Anda di halaman 1dari 24

TATA KELOLA

PENYELENGGARA PEMILU
Pemahaman Utama

1. Pentingnya tata kelola internal dan


struktur organisasi untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan tugas KPU
2. Memahami arti pentingnya
kepemimpinan kolektif kolegial di KPU
3. Memahami mekanisme pengambilan
keputusan dan bentuk produk
keputusan.
Hasil Pembelajaran

1. Peserta mampu memahami tata kelola dan


struktur organisasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas KPU
2. Peserta mampu memahami arti pentingnya
kepemimpinan kolektif kolegial di KPU
3. Peserta mampu memahami mekanisme
pengambilan keputusan dan bentuk produk
keputusan.
TATA KELOLA
 Adalah prinsip-prinsip mengelola, mengambil keputusan
dan memimpin
 Mengacu pada asas (luber jurdil) dan prinsip pemilu (13
prinsip)
 Tata kelola diperlukan untuk memastikan pencapaian
tujuan organisasi
 Unsur-unsur tata kelola secara umum :
- United Nation (UN) : 8 unsur
- UU No. 28 Tahun 1999 ttg Penyelenggara
Negara yg Bersih & Bebas KKN : 7 unsur
 Unsur-unsur tata kelola di KPU : UU No. 7 Tahun 2017
ttg Pemilihan Umum, terdiri atas 11 unsur
UNSUR-UNSUR TATA KELOLA
YANG ESSENSIAL
 mandiri  Biru : ada di UN, UU No. 28
 Jujur Tahun 1999 & UU No. 7 Tahun
 adil 2017
 berkepastian hukum
 tertib  Merah : ada di UU No. 28 Tahun
 terbuka 1999 & UU No. 7 Tahun 2017
 Proporsional
 profesional  Hijau : ada di UN & UU No. 7
 Akuntabel Tahun 2017
 Efektif
 Efisien
 Ungu : PKPU
 aksesibilitas
STRUKTUR ORGANISASI KPU
 KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota
bersifat hierarkis (termasuk pengawasan internal dari atas ke bawah
sebelum masuk ke ranah pelanggaran kode etik). Kpu tidak mengenal rakor tapi
raker.
 KPU Provinsi adalah penyelenggara Pemilu di
provinsi dan bertanggungjawab kepada KPU RI.
 KPU Kabupaten/Kota adalah penyelenggara Pemilu
di kabupaten/kota dan bertanggungjawab kepada
KPU Provinsi.
 Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU
Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota
bersifat hierarkis.
 Pegawai KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota berada dalam satu kesatuan
manajemen kepegawaian.
TIGA PERAN DASAR KPU
KARAKTERISTIK PERAN
 Anggota KPU :
- Membuat Kebijakan secara kolektif kolegial.
- Bertanggung jawab atas Divisi tertentu (memiliki kewenangan instruktif).
- Menjadi Koordinator Wilayah tertentu.
- Memimpin Kelompok Kerja tertentu.

 Ketua merangkap Anggota KPU:


- Memimpin rapat pleno dan seluruh kegiatan KPU.
- Bertindak untuk dan atas nama KPU ke luar dan ke dalam.
- Mengkoordinir divisi dan korwil.
- Memfasilitasi pelaksanaan tugas-tugas divisi dan korwil.
- Memfasilitasi knowledge sharing antar divisi.

 Sekretariat KPU :
- Pelaksana kebijakan.
- Unit pendukung teknis, administrasi & pelayanan.
KARAKTERISTIK PERAN (Lanjutan)
 Sekretariat Jenderal KPU RI:
- Sekretaris Jenderal bertanggung jawab secara administratif dan fungsional
kepada Ketua KPU RI

 Sekretariat KPU Provinsi :


- Sekretaris KPU Provinsi bertanggung jawab secara fungsional kepada
Ketua KPU Provinsi dan secara administratif kepada Sekretaris Jenderal
KPU RI.

 Sekretariat KPU Kabupaten/Kota :


- Sekretaris KPU Kabupaten/Kota bertanggung jawab secara fungsional
kepada Ketua KPU Kabupaten/Kota dan secara administratif kepada
Sekretaris KPU Provinsi.

Tanggung jawab fungsional, antara lain terkait dengan pelaksanaan


program dan tahapan Pemilu.
Tanggung jawab administratif, antara lain terkait dengan anggaran dan
kepegawaian.
TANGGUNGJAWAB

Tanggung jawab fungsional, antara lain


terkait dengan pelaksanaan program dan
tahapan Pemilu.

