0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dengan lansia, meliputi proses komunikasi interpersonal, fungsi komunikasi, komunikasi terapeutik, tahapan komunikasi terapeutik, dan metode komunikasi yang efektif dengan lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dengan lansia, meliputi proses komunikasi interpersonal, fungsi komunikasi, komunikasi terapeutik, tahapan komunikasi terapeutik, dan metode komunikasi yang efektif dengan lansia.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dengan lansia, meliputi proses komunikasi interpersonal, fungsi komunikasi, komunikasi terapeutik, tahapan komunikasi terapeutik, dan metode komunikasi yang efektif dengan lansia.
oleh: Ns. Helmanis Suci, S.Kep., M.Kep A. KOMUNIKASI PADA LANSIA
Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan
perubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ) Fungsi Komunikasi 1. Sosialisasi dan penyediaan sumber ilmu pengetahuan, agar orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yangefektif mengerti akan fungsi sosialnya di dalam masyarakat. 2. Motivasi, tujuannya yaitu mendorong orang untuk mementukan pilihan dan keinginanya. 3. Perdebatan dan diskusi. Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik yang menyangkut kepentingan umum. 4. Pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk ketrampilan dan kemandirian dalam berbagai bidang. 5. Memajukan kehidupan dan menyebarkan hasil kebudayaan dan seni. Mengembangan kebudayaan maksudnya yaitu mengembangkan kebudayaan serta imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya. B. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Menurut Nugroh (2014),ciri hubungan atau komunikasi terapeutik adalah
berpusat pada menghargai klien lansia sebagai individu yang unik dan bebas. Perawat harus menghargai privasi,kerahasiaan klien,saling percaya,dan saling menerima.Selain itu perawat sebagai pemberi asuhan harus menunjukkan rasa peduli dan mau membantunya.. C. TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Menurut Nugroho (2014),hubungan terapeutik memiliki tahapan seperti
berikut : 1) Tahap 1 (Prainteraksi) Pada tahap ini perawat sudah memiliki beberapa informasi tentang klien seperti nama,alamat,umur,jenis kelamin,riwayat kesehatan,dan lain-lain. 2) Tahap II ( Pengenalan ) Perawat dan klien saling mengenal dan mencoba menumbuhkan rasa percaya satu sama lain. LANJUTAN
3) Tahap III (Kerja )
bahwa terdapat masalah yang sering terjadi pada lansia yaitu faktor usia tua,penurunan pendapatan tidak mempunyai pekerjaan, penyakit neurologis, penurunan tingkat aktivitas fisik. 4) Tahap IV ( Terminal ) tahap ini dapat disertai bermacam macam perasaan.Mungkin lansia merasa kehilangan sesuatu,merasa bimbang tentang kemampuannya tanpa bantuan dari perawat atau pemberi asuhannya. PROSES KOMUNIKASI PADA LANSIA ● Meningkatkan komunikasi dengan lansia yaitu dengan memulai kontak. ● Suasana komunikasi harus diciptakan senyaman mungkin saat berkomunikasi dengan lansia, misalnya posisi duduk berhadapan, jaga privasi, penerangan yang cukup, dan kurangi kebisingan. ● Perawat harus cermat dalam mengindedifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan distress yang ada. ● Perawat harus berkonsultasi hasil wawancara kepada keluarga pasien atau orang lain yang sangat mengenal pasien. ● Memerhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara METODE KOMUNIKASI DENGAN LANSIA
Duduk tegak, rileks dan menghadap lansia secara muka
dan muka.Posisi ini menunjukkan “saya siap dan saya ,emdengarkan “ Mempertahankan kontak mata,Sebaikknya mata perawat sejajar dengan mata klien lansia.Tempat duduknya sejajar dan berhadapan. Tubuh perawat sedikit membungkuk atau sikap sedikit mendekat ke arah lansia. Mempertahankan sikap yang terbuka. Hidari dengan kedua kaki menyilang karena posisi tersebut bukan posisi yang bagus menunjukan sikap defensif. Mempertahankan posisi tubuh yang rileks. TERIMAKASI H