas Delegatif
Pasien :
Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif banyak yg
tidak jelas, pengalaman baru….
Pasien “tidak pernah” melalui “pendidikan untuk
menjadi pasien” !!!
Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !!
KARS
KARS Dr.Nico Lumenta
Patient Activation Measurement
Pasien
Pasif
Pasrah
Patient Activation Measurement
Level Keterlibatan Pasien
Level 1 Level 2
• Tidak terlibat dan kewalahan • Menjadi sadar, tetapi masih berjuang
• Individu pasif dan kurang percaya diri. • Individu memiliki pengetahuan, tetapi
Pengetahuan rendah, orientasi tujuan lemah, kesenjangan besar tetap ada.
dan kepatuhan rendah. • Mereka percaya bahwa kesehatan
• Ada yang mulai mengambil peran sebagian besar di luar kendali mereka,
• Perspektif mereka: "Dokter saya yang • Tetapi dapat menetapkan tujuan yang
bertanggung jawab atas kesehatan saya" sederhana.
• Bangun keterlibatan berbasis Pengetahuan, • Perspektif mereka: "Saya bisa
Kesadaran Diri & Keyakinan Awal melakukan lebih banyak"
• Pasien belum memahami bahwa mereka • Peningkatan Pengetahuan,
harus memainkan peran aktif dalam Pengembangan Keterampilan Awal,
kesehatan mereka sendiri. Mereka cenderung Tumbuhkan Keyakinan
menjadi penerima perawatan pasif.
Patient Activation Measurement
Level Keterlibatan Pasien
Level 3 Level 4
• Sudah mengambil tindakan • Mempertahankan perilaku dan mendorong lebih
• Individu memiliki fakta2 kunci dan jauh.
membangun keterampilan • Individu telah mengadopsi perilaku baru, tetapi
manajemen diri. mungkin tidak dapat mempertahankan pada
• Tetapi mungkin kurang percaya diri saat stres atau pada krisis kesehatan.
dan keterampilan untuk mendukung • Mempertahankan gaya hidup sehat adalah
perilaku mereka fokus utama.
• Mereka berusaha untuk perilaku • Perspektif mereka: "Saya adalah pendukung
praktik terbaik, dan berorientasi saya sendiri"
pada tujuan. • Mencapai / melebihi Pedoman Perilaku Gaya
• Perspektif mereka: “Saya bagian Hidup,
dari tim asuhan kesehatan saya” • Mengembangkan Teknik untuk Mencegah
• Pengembangan Keterampilan Kambuh
• Mengikuti Panduan Perilaku
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
2. DPJP sebagai Clinical Leader
➢Standar PAP.2.1.
Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan
didokumentasikan
IAR Plan of Care
DPJP – Clinical Leader
Rencana Terintegrasi
➢ Elemen Penilaian PAP. 2.1.
1. Ada regulasi ttg asuhan utk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP), perawat dan PPA lainnya sesudah pasien masuk rawat inap. (R)
2. Rencana asuhan dibuat utk setiap pasien dan dicatat oleh PPA yg memberikan asuhan di
rekam medis pasien (D,W)
3. Rencana asuhan pasien terintegrasi, dibuat dgn sasaran berdasarkan data asesmen awal
dan kebutuhan pasien. (D,W)
4. Rencana asuhan dievaluasi secara berkala sesuai kondisi pasien, dimutakhirkan atau
direvisi oleh tim PPA berdasar asesmen ulang (D,W)
5. Perkembangan tiap pasien dievaluasi berkala dan dibuat notasi pada CPPT oleh DPJP
5. sesuai kebutuhan
Perkembangan dan
tiap diverifikasi
pasien harian
dievaluasi oleh DPJP
berkala (D,W)notasi pada CPPT oleh DPJP
dan dibuat
sesuai kebutuhan dan diverifikasi harian oleh DPJP (D,W)
1. Secara rutin saat visit pasien tiap pagi DPJP membaca CPPT semua
info (24 jam), dari semua PPA, terkait asesmen, perkembangan pasien,
pelaksanaan pelayanan, juga dari form lain a.l. “Nurse‟s note”, Form
gizi, dll. POLA KEGIATAN DPJP SEHARI-HARI
Sebagaisintesis
2. Melakukan review, interpretasi, Clinical Leader
dari rencana dan
pelaksanaannya CPPT : Kolom Review & Verifikasi DPJP
(Std PAP 2.1. EP 5)
3. Menyusun skala prioritas (Std AP 4.1.)
4.Memberi catatan / notasi pd CPPT utk a.l. perhatian,
koreksi, arahan, instruksi dsb sebagai wujud integrasi !!
5.Atau bila asuhan sudah sesuai dgn rencana & sasaran,
cukup memberi paraf (= verifikasi) pada setiap lembar CPPT,
beri paraf pd pojok kanan bawah lembar CPPT, akhir 24 jam
45
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
Kolaborasi PPA REVIEW &
melalui CPPT VERIFIKASI
Instruksi PPA DPJP
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN
Termasuk Pasca (Tulis Nama, beri
Profesional
Tgl, Jam Bedah Paraf, Tgl, Jam)
Pemberi Asuhan (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis Nama, beri
(Instruksi ditulis dgn (DPJP harus
Paraf pada akhir catatan)
rinci dan jelas) membaca/mereview
seluruh Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 30’
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Lapor DPJP
A : Nyeri akut arthritis gout • Kolaborasi pemberian
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 anti inlamasi &
Paraf.. analgesic
PPJA
Apoteker
PPA
Tugas Mandiri,
Tugas Kolaboratif,
Tugas Delegatif
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Kompetensi pada Kolaborasi Interprofesional (38)
Bekerja bersama PPA lain untuk memelihara iklim saling respek (menghormati) dan
berbagi nilai2.
Ranah Kompetensi 2: Roles/Responsibilities (9)
Menerapkan nilai2 membangun-relasi dan prinsip2 dinamika tim untuk kinerja efektif
dalam tim dgn peran yang berbeda untuk merencanakan dan memberikan asuhan
berfokus pasien-/populasi yang aman, tepat waktu, efisien, dan wajar.
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
4. CPPT – Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi dan Komunikasi
antar PPA
CPPT : CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI 5
2
Kolaborasi PPA
3 4 REVIEW &
1 melalui CPPT
HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN Instruksi PPA
VERIFIKASI DPJP
(Tulis Nama, beri Paraf,
Profesional Termasuk Pasca Bedah Tgl, Jam)
Tgl, Jam
Pemberi Asuhan (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf (Instruksi ditulis dgn (DPJP harus
pada akhir catatan) rinci dan jelas) membaca/mereview
seluruh Rencana
Asuhan)
2/2/2015 Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap 30’
Jm 8.00 O : skala nyeri VAS : 7 • Lapor DPJP
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m • Kolaborasi pemberian
A : Nyeri akut arthritis gout anti inlamasi & analgesic
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4
Paraf..
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi skala
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd palpasi. nyeri
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra *Foto Ro Lutut hari ini bila
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. nyeri mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst….
Paraf
Catatan/Notasi DPJP … … … … … … … … … … DPJP
… … … … … … … … … … … … …+paraf DPJP per akhir 24 jam
5. Manajer Pelayanan Pasien
Case Manager
KESINAMBUNGAN PELAYANAN
55
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm konteks menjaga
kesinambungan dan koordinasi pelayanan bagi individu pasien melalui
komunikasi dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta mencakup
butir f. s/d m. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan manajemen pelayanan pasien
(D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya dilakukan dalam Form
MPP dan selalu diperbaharui utk menjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan didukung dgn
menggunakan perangkat pendukung, spt rencana asuhan PPA, catatan
MPP, panduan, atau perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di semua tingkat/fase
asuhan pasien. (D,O,W)
56
➢Standar PAP.2.
Ditetapkan proses utk melakukan integrasi dan koordinasi pelayanan dan
asuhan kpd setiap pasien.
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
Standar terkait
DPJP MPP :
PPJA •ARK 3.1. – MPP
PPJA Apoteker (induk)
Clinical Leader :
•PAP 2 –
• Kerangka pokok
asuhan Pasien, Integrasi Inter
• Koordinasi Keluarga Unit
• Kolaborasi •AP 4 – Integrasi
• Sintesis inter PPA
• Interpretasi Lainnya Dietisien •ARK 2.2. –
• Review Kelola Alur
• Integrasi asuhan Pasien
•PAP 2.4 – KTD
Yan Kes (MPP bukan •ARK 3.3. –
MPP
/ RS Lain PPA aktif) Transfer
•MIRM 13.1. –
MPP bukanlah PPA aktif Yan Case Manager Transfer
Shift pagi Keuangan/
Asuransi
•PAP 1 – Asuhan
Ratio 1 : 25 Pasien Billing Dokter
Perusahaan/ Keluarga Seragam
- Kompleksitas Pasien Employer BPJS
- Kebutuhan RS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
Output CM : MPP :
Kontinuitas Pelayanan • ARK 3.1. – MPP
Pelayanan dgn Kendali • PAP 2 – Integrasi Inter Unit
Mutu dan Biaya • AP 4 – Integrasi inter PPA
Pelayanan yg memenuhi
MPP
• ARK 2.2. – Kelola Alur Pasien
kebutuhan Pasien-Kel pd • ARK 3.3. – Transfer
ranap s/d dirumah • MIRM 13.1. – Transfer
Good Patient Care Case • PAP 1 – Keseragaman Asuhan
Manager
(*Pemandu, *Laison/
Penghubung/“Jembatan”) • RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
• MPP me navigasi melalui 9 fase
• Berulang & Cyclical Proses Manajemen
• Berpusat pd pasien Pelayanan Pasien
• Sistem support dari pasien
Form A Form B Level bervariasi berdasarkan pengaturan
MPP MPP praktik. Termasuk pengumpulan data yg
s/d Selesai dibutuhkan untuk fase Evaluasi hasil
*Sasaran
PPA* Kebutuhan
MPP
Pasien
Pasien
PAP 2.1.
*Harapan/ Sasaran
/ Case Mgr
Sistem Pasien*
Pendukung
Keluarga,Teman,
RT-Tetangga dsb
AP 1, ARK 1,
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan HPK 2.2.
(penyakit,tindakan)
2. Kepuasan pasien
3. Kemampuan mengambil keputusan • Penerapan PCC >
*Sasaran terkait asuhan
4. Keterlibatan & pemberdayaan
• Kolaborasi PPA >
MPP* 5. Kepatuhan thd PPA • Kendali mutu asuhan
6. Kemandirian pasien • Kendali biaya asuhan
ARK 3.1. 7. Dukungan keluarga/yg lain pasien • Kendali safety asuhan MPP bukanlah PPA aktif
8. Pemulangan aman Shift pagi
9. Kesesuaian asuhan dgn Ratio 1 : 25 Pasien
kebutuhannya - Kompleksitas Pasien
(Nico Lumenta, 2019) 10. Kesinambungan pelayanan - Kebutuhan RS
Segitiga Sasaran PCC
“Triple Aim PCC”