Tanggung jawab administratif, antara lain


terkait dengan anggaran dan kepegawaian.
AKTIVITAS 1
Pembedaan tanggung jawab :
1. Administratif
2. Fungsional
Mekanisme Pengambilan Keputusan di
KPU Provinsi :
 Pengambilan keputusan KPU Kabupaten/Kota dilakukan dalam rapat
pleno (kolektif kolegial).
 Jenis rapat pleno adalah:
a. Rapat pleno terbuka;
b. Rapat pleno tertutup; dan
c. Rapat pleno rutin.
 Pengambilan keputusan dalam rapat pleno terbuka antara lain:
a. Penetapan partai peserta Pemilu;
b. Rekapitulasi penghitungan suara;
c. Penetapan hasil Pemilu.
Bentuk Produk Keputusan KPU
KPU membentuk peraturan KPU dan keputusan KPU. Peraturan
KPU merupakan pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
Peraturan KPU ditetapkan setelah berkonsultasi dengan DPR dan
Pemerintah.
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/ Kota membentuk keputusan
dengan mengacu kepada pedoman yang ditetapkan oleh KPU.
Keputusan KPU Provinsi/Kabupaten/ Kota merupakan penjabaran
dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan
KPU yang merupakan pelaksanaan peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan umum.
Pembedaan Tanggung Jawab
KPU Kabupaten/Kota
Administratif Fungsional
AKTIVITAS 2
(DISKUSI
KELOMPOK)
PETA MASALAH TATA KELOLA &
STRUKTUR ORGANISASI KPU
KABUPATEN/KOTA

 Hierarki
 Tertib Administasi
 Prosedur Kerja
 Lain-Lain
PETA MASALAH TATA KELOLA KPU
1. Hierarkis :
a. KPU Kabupaten/Kota konsultasi langsung ke KPU, tanpa melalui
KPU Provinsi
b. Pertanggungjawaban Sekretaris KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota
langsung ke Sekretaris Jenderal KPU tanpa melalui KPU Provinsi atau
KPU Kabupaten/Kota nya
c. Anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota langsung memberikan
tugas kepada Kepala Bagian/Sub Bagian/Staf tanpa melalui Sekretaris
2. Tertib Administrasi :
a. Rapat Pleno KPU Kabupaten/Kota berlangsung tanpa undangan dan
berita acara yang memuat hasil rapat
b. Perjalanan dinas dilakukan tanpa surat tugas dan laporan hasilnya
c. Dokumen-dukumen resmi KPU Kabupaten/Kota belum sepenuhnya
disusun sesuai Peraturan KPU tentang Naskah Dinas
3. Prosedur Kerja :
a. Anggota KPU Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan atau rapat Pleno
tanpa melibatkan Sekretariat, begitu juga sebaliknya, sehingga menyebabkan
hasil rapat tidak terdokumentasi dengan baik.
b. Orientasi kerja Anggota KPU Kabupaten/Kota cenderung lebih kepada
pencapaian tujuan/hasil dan kecepatan, sedang Sekretariat pada ketaatan
aturan/proses dan kehatian-hatian. Kedua orientasi yang bersifat
complementer ini belum diinternalisasi bersama, bahkan cenderung
dipertentangkan.
c. Perbedaan memaknai jam kerja antara Anggota KPU Kabupaten/Kota
dengan Sekretariat.
d. Supervisi dan monitoring yang dilakukan oleh KPU Provinsi kepada KPU
kabupaten/Kota masih lemah (belum efektif) .
e. Monitoring lebih diartikan seperti jalan-jalan namun tidak memberikan hasil
positif kepada KPU Kabupaten/Kota.
f. Lemahnya supervisi dalam bimtek maupun rakor.
4. Lain-lain :
a. Adanya “distrust” serta kompetensi dan pengalaman yang asimetris antara Anggota
KPU Kabupaten/Kota dengan Sekretariat
b. Anggaran KPU Kabupaten/Kota yang belum sepenuhnya jelas membedakan mana
pos-pos pengeluaran untuk Anggota dan mana untuk Sekretariat (sharing informasi
DIPA/Satuan 3 antara komisioner dengan sekretariat)
c. Belum kuatnya etika berorganisasi/kecenderungan memanfaatkan kelemahan
peraturan, yang ditandai oleh :
o KPU Kabupaten/Kota melakukan penggantian Sekretaris tanpa alasan yang jelas, lebih
karena “like & dislike”.
o Upaya membuat tidak kourumnya rapat Pleno, dalam hal munculnya perbedaan
pendapat yang tajam/faksionalisasi di antara Anggota KPU Provinsi dan
Kabupaten/Kota
o Adanya arisan jabatan Ketua KPU Kabupaten/Kota untuk waktu tertentu dalam
periode 5 tahun, hubungan perkawinan dengan sesama Anggota maupun antara
Anggota dengan Sekretariat setelah menjabat, konflik kepentingan dengan
tugas/pekerjaan lama sebelum menjadi Anggota, dll.
Solusi

 Solusi Normatif (perubahan aturan)


 Acara informal yang mengakrabkan / membangun
teamwork (coffee morning, outbond)
 Melakukan mekanisme knowledge sharing bagi
anggota KPU yang telah selesai mengikuti bimtek dan
rakor.
 Koordinator divisi dan wilayah tidak dapat mengambil
keputusan sendiri.
Kesimpulan
 Keberadaan tata kelola dan struktur
organisasi penting untuk memberikan
dukungan bagi keberhasilan pelaksanaan
tugas KPU

 Namun tata kelola dan struktur organisasi


harus terus menyesuaikan dengan
kebutuhan/tantangan organisasi yang
berkembang
Hasil Pembelajaran
Kemampuan untuk memahami dan
menjelaskan mengapa tata kelola dan
struktur organisasi diperlukan dalam
pelaksanaan tugas KPU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai