Anda di halaman 1dari 18

KASUS 1

KOMUNIKASI
KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING:
Dr.Muthia Mutmainah ,M.Kep ,Sp.Mat
KELOMPOK 1
Tri Gumay Khayrupan G1B119069
Reda Evinta G1B120001
Memy Lorentika G1B120009
Muly Okti Viana G1B120010
Siska G1B120014
Indah Ahsya Putri G1B120015
Jajang Domo Supriatna G1B120022
Nur Alfi Syahri G1B120023
Syifa Yunida Ihsani G1B120054
Pebriyanti Putri G1B120056
Khayla Dzahabiya G1B120065
KOMUNIKASI ??

komunikasi berasal dari bahasa Latin


communicare-communicatio dan
communicatus yang berarti suatu alat yang
berhubungan dengan sistem penyampaian dan
penerimaan berita, seperti telepon, telegraf,
radio, dan sebagainya
DEFINISI KOMUNIKASI
MENURUT AHLI:

• Chitty (1997) mendefinisikan komunikasi adalah tukar-menukar pikiran, ide, atau informasi dan perasaan
dalam setiap interaksi.

• Jurgen Ruesch (1972) dalam Chitty (1997) menjelaskan bahwa komunikasi adalah keseluruhan bentuk
perilaku seseorang secara sadar ataupun tidak sadar yang dapat memengaruhi orang lain tidak hanya
komunikasi yang diucapkan dan ditulis, tetapi juga termasuk gerakan tubuh serta tanda-tanda somatik dan
simbol-simbol.

Dari beberapa definisi di atas, secara sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran,
penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain.
TEORI KEPERAWATAN MENURUT LEININGER

Leininger (1985) menyatakan perbedaan budaya dalam


asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan. Ini mengacu pada
kemungkin variasi pendekatan keperawatan yang
dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang
menghargai nilai budaya individu, tindakan termasuk
kepekaan terhadap gangguan dari 30 individu yang datang
dan individu yang mungkin kembali.
TEORI KEPERAWATAN MENURUT LEININGER

Masyarakat memiliki kultur sendiri terhadap keberadaan tenaga


kesehatan seperti perawat, pun perawat dalam menjalankan tugasnya
menghadapi masyarakat. Perawat akan memiliki kecenderungan untuk
memaksakan atau menerapkan kepercayaan, praktik, nilai, terhadap
budaya orang lain atau kelompok lebih tinggi. Posisi lebih tinggi dari pada
kelompok lain ini disebabkan karena tenaga medis atau perawat di
dalamnya merasa memiliki nilai dan pengetahuan secara ilmu dan profesi
sebagai ahli di bidangnya. Kondisi ini disebut dengan cultural imposition.
Asuhan keperawatan menurut Leininger

A a.Mempertahankan budaya

b.Negosiasi atau mengakomodasi budaya


B

c.Mengganti atau mengubah budaya individu


C
FUNGSI KOMUNIKASI

Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara


perawat dan klien. Perawat berusaha mengungkap
perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam
perawatan. Proses komunikasi yang baik dapat
memberikan pengertian tingkah laku klien dan
membantu klien mengatasi persoalan yang dihadapi
pada tahap perawatan. Sedangkan pada tahap
preventif kegunaannya adalah mencegah adanya
tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri klien
TUJUAN KOMUNIKASI
1 Menyampaikan ide/informasi/berita

2 Memengaruhi orang lain

3 Memberikan pendidikan

4 Memahami (ide) orang lain

5 Mengubah perilaku orang lain


ELEMEN KOMUNIKASI

Komunikator Komunikan
(sender) (reciever)

Atmosfer/
Umpan balik
konteks
Informasi/pesan/be
rita
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

1. perkembangan 6. jenis kelamin


2. persepsi 7. pengetahuan
3. nilai 8. peran dan
4. latar belakang hubungan
sosial budaya 9. lingkungan
5. emosi 10. jarak
PRINSIP KOMUNIKASI

a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya
sendiri serta nilai yang dianut.
b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
c. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien.
d. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun mental.
e. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien memiliki motivasi untuk
merubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
f. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi.
g. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat
mempertahankan konsistensinya.
PRINSIP KOMUNIKASI

h. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan


sebaliknya simpati bukan tindakan yang terapeutik
i. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan
terapeutik.
j. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukan dan
meyakinkan orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu
mempertahankan suatu keadaan sehat fisik, mental, spiritual dan gaya hidup.
k. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan bila dianggap
mengganggu.
l. Altruisme mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara
manusiawi.
m. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin mengambil
keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI

A KEIKHLASAN

B EMPATI

C KEHANGATAN
JENIS KOMUNIKASI

1 Komunikasi verbal
Chitty (1997) mendefinisikan bahwa komunikasi verbal
adalah pertukaran informasi menggunakan kata-kata yang
diucapkan secara oral dan kata-kata yang dituliskan

Komunikasi nonverbal
2 Chitty (1997) mendefinisikan komunikasi nonverbal
adalah pertukaran informasi tanpa menggunakan kata-
kata.
TAHAP KOMUNIKASI
FASE
FASE
PRAINTERAKSI
PERKENALAN
(ORINTASI)

FASE KERJA
FASE
TERMINASI
TEKNIK KOMUNIKASI
● mendengarkan dengan aktif ● memberi informasi
● mendengar pasif ● diam
● penerimaan ● memberi saran
● memberikan kesempatan klien ● pertanyaan terbuka
memulai pembicaraan ● assertive
● klarifikasi ● menyimpulkan
● memfokuskan ● memberi penghargaan
● refleksi ● menawarkan diri
● observasi ● menghadirkan realitas
● mengulang ● penurunan jarak
● eksplorasi ● humor
● membagi persepsi
THANK
YOU! CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai