0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas cara memahami hadis Nabi dengan menjelaskan langkah-langkahnya, yaitu memahami masalah yang dibahas, mencari hadis terkait, memeriksa kualitas hadis, melihat realitas kontemporer, dan mendialogkan hadis dengan realitas. Dokumen ini kemudian memberikan contoh penerapan untuk topik hutang dengan menjelaskan pengertian, motivasi, dan sifat manusia dalam berhutang.
Dokumen tersebut membahas cara memahami hadis Nabi dengan menjelaskan langkah-langkahnya, yaitu memahami masalah yang dibahas, mencari hadis terkait, memeriksa kualitas hadis, melihat realitas kontemporer, dan mendialogkan hadis dengan realitas. Dokumen ini kemudian memberikan contoh penerapan untuk topik hutang dengan menjelaskan pengertian, motivasi, dan sifat manusia dalam berhutang.
Dokumen tersebut membahas cara memahami hadis Nabi dengan menjelaskan langkah-langkahnya, yaitu memahami masalah yang dibahas, mencari hadis terkait, memeriksa kualitas hadis, melihat realitas kontemporer, dan mendialogkan hadis dengan realitas. Dokumen ini kemudian memberikan contoh penerapan untuk topik hutang dengan menjelaskan pengertian, motivasi, dan sifat manusia dalam berhutang.
Langkah-langkahnya • Pahami masalah, topik, dan isu yang dibahas. Misal “hutang” berarti anda harus membahas pengertian hutang dulu. Mulai dari definisi, jenis, dan ruang lingkup hutang. • Carilah hadis-hadis terkait yang membahas isu, topik, dan masalah tersebut. • Cek kualitas hadis • Lihatlah realitas tentang hutang kontemporer. • Cobalah pahami dengan cara mendialogkan hadis dengan realitas tersebut. Hutang • Pengertian hutang adalah meminjam uang dan yang berhutang wajib membayar. • Motivasi seseorang meminjam uang (berhutang): a) untuk memenuhi kebutuhan hidup: primer (makan, minum, pendidikan, kesehatan, dsb), sekunder (sandang, papan), dan tersier (hiburan, perhiasan, dan ibadah); b) untuk usaha atau bisnis. Biasanya dengan perjanjian, bagi hasil, rabat, dan bunga. • Motivasi meminjamkan uang: 1) keihlasan, kerelaan, kasian, iba, dan sebagainya intinya untuk membantu; 2) untuk bisnis mencari untung. Biasanya dengan menawarkan bagi hasil, bunga, denda, dsb. Contoh: Pinjol (bunga), kartu kredit (akumulasi dana dan denda), dan bagi hasil atau rabat. 3) Untuk mencekik dan memiskinkan orang: memberikan pinjaman dengan syarat yang memberatkan, misal bank plecit, rentenir, grader, dan IMF, Pinjaman Negara Cina (Bilateral). • Sifat manusia dalam berhutang: 1) kreatif dan cerdas dalam usaha; 2) malas bekerja, berhemat, dan menabung; 3) habit (kebiasaan buruk), gengsi, gaya hidup, .