Harapan/Sasaran terkait
1. Pemahaman Pasien ttg asuhan
(penyakit,tindakan) 1. Diagnosis
2. Kepuasan pasien 2. Terapi, Obat, Tindakan
3. Kemampuan mengambil keputusan 3. Fungsi Fisik, Mental
terkait asuhan 4. Lain2
4. Keterlibatan & pemberdayaan
5. Kepatuhan thd PPA
6. Kemandirian pasien
*Sasaran
7. Dukungan keluarga/yg lain pasien
8. Pemulangan aman MPP* ARK 3.1.
Permenkes 1438/2010
Standar Pelayanan Kedokteran
Prinsip dasar : Std Pelayanan Kedokteran terdiri dari
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran - PNPK dan SPO
PNPK (Pedoman Nasional
Literatur:
Pelayanan Kedokteran) Artikel asli
Terutama untuk penyakit yang banyak, Meta-analisis
mahal, risiko, bervariasi dalam praktik PNPK (asing)
Dibuat oleh pakar multidisiplin
Ideal, terkini, evidence-based, canggih Buku ajar, etc
Dikoordinasi Kemenkes, disahkan Menkes Panduan profesi, Direktorat,
Kesepakatan staf medis
Diterjemahkan ke fasyankes
menjadi:
Dapat +
Sesuai dengan Pathways Dapat dilakukan
Algoritme tanpa
Jenis dan strata
menunggu PNPK
(hospital specific) Protokol
Prosedur
(Sudigdo Sastroasmoro, Konsorsium Upaya Kesehatan,
Ditjen BUK - Kemenkes RI, 2015) Standing orders
267 hal
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PPK Apendisitis Akut
PPK Benign Prostat Hyperplasia
PPK Fraktur Terbuka
PPK Hernia Inguinalis
PPK Total Knee Arthroplasty/Replacement
PPK Demam Tifoid
PPK Diare Akut
PPK Kejang Demam
PPK DHF
PPK Pneumonia
PPK Stroke Hemoragik
PPK Stroke Iskemik
PPK Perdarahan Subarachnoid
PPK Placenta Previa Pada Kehamilan Aterm
PANDUAN ASUHAN PANDUAN ASUHAN PANDUAN ASUHAN
KEPERAWATAN GIZI KEFARMASIAN
PAK Apendisitis Akut PAG Apendisitis PAKf Terkait Permasalahan Obat
PAK Benign Prostat Hyperplasia PAG Demam Tifoid / Drug Related Problem pd
PAK Fraktur Long Bone PAG Diare Akut Apendisitis
PAK Total Knee Replacement PAG Kejang Demam PAKf Terkait Permasalahan Obat
/ DRP pd Hernia Inguinalis
PAK Diare Akut PAG Demam Berdarah
PAKf Terkait Permasalahan Obat
PAK Kejang Demam Sederhana PAG Bronkopneumonia / DRP pd Demam Tifoid
PAK Placenta Previa Totalis PAG Stroke PAKf Terkait Permasalahan Obat
PAG Placenta Previa Totalis / DRP pd Diare
PAKf Terkait Permasalahan Obat
/ DRP pd Kejang Demam
PAKf Terkait Permasalahan Obat
/ DRP pd DBD
Prinsip Penyusunan
Clinical Pathway / Alur Klinis
PPK
+ Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing orders
+
Panduan Asuhan Keperawatan, Panduan Asuhan Gizi, Panduan
Asuhan Kefarmasian, Panduan Asuhan PPA lainnya
78
(Std APK 3 EP 3, AP 1.11)
Discharge Planning
Transisi & Kontinuitas Yan
Keluarga :
Asuhan
Dirumah
Yan
Discharge Planning Follow-up
Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel Penunjang,
• Awal & durante • Ke RS Yan Kes
Rehab
ranap • Telpon Primer
• Kriteria dilingkungan
• Tim Multidisiplin Proses Pulang :
• Keterlibatan o 24-48 jam pra-pulang
Pasien-Kel o Penyiapan Yan dilingkungan
• Antisipasi masalah o Kriteria pulang +
• Program Edukasi o Resume pasien pulang
/Pelatihan o Transport
o dsb
Discharge Planning
• Cegah Komplikasi
Pasca Discharge
• Cegah Readmisi
Proses Asuhan Pasien
Patient Care
PMKP 10
Pengukuran/Evaluasi Budaya
Keselamatan
• Regulasi
• Pelaksanaan
Rangkuman Berbagai Core Concept
*DNA of Care
� Safety
� Quality Kepemimpinan
� Culture
Keterlibatan Pasien
Kolaborasi
Interprofesional
Just Culture-Budaya Adil
Respek/Trust Keseimbangan Sistem & Manusia
Komunikasi
• Diperlukan 9 elemen pelaksanaan APT untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
• Dokumentasi utama komunikasi adalah CPPT
• Pasien & keluarga adalah Mitra PPA bagian dari tim : mereka ikut memilih alternatif ikut merasa memiliki
keputusan ikut bertanggungjawab
PASIEN
Pasien
Manajemen
Perawat
Sistem Fisio
Manajemen terapis Apoteker